Anda di halaman 1dari 12

VISI

Terwujudnya Lembaga Pengawasan


ketenagakerjaan yang handal, akseleratif dan
pengawas ketenagakerjaan yang profesional
1. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga pengawasan
ketenagakerjaan
2. Menjadikan personil pengawasan ketenagakerjaan
yang profesional
3. Meningkatkan penegakan hukum ketenagakerjaan
4. Menjadikan tenaga kerja yang kompeten dalam segala
kegiatan perusahaan
5. Menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan yang
akurat
6. Meningkatkan koordinasi vertikal dan horisontal
pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan
1. Pembinaan kelembagaan personil pengawasan
2. Peningkatan koordinasi fungsional pengawasan
3. Peningkatan kompetensi profesi ketenagakerjaan
4. Peningkatan pelaksanaan sistem pelaporan pelaksanaan
pengawasan
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan
6. Peningkatan intensitas operasional pengawas
ketenagakerjaan
7. Peningkatan informasi dan komunikasi pengawas
ketenagakerjaan
PEMBERDAYAAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN

Gerakan implementasi secara bersama-sama,


menyeluruh dan terpadu untuk perbaikan,
peningkatan mutu dan efektifitas meliputi
regulasi, kebijakan, sistem, kelembagaan,
organisasi, anggaran dan sumberdaya manusia
pengawasan ketenagakerjaan
PRINSIP PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN

1. Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan fungsi


negara yang dilaksanakan untuk dan atas nama
undang-undang dan kepentingan bangsa dan
negara (UU No. 21 tahun 2003)
2. Pengawas ketenagakerjaan adalah Pegawai
Negeri Sipil yang berkeahlian khusus diangkat,
ditunjuk dan diberhentikan oleh Menteri Tenaga
Kerja (UU No. 21 tahun 2003)
3. Sebagai identitas dan kewenangan tugas
pengawasan ketenagakerjaan, pengawas
ketenagkerjaan dilengkapi dengan Kartu
legitimasi dan atau kartu PPNS
PETA PENGAWAS(*)/PPNS(*) KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA TAHUN 2012

NAD KALTENG :17/14 Org KALSEL : 28/3 Org KALBAR : 15/10 Org SULBAR :9/1Org SULTENG : 26/5 Org SULSEL : 69/15 Org SULUT : 54/4 Org SULTRA : 16/6 Org GORONTALO
KALTIM : 21/6 Org
22/3 Org 6/1 Org

SUMUT MALUT
MAL-UT
103/16 Org 12/2 Org
5/2 Org

KEP RIAU MALUKU


MALUKU
15/4 Org 12/3 Org
Org
12/3
RIAU IRJABAR
42/14 Org 5/0 Org

SUMBAR
PAPUA
30/9 Org
15/2 Org

JAMBI
30/4 Org

BENGKULU
23/4 Org

SUMSEL
69/13 Org

BABEL
13/3 Org

LAMPUNG
43/6 Org

BANTEN : DKI : PUSAT : JABAR : DIY : JATENG : JATIM : BALI : NTB : NTT :
74/3 Org 140/12 Org 100/18 Org 176/13 Org 40/2 Org 234/44 Org 232/63 Org 29/5 Org 26/6 Org 18/3 Org

Catatan :
(*) Pengawas / PPNS Ketenagakerjaan

Σ Pengawas Ketenagakerjaan : 1.849 orang


Σ PPNS Ketenagakerjaan : 316 orang

@zm 07
Permasalahan
1. Paradigma Pengawasan
2. Krisis kepercayaaan masyarakat
3. Eksistensi Pengawasan
4. Kebijakan dan implementasi
pengawasan
5. Resistensi Pengawasan
Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan

• Organisasi
• Peraturan
KELEMBAGAAN • Standar
• Pedoman
• Peralatan inspeksi
• Laboratorium uji
• Pem. Pertama
• Pem. Berkala
• Pem. Khusus
• Pem. Ulang

PENGAWASAN
• UU No. 13/2003
MEKANISME/ • UU No. 3/1951 PERSONIL
PROSEDUR • UU No. 01/1970
• UU No.21/2003
• Permen No. 03/1984
• Kebutuhan
• Pemberitahuan pemeriksaan • Rekruitmen
• Pem. Lapangan • Diklat
• Konfirmasi temuan • Penempatan
• Nota pemeriksaan
• Tindakan hukum
• Laporan pem.
TATA LAKSANA
• Rencana kerja
• Laporan pengawasan
• Administrasi peng.

47
Auditor SISTEM PENGAWASAN K3
PRINSIP DASAR KONSEP PENGAWASAN K3
Dokter
DILAKSANAKAN OLEH INSTITUSI YANG MANDIRI
POLRI & Pemeriksa
DENGAN PRINSIP PEMISAHAN OTORITAS
MENKEHAM
PENGAWASAN (RIKSA/UJI/PENETAPAN) DENGAN
P2K3 HIPERKES OTORITAS PERIJINAN/ SERTIFIKASI/ LISENSI
(Contoh: SISTEM PENGAWASAN PTKLN)
PUSDIKLAT Ahli K3 PJK3

PEGAWAI
PENGAWAS/PPNS

ALAT
• Mekanik, pesawat
Kebijakan uap & bejana tekan
Pengawasan Objek
• Konstruksi bangunan
(DIRJEN/KADIS PEMERIKSAAN PENGUJIAN PENETAPAN Pengawasa • Instalasi listrik
) n K3 • Lingkungan kerja
• Kesehatan kerja

Temuan PERSONIL
• Tenaga kerja
PANTEK • Operator/
tehnisi/
LSP Paramedis
Perlu Tidak • Petugas
Sesuai Perbaikan Sesuai
STANDAR

Standar Kompetensi BNSP Nota


Pabrikasi
Standar Teknis BSN • Penghentian
Tindakan pekerjaan
• Segel
• Sidik

KORWAS PPNS
Laporan
•Pemberdayaan

•5 langkah u/ memberdayakan : 1. Promosi dan sosialisasi


2. Pelatihan, Bimtek
3. Fasilitasi dan Advokasi
4. Monitoring dan Pengendalian
5. Reward dan Punishment

TERUKUR :
•Kuantitatif
• Kualitatif
Terima kasih
……
atas perhatiannya …….

Anda mungkin juga menyukai