Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM IV

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI DAN


VOLUME TERHADAP KESETIMBANGAN KIMIA

Disusun Oleh

Nama : Siska Andriyani

NIM : 1948201001

PRODI S1 FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN


I. Tujuan Praktikum

 Praktikan dapat menganalisis perubahan konsentrasi dan volume pada


ion Fe3+ dan ion SCN- terhadap kesetimbangan kimia.

 Praktikan dapat menganalisis arah pergeseran kesetimbangan kimia.

II. Tinjauan Pustaka

Suatu sistem dikatakan setimbang ketika sebuah reaksi berlangsung


secara terus menerus dalam arah yang berlawanan dengan laju yang sama
atau dengan kata lain tidak terjadi perubahan dalam sistem yang setimbang.
Sehingga, apabila pada suatu sistem kesetimbangan diberi aksi (pengaruh)
dari luar, maka sistem kesetimbangan tersebut akan mengalami pergeseran
dan membentuk sebuah kesetimbangan yang baru, karena salah satu indikator
kesetimbangan kimia adalah tidak terjadinya perubahan konsentrasi pada
reaktan maupun produk.

Asas Le Chatelier

Pada dasarnya, suatu reaksi kesetimbangan dapat digeser ke arah yang


kita kehendaki dengan cara mengubah konsentrasi salah satu zat, dengan
mengubah suhu, dan dengan mengubah tekanan atau volume gas. Seberapa
besar pengaruh dari faktor-faktor luar tersebut terhadap kesetimbangan, dapat
diramalkan berdasarkan pemahaman terhadap azas Le Chatelier yang
dikemukakan oleh Henry Louis Le Chatelier (1850-1936) berikut:
“Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi) maka
sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh
aksi tersebut.”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
a. Perubahan konsentrasi
Apabila salah satu zat ditambahkan konsentrasinya, maka kesetimbangan
akan bergeser dari arah zat yang konsentrasinya ditambah.
Contoh : N2(g) + 3NH2(g) ⟺ 2NH3(g), bila konsentrasi dari N atau H
ditambah, maka kesetimbangan bergeser menuju produk (NH3).
b. Perubahan tekanan
Apabila tekanan diperbesar, maka volume akan mengecil, sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol yang kecil.
Contoh : N2(g) + 3NH2(g) ⟺ 2NH3(g), bila tekanan diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser ke kanan (gas amoniak).
c. Perubahan volume
Apabila volume diperbesar, maka tekanan akan mengecil, sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol yang besar.
Contoh : N2(g) + 3NH2(g)⟺ 2NH3(g), bila volume diperbesar, maka
kesetimbangan kimia akan bergeser ke kiri (menuju N 2 dan NH2, karena
jumlah mol lebih besar).
d. Perubahan suhu
Apabila suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm (reaksi yang menyerap panas).
Contoh : N2(g) + 3NH2(g) ⟺ 2NH3(g) H = +100 kkal, bila suhu dinaikkan,
maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri menuju zat pereaksi.
III. Alat dan Bahan

Alat:

 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Beaker glass
 Gelas ukur
 Pipet tetes
 Spatel

Bahan:

 Larutan FeCl3 1 M
 Larutan KSCN 1 M
 Kristal NaHPO4
 Aquadest
IV. Prosedur Kerja
1. Tuangkan 50 ml aquadest kedalam beaker glass.
2. Tambahkan 20 tetes FeCl3 1 M dan 2 tetes KSCN 1 M ke dalam beaker
glass.
3. Aduk larutan tersebut, kemudian bagi sama banyak larutan tersebut ke
dalam empat tabung reaksi (masing-masing 10 ml).
4. Pada tabung nomor 1, tambahkan 1 tetes KSCN 1 M, lalu aduk.
5. Pada tabung nomor 2, tambahkan 1 tetes FeCl3 1 M, lalu aduk.
6. Pada tabung nomor 3, tambahkan sedikit kristal NaHPO4.12H2O, lalu
aduk hingga kristal terlarut.
7. Pada tabung nomor 4, tambahkan 5 ml aquadest, lalu aduk.
8. Amati dan catatlah perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung
reaksi.
V. Hasil dan Pembahasan

