PEMERIKSAAN SPT

S LB RESTITUSI
DAN WP
P PATUH
OLEH: AVI WULANDARI
ARTONI
BASTEN ROBERTO HA
ALIM
BURHAN
 APA ITU PEM
MERIKSAAN?
• MENURUT ALVIN A.
A ARENS PADA BUKU AUDITING
G AND ASSURANCE SERVICE YANG DITERBITKAN
TAHUN 2012:
AUDITING IS THE ACCUMULATION AND EVALUA ATION OF EVIDENCE ABOUT INFORMATION TO
DETERMINE AND REPORT ON THE DEGREE OF COR RRESPONDENCE BETWEEN THE INFORMATION AND
ESTABLISHED CRITERIA. AUDITING SHOULD BE DONEE BY A COMPETENT, INDEPENDENT PERSON.

• MENURUT UU NOMOR 28 TAHUN 2007 PADA PAS

SAL 1 AYAT 25:
PEMERIKSAAN ADALAH SERANGKAIAN KEGIA ATAN MENGHIMPUN DAN MENGOLAH DATA,
KETERANGAN, DAN/ATAU BUKTI YANG DILAKSA
ANAKAN SECARA OBJEKTIF DAN PROFESIONAL
BERDASARKAN SUATU STANDAR PEMERIKSAANN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN DAN/ATAU UNTUK TUUJUAN LAIN DALAM RANGKA MELAKSANAKAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN.
 MENGAPA PERLU PEM
MERIKSAAN PAJAK?

• SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK:

• SELF ASSESSMENT
• OFFICIAL ASSESSMENT
• WITHHOLDING ASSESSMENT

• MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBA

AN PERPAJAKAN DAN UNTUK TUJUAN LAIN.
 PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN
(SURAT EDARAN NOMOR SE-15/PJ/201
18 TENTANG KEBIJAKAN PEMERIKSAAN)

• PEMERIKSAAN KHUSUS:
• PEMERIKSAAN KHUSUS BERDASARKAN KETERAN
NGAN LAIN BERUPA DATA KONKRET (AUDIT BASED ON
DATA) MERUPAKAN PEMERIKSAAN YANG DILAK
DATA), KUKAN TERHADAP WAJIB PAJAK YANG BERDASARKAN
KETERANGAN LAIN BERUPA DATA KONKRET MENUNJUKKAN ADANYA INDIKASI KETIDAKPATUHAN
PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN; DAN
• PEMERIKSAAN
M AAN KHUSUS BERDASARKAN
A A AN ANALISI
ANA S RISIKO (RISK-BASED
A A
AUDIT), MERUPAKAN
M A AN
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN TERHADAP WAJIB
W PAJAK YANG BERDASARKAN HASIL ANALISIS
RISIKO MENUNJUKKAN ADANYA INDIKASI KETID
DAKPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN.

• PEMERIKSAAN RUTIN, MERUPAKAN PEMERIKSA

AAN YANG DILAKUKAN SEHUBUNGAN DENGAN
PEMENUHAN HAK DAN/ATAU PELAKSANAAN KEWAJIBAN
K PERPAJAKAN WAJIB PAJAK.
 PEMERIKSA
AAN RUTIN
(SURAT EDARAN NOMOR SE-15/PJ/201
18 TENTANG KEBIJAKAN PEMERIKSAAN)

