Geomorfologi adalah merupakan salah satu bagian dari geografi. Di mana geomorfologi yang
merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi
pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada
satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform).
Bentuk lahan terdiri dari sistem Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst, Alluvial, Dataran
sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang ada di bawah lapisan permukaan
bumi.
Pengamatan dan identifikasi bentuk lahan seperti dilakukan langsung di lapangan dengan melakukan
field trip atau dapat juga dilakukan dengan interprestasi foto udara atau dengan Analisis Citra Satelit
(ACS). Pengindraan jauh sebagai alat bantu untuk memantau atau mengamati objek muka biumi tanpa
ada sentuhan secara langsung, anatara lain berupa foto udara atau citra satelit.
Bentang lahan akan mudah diidentifikasi dengan pandangan jarak jauh atau kalau
menggunakan foto udara atau citra satelit menggunakan skala gambar kecil. Sebaliknya untuk bentang
lahan mudah diamati dari jarak dekat atau dengan foto udara atau citra satelit dengan skala lebih besar.
Dengan pengamatan dan analisis bentuk lahan dari foto udara akan diperoleh informasi biofisik lainnya
baik yang bersifat sebagai parameter tetap (landform, rock, soil, slope) maupun parameter berubah
(erosion, terrace, land use). Dengan melakukan fieldtrip akan semakin dikenal betul macam bentuk
lahan dilapangan, sehingga mudah untuk mengingatnya kembali jika pernah melihat secara langsung
dan sebagai bekal memori pada saat melakukan interpretasi foto udara (IFU).
Bentuk lahan walupun mudah diamati dengan foto udara tapi perlu dilakukan pendekatan
dengan melakukan mendatangi langsung ke lapangan dalam bentuk kunjungan lapangan (field trip). Hal
tersebut dimaksudkan untuk lebih memastikan unsur pembentuk landform tersiri dari komposisi atau
susunan batuan apa saja. Disamping itu dengan survai lapangna akan diperoleh beberapa kunci
interpretasi fotro udara (IFU) dari hasil kunjungan lapangan pada berbagai bentuk lahan yang berbeda.
Sehingga dengan kunci IFU akan diperoleh analaisis bentuk lahan yang lebih lengkap yang merupakan
satu komponen penyusun bentang lahan.
Bentuk muka bumi yang kompleks telah menjadi suatu pokok bahasan tersendiri khususnya dalam
usaha pemanfaatannya. Dalam hal ini setiap bentukan lahan mempunyai kapasitas berbeda dalam
mendukung suatu usaha pemanfaatan yang tentunya mengarah untuk tepat guna. Sehingga dengan
tujuan sama yaitu bermaksud menyederhanakan bentuk lahan permukaan bumi yang kompleks ini,
maka pemahaman mengenai ilmu geomorfologi yang mempelajari bentukan-bentukan lahan menjadi
sangat penting.
Penyederhanaan muka bumi yang kompleks ini membentuk suatu unit-unit yang mempunyai
kesamaan dalam sifat dan perwatakannya. Kesatuan sifat ini meliputi kesamaan struktur geologis atau
geomorfologis sebagai asal pembentukannya, proses geomorfologis sebagai pemberi informasi
bagaimana lahan terbentuk, dan kesan topografis yang akan memberikan informasi tentang konfigurasi
permukaan lahan. Dengan adanya informasi tersebut perencanaan penggunaan lahan secara tepat akan
dapat lebih terwujud.
Denudasi (denudation)
bagian terkecil dari bentuk lahan yang mempunyai kesamaan bentuk dan
genesanya.
Erosi (erosion)
Fluvial (fluvial)
tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di
permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.
Geomorfologi (geomorphology)
mempengaruhinya.
Hogbek (hogkback)
Kars (karst)
bentuk bentang alam yang terjadi akibat intensifnya proses pelarutan batu
Kuesta (cuesta)
bukit atau gunung yang mempunyai dua kemiringan lereng berbeda. Permukaan
lereng yang landai searah dengan bidang perlapisan sedangkan sisi lereng yang
Marin (marine)
aktifitas air laut yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi, pengangkutan dan
Mesa (mesa)
bukit atau gunung terisolir berbentuk meja, merupakan sisa denudasi dengan
Morfodinamis (morphodynamics)
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya eksogen air,
angin, es dan gerakan tanah, misal: gumuk pasir, undak sungai , pematang pantai,
Morfoerasi (morphoerosion)
adalah ragam bentuk erosi yang dapat dipakai sebagai ukuran tingkat degradasi
Morfogenesa (morphogenesis)
Morfologi (morphology)
Morfokonservasi (morphoconservation)
Morfokronologi (morphochronology)
Morfometri (morphometry)
kekasaran terrain.
Morfografi (morphography)
plato.
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya endogen yang
bentuk bentang alam yang diklasifikasikan atas dasar tipe batuan maupun struktur
batuan yang ada kaitannya dengan denudasi, misal: mesa, kuesta, hogbek, dan
kubah.
Pelapukan (weathering)
proses hancurnya batuan atau mineral permukaan bumi menjadi bagian yang lebih
bentang alam.
Segala sesuatu yang menutupi permukaan bumi, baik itu alamiah atau buatan.
Terain (terrain)
bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik
tertentu.