Hasil Pengamatan

No Nama Bahan Warna Larutan


.
1. Larutan FeCl3 + KSCN + 1 tetes KSCN Merah tua
2. Larutan FeCl3 + KSCN + 1 tetes FeCl3 Merah jingga
3. Larutan FeCl3 + KSCN + kristal NaHPO4 Jingga tua
4. Larutan FeCl3 + KSCN + 5 ml aquadest Putih tulang atas keruh
5. Larutan FeCl3 + KSCN Merah jingga muda
Persamaan reaksi yang terjadi antara FeCl3 dan KSCN adalah sebagai
berikut:

FeCl3 + 3KSCN Fe(SCN)3 + 3KCl

Sedangkan persamaan reaksi kesetimbangannya, yaitu:

Fe(SCN)3 Fe3+ + 3SCN-

Pembahasan

Praktikum kali ini membahas tentang kesetimbangan kimia, reaksi kimia


pada umumnya berada pada keadaan kesetimbangan. Reaksi pada keadaan
setimbang dapat dikenal dari sifat makroskopik (seperti warna, konsentrasi,
dll.) yang tidak berubah (pada suhu tetap) setelah dicapai kondisi setimbang,
tetapi gejala molekulernya terus berubah dalam dua arah secara
bersinambungan. Sifat maksoskopis yang paling mudah diamati, untuk
menentukan sistem telah mencapai kondisi setimbang atau tidak, adalah
perubahan warna larutan.
Keadaan kesetimbangan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya perubahan suhu, perubahan tekanan dan perubahan
konsentrasi. Dimana perubahan ini dapat mengakibatkan terjadinya
pergeseran arah reaksi baik kearah pereaksi maupun hasil reaksi.
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan dapat diuraikan sebagai
berikut: mula – mula tuangkan 5 ml aquadest kedalam gelas kimia, lalu
tetesi 20 tetes FeCl3 1 M dan 2 tetes KSCN dan aduk. Setelah itu bagi
sama banyak larutan kedalam 4 tabung reaksi (masing – masing 10 ml).
Pada tabung 1 tambahkan 1 tetes KSCN lalu aduk. Pada tabung 2,
tambahkan 1 tetes FeCl3, lalu aduk. Pada tabung 3, tambahkan sedikit
kristal NaHPO4.12H2O, lalu aduk hingga terlarut. Pada tabung 4
tambahkan 5ml aquadest, lalu aduk. Amati dan catat perubahan warna
yang terjadi .
Hasil pengamatan perubahan pada tabung reaksi 1 warnanya berubah
menjadi merah tua. Pada tabung reaksi 2 warnanya berubah menjadi merah
jingga. Pada tabung reaksi 3 warnanya berubah menjadi jingga tua. Pada
tabung reaksi 4 warnanya berubah menjadi putinh tulanh dan atasnya
keruh. Sedangkan pada larutan yang tidak dilakukan perlakuan berwarna
merah jingga.

VI. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan


sebagai berikut:
Asas Le Chatelier: “Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu
tindakan (aksi) maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung
mengurangi pengaruh aksi tersebut.”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan


a. Perubahan konsentrasi
Apabila salah satu zat ditambahkan konsentrasinya, maka kesetimbangan
akan bergeser dari arah zat yang konsentrasinya ditambah.
b. Perubahan tekanan
Apabila tekanan diperbesar, maka volume akan mengecil, sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol yang kecil.
c. Perubahan volume
Apabila volume diperbesar, maka tekanan akan mengecil, sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol yang besar.
d. Perubahan suhu
Apabila suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm (reaksi yang menyerap panas).

VII. Daftar Pustaka


Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Goldberg, David E. 2004. Kimia Untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.
Purwoko, Agus A. 2006. Kimia Dasar I. Mataram: University Press.
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar I. Bandung: Yrama Widya.

VIII. Lampiran

1 2 3 4 5
Sebelum dilakukan Setelah dilakukan penambahan zat lain
Tabung 1: ditambah 1 tetes KSCN
penambahan zat lain
Tabung 2: 1 tetes FeCl3
(Warna larutan awal) Tabung 3: ditambah kristal NaHPO4
Tabung 4: ditambah 5 ml aquadest
Tabung 5: Tanpa perlakuan

Anda mungkin juga menyukai