Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

KONSEP DASAR SISTEM

Pendahuluan
Saat ini kita berada didalam dunia yang tersusun atau terorganisir dengan
komplek, dikatakan komplek karena dunia ini tersusun dari beberapa subsistem yang
berbeda satu sama lainnya dan mereka berinteraksi pada tingkat tertentu. Seseorang
dapat menyatakan komponen-komponen suatu sistem di pemerintahan misalnya ada
subsistem transportasi, subsistem penyediaan air bersih, subsistem pendidikan,
subsistem perekonomian dan subsistem politik serta sub-sub sistem lainnya. Semua ini
menunjukan betapa kompleknya sistem pemerintahan tersebut dan hubungan-hubungan
yang terjadi diantaranya dalam rangka pencapaian tujuan yeng telah ditentukan.
Sistem
Anda merupakan sebuah sistem. Mobil anda merupakan sebuah sistem. Sekolah
yang anda ikuti atau organisasi yang mempekerjakan anda merupakan sebuah sistem.
Kita bisa mendefinisikan sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apapun
baik phisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sebagai contoh, badan anda
memiliki sekumpulan bagian tertentu (organ) seperti tangan kanan, kaki kiri, otak,
lambung yang dihubungkan oleh aliran darah dan syaraf membentuk suatu jaringan
hidup. Contoh lainnya adalah sebuah perusahaan. Komponen-komponen yang termasuk
disini adalah orang-orang, mesin-mesin, bangunan, bagian akuntansi dan bagian
pemasaran, yang semuanya berhubungan satu sama lain dalam berbagai cara. Misalnya,
orang yang melaksanakan pekerjaan dalam bagian akuntansi juga memiliki tanggung
jawab terhadap orang yang menangani pajak pendapatan dan pemotongan dana pensiun
dari gaji yang dibayarkan. Pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan bisa menggunakan
mesin atau alat bantu lainnya, hal ini akan sangat mempengaruhi orang-orang yang
mengoperasikan peralatan tersebut. Tujuan utama perusahaan mungkin untuk
mendapatkan laba, menghasilkan produk yang baik, tumbuh menjadi lebih besar, tetap
bertahan, atau biasanya merupakan kombinasi dari semua ini.
Gambaran yang diberikan pada contoh diatas ini menunjukan kenyataan betapa
pentingnya komponen-komponen sebuah sistem dimana mungkin mereka sendiri
merupakan sebuah sistem dengan komponen-komponen yang dimilikinya yang kita
sebut sebagai subsistem.
Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu
sistem. Sistem ada karena tujuan. Sistem dibangun agar tujuan tercapai tidak
menyimpang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan. Setiap sistem memiliki
tujuan (goal) entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi
pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
Subsistem
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, baik phisik
ataupun abstrak. Sub sistem akan memiliki sub sistem yang lebih kecil dan seterusnya.
Istilah lainnya adalah komponen, elemen atau unsur. Berbicara mengenai subsistem
sama halnya dengan berbicara mengenai sistem, maksudnya adalah sesuatu itu
dikatakan sistem atau subsistem sangatlah relatif. Baik sistem maupun subsis- tem
hanyalah istilah yang digunakan. Subsistem istilah yang digunakan untuk menunjukan
bagian dari sistem pada saat sistem tersebut menjadi konteks pembahasan.
Karakteristik Sistem
Ciri lain dari suatu sistem adalah melihat sistem dari sudut fungsi dasarnya yaitu
input, proses dan output. Fungsi ini juga menunjukkan bahwa sistem sebagai proses
tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input dan output.

Gambar Karakteristik Sistem


a. Input
Input adalah segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Input ini
bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan atau lainnya.
Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan.
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud
(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud
adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi
(misalnya permintaan jasa pelanggan).
b. Proses
Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses mungkin
dilakukan oleh mesin, orang, atau komputer. Umumnya kita mengetahui bagaimana
input dirubah menjadi output akan tetapi pada situasi tertentu proses tidak diketahui
secara detail karena perubahan ini terlalu komplek. Proses merupakan bagian yang
melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna
dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal
yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,
proses dapat berupa bahan mentah.
c. Output
Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk, servis, informasi dalam
bentuk print out komputer atau energi seperti output dari dinamo. Output adalah hasil
dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Keluaran (output)
merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu
informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
Seperti dijelaskan sebelumnya output suatu sistem bisa menjadi input untuk sistem yang
lain yang setelah diproses menjadi output yang lain. Berdasarkan penggunaannya suatu
output dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikonsumsi atau untuk
diproses lebih lanjut, sebagai contoh multiplek bisa langsung digunakan atau dibuat
lemari
2. Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang lain dalam sistem yang
sama dalam suatu siklus produksi sebagai contoh adalah barang setengah jadi
3. Output yang merupakan bagian dari output secara keseluruhan yang dapat
dikonsumsi oleh sistem yang lain atau oleh sistem yang bersangkutan, tapi menjadi
tidak berguna kalau dibuang ke lingkungan. Sebagai contoh adalah limbah
gergajian, limbah tersebut tidak bermanfaat kalau dibuang ke lingkungan tapi akan
bermanfaat kalau dibuat papan partikel.
Dalam kenyataannya mungkin saja proses yang dilakukan oleh suatu sistem telah
memasukan input tapi berdasarkan feedback yang diperoleh, proses tersebut tidak
menghasilkan output, ini berarti proses yang dilakukan harus dievaluasi kembali,
apakah masih diperlukan atau tidak. Kalau output dari sistem tidak diperlukan lagi dan
fungsi proses dalam sistem juga tidak dapat menghasilkan output yang diharapkan maka
sebaiknya sistem tersebut.
d. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini
digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk
mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Pengendalian meliputi monitoring
(pengawasan) dan pengevaluasian untuk menentukan apakah sistem bekerja menuju
pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengendalian meliputi monitoring
(pengawasan) dan pengevaluasian untuk menentukan apakah sistem bekerja menuju
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
e. Lingkungan sistem
Lingkungan sistem adalah faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi
system. ingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan
sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan
dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan
hidup sistem.
f. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang
lainnya dengan melalui penghubung.
g. Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Batas Sistem
Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan
lingkungannya. Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem
dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi
atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku system.
i. Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai