Parasitologi 3 ENTOMOLOGI 1
Parasitologi 3 ENTOMOLOGI 1
Parasitologi 3 ENTOMOLOGI 1
(EKTOPARASIT/Arthropoda Pengganggu)
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Cimicidae
Genus : Cimex
Amerika, Eropa
Terdiri dari 74 spesies, 22 genus
dan Daerah
dan 6 subfamili
Subtropik
Nimfa
5 instar
Berukuran kecil 1mm
Transparan
1x mengisap darah per instar
Morfologi Dewasa
Bentuk tubuh yang pipih menyebabkan Cimex mampu merayap dan masuk ke dalam
celah yang sangat sempit
Setelah mengisap darah Cimex akan bersembunyi di celah-celah selama beberapa dari
kemudian bertelur
Nimfa dan dewasa Cimex pada siang hari bersembunyi di celah-celah/retakan yang gelap
dan kering seperti lantai, kasur/tempat tidur, Sofa, atap, furniture, kusi dll.
Cimex jantan dan betna serta nimfa semuanya menghisap darah
Aktif mengisap darah pada malam hari
Cimex hidup berkelompok dalam jumlah besar
Dapat menyerang hewan dan manusia, tusukan bagian mulut Cimex menyakitkan dan
menimbulkan kegatalan dan terkadang membengkak serta iritasi
Mengeluarkan bau busuk yang khas sehingga bau menjadi
tanda keberadaan Cimex dan akan defekasi terjadi pada
saat menghisap darah
Noda ekskreta terlihat berupa titik-titik coklat kehitaman
pada seprei, dinding ataupun wallpaper.
Kutu busuk sangat rentan terhadap kelembaban yang
tinggi dan suhu di ats 44-45 oC
Temperatur mempengaruhi lama hidup Cimex
At 37° C, females live an average of 32 days while males
live an average of 29 days
At 10° C, females live an average of 425 days while males
live an average of 401 days
Faktor Cimex sangat berpotensi sebagai
vektor penyakit
Filum: Arhtropoda
Kelas: Insekta
Ordo: Siphonaptera
• Terdapat 2500 jenis pinjal diseluruh dunia dari
239 genera
Pinjal jantan memiliki alat genital berbentuk setengah lingkaran seperti siput yang
tampak tembus pandang pada pertengahan abdomen serrta sepasang antena yang lebih
panjang dari antena miliki pinjal betina.
Sedangkan pinjal betina memiliki kantong sperma (spermateka) yang berbentuk koma.
Spermateka berfungsi untuk menampung sperma di saat perkawinan.
SIKLUS HIDUP
PERILAKU
Metamorfosis sempurna (holometabola), dimulai dengan Telur,
Larva (2-3 instar), Pupa (dalam kokon), dan Dewasa.
DEWASA bersifat fototrofik negatif dan tinggal di rambut inang,
tidak semua host spesific,
jantan dan betina menghisap darah sebagai parasit eksklusif.
Pinjal memiliki tubuh tangguh yang mampu menahan tekanan
yang besar, sehingga pinjal dapat beradaptasidalm bertahan
hidup ketika inang mencoba untuk menghilangkannya dengan
cara menggaruk.
Kemampuan melompat meningkatkan potensi sebagai parasit,
karena otot kaki mengandung resilin.
Tahan banting dari ketinggian 100x tinggi tubuhnya
Rahasia lompatan Pinjal
menjadikan pinjal sebagai salah satu jumper terbaik dari semua
hewan yang diketahui
Resilin
Source: animals.howstuffworks.com
Apa artinya 200x panjang tubuh ?
