Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota Kelompok 7 :

1. Ameliana Febiyolanda Irianto (180151602282)


2. Dinah Afifah (180151602020)
3. Imro Atul Aizah (180151602315)
4. Kintan Mediana Pratiwi (180151602299)
5. Revika Dihana putri (180151602185)

Offering : B8

Integrated Teaching

1. Pengertian
Istilah Pembelajaran Terpadu berasal dari kata “ integrated teaching and
learning” atau “ integrated curriculum approach ”. Konsep ini telah lama
dikemukakan oleh John Dewey sebagai usaha untuk mengintegrasikan
perkembangan dan pertumbuhan siswa dan kemampuan pengetahuannya ( Beans,
1993).
Pada perspektif bahasa, pembelajaran terpadu sering diartikan sebagai
pendekatan tematik ( thematic approach ). Pembelajaran terpadu didefinisikan
sebagai proses dan strategi yang mengintegrasikan isi bahasa (membaca, menulis,
berbicara dan mendengar) dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran lain.
Konsep ini mengintegrasikan bahasa (language arts content) sebagai pusat
pembelajaran yang dihubungkan dengan berbagai tema atau topik pembelajaran.
Pembelajaran terpadu juga sering disebut pembelajaran koheren (a
coherent curriculum approach ) yang memandang bahwa pembelajaran terpadu
merupakan pendekatan untuk mengembangkan program pembelajaran yang
menyatukan dan menghubungkan berbagai program pendidikan. Keterhubungan
dalam kurikulum bukan hanya antara mata pelajaran dan kebutuhan serta minat
dan bakat anak, tetapi juga menghubungkan antara tujuan dan kegiatan, serta
kondisi masyarakat pada umumnya.
Definisi lain tentang pembelajaran terpadu adalah pendekatan holistik ( a
holitic approach ) yang mengkombinasikan aspek efistemologi, sosial, psikologi
dan pendekatan paedagogi untuk pendidikan anak, yaitu menghubungkan antara
otak dan otot, antara individu dan individu, antara individu dan komunitas, dan
antara domain-domain pengetahuan. (Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D, 2006 ).
Menurut para pakar pendidikan pembelajaran terpadu sangat tepat
diterapkan pada sekolah dasar, karena pada jenjang pendidikan dasar siswa
memahami dan menghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih
sulit menghadapi pemilahan dan pemisahan yang artificial. Keterpaduan dalam
pembelajaran ini dapat dilihat dari asfek proses atau waktu, aspek bahan ajar dan
asfek kegiatan belajar mengajar.

2. Model-Model Pembelajaran Terpadu


Model Pembelajaran Terpadu pada dasarnya merupakan suatu system
pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individu maupun secara
kolektif, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsif-prinsif keilmuan
secara holistic, bermakna dan otentik .
Dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit
tematiknya, menurut seorang pakar pendidikan yang bernama Robin Fogarty
(1991) ada sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu
yaitu :
1) Model Fragmented adalah model pembelajaran tradisional yang memilah
dan memisahkan disiplin ilmu atas beberapa mata pelajaran tanpa
memadukan atau mengaitkan satu sama lain.
2) Model Connected (keterhubungan) dilandasi oleh anggapan bahwa butir-
butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
Menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara
terpadu.
3) Model Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep
keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran dengan
mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis untuk menunjukkan
bentuk kemampuan keterampilan tertentu.
4) Model Sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda secara paralel dengan cara mengajarkan materi
pelajaran yang memiliki kesamaan materi dan keterkaitan antar keduanya.
5) Model Shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya
overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih sehingga
menuntun siswa untuk membuka wawasan dan cara berpikir yang luas dan
mendalam melalui pemahaman terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu.
6) Model Webbed (jaring laba-laba) bertolak dari pendekatan tematik sebagi
pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran yang memiliki keterkaitan
materi yang secara metodologis dapat dipadukan dengan memilih dan
memilak tema / pokok bahasan yang kemudian tema utama tersebut
disebarkan ke dalam berbagai mata pelajaran.
7) Model Threaded (bergalur) merupakan pendekatan pembelajaran yang
ditempuh dengan cara mengembangkan gagasan pokok yang merupakan
benang merah (galur) yang berasal dari konsep yang terdapat dalam
berbagai disiplin ilmu.
8) Model Integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran
yang berbeda tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu sehingga
perlu adanya pengintegrasian multi disiplin yang dapat ditinjau dari
berbagai disiplin ilmu dalam pemecahan masalah melalui satu tema
sentral.
9) Model Immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan
medan pemakaiannya melalui pengintegrasian semua data dari setiap mata
pelajaran dengan mengaitkan ide-ide melalui minatnya.
10) Model Networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang
mengendalikan kemungkinan pengubahan konsep, bentuk pemecahan
masalah, maupun bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan
studi lapangan dalam situasi, kondisi dan konteks yang berbeda-beda.
3. Pembelajaran Terpadu yang dapat melahirkan pelajar bermutu.
Kualitas pendidikan Indonesia belum bermutu. Salah satu faktor
penyebabnya karena proses pembelajaran belum memadukan antara nilai-nilai
keimanan dan ilmu pengetahuan. Disamping itu pembelajaran di Indonesia
umumnya belum memadukan antara asfek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penyampaian materi pelajaran di sekolah lebih bersifat transfer of knowlegde
( menyampaikan pengetahuan teoritis) belum terpadu secara integral dengan
transfer of value dan transfer of skill ( menanamkan nilai dan melatih
keterampilan). Sehingga proses pembelajaran menghasilkan manusia yang tahu
tapi tidak mau dan tidak mampu.
Maka sebaiknya dalam proses pembelajaran menerapkan konsep
pembelajaran terpadu agar melahirkan generasi bermutu. Kolaborasikanlah nilai-
nilai keimanan dengan ilmu pengetahuan agar tercapai kemajuan.

Anda mungkin juga menyukai