MAKALAH
(Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Psikologi)
Dosen Pengampu : Ermilda, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
yang berjudul PROSES PANCA INDERA dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1.1 Pengertian.............................................................................................3
2.2.1 Penglihatan............................................................................................5
2.2.1 Penciuman.............................................................................................5
ii
2.2.1 Pendengaran..........................................................................................6
2.2.1 Pengecapan...........................................................................................6
2.2.1 Peraba....................................................................................................6
2.3.1 Penglihatan............................................................................................7
2.3.2 Penciuman..............................................................................................8
2.3.3 Pendengaran...........................................................................................9
2.3.4 Pengecapan............................................................................................9
2.3.5 Peraba..................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian panca indera ?
1.2.2 Apa saja struktur panca indera ?
1.2.3 Bagaimana proses panca indera ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari panca indera
1.3.2 Mengetahui apa saja panca indera
1.3.3 Memahami bagaimana proses panca indera
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Alat indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar.
Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu
indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau atau pencium
(hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
2.1.1.2 Penglihatan
3
2.1.1.3 Penciuman
2.1.1.1.4 Pendengaran
4
pada jenis objek yang bergetar (Christina, 2002). Misal pada rambatan suara yang
terjadi pada jarak dua titik puncak gunung, gelombang suara akan merambat
melalui udara, tergantung dari kerasnya tekanan suara, semakin panjang
gelombang, semakin kuat pula bunyi tersebut.
2.1.1.1.5 Pengecapan
2.1.1.1.6 Peraba
5
2.2 Struktur Panca Indera
2.2.1 Penglihatan
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata
yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi
melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk
melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan
bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
2.2.2 Penciuman
Bagian hidung dalam terdiri atas struktur yang membentang dari nares
anterior hingga koana di posterior yang memisahkan rongga hidung dari
nasofaring, septum nasi membagi tengah bagian hidung dalam menjadi kavum
nasi kanan dan kiri, setiap kavum nasi mempunyai 4 buah dinding yaitu dinding
medial, lateral,inferior dan superior. Bagian inferior kavum nasi berbatasan
dengan kavum oris dipisahkan oleh palatum durum. Ke arah posterior
berhubungan dengan nasofaring melalui koana, di sebelah lateral dan depan
dibatasi oleh nasus externus, di sebelah lateral belakang berbatasan dengan
orbita: sinus maksilaris, sinus etmoidalis, fosspterygopalatina, fossa pterigoides.
2.2.3 Pendengaran
Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran.
Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar (martil,
andasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius. Telinga bagian dalam terdiri dari
alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong,
tingkap bundar dan rumah siput (koklea).
6
2.2.4 Pengecapan
Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap.
Setiap intil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa
tertentu berdasarkan letaknya pada lidah. Pangkal lidah dapat mengecap rasa
pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap
rasa manis.
2.2.5 Peraba
Stukrur indera peraba terdiri dari Epidermis, epidermis adalah struktur kulit
terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami regenerasi karena peluruhan
sel-sel kulit mati setiap hari, lalu ada dermis, merupakan lapisan kulit yang
paling tebal karena terdapat pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat dan
kelenjar minyak (kelenjar sebasea), folikel rambut, hingga saluran limfe. Lapisan
kulit dermis sebagian besar terdiri dari sejenis protein yang disebut kolagen, dan
ada hipodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling dalam, pada lapisan
subkutan, terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan elastin (sejenis
protein yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk semula setelah
mengalami peregangan).
7
2.3.1 Penglihatan
Faktor sistem peng lihatan pada manusia itu sendiri. Faktor sistem penglihatan
ini merupakan gerbang masuknya informasi visual yang kemudian akan
dipersepsikan manusia. Secara garis besar sistem penglihatan manusia adalah
sebagai berikut :
8
samar. Penglihatan dan persepsi yang dihasilkan 20% - 90% nyata
pada objek visual tersebut dan sisanya 10% - 80% merupakan
imaginasi dari pengamat, sehingga sebagian persepsi yang terjadi
merupakan interpretasi dari manusia itu sendiri.
Penglihatan scotopic. Pada keadaan ini, kuat cahaya pada objek visual
berada dibawah 0,001cd/m2 . Dalam hal ini karena cahaya yang sangat
minim maka objek visual hampir tidak terlihat atau tidak terlihat sama
sekali. Persepsi manusia 0% - 20% nyata pada objek visual tersebut
dan sisanya 80%-100% merupakan imaginasi dari pengamat, sehingga
hampir semua persepsi yang terjadi merupakan interpretasi dari
manusia itu sendiri
2.3.2 Penciuman
Sistem olfaktorius terdiri dari reseptor di rongga hidung, daerah otak, dan
jalur neural penghubung. Reseptornya berupa sel-sel yang berbentuk seperti
benang dan hihubungkan dengan saraf olfaktorius. Molekul yang dilepaskan oleh
substansi tertentu adalah stimulus untuk penciuman.
9
penciuman terhadap molekul odorant akan berkurang, bahkan mudah hilang bila
selalu terpapar pada bau yang sama dalam waktu yang relatif lebih lama
2.3.3 Pendengaran
Diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk
gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea, proses mendengar
melalui tiga tahapan yaitu tahap pemindahan energi fisik berupa stimulus bunyi
ke organ pendengaran, tahap konversi atau tranduksi yaitu pengubahan energi
fisik stimulasi tersebut ke organ penerima dan tahap penghantaran impuls saraf
ke kortek pendengaran
2.3.4 Pengecapan
Proses pengecapan, fungsi lidah adalah mengenali lima kategori rasa yaitu
rasa manis, asam, asin, pahit dan umami. Kelima rasa tersebut memiliki daerah
dan reseptor yang berbeda pada lidah, kecuali rasa umami yang merupakan
kombinasi dari rasa manis, asam, asin dan pahit. Sensasi rasa pada lidah dapat
terasa karena adanya organ pengecap pada lidah yaitu kuncup pengecap.
10
foliate yang terdapat pada lateral lidah. Selain itu kuncup pengecap juga terdapat
pada palatum, pilar tonsil, epiglotis dan bagian proksimal esophagus.
Proses mengecap yang terjadi pada lidah terjadi dengan urutan sebagai
berikut : Zat yang terkandung pada makanan dicerna secara mekanis oleh gigi
dan ludah., zat tersebut lalu menyentuh papila lidah yang kemudian diteruskan ke
kuncup pengecap, dari kuncup pengecap akan diteruskan menuju serabut saraf
sensoris untuk diteruskan ke otak, impuls saraf akan diolah di otak, kemudian
kita dapan merasakan rasa dari zat tersebut.
2.3.5 Peraba
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian
telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
12
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang
disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis.
DAFTAR PUSTAKA
13
https://id.scribd.com/doc/309951987/jurnal-kulit (diakses pada tanggal 15 oktober
2020 pukul 11.05)
https://media.neliti.com/media/publications/217750-hubungan-antara-penglihatan-
pencahayaan.pdf (diakses pada tanggal 15 oktober 2020 pukul 14.45)
14