=
160 CM
=
160 CM
Filum: Arhtropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Phthiraptera
Subordo:
1. Kutu Penggigit/Mallophaga (Kelompok Amblycera dan Ischnocera)-Kutu pada
anjing, mamalia, ayam, kangguru, marmut, burung
2. Kutu Peralihan/Rhynchopthrina (Kelompok kutu pada gajah)-
Haematomomyzus elephantis
3. Kutu Pengisap/Anoplura (terdiri dari 7 family: Kutu yang penting pada
manusia adalah dari family Pthridae dan Pediculidae
Parasit Obligat (seluruh Terdapat 3000 jenis kutu di
hidupnya berada dan dunia
tergantung oleh tubuh inang
Description of
the contents
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Subkelas : Acari
Ordo : Parasitiformes
Subordo : Metastigmata
Famili : 1. Ixodidae (caplak keras)
2. Argasidae (caplak lunak)
Famili Ixodidae (hard tick) dan Famili Argasidae (soft tick) terdiri dari
sekitar 700 spesies
Caplak keras dan lunak menyebabkan penyakit pada inangnya
melalui pengisapan darah (exsanguinations), infeksi sekunder, dan
melalui vektor penyakit
Semua spesies caplak memiliki 4 tingkat perkembangbiakan, yaitu:
telur-larva-nimfa-dewasa (dengan satu siklus hidup berkisar antara 6
minggu sampai 3 tahun
Memiliki 4 pasang tungkai dan pada bentuk larva hanya memiliki 3
pasang tungkai
Jantan mati setelah kawin
Betina mati setelah bertelur
Sangat tahan terhadap perubahan fisik
Misalnya terendam air, kekeringan atau tidak
Ada makanan dalam waktu berbulan-bulan
Ada 8 factor yang membuat caplak berpotensi dalam meyebarkan
penyakit pada manusia dan hewan:
1. Pengisapan darah tetap (persisten blood sucker) dan melekat dengan kuat
pada inang dan tidak mudah terlepas
2. Lambat mengisap darah (slow feeding) sehingga dapat menyebarkan
penyakit secara luas dan waktu yang cukup untuk menyebrkan penyakit
3. Memiliki sebaran inang yang luas (wide host range) beberapa spesies
dapat mengisap darah dari beberapa sumber inang
4. Bertahan hidup lama (longevity) terutama jenis Argasidae
5. Beberapa menularkan penyakit melalui telur (Transovarial Transmission)
6. Relatif bebas dari musuh alami
7. Memiliki kutikula yang keras (highly sclerotized)
8. Memiliki daya reproduksi yang tinggi (highl reproductive potential)
Genus yang banyak ditemukan di dunia adalah Boophilus,
Dermacentor, Haemaphysalis, Rhipicephalus, Amblyomma dan
Ixodes
Famili Ixodidae tergolong dalam Mestastigmata (memiliki
Morfologi Dewasa Ixodae
(caplak keras)
Tubuh caplak keras bulat telur dan memiliki integument yang liat
dengan bagian dorsal caplak ini memiliki skutum atau perisai yang
menutupi seluruh bidang dorsal tubuh pada caplak jantan
sedangkan pada batina skutum hanya meutupi spertiga bagian
anterior tubuh (karena tubuh betina dapt berkembang lebih besar
daripada yang jantan setelah mengisap darah
Bagian kepala memiliki alat-alat
mulut bersama basis capituli yang
Caplak jantan dan betina pada banyak spesies membentuk
apa yang disebut capitalum (bentuk
(dorsal) kepala)
Caplak jantan dan betina
(ventral)
Ada 3 alat mulut yang jelas yaitu palpus, chelicerae dan
hypostoma
Alat sensori
membantu
proses makan
caplak
Ada 3 jenis siklus hidup caplak
Scutum Absent
Present(Males-covers
entire dorsal surface , females-covers part of
dorsal surface)
Mouthpart
Visible when viewed from the dorsal
s Hidden when viewed from the dorsal
surface
surface
Species
Ixodes, Rhipicephalus bursa, R.
Argas americanus, A. persicus, appendiculate, R. sanguineus, Hyalomma
Ornithodoros moubata, Otobius anatolicum, Hyaloma dromadarii,
megneni Amblyomma maculatum, A. americanum,
Boophilus annulatus, Dermacenter
Caplak betina bertelur
Tick borne disease
A . Rickettsial infection : causative agent of
1. trench fever .
2. Rocky mountain spotted fever caused by Rickettsia rickettsia transmitted by ixodid tick.
B . Tick borne bacterial infections: ixodid and argasid ticks serve as vectors of several
pathogenic bacteria
3. Anaplasmosis
2. Systemic damage may result in tick paralysis due to toxic substance secreted by salivary
glands of ticks.
spotted rash of late-stage Rocky Mountain
spotted fever
erythema chronicum migrans
(bull’s eye rash) Lyme disease
ACARIFORMES (TUNGAU)
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Arachnida
Subclass: Acari
Order: Trombidiformes
Family: Demodicidae
Nicolet, 1855
Genus: Demodex
Owen, 1843
Sarcoptes scabiei (Skabies)
Scabies Description
Gatal
Disebabkan sensitisasi terhadap ekskret dan sekret tungau skabies
Kelainan kulit yang muncul mirip dermatitis dengan efloresensi papul,
vesikel, dan urtika. Selain itu, karena garukan muncul erosi, ekskoriasi,
krusta, dan infeksi sekunder5.
Penegakan Diagnosis