133 167 1 PB
133 167 1 PB
2, Juni 2016
ABSTRACT
Wound dressing technicque are growing so fast and it could help the
physicians and the patients to cure the crhonic wound. The old principles said the
wound care should be done in dry condition actually make the wound healing
become longer because it impede the cells and collagen proliferation but too wet
condition will caused maseration arround the wound. Understanding moist wound
healing concept, wow to choose dressing angprinciples of wound intervention are
key concepts to support wound healing proccess. Types of wound dressing that
available are hydrogel, film dressing, hydrocolloid, calcium alginate,
foam/absorbant dressing, anti microbial dressing, and anto microbial
hydrophobic. The successfull of wound healing proccess are depend on efforts to
maintain balance moist condition since its facilitate cell’s growing and collagen’s
proliferation. Dressing’s choice is a decision that should be taken in order to
improve wound healing proccess. And another key to succeeded is also depend on
nurse capability to choose the right dressing so it can be effective and efficient so
that wound care of diabetic foot could be efficient and cost effective.
149
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
150
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
151
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
(1) luka kaki diabetes, (2) perawatan Populasi dan Sampel dalam
luka konvensional, (3) perawatan studi meta analisis ini adalah pasien
luka dengan modern dressing, (4) dengan luka kaki diabetes. Dilakukan
alat dan bahan yang digunakan studi meta analisis secara deskriptif
dalam perawatan luka, (5) masa tentang perawatan luka kaki diabetes
penyembuhan luka, (6) faktor biaya, dengan menggunakan modern
(7) tingkat kepuasan menggunakan dressing.
modern dressing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Hasil penelitian
Karakteristik Sampel dan Variabel
Studi
Tabel 1. Artikel-artikel Jurnal Sumber Meta Analisis
No Jurnal Hasil penelitian
1. Penggunaan Tidak ada beda yang signifikan usia terhadap
Balutan Modern proses penyembuhan luka
Memperbaiki Nilai rerata biaya modern dressing lebih tinggi
Proses (Rp. 56.157,75, SD=25.257,122) dibandingkan
Penyembuhan dengan balutan konvensional (Rp. 15.020,13
Luka Diabetik SD = 10.633,012)
Tingkat proses penyembuhan luka ada beda
signifikan pembiayaan pada perawatan luka
diabetes menggunakan balutan modern
dibandingkan balutankonvensional
2 Perbandingan
Motivasi
Penggunaan
Modern Dressing
Pada Penderita
Ulkus
3 Kepuasan Pasien Hasil penelitian menunjukkan :
Dengan Teknik Luar biasa baik : 56%
Perawatan Luka Sangat Baik sekali : 24%
Modern Sangat baik ; 20%
152
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
153
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
154
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
155
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
156
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
sekitar luka dan mencegah cepat sembuh jika luka tersebut telah
kontaminasi bakteri pada penelitian mengering. Namun faktanya,
ini perkembangan luka sangat lambat lingkungan luka yang kelembaban-
dibandingkan perawatan modern, hal nya seimbang memfasilitasi
ini dapat di sebabkan karna pertumbuhan sel dan proliferasi
penggatian kasa setiap hari untuk kolagen dalam matriks nonseluler
luka yang sudah bergranulasihal ini yang sehat. Pada luka akut, moisture
menyebabkan terjadinya trauma pada balance memfasilitasi aksi faktor
luka sehingga penyembuhan luka pertumbuhan, cytokines, dan
kembali pada fase awal. Dan untuk chemokines yang mempromosi per-
luka yang eksudatnya minimal atau tumbuhan sel dan menstabilkan
sedang hanya dilakukan pergantian matriks jaringan luka. Jadi, luka
balutan sekali. Hal ini menyebabkan harus dijaga kelembapannya.
luka cenderung lebih kering dapat Lingkungan yang terlalu lembap
menyebabkan proses perkembangan dapat menyebabkan maserasi tepi
luka terhambat. luka, sedangkan kondisi kurang
Prinsip metode perawatan lembap menyebabkan kematian sel,
modern dan konvensional sama yaitu tidak terjadi perpindahan epitel dan
menjaga kelembaban, kehangatan, jaringan matriks.
dan mencegah dari trauma. Namun Perawatan luka modern harus
metode perawatan tradisional kurang tetap memperhatikan tiga tahap,
dapat menjaga kelembaban karena yakni mencuci luka, membuang
NaCl akan menguap sehingga kasa jaringan mati, dan memilih balutan.
menjadi kering. Kondisi kering Perawatan luka konvensional harus
menyebabkan kasa lengket pada luka sering mengganti kain kasa pembalut
sehingga mudah terjadi trauma luka, sedangkan perawatan luka
ulang, kekurangan kasa dalam modern memiliki prinsip menjaga
menjaga kelembaban lingkungan kelembapan luka dengan mengguna-
luka menyebabkan masa perawatan kan bahan seperti hydrogel.
luka yang memanjang. Sehingga Hydrogel berfungsi men-
metode perawatan modern adalah ciptakan lingkungan luka tetap
pilihan yang baik untuk lembap, melunakkan serta meng-
meningkatkan proses perkembangan hancurkan jaringan nekrotik tanpa
luka. merusak jaringan sehat, yang
kemudian terserap ke dalam struktur
KESIMPULAN DAN SARAN gel dan terbuang bersama pembalut
(debridemen autolitik alami).
Kesimpulan
Metode perawatan luka yang Saran
berkembang saat ini adalah Diharapkan dapat menambah
menggunakan prinsip moisture wawasan dan pengetahuan bagi
balance, yang disebutkan lebih penderita luka diabetes melitus
efektif dibandingkan metode tentang cara merawat luka, sehingga
konvensional. Perawatan luka mengurangi efek samping yang
menggunakan prinsip moisture ditimbulkan oleh obat obatan medis
balance ini dikenal sebagai metode dan biaya yang tinggi karena
modern dressing. Selama ini, ada perawatan luka yang lama dan
anggapan bahwa suatu luka akan dressing yang mahal. Metode
157
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
158
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No. 2, Juni 2016
Plastic Surgery,Vol 40
(2).133-140.
The Australian Wound Management
Association. (2010).
Standards for wound
management. (2nd ed).
Australia : The Australian
Wound Management
Association Inc.
Topaz, M. (2012). Improved wound
management by regulated
negative pressureassisted
wound therapy and regulated,
oxygen-enriched negative
pressure-assisted wound
therapy through basic science
research and clinical
assessment. Indian Jurnal of
Plastic Surgery,Vol 45.291-
301.
159