Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK SAMPLING PENYEHATAN UDARA

1) FISIK
a) Suhu

Pengukuran Suhu
 Termometer udara
a. Alat : termometer
b. Cara kerja :
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Pilih lokasi yang akan diukur.
3) Paparkan termometer di lokasi yang
dipilih, selama 10-15 menit.
4) Baca angkanya dengan cara
membandingkan batas atas alkohol.
c. Hasil : 27°C / 80°F
 Termometer minimum maximum
a. Alat : termometer minimum maximum
b. Cara kerja :
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Tentukan waktu pengukuran dan lokasi
yang diingin.
3) Netralkan termometer dengan menekan
tombol di tengah.
4) Paparkan di lokasi yang dipilih.
5) Pada waktu akhir yang ditentukan, dilihat
hasil akhirnya dengan cara melihat batas
biru bawah untuk minimum dan batas
biru atas untuk maximum.
c. Hasil : maximum 26°C dan minimum 25°C
b) Kelembaban
Sling pshycrometer
a. Alat : sling pshycrometer
b. Bahan : air
c. Cara kerja :
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Tentukan titik lokasinya.
3) Isi lubang dengan air.
4) Putar sling mengelilingi ruangan yang
akan diukur selama 10-15 menit.
5) Lihat tabel dry-bulb, lalu tentukan dimana
suhu kering.
6) Hitung selisih dry-wet.
7) Lihat hasil dari selisih pada sisi kiri tabel.
8) Tarik garis titik selisih dan titik suhu
kering.
d. Hasil :
1) Suhu kering : 27°C
2) Suhu basah : 22,5°C
3) Selisih : 27°C – 22,5°C = 4,5°C
Jadi, nilai kelembaban relatif humidity
adalah 68%

c) Pencahayaan

a. Alat : lux meter / light meter dan baterai


b. Cara kerja :
1) Menggunakan pakaian gelap.
2) Siapkan alat dan bahan.
3) Bersihkan alat dengan lap kering.
4) Pasangkan baterai.
5) Tekan tombol power.
6) Bukalah penutupnya.
7) Arahkan ke tempat yang akan diukur.
8) Tekan off dan lepaskan baterai.
c. Hasil : 122 lux

