Anda di halaman 1dari 50

Ilmu Pengetahuan

Sosial
untuk SMP/MTs
Kelas VIII Semester 1

Oleh
JOHANNES SIDABALOK,, S.Pd
BAB I
Interaksi Keruangan dalam Kehidupan
di Negara-Negara ASEAN

BAB II
Pengaruh Interaksi Sosial terhadap
Perkembangan Kehidupan Sosial
BAB I
Interaksi Keruangan dalam Kehidupan
di Negara-Negara ASEAN
• Setelah membaca teks negara-negara
ASEAN, peserta didik mampu menjelaskan
letak geografis, posisi geografis, dan kondisi
keruangan negara-negara ASEAN secara
tepat.
• Setelah berdiskusi mengenai kerja sama
Tujuan antarnegara ASEAN, peserta didik mampu
Pembelajaran mengidentifikasi pengaruh kerja sama
antarruang negara-negara ASEAN.
• Setelah melakukan pengamatan interaksi
keruangan di negara-negara ASEAN, peserta
didik mampu menganalisis pengaruh
interaksi keruangan terhadap kehidupan di
negara-negara ASEAN.
Mengenal Negara-Negara ASEAN
Indonesia
Brunei Darussalam

Brunei Darussalam terbagi menjadi dua wilayah, yaitu


wilayah timur dan barat.

Iklim di Brunei Darussalam sama seperti iklim di


Indonesia, yaitu iklim tropis.

Pada 2017 jumlah penduduk Brunei Darussalam sekira


428.697 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk 1,9%.

Komoditas ekspor utama adalah minyak mentah, olahan


minyak bumi, dan gas alam cair.

Komoditas impornya yaitu mesin-mesin, peralatan


transportasi, dan bahan-bahan kimia.

Organisasi kerja sama multilateral yang diikuti Brunei


Darussalam antara lain WTO, G-7, OPEC, dan OKI.
Filipina
Filipina memiliki banyak gunungapi aktif.

Filipina memiliki iklim tropis (panas) yang dipengaruhi


angin monsun.

Pada 2017 jumlah penduduk Filipina sekira


104.918.090 jiwa.

Komoditas pertanian tersebut antara lain beras, kelapa,tebu, jagung, pisang, nanas, mangga,
daging sapi, telur, dan ikan. Komoditas industri Filipina meliputi peralatan elektronik, tekstil, obat-
obatan, kimia, dan mebel.
Kamboja
Kamboja memiliki iklim tropis.

Kamboja memiliki bentang alam khas,


yaitu hampir menyerupai piring.

Pada 2017 jumlah penduduk Kamboja


sekira 16.005.373 jiwa.

Perekonomian Kamboja bertumpu


pada sektor pertanian dengan sistem
pengelolaan tradisional

Tergabung menjadi anggota ASEAN. Kerja sama melalui


badan-badan yaitu PBB seperti ILO, UNESCO, dan WHO.
Laos

Komoditas ekspor yaitu bijih timah, kayu, kapas, kopi, kapur barus, dan kulit.
Komoditas impor yaitu beras, minyak bumi, mesin, dan barang elektronik.

Laos terlibat aktif dalam organisasi ASEAN. Laos mengikuti organisasi


internasional seperti ASEM, FAO, IBRD, IFC, UNDP, UNIDO, UNESCO, dan WHO.
Malaysia
Wilayahnya terbagi menjadi dua kawasan yaitu
Malaysia Barat dan Malaysia Timur.

Termasuk negara beriklim tropis.

Jumlah penduduk Malaysia pada 2018 sekira 32,4


juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk 0,3% per
tahun.

Selain pertanian, penduduk Malaysia bekerja di


sektor pertambangan dan perindustrian.

Menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN. Malaysia


aktif dalam organisasi internasional seperti ADB, ASEM,
ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO, WHO, WIPO,
dan APEC.
Myanmar
• Pada 2017 jumlah penduduk
Myanmar sekira 53.370.609 jiwa.

