Berkebutuhan Khusus
Dalam sebuah keluarga rasanya tak lengkap jika memiliki seorang anak.
Namun apa jadinya seiring berjalannya waktu, sang anak ternyata tumbuh
tidak optimal seperti anak-anak lain. Tidak tumbuh optimal itu contohnya
anak menyandang autisme. Atau disebut sebagai anak berkebutuhan
khusus ( ABK). Tentu, orangtua harus siap dan menerimanya dengan
lapang dada. Namun sering kali, orangtua merasa stres, khawatir dan
lelah menghadapi anak tersebut. Perasaan ini wajar karena banyak lika-
liku ketika mendidik ABK. Jika Anda salah satu orangtua yang memiliki
anak berkebutuhan khusus, jangan lelah dan bersedih hati. Karena anak
tersebut masih bisa tumbuh optimal.
Bagaimana caranya? Salah satu cara pendekatan yang berguna untuk
diterapkan dalam mendidik dan membesarkan ABK adalah dengan
menerapkan psikologi positif. Ini merupakan pandangan bahwa
seseorang dapat menjadi yang terbaik versi dirinya sendiri dan
bagaimana seseorang dapat menjalani hidup dengan bahagia dan
optimis, bagaimanapun kondisinya. Adapun psikologi positif sangat
berguna diterapkan oleh siapa aja, termasuk bagi orangtua yang
membesarkan ABK agar meningkatkan rasa syukur bangkit kembali.
Dirangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut 5 kunci
yang dapat dilakukan orangtua dalam mendidik ABK :
Syahruddin, M.Pd. 2020 Pendidikan Transisi
1. Anak diperlakukan sebagai manusia utuh
Hal pertama yang harus ditanamkan pada pola pikir orangtua agar
tetap bahagia ialah mengakui, menerima, dan mengizinkan kondisi
anak sebagaimana layaknya manusia yang harus diperlakukan
dengan baik. Kita mengetahui bahwa setiap manusia/anak memiliki
keunikan, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Namun
jangan jadikan keunikan dan kekurangan itu sebagai sesuatu yang
menghalangi anak untuk belajar tentang aturan, norma dan nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat.
Bagi orangtua, agar selalu mengajarkan nilai-nilai kebaikan pada ABK
tetapi ingatlah kapasitas dirinya dalam menjalankan apa yang sudah
diajarkan.
2. Pendidikan sesuai kebutuhannya
Ketika anak sudah tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah umum,
sebaiknya orangtua tidak langsung menyerah begitu saja. Namun
orangtua harus mencari alternatif pendidikan lain yang cocok dengan
kondisi dan kebutuhan sang anak. Bisa ke sekolah inklusi, sekolah
khusus untuk anak berkebutuhan khusus dan sebagainya. Sebelum
menentukan tempat pendidikan yang tepat untuk anak, sebaiknya
konsultasikan dulu dengan psikolog agar lebih mendapatkan informasi
yang lebih komprehensif.
Bagaimanapun juga, ABK harus tetap mendapatkan pendidikan demi
menyalurkan potensi dan menggapai masa depannya. Ini karena
semua anak berhak untuk berguna bagi bangsa dan negara meskipun
di lingkup yang berbeda-beda.