d) Kebisingan

a. Alat dan bahan : souncl lever meter dan baterai


b. Cara kerja :
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Pasangkan baterai.
3) Tentukan titik lokasinya.
4) Geser garis biru pada tombol function dari off ke
cal 94,0.
5) Geser garis biru pada tombol range dari 20-70 ke
70-10 (cal).
6) Lihat hasil pada display, bila di display tidak
muncul angka 94,0 maka reset dengan cara :
 Jika ˂ 94,0 putar ke kiri menggunakan
obeng.
 Jika ˃ 94,0 putar ke kanan menggunakan
obeng.
7) Geser garis biru pada tombol function dari cal
94,0 ke A.
8) Lihat display, jika ada tulisan “under” turunkan
range sampai tidak ada tulisan “under”.
9) Hadapkan mikrofon ke sumber bunyi, bila suara
mengandung magnetik maka jaraknya 3 meter,
apabila normal dekatkan sedekat mungkin.
10) Geser garis biru pada tombol function ke off serta
pada tombol range ke 30-70.
11) Lepaskan baterai.
e) Laju ventilasi
2) KIMIA
a) CO
Pengukuran Karbon Monoksida (CO) menggunakan CO
analyzer atau CO detector. Untuk parameter CO metode yang
digunakan yaitu NDIR (Nondispersive Infrared) pengukuran ini
berdasarkan kemampuasn gas CO menyerap gas infra merah pada
panjang 4.6 µm. banyaknya intensitas sinar yang diserap
sebanding dengan konsentrasi CO di udara.
 Peralatan : CO Analyzer
 Bahan : Silinder Gas CO Standar konsentrasi kurang
lebih 5 ppm.
 Cara kerja :
1. Aturlah tombol power ke posisi On
2. Tunggu sampai instrument CO Display stabil (1menit)
3. Display akan menunjukan angka konsentrasi CO
dalam udara dengan satuan ppm.
Pengambilan Sampel Karbon Monoksida (CO) menggunakan
alat Gas Impinger Sampler.
 Peralatan : Impinger Sampler , Komputer
 Bahan : Larutan Absorban
 Cara Kerja :
b) NO 2
Untuk pengambilan sampel gas NO2 menggunakan Impinger
gas sampler. Lama pengukuran satu jam.
 Alat dan Bahan
1. Alat penyerap (Midget Impenger)
2. Alat pengukur aliran udara. Alat ini dapat mengukur
aliran secara tepat antara 0,3 dan 0,6 1/menit.
3. Pompa udara. Pompa hisap yang memenuhi syarat,
dipakai untuk mengambil sampel dengan aliran yang
ditentukan dengan interval 2 jam.
4. Pipet 1 ml, berskala dengan pembagian 0,1 ml, dan
pipet volumetric 10 ml.
5. Gelas ukur berskala 50 ml dengan pembagian skala 1
ml 100 ml dengan pembagian skala 1 ml dan 1000 ml
dengan pembagian skala 10 ml.
6. Labu ukur : 25, 150, 250, 1000 ml
7. Gelas piala 2 liter atau lebih besar.
8. Botol reagen, pengaduk mekanik
9. Spectrophotometer.
 Cara kerja :
Persiapan
1. lakukan uji fungsi alat menggunakan aquades sebagai
pengganti absorban
2. siapkan dan set alat pada lokasi pengambilan sampel
Cara Pengoperasian
1. letakkan alat pada titik pengambilan sampel
2. 5 tabung implinger yang sudah diisi larutan absorban
(±10 ml) masing-masing dihubungkan dengan tabung
impinger yang berisi silikagel menggunakan selang
penghubung dari plastik
3. masing-masing tabung di atur pada alat air gas
sampler (vacum pump)
4. 5 tabung yang berisikan larutan absorban masing-
masing dihubungkan dengan pada vacum pump pada
inlet dengan menggunakan selang penghubung dari
plastik.
Cara pengambilan
1. kabel power dihubungkan dengan listrik, kemudian
pompa vacum dihidupkan dengan mengatur panel ke
posisi ON.
2. Masing-masing skala flow meter diatur debitnya dan
dalam posisi low atau high sesuai dengan aliran udara
yang dikehendaki.
3. Jika pengambilan sampel telah selesai, matikan alat
dengan merubah panel vacum ke posisi OFF.
4. Masing-masing tabung impinger yang berisi larutan
absorbans dilepas kemudian larutan absorbans
dipindahkan ke dalam botol sampel warna gelap/coklat
dan diberi tanda, kemudian disimpan dalam box
pendingin tempat sampel.Selanjutnya pengujian
sampel gas dapat diperiksa di laboratorium.
c) Formaldehide
Pengambilan sampel Formaldehide menggunakan Gas
Impinger Sampler.
 Alat dan Bahan :
1. Impinger
2. Rotameter 1L/menit
3. Pipa penyaring (line filter), dengan pengering udara
sebelum masuk ke rotameter
4. Tabung PTFE
5. Buret, 500 atau 1000 ml (untuk kalibrsi rotameter)
 Cara kerja :
1. Bersihkan pipa udara pada tempat pengambilan contoh
udara selama 5 menit dengan cara mengalirkan udara,
karena dikhawatirkan masih ada formldehida yang
menempel pada pipa tersebut
2. Pengambilan contoh udara dilakukan dengan pompa
impinger. Contoh udara ini ditampung dalam impinger
yang berisi 20 ml larutan NaHSO3 1%
3. Alat pengukur aliran udara disesuaikan dengan hasil
kalibrasi. Kalibrasi flowmeter : (1±0.05) ml/min
selama 30 menit hingga 60 menit

d) Asbes

3) BIOLOGI

Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :


1335/Menkes/SK/X/2002 Tanggal : 29 Oktober 2002 TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN
SAMPEL KUALITAS UDARA RUANGAN Berikut ini adalah cara
pengambilan sampel gas / udara ruangan di Rumah Sakit untuk
pemeriksaan mikrobiologi

1.Lokasi pengambilan sampel


Ruang tamu

2. Titik pengambilan sampel


Jumlah titik Sampel minimal sebesar 10% dari jumlah masing-masing
ruangan.

3. Waktu pengambilan sampel


a. Ruang operasi dilakukan menjelang operasi ( ruangan siap digunakan ).
Ruang perawatan dan isolasi dilakukan setelah dilakukan pembersihan
ruangan
Cara pengambilan sampel
a. Nama alat : Mikrobiologi Air Sampler
b. Persiapan, pengoperasian alat dan metode analisis

1). Metode Agar

a). Persiapan
Lakukan uji fungsi alat
Lepas kipas dan pelindungnya lalu bungkus dengan kertas, sterilkan
dalam autoclave dengan suhu 121oC selama 15 menit atau dengan
sterilisasi kering dengan suhu 70oC selama 1 jam.
- Badan alat didesinfeksi dengan menggunakan alkohol 70% atau
desinfektan lainnya.
- Pasang battery pada alat atau adaptor.
- Pasang kembali kipas dan pelindung pada badan alat.
- Atur waktu sesuai dengan lama pengambilan sampel yang direncanakan
antara lain : ruang operasi dan ruang isolasi = 4 menit, ruang perawatan =
2 menit
- Pasang alat pada piring penyangga / Tripod.
- Siapkan agar strip (media agar)

b). Cara pengambilan sampel


- Tempatkan alat pada titik Pengambilan sampel
- Lepaskan media agar strip dari kemasannya dan segera pasangkan pada
tempatnya (pelindung kipas) dengan posisi permukaan agar strip
mengarah ke kipas.
- Hidupkan alat .
- Tekan tombol start pada remote starter (jarak petugas dengan alat
minimal 3 meter) tinggalkan ruangan apabila alat sedang beroperasi.
- Alat akan berhenti secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktu.
- Petugas segera masuk dan matikan alat .
- Lepaskan media agar strip dari tempatnya dan masukkan kembali pada
kemasannya, tutup rapat dan disegel.
- Beri keterangan atau label seperlunya antara lain : waktu pengambilan,
lokasi/tempat, lama pengambilan sampel dan nama petugas.
- Amankan agar strip tersebut dengan cara sbb :
* Lapisi agar strip dengan aluminium foil
* Simpan pada cool box (kotak pendingin) dengan suhu 4 – 100C

c). Metode analisis


Persiapan
- Masukan agar strip pada incubator dengan suhu 30-35oC dan selama 24
jam (bila 24 jam tidak ada pertumbuhan kuman, pembiakan 24 jam lagi).
- Setelah waktu pembiakan kuman selesai, jumlah koloni kuman yang
tumbuh dihitung dengan menggunakan Colony Counter.

(2) Cara menghitung angka koloni kuman pada media agar :


- Hidupkan Colony Counter
- Tempatkan media agar dengan posisi terbalik pada display dan
hidupkan lampu
- Pasang kabel detector pada coloni counter.
- Hidupkan kalkulator
- Hitung koloni kuman yang tumbuh dengan cara menekan ujung detektor
pada agar strip.
- Jumlah koloni kuman yang terbentuk pada agar strip dapat dibaca pada
kalkulator.

Menghitung jumlah koloni kuman, gunakan rumus :


koloni kuman pada agar strip
KK/ m3 = ---------------------------------- X 1000 liter
40 lt X waktu (menit)
Keterangan :
KK = Jumlah Koloni kuman yang terbentuk
40 ltr = kemampuan alat untuk menghisap udara selama 1 menit adalah
sebanyak 40 liter.

2). Metode Tuang (Pour Plate).


a). Persiapan
- Periksa battery melalui indikator flowrate (tingkat akhir) 2,0 Lpm
(liter/menit) apabila indikator kisaran naik turun 0,2 Lpm perlu diganti
battery
- Isi impinger dengan larutan fisiologis NaCl 0,9% sebanyak 10 ml.
- Tutup tabung impinger dengan rapat jangan sampai terdapat gelembung.
- Sterilisasi tabung impinger yang sudah berisi reagen penyerap dengan
sterilisasi basah pada suhu 1210C,selama 15 menit
- Tempatkan impinger pada badan alat.

b). Pelaksanaan
- Impinger yang telah berisi larutan fisiologis NaCl 0,9% dihubungkan
dengan flow meter
- Hidupkan alat dan atur flow meter 1-2 lpm.
- Baca dan catat flowmeter pada skala indicator.
- Lakukan pengambilan sampel selama 15 – 30 menit, sesuai dengan
kondisi kebersihan ruang.
- Matikan alat dan lepaskan impinger dari badan alat.
- Masukkan sampel dalam cool box dan dikirim ke laboratorium.

c) Metode analisis
- Siapkan 5 petridish steril.
- tuangkan sampel ke dalam 4 petridis steril masing-masing 1 ml
- pada petridis ke 5 digunakan sebagai kontrol (tanpa sampel).
- pada ke 5 petridis masing-masing tuangkan media agar (Plate Count
Agar) sebanyak 10 - 15 ml dalam suhu 46 – 50oC.
- goyangkan ke 5 petridis secara perlahan agar bercampur merata.
- Diamkan petridish yang berisi sampel sampai membeku. Kemudian
masukan kedalam inkubator pada suhu 35oC selama + 24 - 48 jam
dengan posisi petridis terbalik.
- Koloni yang tumbuh dihitung pada Coloni Counter.

Perhitungan :
R (koloni/ml) = (a-e) + (b-e) + (c-e ) + (d-e)
-----------------------------------------
4

R x V x 1000/M3
JK = -----------------------------
Qxt

Keterangan :
JK = Jumlah Kuman
R = Jumlah koloni rata-rata
V = larutan fisiologis (ml)
Q = Debit aliran udara (L/menit)
t = Lamanya waktu pengambilan sampel (menit)
a-d = Jumlah kuman di petridis a,b,c dan d
e = Jumlah kuman pada petridis e (kontrol)

INSTRUMEN PENGUMPUL DATA


PENYEHATAN PEMUKIMAN TENTANG KUALITAS UDARA

I. Data Umum

1. Hari/tanggal :
2. Nama Kepala Keluarga :
3. Nama Responden :
4. Umur Responden :
5. Jenis Kelamin Responden :
6. Status Perkawinan Responden : menikah / tidak menikah
7. Lokasi Pernukiman : ( industri / jalan raya / komplek / …...... )
8. Alamat :
a. Desa :
RT :
RW :
b. Kecamatan :
c. Kab/kota :
d. Provinsi :
9. Pendidikan Responden :
10. Lama Tinggal di Rumah :
11. Waktu Observasi :
12. Nama Petugas/kader :

II. Kriteria Responden


1. Ibu Rumah Tangga / anggota keluarga dewasa lainnya
2. Rumah tangga yang memiliki anggota keluarga usia di bawah lima tahun

III. Data Khusus


1) Lembar Pertanyaan (kuisioner)

A. Kondisi Kesehatan
1. Apakah ada diantara ibu/bapak/anggota keluarga yang menderita penyakit
seperti berikut dibawah ini selama 3 bulan belakang?
a. Asma (Ya/Tidak)
b. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) (Ya/Tidak)
c. Batuk berkepanjangan (Ya/Tidak)
d. Paru-paru basah (Ya/Tidak)
e. TBC (Ya/Tidak)
2. Apakah pernah merasa tiba-tiba nyeri dada atau bernapas menjadi lebih sulit?
a. Ya
b. Kadang - kadang
c. Tidak

B. Sikap
1. Setujukah Anda apabila ventilasi diberhsihkan setiap hari?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
2. Setujukan Anda apabila ada orang yang merokok di dalam rumah Anda?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
3. Setujukah Anda apabila kebersihan udara rumah dapat mempengaruhi
kesehatan penghuninya ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
4. Apakah setiap keluar rumah menggunakan masker?
a. Ya
b. Kadang - kadang
c. Tidak

2) Wawancara

1. Berapakah jumlah penghuni rumah ini ?


Jawab :
2. Berapakah jumlah kamar tidur dalam rumah ini ?
a. 1
b. 2
c. >2
d. Lainya....
3. Apakah kamar tidur Anda di huni lebih dari 2 orang ?
Jawab :
4. (jika memiliki anak lebih dari 1 ) Apakah mereka memiliki kamar tidur
masing-masing ?
Jawab :
5. Apakah di rumah Saudara menggunakan obat nyamuk?
a. Ya (lanjut ke no 6)
b. Tidak (lanjut ke no 7)
6. Obat nyamuk jenis apa yang digunakan?
a. Obat nyamuk semprot
b. Obat nyamuk bakar
c. Obat nyamuk elektrik
7. Apakah setiap ruangan terdapat ventilasi / lubang angin?
Jawab :
8. Apakah ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah Anda ?
Jawab :
9. Apakah ada diantara tamu keluarga ini yang juga merokok pada saat
bertamu ?
Jawab :
10. Di mana kah anggota keluarga Anda atau tamu biasanya merokok ?
Jawab :
11. (jika mempunyai balita) apakah pada saat memasak, balita Anda juga
berada di dapur ?
Jawab :

3) Lembar Pengamatan (observasi)

Form. 1

FORMULIR OBSERVASI

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA DALAM RUANG RUMAH


No. Komponen Hasil Pengukuran Keterangan
A. Persyaratan Fisik
Suhu udara berkisar antara 18°C - 30°C (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077 Tahun
1.
2011)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

d. Dapur

2. Pencahayaan minimal 60 lux (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077 Tahun 2011)

a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

d. Dapur
Kelembaban berkisar antara 40% - 60% (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077 Tahun
3.
2011)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

d. Dapur
Laju Ventilasi berkisar antara 0,15 m/dtk - 0,25 m/dtk (Peraturan Menteri Kesehatan RI
4.
No. 1077 Tahun 2011)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

d. Dapur

B. Persyaratan Kimia
Konsenterasi gas CO maksimal 9,00 ppm/8jam (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077
1.
Tahun 2011)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

d. Dapur
Konsenterasi Gas SO2 maksimal 0,1 ppm/24 jam (Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
2.
1077 Tahun 2011)
A. Kamar Tidur Orangtua

B. Kamar Tidur Anak

C. Ruang Keluarga

D. Dapur
Environmental Tobacco Smoke (ETS) 35µg/m3 per 24 jam (Peraturan Menteri Kesehatan
3.
RI No. 1077 Tahu 2011)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Ruang Keluarga

c. Dapur

d. Kamar Mandi
Timbal (Pb) 1,5 µg/m3 per 15
4.
menit
Nitrogen dioksida (NO2) 0,04 ppm
5.
per 24 jam
6. Asbes 5 serat/ml

a. Dalam rumah

b. Luar rumah
Volatile Organic Compound
7.
(VOC) 3 ppm per 8 jam
8. Formaldehid 0,1 ppm per 30 menit

C. Persyaratan Biologi
1. Angka kuman kadar maksimal < 700 CFU/m3 (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077
Tahun 2011)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

d. Dapur
Bakteri Patogen kadar maksimal 0 CFU/m 3 (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077
2.
Tahun 2011)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

d. Dapur

D. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai
1.
(Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Tahun 1999)
a. Kamar Tidur Orangtua

b. Kamar Tidur Anak

c. Ruang Keluarga

E. Kepadatan Hunian Rumah Tidur


Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang tidur
1. dalam satu ruangan, kecuali anak dibawah umur 5 tahun (Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 829 Tahun 1999)
a. Kamar Orangtua

b. Kamar Anak
Form. 2

FORMULIR OBSERVASI
PEMANTAUAN KUALITAS UDARA DALAM RUANG RUMAH

No
Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Tata ruang dalam rumah pe
a. Bersekat
b. Tidak bersekat
2. Dinding / sekat pemisah rumah
a. Ada
b. Tidak
3. Dindin rumah
a. Permanen
b. Semi permanen
c. Bilik / papan
d. Lainnya..
4. Luas ventilasi/lubang angin di ruang tempat
berkumpulnya keluarga :
a. < 20 % dari luas lantai
b. b. ≥ 20 % dari luas lantai
5. Luas ventilasi/lubang angin di kamar tidur :
a. < 20 % dari luas lantai
b. b. ≥ 20 % dari luas lantai
6. Luas ventilasi/lubang angin di dapur :
a. < 20 % dari luas lantai
b. b. ≥ 20 % dari luas lantai
Sumber :
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomer 1077 Tahun 2011 Tentang Penyehatan Udara
Dalam Ruang Rumah.

INSTRUMEN PENGUMPUL DATA


PENYEHATAN PERMUKIMAN TENTANG SARANA PERMUKIMAN

I. DATA UMUM
1. Hari / tanggal :
2. Nama petugas :
3. Alamat :
a. Desa :
RT :
RW :
b. Kecamatan :
c. Kota / kab :
d. Provinsi :

II. DATA KHUSUS


Tidak
No Sarana Pemukiman Tersedia Keterangan
Tersedia
1 Pemerintahan dan Pelayanan Umum
seperti :
a. Kantor kelurahan
b. Pos hansip
c. Balai pertemuan
2 Sarana Pendidikan seperti :
a. TK
b. SD
c. SMP
d. SMA
3 Sarana Kesehatan seperti :
a. Posyandu
b. Balai pengobatan
c. Puskesmas
d. Tempat praktik dokter
4 Sarana Peribadatan seperti :
a. Mushola
b. Masjid
5 Sarana Perdagangan dan Niaga
seperti :
a. Warung
b. Pertokoan
6 Ruang Terbuka seperti :
a. Taman
b. Lapangan olahraga
INSTRUMEN PENGUMPUL DATA
PENYEHATAN PERMUKIMAN TENTANG SARANA PERMUKIMAN

I. DATA UMUM
1.Hari/tanggal :
2.Nama petugas :
3.Alamat :
a. Desa :
RT :
RW :
b. Kecamatan :
c. Kota/Kab :
d. Provinsi :

II. DATA KHUSUS

No. VARIABEL YANG DI AMATI YA TIDAK KETERANGAN


Kesehatan Lingkungan Rumah/Permukiman
A. Lokasi
Tidak terletak pada daerah bekas TPA
1. (Tempat pembuangan akhir) atau
bekas tambang
Tidak terletak pada daerah rawan
bencana alam seperti bantaran sungai,
2.
aliran lahar, tanah longsor, daerah
gempa, gelombang tsunami, dlsb.
Tidak berlokasi pada daerah rawan
kecelakaan dan daerah rawan
3.
kebakaran dan pada jalur pedaratan
penerbangan
B. Konstruksi, Ruang, dan Bangunan
I. Bangunan
Luas Bangunan setiap rumah 21m3
1.
untuk 3-4 penghuni
Tinggi/jarak dari lantai keatap 2,7
2.
meter
Luas Kamar 3x3 meter untuk
3.
penghuni ≤ 2 orang
4. Terdapat Pagar yang Kuat dan Kokoh
Dalam 1 unit hunian, terdapat :
a. Ruang WC/Kamar mandi
5. b. Dapur
c. Ruang Keluarga
d. Kamar tidur
II. Lantai
Kuat/utuh, kedap air, posisi rata dan
1. tidak mudah licin serta mudah
dibersihkan
Bersih tidak terlihat sampah ataupun
2.
tidak terlihat kotor
Bagian yang selalu kontak dengan air
3. tidak memungkinkan terjadinya
genangan air
III. Dinding
Di ruang tidur, ruang keluarga,
1. dilengkapi dengan sarana ventilasi
untuk pengaturan sirkulasi udara
2. Di kamar mandi/ tempat cuci, dinding
harus kedap air dan mudah
dibersihkan
3. Berplester semen
4. Berwarna terang
5. Tidak terdapat retakan
6. Mudah dibersihkan
IV. Penataan Ruang Rumah
Langit-langit harus mudah
1. dibersihkan dan tidak rawan
kecelakaan
Dalam rumah, terdapat beberapa tata
ruang sebagai berikut :
a. Ruang tamu
b. Ruang keluarga
2. c. Ruang makan
d. Ruang tidur
e. Dapur
f. Kamar mandi
g. Gudang
V. Atap
Atap dilengkapi dengan plafon yang
terbuat dari :
a. Asbes,
1.
b. Genteng,
c. Triplek,
d. Anyaman bambu
2. Tidak Bocor
3. Mudah dibersihkan
4. Langit-langit tertutup
VI Langit-langit
Tinggi langit-langit dari permukaan
1.
lantai minimal 2,7 meter
2. Kuat dan Mudah dibersihkan
3. Berwarna terang
Memiliki bentuk konstruksi yang
4.
menyesuaikan bangunan rumah
VII. Jendela
Jendela terbuat dari Kaca, Kayu,
1.
Kaca permanen, dll.
Sebagai tempat masuknya
2. pencahayaan yang cukup pada
ruangan
3. Mudah dibersihkan
VIII. Pintu
Pintu terbuat dari bahan Kayu kuat
1.
dan kokoh, fiber, dll.
IX. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan
yang langsung maupun tidak
1. langsung dapat menerangi seluruh
ruangan minimal intensitas
pencahayaan sebesar 60 lux
2. Tidak menyilaukan
X. Ventilasi dan Jendela
Luas Penghawaan atau ventilasi
1.
alamiah minimal 10% dari luas lantai
Ventilasi dilengkapi dengan kawat
2.
kassa
Terjadi pertukaran hawa udara
3.
dengan baik
Tidak terdapat debu pada jendela dan
4.
ventilasi
Memiliki ventilasi buatan
5. a. exhaust fan
b. AC
XI. Konstruksi balkon, Beranda, dan talang
1. Tidak adanya genangan air
Tidak terdapat jentik dalam pot
2.
tanaman dan tempat lainnya
Konstruksi dapat diakses dengan
3. mudah dan tidak menimbulkan rawan
kecelakaan
4. Terdapat cahaya yang cukup
5. Tempat mudah dibersihkan
XII. Lingkungan sekitar
Lingkungan bersih tidak terlihat
1.
sampah
Lingkungan tidak memungkinkan
sebagai tempat bersarang/
2.
berkembang biaknya serangga atau
binatang pengganggu
Terdapat Halaman dan/atau tempat
3.
parker
Terdapat lampu penerang yang
4.
mencukupi
Lingkungan dapat menampung
5.
kendaraan penghuni dan pengunjung.

REFERENSI :
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
829/MENKES/SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Anda mungkin juga menyukai