1. WAJIB PAJAK MENYAMPAIKAN SPT TAHUN NAN PPH YANG MENYATAKAN LEBIH BAYAR
RESTITUSI (SPT TAHUNAN PPH LEBIH BAYARR RESTITUSI) BERDASARKAN PASAL 17B UU
KUP;
2. WAJIB PAJAK MENYAMPAIKAN SPT MASA PPN YANG MENYATAKAN LEBIH BAYAR
RESTITUSI (SPT MASA PPN LEBIH BAYAR RESSTITUSI) BERDASARKAN PASAL 17B UU KUP;
KUP
3. WAJIB PAJAK MENYAMPAIKAN SPT MASA PPN LEBIH BAYAR KOMPENSASI;
4. WAJIB PAJAK YANG TELAH DIBERIKAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN
PEMBAYARAN PAJAK BERDASARKAN PASAL 17C DAN PASAL 17D UU KUP ATAU PASAL 9
AYAT (4C) UU PPN;
5. WAJIB PAJAK MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN N PPH YANG MENYATAKAN RUGI;
6. WAJIB PAJAK MELAKUKAN PENGGABUNGAN N, PELEBURAN, PEMEKARAN, LIKUIDASI ATAU
PEMBUBARAN USAHA,
USAHA ATAU WAJIB PAJAK ORANG
O PRIBADI AKAN MENINGGALKAN
INDONESIA UNTUK SELAMA-LAMANYA;
7. WAJIB PAJAK MELAKUKAN:
a. PERUBAHAN TAHUN BUKU;
b. PERUBAHAN METODE PEMBUKUAN; DAN/ATA
AU
c. PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP;
8. WAJIB PAJAK TIDAK MENYAMPAIKAN SPOP PBB
P BERDASARKAN PASAL 5 AYAT (1) HURUF B
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 256/PMK.03/2014.
2
 PEMERIKSAAN UNTUK TUJUAN LAIN
(SURAT EDARAN NOMOR SE-15/PJ/201
18 TENTANG KEBIJAKAN PEMERIKSAAN)

1. PENERBITAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NP

PWP) DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA
KENA PAJAK (PKP) SECARA JABATAN
2. PENGHAPUSAN NPWP DAN/ATAU PENCABUTA
AN PENGUKUHAN PKP BERDASARKAN
PERMOHONAN WAJIB PAJAK
3. PENENTUAN SAAT PRODUKSI DIMULAI
4
4. PENENTUAN WAJIB PAJAK BERLOKASI DI DAERA
AH TERPENCIL
5. PENETAPAN BESARNYA BIAYA PADA TAHAPAN EKSPLORASI
E
6. PENAGIHAN
N G N PAJAK
J
7. KEBERATAN
8. PENGUMPULAN BAHAN GUNA PENYUSUNAN NORMA
N PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
9. PENGHAPUSAN NPWP DAN/ATAU PENCABUTA
AN PENGUKUHAN PKP SECARA JABATAN
PERMOHONAN PENGEMBBALIAN KELEBIHAN PAJAK
(RESTITUSI)
• DASAR ATURAN:
• UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 (UU
( KUP) PASAL 17B, 17C, 17D
• UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2009
• PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2011
2
• PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 184
4/PMK.03/2015
• PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117
7/PMK.03/2019
• PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMO
OR PER-23/PJ/2013
/ /
• SURAT EDARAN NOMOR SE-15/PJ/2018
 PASAL 17B UU KUP
(UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 (UU KUP))

• DIREKTUR JENDERAL PAJAK SETELAH MELAKUKA

AN PEMERIKSAAN ATAS PERMOHONAN
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJA AK SELAIN PERMOHONAN PENGEMBALIAN
AK,
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DARI WAJIB PA
AJAK SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL
17C DAN WAJIB PAJAK SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 17D, HARUS MENERBITKAN
SURAT KETETAPAN PAJAK PALING LAMA 12 (DU
UA BELAS) BULAN SEJAK SURAT PERMOHONAN
DITERIMA SECARA LENGKAP.
 APA ITU WAJIB PAJAK PATUH ?

• WAJIB PAJAK YANG MENDAPATKAN SUATU PERLAKUAN KHUSUS KARENA MEMENUHI KRITERIA
YANG TELAH DITETAPKAN OLEH DIREKTORAT JEENDERAL PAJAK.
PAJAK
• DIATUR DALAM PASAL 17C UU KUP
 PASAL 17C UU KUP : WAJIB
W PAJAK DENGAN
KRITERIA TERTENTU
T

(PMK NOMOR 39/PMK.03/2018)

1. TEPAT WAKTU DALAM MENYAMPAIKAN SPT;
a. WAJIB PAJAK TELAH MENYAMPAIKAN SPT TAHUN
NAN DALAM 3 (TIGA) TAHUN PAJAK TERAKHIR YANG
WAJIB DISAMPAIKAN SAMPAI DENGAN AKHIR TA
AHUN SEBELUM PENETAPAN WAJIB PAJAK KRITERIA
TERTENTU, DENGAN TEPAT WAKTU;
b. WAJIB PAJAK TELAH MENYAMPAIKAN SPT MASA ATAS MASA PAJAK JANUARI SAMPAI DENGAN
NOVEMBER DALAM TAHUN PAJAK TERAKHIR SEBEELUM PENETAPAN WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU; DAN
c. DALAM HAL TERDAPAT KETERLAMBATAN PENYAMMPAIAN SPT MASA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
HURUF B, KETERLAMBATAN TERSEBUT HARUS MEM
MENUHI KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT:
1)) TIDAK LEBIH DARI 3 ((TIGA)) MASA PAJAK UNTUK SETIAP JENIS PAJAK SERTA TIDAK BERTURUT-TURUT;; DAN
2) TIDAK LEWAT DARI BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT MASA PADA MASA PAJAK BERIKUTNYA.
 PASAL 17C UU KUP : WAJIB
W PAJAK DENGAN
KRITERIA TERTENTU
T
(PMK NOMOR 39/PMK.03/2018)

2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK UNTU UK SEMUA JENIS PAJAK, KECUALI TUNGGAKAN
PAJAK YANG TELAH MEMPEROLEH IZIN MENG
GANGSUR ATAU MENUNDA PEMBAYARAN PAJAK;
PAJAK
3. LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT OLEH AKUNTAAN PUBLIK ATAU LEMBAGA PENGAWASAN
KEUANGAN
N N PEMERINTAH
N DENGAN
N N PENDAPAT
N T WAJAR TANPA
N PENGECUALIAN
N N SELAMA 3
(TIGA) TAHUN BERTURUT-TURUT; DAN
4. TIDAK PERNAH DIPIDANA KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN YANG G TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP
DALAM JANGKA WAKTU 5 (LIMA) TAHUN TERA
AKHIR.
PASAL 17C UU KUP : WAJIBB PAJAK DENGAN KRITERIA
TERTEENTU
(PMK NOMOR 39
9/PMK.03/2018)

• WAJIB PAJAK MENGAJUKAN PERMOHONAN KE

K KPP TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR.
• DIREKTUR JENDERAL PAJAK MELAKUKAN PENELLITIAN ATAS PEMENUHAN KRITERIA WAJIB
PAJAK KRITERIA TERTENTU DAN DITERBITKAN KEEPUTUSAN PENETAPAN WAJIB PAJAK KRITERIA
TERTENTU
N ATAU PEMBERITAHUAN N KEPADA WAJIB PAJAK MENGENAI
N N PENOLAKAN
N N
PERMOHONAN PALING LAMA 1 (SATU) BULAN SETELAH DITERIMANYA PERMOHONAN
PENETAPAN.
 PASAL 17C UU KUP : WAJIB
W PAJAK DENGAN
KRITERIA TERTENTU
T
(PMK NOMOR 39
9/PMK.03/2018)

• PENCABUTAN KEPUTUSAN PENETAPAN WAJIB PAJAK

P KRITERIA TERTENTU SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT (1) DILAKUKAN DALAM HAL WAJIB PAJAK:
PAJAK
1. TERLAMBAT MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN;
2. TERLAMBAT MENYAMPAIKAN SPT MASA ATAS SUATU JENIS PAJAK DALAM 2 (DUA) MASA PAJAK
BERTURUT-TURUT;
3. TERLAMBAT MENYAMPAIKAN SPT MASA ATAS SUATU JENIS PAJAK UNTUK 3 (TIGA) MASA PAJAK
DALAM 1(SATU) TAHUN KALENDER; ATAU
4. DILAKUKAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN SECARA TERBUKA ATAU TINDAKAN PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN.
 PASAL 17D UU KUP : WAJIB PAJAK YANG
MEMENUHI PERSYAARATAN TERTENTU
(PMK NOMOR 39
9/PMK.03/2018)

• WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TIDAK MENJALAN

NKAN USAHA ATAU PEKEJAAN BEBAS YANG
MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN LEBIH
L BAYAR RESTITUSI;;
• WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA
U ATAU PEKEJAAN BEBAS YANG MENYAMPAIKAN
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN LEBIH BAYAR RESTITUSI DENGAN JUMLAH LEBIH BAYAR PALING BANYAK RP
, ((SERATUS JUTA RUPIAH);
100.000.000,00 );
• WAJIB PAJAK BADAN YANG MENYAMPAIKAN SPT TAHU UNAN PAJAK PENGHASILAN LEBIH BAYAR RESTITUSI
DENGAN JUMLAH LEBIH BAYAR PALING BANYAK RP 1.0
000.000.000,00 (SATU MILIAR RUPIAH); ATAU
• PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SPT MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI LEBIH BAYAR
RESTITUSI DENGAN JUMLAH LEBIH BAYAR PALING BANY
YAK RP 1.000.000.000,00 (SATU MILIAR RUPIAH).
 PKP BERESIK
KO RENDAH
MERUPAKAN PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MELAKUKA
AN KEGIATAN TERTENTU, YANG DIMAKSUD PKP
TERSEBUT ADALAH
• TERDAFTAR DI BEI
• BUMN ATAU BUMD
• PKP YANG DITETAPKAN SEBAGAI MITRA UTAMA KEPABEANAN
• PKP YANG DITETAPKAN SEBAGAI OPERATOR EKONOM
MI BERSERTIFIKAT
• PABRIKAN DAN PRODUSEN SELAIN POIN 1 SAMPAI DEN
NGAN 4 YANG MEMILIKI TEMPAT UNTUK MELAKUKAN
KEGIATAN PRODUKSI
• PKP YANG MEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU
• PEDAGANG BESAR FARMASI YANG BERSERTIFIKAT
• DISTRIBUTOR ALAT KESEHATAN YANG MEMILIKI SERTIFIK
KAT
• PERUSAHAAN YANG DIMILIKI OLEH BUMN DENGAN KO
OMPOSISI SAHAM LEBIH DARI 50%
 PKP BERESIK
KO RENDAH

• PENGUSAHA KENA PAJAK TELAH MENYAMPAIK KAN SPT MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
SELAMA 12 (DUA BELAS) BULAN TERAKHIR;
TERAKHIR
• PENGUSAHA KENA PAJAK TIDAK SEDANG DILAAKUKAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
DAN/ATAU
N/ PENYIDIKAN
N N TINDAK
N PIDANA
N DI BID
DANG
N PERPAJAKAN;N; DAN
N
• PENGUSAHA KENA PAJAK TIDAK PERNAH DIPID
DANA KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI
BIDANG PERPAJAKAN BERDASARKAN PUTUSAN N PENGADILAN YANG TELAH MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM TETAP DALAM JANGKA WA AKTU 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR
INSENTIF PAJAK UNTUK W
WAJIB PAJAK TERDAMPAK
PANDEMI CORONA VIRUS
V DISEASE 2019
86/PMK.0
03/2020

• MEMILIKI KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM LAMPIRAN PMK;

• TELAH DITETAPKAN SEBAGAI PERUSAHAAN KITEE, ATAU
• TELAH MENDAPATKAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN
K BERIKAT, IZIN PENGUSAHA KAWASAN
BERIKAT ATAU IZIN PDKB;
BERIKAT, PDKB
• PKP HARUS MENYAMPAIKAN SURAT PEMBERITA
AHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI LEBIH
BAYAR RESTITUSI
S US DENGAN
NG N JUM
JUMLAH LEBIH BAYA
AR PALING
NG BANYAK
N RP5.000.000.000,00
5.000.000.000,00 ((LIMA
M
MILIAR RUPIAH).
 KEUNTUNGAN WAJIB PA AJAK YANG MEMENUHI
KRITERIA TERTENTU ATAU PERSYARATAN TERTENTU
• DIDAHULUKAN KETIKA PENGEMBALIAN ATAU RESTITUSI PAJAK.
• PERMOHONAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN
N KELEBIHAN PAJAK MELALUI PENELITIAN
(BUKAN PEMERIKSAAN).
• JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN PENDAHULU
UAN KELEBIHAN PAJAK (PASAL 17C DAN 17D UU
KUP)
• PALING LAMA 3 (TIGA) BULAN SEJAK PERMOHO
ONAN DITERIMA SECARA LENGKAP UNTUK PAJAK
PENGHASILAN
• PALING LAMA 1 (SATU) BULAN SEJAK PERMOHO
ONAN DITERIMA SECARA LENGKAP UNTUK PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI.
* NORMALNYA 12 BULAN SEJAK PERMOHON
NAN DITERIMA SECARA LENGKAP
 KERUGIAN PASA
AL 17C DAN 17D

• PASAL 17C DAN 17D UU KUP

APABILA BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN SEBAAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (4),
DIREKTUR JENDERAL PAJAK MENERBITKAN SURATT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR, JUMLAH
KEKURANGAN
N N PAJAK DITAMBAH DENGAN
N N SANK N SI ADMINISTRASI
N BERUPA KENAIKAN SEBESAR
100% (SERATUS PERSEN) DARI JUMLAH KEKURAANGAN PEMBAYARAN PAJAK.
 PRODUK
K HUKUM

PRODUK HUKUM DARI PASAL 17B:

• SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR (SKPKB
B)
• SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBA
AHAN (SKPKBT)
• SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN)
( )
• SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR (SKPLB)

PRODUK HUKUM DARI PASAL 17C DAN 17D:

• SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUA
AN KELEBIHAN PAJAK (SKPPKP)
 MEKANISME RESTITUSI
Pemeriksaan
Permohonnan restitusi: (Pasal 17B)
Pajak lebih
1 Me
1. elalui SPT
bayar
2. Me
elalui surat
Penelitian (Pasal
permohonan
17C dan 17D

SKPN, SKPKB, 1. SKPLB

Se
elesai SKPKBT
2. SKPN
3. SKPKB
SKPLB 4. SKPKBT
SPMKP SKPKPP Kompensassi utang pajak
SKPPKP
1. SKPPKP
2. Tidak terbit
Tidak terbit SKPPKP
Pemberita
ahuan ke WP SKPPKP
SP2D KPPN
CONTOH KASU US PEMERIKSAAN LB
RESTITTUSI BADAN
SPT Tahunan Badan 2014 Lebih Bayar
PERMINTAAN DATA
D AUDIT SPT
BADAN LEBIH BAYAR
SPHP Audit SPT Badan Leebih Bayar setelah
pemeriksaan dan hasil akkhir audit
Hasil Audit pada Daftar Temuan yanng menjadi SPHP
 MEKANISMEE RESTITUSI -

Permohonnan restitusi: Pemeriksaan

Pajak lebih 1. Meelalui SPT (Pasal 17B)
bayar 2. Me
elalui surat
permohonan Penelitian (Pasal
17C dan 17D

SKPN, SKPKB, 1. SKPLB

Se
elesai SKPKBT
2. SKPN
3. SKPKB
SKPLB 4. SKPKBT
SPMKP SKPKPP Kompensassi utang pajak
SKPPKP
1. SKPPKP
2. Tidak terbit
Tidak terbit SKPPKP
Pemberita
ahuan ke WP SKPPKP
SP2D KPPN
TERIMA
A KASIH