BAB 1
PENDAHULUAN
yang sebenarnya masih dapat dicegah dengan imunisasi, kejadian ini dikarenakan
resiko tinggi terserang penyakit menular yang mematikan seperti difteri, pertusis,
yang efektif adalah melalui pemberian imunisasi. Imunisasi diberikan pada anak
dampak pada penyakit kanker hati dan sirrosis hati yang sampai sekarang belum
ada obatnya, biasanya penderita meninggal setelah beberapa bulan atau beberapa
tahun. Penyakit Hepatitis adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus
1
2
infeksi yang umumnya menjangkiti mereka dan pada tahun 2006 sebanyak 19 juta
penyakit ini tersebar di seluruh dunia, angka kejadian paling tinggi tercatat di
negara Afrika dan Asia, khususnya di daerah Afrika Sahara dan Asia Tenggara.
Hepatitis B ini hampir 100 kali lebih infeksius dibandingkan dengan virus HIV
Kejadian infeksi Hepatistis pada ibu hamil yang dapat ditularkan kepada
bayinya di Indonesia cukup tinggi. Infeksi hepatitis pada ibu hamil di Indonesia
pada tahun 2001 prevelensinya sebesar 4% dan penularan dari ibu hamil yang
penyakit hepatitis B. Pencegahan ini dapat dilakukan sedini mungkin pada bayi
0-7 HARI, polio, campak, dan hepatitis B, harus mencapai cakupan 80% baik di
tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa. Saat ini data infeksi
hepatitis B masih tinggi yaitu angka kejadiannya 4%-30% pada orang normal,
3
program imunisasi ini berhasil, diharapkan pada tahun 2015 (satu generasi
masyarakat lagi.5
dijalankan dengan baik, namun masih terdapat beberapa cakupan imunisasi yang
imunisasi, kurangnya informasi dan penyuluhan yang diberikan kepada ibu yang
mempunyai bayi dan balita tentang imunisasi, sosial ekonomi, kebudayaan dan
jauhnya fasilitas pelayanan kesehatan serta sulitnya vaksin yang didapat didaerah
terpencil. 6
sebesar 6.8% dari 69.43% pada tahun 2005 menjadi 76.23% pada tahun 2007.
Akan tetapi pada tahun 2009 pencapaian UCI secara nasional kembali turun hanya
menjadi 68,3%. Cakupan imunisasi Hepatitis B (Hb) 0-7 hari di Propinsi Riau
sasaran bayi berjumlah 8.944 bayi, pada tahun 2010 ternyata terdapat 5
dan Puskesmas Peranap.Dari data diatas maka didapatkan fakta bahwa cakupan
4
yaitu cakupan imunisasinya masih 85 % per tahun sementara menurut data yang
didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, jumlah vaksin yang
dimana tidak ada satupun bayi yang dilaksanakan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari
imunisasi Hb 0-7 hari ini secara gratis. Hal ini disinyalir oleh kurangnya
pengetahuan ibu hamil dan ibu bersalin tentang pentingnya imunisasi Hb 0-7 hari
bagi bayinya.
pengetahuan ibu tentang imunisasi berkategori kurang atau nihil, dipengaruhi oleh
posyandu dan sikap yang kurang baik di dalam suatu komunitas diwilayah
tersebut. Secara tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi program cakupan
jauh mengenai rendahnya cakupan imunisasi Hb 0 ini pada proposal penelitian ini
Tahun 2011.
Puskesmas Kuala Cenaku serta instansi terkait lainnya dalam meningkatkan upaya
selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kata imun berasal dari bahasa latin imunitas yang berarti pembebasan
(kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan
mereka terhadap kewajiban terhadap warga biasa dan terhadap dakwaan. Dalam
menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi terhadap penyakit
menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel – sel
serta produk zat – zat yang dihasikannya, yang bekerja sama secara kolektif dan
terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman – kuman penyakit atau
Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen ke dalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut antibodi. Pada
umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat
karena tubuh belum mempunyai pengalaman terhadap antigen yang masuk, tetapi
pada reaksi yang kedua, ketiga dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori
waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak, itulah sebabnya
imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar
8
9
tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut atau seandainya terkenapun tidak akan
sumbangan ilmu pengetahuan yang terbaik yang pernah dan dapat diberikan oleh
para ilmuwan di dunia ini, suatu upaya kesehatan yang paling efektif dan efisien
seseorang. 10
imunisasi rutin di Negara berkembang, yaitu BCG, HB 0-7 HARI, Polio, Campak
dan Hepatitis B. 10
Imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun yang sudah dilemahkan atau
peningkatan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka
10
kecelakaan, contoh lain adalah yang terdapat pada bayi baru lahir dimana bayi
dan senantiasa mengancam kesehatan. Setiap tahun di seluruh dunia ratusan ibu,
anak – anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat
Bayi – bayi yang baru lahir, anak – anak usia muda yang bersekolah dan orang
dewasa sama – sama memiliki resiko terserang penyakit – penyakit menular yang
mematikan seperti, hepatitis B, dipteri, tetanus, thypus, radang selaput otak dan
masih banyak penyakit lainnya yang sewaktu – waktu muncul dan mematikan,
untuk itu salah satunya pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar bayi –bayi
Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam
Sampai saat ini ada tujuh penyakit infeksi pada anak yang dapat menyebabkan
kematian dan cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan kebal. Ketujuh
tubuh agar secara efektif membentuk antibody terhadap virus hepatitis B (anti–
antibodi yang ditunjukan untuk mencegah infeksi oleh virus hepatitis B. Tujuan
dan kematian yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B dan manifestasinya, secara
tidak langsung menurunkan angka kesakitan dan kematian karena kanker hati dan
pengerasan hati.10
rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2000 berdasarkan status
HBsAg pada saat ibu melahirkan. Bayi yang dilahirkan dari Ibu dengan status
HBsAg yang tidak diketahui, diberikan vaksin rekombinan (HB Vax-II 5μg atau
engerix B 10 μg) atau vaksin plasma derived 10 mg secara intra muscular dalam
waktu 12 jam setelah lahir. Dosisi kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dosisi
diketahui HBsAg ibu positif diberikan segera 0,5 HBIF sebelum usia anak satu
minggu. Bayi baru lahir dari Ibu HBsAg positif dalam waktu 12 jam setelah lahir
dberikan 0,5 ml BIG dan vaksin rekombinan (HB Vax-II 5 mg atau engerix B 10
mg) intra muscular disisi tubuh yang berlalinan. Dosisi kedua diberikan 1-2 bulan
sesudahnya dan dosisi ketiga pada usia 6 bulan. Bayi yang lahir dengan HBsAg
negatif diberikan vaksin rekombinan (HB Vax-II dengan dosisi minimal 2,5 μg
atau engerix B 10μg, vaksin plasma derived dengan dosisi 10μg intar muscular
saat lahir sampai 2 bulan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan dan dosisi ketiga
12
2.1.3 Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh
virus hepatitis B (VHB). Penyakit ini bisa menjadi akut atau kronis dan dapat pula
Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang akut karena suatu infeksi
diselesaikan. Hal ini karena selain prevelensinya tinggi, virus hepatitis B dapat
menimbulkan problema pasca akut bahkan dapat terjadi cirrhosis hepatitis dan
Infeksi hepatitis B dapat berupa keadaan yang akut dengan gejala yang
berlangsung kurang dari 6 bulan. Apabila penyakit berlangsung lebih dari 6 bulan,
maka disebut hepatitis kronik. Anak-anak yang terinfeksi pada waktu lahir atau
pada usia antara 1 dan 5 tahun maka akan terjadi penyakit hati yang kronik.
Infeksi yang berjalan kronis mempunyai kemungkinan untuk menjadi kanker hati
hepatitis bisa bersifat asimtomatik. Hepatitis ini umumnya lebih ringan dan lebih
asimtomatik pada yang lebih muda dari pada yang tua. Lebih dari 80% anak –
lebih tiga perempat orang dewasa yang terkena hepatitis A adalah simtomatik 14
Sepuluh persen dari infeksi virus hepatitis B akan menjadi kronik dan
20% penderita hepatitis kronik ini dalam waktu 25 tahun sejak tertular akan
Kemungkinan akan menjadi kronik lebih tinggi bila infeksi terjadi pada usia balita
dimana respon imun belum berkembang secara sempurna. Pada saat ini
diperkirakan terdapat kira – kira 350 juta orang pengidap (carrier) HBsAg dan
kali ditemukan oleh Blumberg tahun 1965 dan dikenal dengan nama antigen
dengan “Partikel Dane”. Lapisan luar terdiri atas antigen HBsAg yang
membungkus partikel inti (core). Pada partikel inti terdapat hepatitis B core
terdiri atas lipoprotein dan menurut sifat imunologiknya protein virus hepatitis B
dibagi menjadi 4 subtipe yaitu adw, adr, ayw, dan ayr. Subtype ini secara
penyebaranya.14
2.1.3.3 Patogenesis
masih belum jelas, bagaimana peran yang sesungguhnya dari hal – hal tersebut.
patogenetik. Ada dua kemungkinan : (1) Efek simptomatik langsung dan (2)
adanya induksi dan reaksi imunitas melawan antigen virus atau antigen hepatosit
yang diubah oleh virus, yang menyebabkan kerusakan hepatosit yang di infeksi
virus.
Pada hepatitis kronik terjadi peradangan sel hati yang berlanjut hingga
timbul kerusakan sel hati. Dalam proses ini dibutuhkan pencetus target dan
Targetnya dapat berupa komponen struktur sel, ultrastruktur atau jalur enzimatik.
imun tubuh, ketidakefektifan respon imun atau pemberian obat yang terus –
menerus.14
2.1.3.4 Patofisiologi
Pada hati manusia merupakan target organ bagi virus hepatitis B. Virus
Hepatitis B (VHB) mula – mula melekat pada reseptor spesifik di membran sel
dalam asam nukleat virus Hepatitis B (VHB) akan keluar dari nukleokapsid dan
akan menempel pada DNA hopses dan berintegrasi pada DNA tersebut.
membentuk protein bagi virus baru. Virus ini dilepaskan ke peredaran darah,
B, Non A dan Non B adalah sama yaitu adanya peradangan akut di seluruh bagian
hati dengan nekrosis sel hati disertai infiltrasi sel–sel hati dengan histosit.14
terjadi di limpa, hati, sum – sum tulang belakang dan jaringan limpoid.
16
a. Billiburin I
b. Billiburin II
darah akan terjadi perubahan pada kulit dan selaput lendir kemudian
a. Hepatitis B akut
atas 3, yaitu:
17
ikterus yang jelas. Gejala klinis terdiri atas 3 fase yaitu, fase
b. Hepatitis B kronik
penderita virus, feses, dan urine, pisau cukur, selimut, alat makan, alat
a. Health promotion
tranfusi darah dan mengurangi kontak erat dengan bahan - bahan yang
b. Specific protection
khusus sewaktu kontak dengan darah dan cairan tubuh, cuci tangan
kesehatan dengan penderita dan juga imunisasi pada bayi baru lahir.
merupakan upaya pencegahan penyakit tahap II. Sasaran pada tahap ini
kesehatan lainnya.
20
Hepatitis) melalui suatu tes atau uji tertentu pada orang yang
penyakit hepatitis B.
penyakitnya.
dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam pendidikan itu perlu
belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
persepsi seorang untuk lebih mudah menerima ide dan teknologi baru semakin
Tinggi (PT).
21
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan, yang diatur melalui
individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya. Sikap adalah
itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditaksirkan terlebih dahulu dari
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk beraksi,
dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu
tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan suatu
perilaku. Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga, 12
secara ilmiah, sedang tingkatannya tergantung pada ilmu pengetahuan atau dasar
a. Tahu (know)
dipelajari, kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
b. Memahami (comprehention )
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisa (analysis)
satu sama lain. Kemanapun analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
24
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
tingkatan diatas.
25
2.1.4.4 Lingkungan
bahwa setiap manusia hidup di dalam dan dengan budayanya dan meneruskan
memiliki atribut fisik dan psikologis, maka hal tersebut merupakan atribut sosial
atau secara lebih spesifik, merupakan atribut budaya atau etnik dari individu.
Variasi struktur sosial, jalan hidup, dan nilai serta norma – norma dari
berbagai budaya dan subkultur, individu memiliki opini dan pandangan tentang
sehat, sakit, asuhan, sembuh, ketergantungan, dan kemandirian yang berasal dari
budaya tersebut.
karena informasi- informasi baru akan disaring, kira- kira sesuai atau tidak dengan
persamaan..12
Dari tinjauan pustaka yang telah diuraikan terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi perilaku itu sendiri, seperti bias dilihat pada gambar berikut :
Faktor Predisposisi :
o Pendidikan
o Pengetahuan
o Sikap
• Kepercayaan
Faktor Pendukung
o Lingkungan (Sekitar
Perilaku kesehatan
rumah)
• Ketersediaan fasilitas dan
sumber yang ada
Faktor Pendorong :
• Keluarga
• Teman
• Guru
• Petugas Kesehatan
B pada bayi baru lahir (0-7 hari) sedangkan variable independen dalam penelitian
Pendidikan
Pengetahua
n
Pencapaian Target Cakupan
Imunisasi Hb 0 – 7 hari
Sikap
Lingkungan
BAB 3
METODE PENELITIAN
28
Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan April sampai
3.3.1. Populasi
Puskesmas Kuala Cenaku Bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2011 yang
Cenaku
3.3.2. Sampel
Bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2011 yang berjumlah 38 orang dan
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria Ekslusi
Hulu
meliputi :
1. Tahap Persiapan
terkumpul.
3. Pengolahan data
30
a. Editing
baik, data tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah telah sesuai
b. Coding
c. Tabulating
yaitu :
a. Analisa Univariat
31
b. Analisis Bivariat
dua proporsi antara dua variabel (dependen dan independen). Data diolah
(O −
E
) 2
χ2 = ∑ E
Keterangan :
χ2 :
Chi-kuadrat
∑ : Jumlah
:
O Frekuensi yang diobservasi
sebagai berikut :
Adalah jumlah kumulatif bayi yang dilakukan imunisasi Hb 0-7 hari pada
Hasil Ukur : 1). Bayi baru lahir diberikan imunisasi Hb 0-7 hari
3.7.2 Pendidikan
responden
3.7.3 Sikap
Kuala Cenaku agar bayinya mendapatkan imunisasi Hb 0-7 hari, pernyataan yang
negatif.
Cara Ukur : Untuk pernyataan positif (no. 1-6) diberi skor, SS = 4, S = 3,. TS
3.7.4 Pengetahuan
0-7 hari di wilayah kerja Puskesmas Kuala Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu,
pertanyaan 12 buah.
Cara Ukur : Wawancara, jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang salah 0
3.7.5 Lingkungan
Adalah dukungan dari suami, orang tua, tetangga atau saudara yang lain
Cara Ukur : Wawancara, jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang salah 0
Oleh :
DARSIAH
No. BP : 0910335079