Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK II

MAKALAH OBSERVASI
K-3 PEKERJAAN KONSTRUKSI
DISUSUN OLEH:
Kelompok “ II “

KETUA :
SEKRETARIS :

PELATIHAN AHLI MUDA K-3 KONSTRUKSI BANGUNAN YANG


DILAKASANAKAN OLEH PJK3 PT.PATRARIJAYA
DARI TANGGAL 16 SD 20 APRIL 2018
DI
HOTEL SATORIA JOGJAKARTA
KELOMPOK I

BAB I. PENDAHULUAN

Sektor industri konstruksi bangunan pada akhir-akhir ini banyak sekali


menggunakan peralatan yang cenderung berkembang dan maju, baik dalam hal
jumlah maupun jenis dari peralatan tersebut, dan sudah barang tentu akan
menimbulkan masalah dari bidang keselamatan dan kesehatan kerja, demikian pula
dalam hal penanganannya.

Dengan penggunaan tekhnologi canggih pada pekerjaan konstruksi


bangunan berarti dapat memberikan kemudahan dalam hal proses produksi,
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, serta pekerjaanpun dalam diselesaikan
dalam jangka waktu yang relatif cepat, singkat dan tepat waktu. Namun perlu kiranya
diwaspadai bahwa resiko bahaya yang mungkin timbul menjadi lebih besar. Oleh
karena itu perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM di berbagai bidang K-3.

Kaitannya dengan kesehatan sebuah lingkungan kerja, maka hal tersebut


perlu mendapatkan perhatian lebih, karena biasanya sebuah tekhnologi akan
berbanding lurus dengan dampak yang ditimbulkan yaitu pada kesehatan pekerja dan
lingkungan kerja. Maka disini kami perlu memberikan perhatian khusus yang
berkaitan dengan tugas kami di Kelompok II ini yaitu mengenai K3 Konstruksi yang
mana mencakup banyak hal berdampak langsung terhadap kesehatan pekerja dan
lingkungan kerja.

Sesuai dengan ketentuan Pelatihan Tenaga Ahli Muda K-3 Konstruksi,


peserta diwajibkan melakukan Pelajaran Observasi Lapangan, dimana dalam hal ini
yangmenjadiobyekkami adalah ” Pekerjaan Pondasi,Beton,Baja,Electrical,Mechanical
& Peralatan Konstruksi. Oleh sebab itu, kami dari Kelompok I Pelatihan Ahli Muda
K-3 Konstruksi bersama-sama dan berusaha melaksanakan ketentuan tersebut.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Data umum perihal pekerjaan tersebut diatas adalah sebagai berikut :


1. Nama Pekerjaan : PROYEK PEMBANGUNAN RUANG PANEL
LISTRIK
2. Lokasi : PT I K S G TUBAN
3. Pemberi Tugas : .PT IKSG TUBAN
4. Perencana Konstruksi :-
5. Pengawas : -
6. Pelaksana : PT.TURANGGA JAYA SAKTI TUBAN
7. Luas Lahan : -. : 28.875.m2
9. Sub Kontraktor :-
10. Mulai Pekerjaan :
11. Lama Pekerjaan :.
12. Jumlah Tenaga Kerja :

PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU SEBAGAI STANDAR /


KETENTUAN UMUM :

1. UU no 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


2. Permenaker No. 01/MEN/1980, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Konstruksi Bangunan.
3. Permenakertrans RI. No. 02/MEN/1982, tentang Kualifikasi Juru Las
ditempat kerja
4. SKB Menakertrans dan Men PU, No. 104/Kpts/1986 dan No.
174/MEN/1986, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja padat Tempat
Kegiatan Konstruksi
5. Permenaker No.5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
6. Permenaker No.9/M/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesat Angkat
dan Angk
7. Kepmenaker No:75/2002 ( PUIL 2015 )
8. Permenaker No:02/1989 Permenaker 31/MEN/2015( K3 Petir )
9. Permenaker No:3/1999 Permanker 32/MEN/2015 ( K3 Lift )
10. SK Dirjen Binawas No:407/1999 ( Teknisi Lift )
11. SK Dirjen Binawas No:311/2002( Teknisi Listrik )

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Beberapa hal yang perlu kami sampaikan tentang diselenggarakannya pelatihan ini,
yakni mendidik peserta pelatihan menjadi tenaga ahli K-3 yang handal dan
berkuallitas. Pelaksanaan observasi yang kami lakukan dilapangan sesuai dengan
hand out yang ada di modul 08 s/d 17 kelompok kami harus mengebservasi hal K-3
dalam pekerjaan :
1. Pekerjaan Pondasi
2. Pekerjaan Beton
3. Pekerjaan Baja
4. Pekerjaan Electrical
5. Pekerjaan Mechanical
6. Peralatan Konstruksi

Dan beberapa hal yang kami lakukan dalam menyiapkan penyajian bahan yang akan
kami seminarkan adalah mengadopsi data keterangan dari perwakilan proyek yang
kami gabungkan dengan hasil pemantuan kami dilapangan serta hasil tanya jawab
dilapangan.

BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Pelatihan ini untuk menghasilkan tenaga Ahli Muda K-3 Konstruksi yang
bersertifikasi sesuai dengan Keputusan Dirjen Binawas No.
KEP/20/DJPPK/2004 tentang Sertifikasi Kompentensi K-3 Bidang Konstruksi
Bangunan.
2. Peserta Pelatihan dapat mengetahui dan mendalami tingkat penerapan teori K-
3 ke dalam aplikasi K-3 di lapangan
3. Peserta pelatihan dapat memberikan masukan/saran kepada obyek observasi
tentang penerapan K-3 yang benar, sesuai dengan teori yang diperoleh di kelas

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

4. Para peserta mampu menyusun dan menyajikan hasil observasi lapangan ke


dalam suatu makalah yang sistemmatis dan mudah dipahami
5. Para peserta pelatihan didorong untuk mampu dan berani tampil
mempresentasikan serta mempertahankan argumentasi atau pendapat dan
analisanya dalam suatu forum resmi dan terbuka

BAB III. PERMASALAHAN DI LAPANGAN

Pada saat kami melaksanakan observasi lapangan pada ”Proyek Pembanguna


Ruang Panel Listrik di PT. IKSG Pabrik TUBAN kami menemukan beberapa temuan
yang tidak sesuai dengan ketentuan norma-norma K-3, hal ini dapat ditunjukan
dengan adanya beberapa permasalahan lingkungan yang membuat pekerja menjadi
kurang nyaman yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktifitas mereka dalam
bekerja.Diantara beberapa temuan kami dilapangan yang tidak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan K-3 adalah ;
No Kegiatan Temuan di proyek Dampak
1 Pekerjaan Pondasi -Proses Pelaksanaan -Bisa Membahayakan
Penggalian Pondasi di Bagi Pekerja dan
Sisi Access Jalan Peralatan Kerja yang
Tidak diberi Tanda melintas
Tanda Peringatan/

2 Pekerjaan Beton -Besi Beton Stek Boret -Bisa membahayakan


Pile di access Jalan bagi Pekerja &
Tidak dilindungi Peralatan kerja yang
melintas
3 Pekerjaan Baja -Penataan Material -Membahayakan
Kurang Benar Pekerja Pada saat
( Penyangga Material Pengambilan
dengan Batu ) Material
-Pekerja Pengeboran Plat -Sarung Tangan
Tidak menggunakan ( Tangan Kena
APD ( Sarung Tangan, Limbah Bor )

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Kaca Mata,savety -Kaca Mata ( Mata


Helmet, Sebagai mana kenaSerpihanGram )
Mestinya -Savety Helmet
( kejatuhan Benda
dari atas )

4 Pekerjaan Electrical -Penempatan Instalasi -Terkena Percikan api


Kabel Power Alat bisa terbakar.
kerja tidak Terlindungi -Terkena Gesekan
Material baja Bisa
Mengakibatkan
Terkelupas &
konsleting.

Pekerjaan Mechanical - -
5

Peralatan Konstruksi 1.Crowler Crane Kap 80 -dikawatirkan saat


6
Ton Pada saat barang jatuh
mengangkat Beban : menimpa pekerja yg
-Area dibawah ada ada dibawahnya
Activitas kerja. -Pada Saat Mengangkat
-Landasan Crowler crane beban berat akan
Kurang Rata terjadi ketidak
seimbangan alat.
2.Drum BBM - Apabila terjadi
ditempatkan di sebelah Percikan api dari
knalpot Genset knalpot genset BBM
akan terbakar

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

foto –foto yang terkait dengan penemuan kami dilapangan :


Galian Pondasi Di Sisi Access Jalan Masuk Proyek tidak diberi Tanda Peringatan :

Besi Beton Stek Bore Pile di Access Jalan Tidak Dilindungi.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Penataan Material Kurang Benar.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Pekerja Pengeboran Plat Tidak Menggunakan APD Dengan Lengkap.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Instalasi Kabel Power Tidak terlindungi.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Pengoperasian Alat Crowler Crane Kap 80 Ton Kurang Benar.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Penempatan Tangki BBM Kurang Benar.

BAB IV. ANALISA

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan pada ”Proyek Pembangunan


Panel Listrik Di PT.IKSG Pabrik TUBAN.setelah mengamati banyaknya temuan yang
melanggar ketentuan K-3, cukup terlihat jelas bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut
kurang mendapatkan arahan dari pihak-pihak yang berkompeten mengenai K-3 dan
tidak memperdulikan keselamatan serta kesehatan para pekerjanya.

Disamping itu terlihat jelas para pekerjanya pun juga tidak memperhatikan
keselamatan dan kesehatan diri mereka sendiri, kondisi diperparah dengan kurangnya
optimalisasi tugas seorang K-3.

Dengan kondisi yang seperti ini, maka sangat rawan munculnya bahaya
kecelakaan kerja, dan dalam hal ini pihak yang paling dirugikan adalah pekerja itu
sendiri, disamping para pemilik proyek tersebut. Dengan demikian diperlukan adanya
pengawasan K-3 dari Disnaker, dan dapat memberikan saran atau teguran bagi pihak-

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

pihak yang terkait agar lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja pada
proyek tersebut

ANALISA
TEMUAN DI STANDART YANG UPAYA PENANGGUNG
NO KEGIATAN
PROYEK BERLAKU PENCEGAHAN JAWAB
1 Pekerjaan -Proses - Permenaker No. - Petugas K3 - Pengawas Lap
Pondasi Pelaksanaan 1/MEN/1980 memasang Rambu-
Penggalian tentang K3 rambu peringatan
Pondasi di Sisi Konstruksi bahaya
Access Jalan Bangunan ( latar - Memberikan
belakang -potensi bahaya pada
Tidak diberi pengumuman pada
sektor Konstruksi )
Tanda Tanda - UU No. 1 Tahun seluruh pekerja
Peringatan/ 1970 tentang tentang potensi

Keselamatan Kerja. bahaya di area

- Permenaker No. galian.


2 Pekerjaan -Besi Beton Stek 1/MEN/1980 - Agar Memasang - Pengawas Lap
Beton Boret Pile di tentang K3 Pelindung Yang
access Jalan Konstruksi Kuat selam Besi
Tidak Bangunan ( latar
beton digunakan
dilindungi belakang -potensi bahaya pada untuk pondasi
sektor Konstruksi )

- UU No. 1 Tahun
1970 tentang
Keselamatan Kerja.

3 Pekerjaan -Penataan aterial - Permenaker No. Dianjurkan - Pengawas Lap


Baja Kurang Benar 1/MEN/1980 enggunakan Kayu
( Penyangga tentang K3 balok dan Per lapis.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Material Konstruksi
dengan Batu ) Bangunan ( latar
belakang -potensi bahaya pada
-Pekerja
sektor Konstruksi )
Pengeboran - UU No. 1 Tahun Dianjurkan - Pengawas Lap
Plat Tidak 1970 tentang enggunakan APD
menggunakan Keselamatan Kerja.
APD ( Sarung
Tangan, Kaca
Mata,savety
Helmet,
Sebagai mana
Mestinya

1. UU No: 13 th
4 -Penempatan 2003 Tentang Ke Agar Dipasang Temporary - Pengawas Lap

Pekerjaan Instalasi Kabel TK a Cabel Tray atau

Electrical Power Alat kerja 2. Kepmenaker Penutup yang biesa


tidak Terlindungi No:75/2002 melindungi kabel dari
( PUIL 2000 ) kemungkinan gesekan
3. Permenaker Alat lain
No:02/1989 ( K3
Petir )
4. Permenaker
No:3/1999 ( K3
Lift )
- Pengawas Lap
5. SK Dirjen
Binawas
No:407/1999
( Teknisi Lift )
SK Dirjen Binawas
No:311/2002
- Pengawas Lap
5 Peralatan 1.Crowler Crane -Tanah Lintasan /

Konstruksi Kap 80 Ton Pada Landasan Crowler Crane

saat mengangkat dipadatkan & Kondisi

Beban : Level Atau dibantu media

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

-Area dibawah ada Pengganjal untuk leveling


Activitas kerja. - Diberi Rambu Peringatan
-Landasan Crowler dilarang melintas area ini
crane Kurang Permenaker No.5 Tahun
Rata 1985 tentang Pesawat
Angkat dan Angkut
. Permenaker No.1 Tahun
1989 tentang Klasifikasi
dan Syarat-syarat
Operator Keran Angkat.
Instruksi Menteri Tenaga
Kerja No.
02/M/BW/1999 tentang
Pengawasan dan
Pembinaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga dan
Produksi.

- Pengawas Lap
-Memasang Tangki BBM
2.Drum BBM -KepMen PU
tidak Dekat Sumber
ditempatkan di No:02/KPTS/1985
Percikan Api
sebelah knalpot TentangPenanggulangan
- Memasang APAR dekat
Genset Kebakaran pada
Mesin Genset
bangunan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa observasi kami pada pekerjaan Proyek Pebanguna Panel
Listrik di PT IKSG Pabrik TUBAN, maka tim kami menyimpulkan bahwa :

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

 Pelakasanaan pekerjaan tersebut diatas, sebelum dimulainya pekerjaan mohon


dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut
seperti,Rambu rambu Tanda Bahaya, APD, Safety K3, dan Area dan Alat
Bantu Simpan material yang sesuai, dll
 Mandor harus selalu menjaga dan menunggui pekerja, untuk mempermudah
kebutuhan dan penanganan jika terjadi suatu insiden.
 Pelaksanaan K3 dalam suatu proyek lebih tergantung pada kepedulian pihak
pemilik proyek dan kontraktor. Sedangkan para pekerja lebih cenderung
mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh pihak pemilik proyek dan
kontraktor tersebut.
 Pihak pengawas K3 dari Disnaker setempat memiliki peran penting untuk
terlaksananya program K3 pada suatu proyek yang berada didaerah wewenang
Disnaker tersebut.
 Petugas Pengawas K3 Harus Mensosialisasikan SOP K3 Agar Pemahaman
Tentang Prosedur Keselamatan & Kesehatan Kerja dapat difahami oleh
Seluruh Tenaga Kerja / Semua Tingkatan.

BAB VI. PENUTUP

K 3 Pekerjaan Konstruksi.
KELOMPOK I

Demikian laporan hasil observasi Kelompok II ini dibuat dan dipresentasikan,


mudah-mudahan akan dapat dimanfaatkan bagi para peserta seminar. Disamping itu
ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para Instruktur ,Penyelenggara dan
Teman teman Peserta Yang begitu antusias mengikuti Pelatihan & tidak segan segan
untuk membantu berupa saran dan motivasi atas tersusunnya laporan ini.

K 3 Pekerjaan Konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai