Tehnik Bercerita
Disusun oleh :
1. Afif Zakiyati ( 19 )
2. Rina Hidayatul Khamidah ( 01 )
3. Suprapti ( 18 )
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah Nya kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam juga tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
dan para keluarga dan sahabatnya.
Adapun tujuan dari pembuatan maklah ini adalah untuk dapat dijadikan saran dalam
memahami secara umum tentang Media Bercerita Untuk Anak Usia Dini .
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimaksih kepada pihak yang terlibat
dalam pembuatan makalah. Terutama kepada Ibu Rona Merita, MPd selaku Dosen Mata
Kuliah Tehnik Bercerita pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Tak lupa terima kasih kami sampaikan juga kepada teman – teman semua yang telah
memberi kami kesempatan untuk menyusun dan membahas maklah ini.
Kami sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, terutama mengenai masalah dalam
penyampaian Bahasa dan struktur isi makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………..…...i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………....2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………3
A. Pengertian Bercerita…………………………………………………………………3
B. Pengertian Media…………………………………………………………………….3
C. Macam – macam Media……………………………………………………………..4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………...14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah Negara. Negara
yang maju dapat dilihat dari tingkat keberhasilan pendidikan di Negara tersebut. Oleh
karena itu setiap warga Negara harus mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi.
Mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang
Sistem Pendidikan Nasional: “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bercerita ?
2. Apa pengertian media ?
3. Apa saja macam-macam media bercerita ?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam penggunaan media bercerita ?
5. Apa manfaat media dalam bercerita ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bercerita
2. Untuk mengetahui pengertian media
3. Untuk mengetahui macam-macam media bercerita
4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan media bercerita
5. Untuk mengetahui manfaat penggunaan media dalam bercerita
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bercerita
B. Pengertian Media
Bercerita sambil menggambar adalah kegiatan bercerita yang dilakukan guru sambil
menggambar pada kertas atau pada papan tulis.
c. Evaluasi
Setelah selesai bercerita guru bertanya tentang isi cerita, tokoh dalam cerita, isi gambar
dan memberi kesempatan pada satu atau dua orang anak untuk menceritakan kembali
cerita tersebut.
Menurut Eliyawati ( 2005 : 71) mengatakan bahwa boneka jari adalah boneka yang
dibuat dari kain yang tidak mudah bertiras. Kain dibentuk sesuai dengan figur cerita, satu
narasi cerita dapat sepuluh boneka, dan penyelesaian boneka dijahit dengan tusuk feston.
Sedangkan menurut Sukerti ( 2013 ) boneka jari adalah salah satu bentuk media
pembelajaran yang bisa digambar langsung di ujung jari tangan atau dapat pula dibuat dari
kain atau bahan lainnya yang dibentuk menyerupai wajah atau berbagai bentuk dengan
berbagai macam sifat yang dapat dimainkan dengan menggunakan ujung jari tangan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa boneka jari adalah sebuah media
pembelajaran yang bersifat edukatif menggunakan boneka yang dimainkan dengan ujung
jari tangan. Adapun tujuan boneka jari menurut Eliyawati ( 2005 : 71 ) adalah
mengembangkan bahasa anak, mempertinggi keterampilan dan kreativitas anak, belajar
bersosialisasi dan bergotong royong disamping melatih keterampilan jari jemari tangan.
Sedangkan menurut Sukerti (2013 ) tujuan penggunaan boneka jari sebagai media
pembelajran adalah menimbulkan daya tarik dan membangkitkan minat bagi pembelajar
dapat mengembangkan imajinasi, keaktifan dan menambah suasana gembira pada siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan boneka jari
dapat mengembangkan bahasa, meningkatkan keterampilan, kreativitas, imajinasi anak,
serta menambah suasana gembira pada anak saat belajar. peneliti memilih Media boneka
jari karena mampu memberikan motivasi dan minat anak dalam bercerita sehingga baspek
perkembangan bahasa pada anak dapat meningkat.
3. Boneka Tangan
Bercerita dengan boneka tangan adalah cerita dengan memasukkan boneka ke tangan
b. Langkah-langah pelaksanaan
1. Anak memperhatikan guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan
2. Anak mengatur posisi tempat duduknya
3. Anda memperhatikan guru ketika sedang menunjukkan alat peraga yang telah
disiapkan dn menyebutkan nama dan tokoh-tokoh dalam cerita
4. Guru menyebutkan judul cerita
5. Menyepakati aturan dalam bercerita
6. Anak mendengarkan guru mendengarkan guru bercerita dengan melaksanakan
dialog /percakapan antar boneka
7. Sambil bercerita guru menggerakkan boneka tangan secara bergantian sesuai isi
cerita
8. Setelah selesai bercerita guru memperlihatkan kembali seluruh boneka tangannya
secara bergantian
9. Tanya jawab
10. Anak bercerita
11. Anak diberi kesempatan memberi kesimpulan isi cerita
12. Guru melengkapi kesimpulan isi cerita
Menggunakan boneka tangan, ide cerita yang akan disampaikan akan sangat
bervariasi. pencerita tidak harus menceritakan cerita-cerita legenda atau seperti
dongeng pada umumnya, akan tetapi bisa mengangkat ide yang ada dalam kehidupan
keseharian anak-anak. Atau lebih tepat dikatakan bahwa dengan bercerita
menggunakan boneka tangan, maka cerita yang akan disampaikan adalah cerita tentang
keseharian yang dialami anak-anak.Banyak hal positif yang dapat kita sampaikan
kepada anak dengan cara mendongeng/cerita boneka. Tidak hanya memancing mereka
untuk berinteraksi komunikasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang lain. Berawal
dari sebuah cerita pengantar tidur, kemudian menjadi kegiatan di waktu senggang, saat
ini dongeng/cerita boneka telah menjadi sebuah kegiatan pengajaran di sekolah.
Semoga dengan program ini, anak tidak hanya menjadi lawan bicara pencerita, tetapi
juga diharapkan bisa sebagai pencerita, dan bisa menciptakan cerita dengan bahasa
mereka sebagai wujud suksesnya penumpahan ide kreatif mereka dalam berkomunikasi
d. Evaluasi
Setelah selesai bercerita guru dapat bertany tentang isi cerita tokoh dalam cerita, dan
memberi kesempatan pada satu atau dua orang anak untuk mencoba boneka tangan dalam
menceritakan kembali cerita tersebut.
f. Evaluasi
Setelah selesai bercerita guru dapat bertanya tentang isi cerita, tokoh dalam cerita, dan
memberi kesempatan pada satu atau dua orang anak untuk mencoba boneka tangan dalam
menceritakan kembali cerita tersebut. Contoh cerita:”berlibur kerumamah nenek”.
c. Evaluasi
Setelah selesai bercerita guru dapat bertanya tentang isi cerita, tokoh dalam cerita, dan
memberi kesempatan pada satu atau dua orang anak untuk mencoba boneka wayang dan
menceritakan kembali isi cerita.
BAB III
PENUTUP
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir samapai dengan usia enam tahun, dilakukan melalui pemberian ransangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dengan mengajarkan anak-anak
kemampuan Berbahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak
untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhan anak. Anak-anak yang
memiliki kemampuan berbahasa yang baik umumnya memiliki kemampuan dalam
mengungkapkan pikiran, perasaan, serta tindakan interaktif dengan baik pula. Dengan
adanya berbagai media bercerita menjadikan anak lebih tertarik dan bersemangat dalam
mengenal berbagai cerita tentu saja mampu mengembangkan bahasa pada anak uisa dini.
.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dwi Tati Sukerti, 2013, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Percakapan
Sederhana Dengan Menggunakan Boneka Jari Dikelas I. Artikel.
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia
Dini. Jakarta: Depdiknas.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sunarto dan Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar
Grafika.
Yamin, Martianis & Sanan, Jamilah Sabri. 2013. Panduan PAUD Pendidikan Anak Usia
Dini. Ciputat: Referensi.