• Awalnya negara Myanmar bernama


Burma atau Birma.

• Kesuburan tanah di delta Sungai


Irrawaddy dan Sungai Salwan sesuai
untuk usaha pertanian.

• Menjadi anggota ADB, ESCAP, ACU,


FAO, IBRD, IDA, IFC, ILO, IMF, WTO,
UNESCO, UNIDO, UNICEF, dan EALAF.

• Wilayah selatan beriklim tropis.


Wilayah utara beriklim subtropis.
Singapura

Negara yang memiliki luas daratan sempit.

Singapura memiliki iklim tropis.

Pada 2017 jumlah penduduk Singapura sekira 5.708.844 jiwa.

Sumber daya alam yang terbatas menyebabkan Singapura mengembangkan kegiatan


ekonomi sektor industri dan jasa.

Salah satu negara pemrakarsa ASEAN. Singapura mengambil banyak peran dalam organisasi
kerja sama. Organisasi kerja sama yang diikuti Singapura antara lain WTO, ADB, dan PBB.
Thailand

Thailand merupakan satu-satunya negara ASEAN yang


tidak pernah dijajah bangsa lain.

Wilayah Thailand beriklim tropis

Pada 2017 jumlah penduduk Thailand


sekira 69.037.513 jiwa.
Hasil pertanian utamanya adalah padi yang
menjadi komoditas ekspor negara ini.
Thailand termasuk salah satu negara pemrakarsa ASEAN. Thailand ikut dalam
organisasi internasional seperti ADB, ASEM, ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO,
UNESCO, WHO, WIPO, dan APEC.
Vietnam
Negara ASEAN yang berada paling timur
di Semenanjung Indocina.

Pada 2017 jumlah penduduk Vietnam


mencapai 95.540.800 jiwa.

Cuaca di Vietnam terbagi empat wilayah yaitu Pegunungan Utara, Vietnam


bagian utara, Vietnam bagian tengah, dan Vietnam bagian selatan.

Komoditas ekspor utama antara lain beras, karet, kopra, aneka kayu, minyak
bumi, dan bijih besi. Komoditas impor utama antara lain bahan bakar minyak
(BBM), besi, baja, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimia.

Vietnam tergabung menjadi anggota ASEAN. Vietnam juga menjadi anggota Asia-
Europe Meeting (ASEM), FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, MIGA, UNDP, UNCTAD, GSPT,
UNIDO, ILO, UNESCO, dan WHO.
Interaksi Antarnegara di Kawasan ASEAN

Apa tujuan kerja sama


antarnegara ASEAN?

Menjalin hubungan
antara dua negara atau
lebih dengan tujuan
mencapai suatu Ekonomi Sosial Budaya
kesepakatan yang
menguntungkan.
Pendidikan Politik
Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama
Antarnegara ASEAN
Bentuk Kerja Sama Antarnegara ASEAN

Bidang
Ekonomi Kesepakatan ekonomi
Indonesia dan Singapura

Bidang
Penyelenggaraan festival
Sosial
budaya
Budaya
Bidang
Pertukaran pelajar Pendidikan

Bidang Politik,
Pertahanan, Bantuan tentara Indonesia
dan di Kamboja
Keamanan

Bidang
Pembentukan AHA Penanggulangan
Bencana
Upaya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara ASEAN

Faktor Pendorong

• Politik-keamanan • Stabilitas kawasan


• Ekonomi • Kekompakan Asia Tenggara
• Sosial budaya • Konsistensi • Pemenuhan
• Keterbukaan kebutuhan di
• Saling memiliki kawasan Asia
• Saling menghormati Tenggara
Tiga Pilar ASEAN • Kesetiakawanan
Peningkatan Kerja
sosial
Sama Antarnegara
ASEAN
Pengaruh Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan
di Negara-Negara ASEAN

 Pengaruh Faktor Alam terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi


Keruangan
 Faktor Alam
 Faktor Geologi
 Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam
 Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Perubahan Ruang
 Teknologi Transportasi
 Teknologi Komunikasi

 Pengaruh Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan Ekonomi


 Pengaruh Konversi Lahan terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi
Antarruang
 Pengaruh Konversi Lahan Pertanian menjadi Permukiman
 Pengaruh Konversi Lahan Pertanian menjadi Kawasan Industri
Pengaruh Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan
di Negara-Negara ASEAN
BAB II
Pengaruh Interaksi Sosial terhadap
Perkembangan Kehidupan Sosial
• Setelah melakukan kegiatan diskusi mengenai
mobilitas sosial, kamu mampu mendeskripsikan
proses, bentuk, faktor pendorong, faktor
penghambat, dan dampak mobilitas sosial.
• Setelah melakukan kegiatan penelitian
Tujuan sederhana terkait realitas keberagaman dalam
Pembelajaran masyarakat, kamu mampu mengidentifikasi
perbedaan dalam lingkungan sekitarnya.
• Setelah melakukan analisis kasus terhadap
konflik dan proses integrasi sosial, kamu
mampu mendeskripsikan ragam konflik sosial.
Mobilitas Sosial

Apa itu Mobilitas Sosial?

Mobilitas sosial merupakan proses individu/kelompok yang


melakukan perpindahan kedudukan dari kelas sosial satu ke kelas
sosial lainnya. Perpindahan tersebut memengaruhi perubahan
yang terjadi dalam individu dan kelompok.
Mengapa Kita Perlu Mempelajari Mobilitas Sosial?

Kita dapat memahami tujuan individu/kelompok melakukan


perpindahan kedudukan dan dampaknya terhadap lingkungan
sekitar.
Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal naik


(social climbing) naik
menunjukkan perubahan kelas
sosial yang lebih baik dari Mobilitas sosial
sebelumnya. vertikal naik (social
climbing)

Mobilitas sosial vertikal turun


(social sinking) menunjukkan Mobilitas sosial
perpindahan status atau kelas vertikal turun
sosial seseorang menuju kelas (social sinking)
sosial yang lebih rendah.
Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal merupakan gerak


perpindahan status atau kedudukan
seseorang menuju status atau kedudukan
baru yang sederajat (Soerjono S. dan Budi S,
2014: 218). Mobilitas sosial horizontal tidak
menyebabkan kedudukan seseorang
menjadi lebih tinggi atau rendah.
Mobilitas Sosial Lateral

 Mobilitas sosial
lateral dibedakan
menjadi dua yaitu
mobilitas sosial
permanen dan
tidak permanen.

Sumber:
mediaindonesia.com/read/detail/167244
pelaksanaan-mudik-lebaran-di-babel-masih-
perlu-ditingkatkan , diunduh 24 April 2019
Faktor struktural
Faktor individu
Faktor ekonomi

Faktor politik
Faktor Pendorong Pertumbuhan
penduduk
Kemudahan dalam
mengakses
pendidikan
Mobilitas Sosial

Kemiskinan
Situasi politik yang
tidak kondusif
Faktor Penghambat
Faktor kebudayaan

Faktor diskriminasi

Jumlah keluarga yang


banyak
Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Lembaga
Ekonomi

Lembaga Lembaga
Politik Militer

Saluran
Mobilitas
Lembaga Sosial Lembaga
Keluarga Pendidikan

Lembaga Organisasi
Keagamaan Profesi
Contoh Saluran-Saluran Mobilitas

Sumber: https://tinyurl.com/y3y5exag, diunduh 6 Mei 2019

Sebutkan saluran mobilitas kedua gambar di atas!


Dampak Mobilitas Sosial
Keberagaman Masyarakat Indonesia

Letak strategis dan kondisi Perbedaan kondisi alam dan


geografis wilayah Indonesia iklim

Faktor Penyebab
Keberagaman

Perkembangan ilmu Penerimaan masyarakat


pengetahuan terhadap kebudayaan lain

Amatilah perbedaan di lingkungan sekolahmu. Apa saja


perbedaan yang kamu temui di lingkungan sekolah?
Macam-macam Keberagaman di Indonesia

Saksikan video
keberagaman
Keberagaman berikut!
suku bangsa/
etnik dan
budaya

https://youtu.be/cufJQ
Perbedaan b7d3jA
Pekerjaan Keberagaman
agama
Peran dan Fungsi Keberagaman Budaya

Perbedaan budaya bukan sebagai hambatan terciptanya persatuan


bangsa. Jika dikelola dengan baik, keberagaman budaya menjadi
kekuatan bagi pembangunan nasional.

Apa Peran Keberagaman Budaya?

Saling Mendorong
melengkapi hasil inovasi
budaya kebudayaan

Sebagai daya Mengembangkan Menanamkan


tarik bangsa asing budaya nasional sikap toleransi
Konflik dan Integrasi Sosial

Interaksi sosial dalam


keberagaman sosial budaya
dapat menimbulkan konflik
apabila tidak disikapi dengan
bijak.

Menurut Soerjono Soekanto,


konflik adalah proses sosial
ketika individu atau kelompok
manusia berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan
jalan menantang pihak lawan
disertai ancaman dan
kekerasan.
Bentuk-bentuk Konflik Sosial
Konflik Berdasarkan Cakupannya

Konflik horizontal merupakan


konflik yang terjadi
antarindividu dan
antarkelompok yang memiliki
kedudukan sama.

Konflik vertikal merupakan konflik antarpihak dalam


suatu struktur organisasi yang mempunyai derajat
kedudukan berbeda. Misalnya, konflik yang terjadi
antara atasan dan bawahan dalam sebuah kantor.
Konflik Berdasarkan Subjeknya
Konflik Berdasarkan Cakupan Wilayahnya
Faktor Penyebab Konflik Sosial

Perbedaan latar belakang


kebudayaan

Perubahan nilai secara cepat

Perbedaan individu

Perbedaan kepentingan

Kesenjangan sosial dan perbedaan


status
Dampak Konflik Sosial
Upaya Penyelesaian Konflik Sosial

Rekonsiliasi

Mediasi
Arbitrase
Upaya
Penyelesaian
Konflik

Negosiasi Kompromi
Integrasi Sosial

Integrasi sosial merupakan


pembauran beberapa
unsur yang berbeda
menjadi satu kesatuan
utuh. Integrasi sosial di
Indonesia tercipta karena
adanya interaksi sosial
 Integrasi sosial dalam
yang bersifat positif di masyarakat plural tercipta
tengah keberagaman sosial jika antarindividu atau
budaya. Bagaimana proses kelompok saling toleransi
terbentuknya integrasi dan menghormati.
sosial dalam masyarakat?
Sumber:
https://salamadian.com/pengertian-
interaksi-sosial/, diunduh 27 April
2019

Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, integrasi


sosial dapat terwujud jika memenuhi syarat berikut.
 Anggota masyarakat menyadari kebutuhan untuk saling mengisi.
 Masyarakat berhasil menciptakan konsensus.
 Norma dan nilai sosial berlaku cukup lama, tidak berubah, dan
konsisten.
Integrasi sosial
Integrasi normatif,
integrasi yang terjadi
karena adanya
kesepakatan nilai, norma,
dan cita-cita bersama.

Integrasi fungsional,
integrasi yang terbentuk
Bentuk dan Sifat karena adanya
Integrasi Sosial ketergantungan di antara
unsur-unsur dalam
masyarakat.

Integrasi koersif, integrasi


yang terbentuk karena
adanya paksaan. Paksaan
biasanya berasal dari
pihak yang memiliki
kekuasaan lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai