Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“SISTEM PELAYANAN GAWAT DARURAT TERPADU”

DOSEN PENGAMPU:
Ns. MITA AGUSTINA, S.Kep M. Tr. Kep

DISUSUN OLEH:
DINI PERMATA 191101017
IRA HANDAYANI 191101035
NADIA LINIA SARI 191101045
SHERIL ANDARI SHOLEHA 191101066
ZIKRI NURHIDAYAT 191101088

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya


makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang sudah ditentukan.  Makalah ini
berisikan tentang “SISTEM PELAYANAN GAWAT DARURAT”
Selanjutnya kami mengucapkan  terima kasih kepada ibu Ns. MITA
AGUSTINA, S.Kep M. Tr. Kep selaku dosen mata kuliah KEPERAWATAN
GADAR yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada kami untuk
membuat dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami memperoleh banyak
ilmu, informasi dan pengetahuan selama kami membuat dan menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kepada seluruh rekan kami yang membantu penyelesaian
makalah ini baik berupa bantuan moral maupun materi. 
Setelah itu kami berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca
meskipun terdapat banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami
meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika
terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang
tidak berkenan di hati pembaca mupun pengoreksi, karena hingga saat ini kami
masih dalam proses belajar.

Singkawang, Maret 2021

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan gawat darurat merupakan bentuk pelayanan yang bertujuan
untuk menyelamatkan kehidupan penderita, mencegah kerusakan sebelum
tindakana atau perawatan selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada
kondisi yang berguna bagi kehidupan. Karena sifat pelayanan gawat darurat
yang cepat dan tepat, maka sering dimanfaatkan untuk memperoleh
pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi
penderita dan keluarga yang menginginkan pelayanan secara tepat. Oleh
karena itu, diperlukan perawata yang mempunyai kemmapuan yang bagus
dalam mengaplikasikan asuha keperawatan gawat darurat utnuk mengatsi
sebagai permasalahan kesehatan baik aktual atau potensial mengancam
kehidupan tanpa atau terjadinya secara menaddaka atau tidak diperkirakan
tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapata dikendalikan.
Asuhan keperawatan darurat adalah rangkaian kegiatan praktik
keperawatan gawat darurat yang diberikan pada klien oleh perawat yang
berkopeten diruang gawat darurat. Asuha keperawatan yang diberikan
meliputi bilogis, psikologis, dan sosial klien baik aktual yang timbul secara
bertahap maupun mendadak, maupun resiko tinggi. Adapun faktor yang
mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat yaitu: kondisi kegawatan
seringkali tidak terpediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang
datang ke gawat darurat, keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya
saling ketergantungan yang sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang
bekerja diruang gawat darurat, keperawatan diberikan untuk semua usia dan
sering dengan data dasar yang sangat mendasar, tindakan yang diberikan
harus cepat dan dengan ketetatan yang tinggi.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem pelayanan gawat darurat ?
2. Apa saja istilah lain yang berhubungan dengan gawat darurat terpadu?
3. Komponen apa saja yang ada di gawat darurat?
4. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien Gawat Darurat?
5. Bagaimana sistem pelayanan Gawat Darurat Terpadu?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pertolongan pasien gawat darurat
2. Untuk mengetahui istilah lain yang ada pada gawat darurat terpadu
3. Untuk mengetahui komponen gawat darurat dan sistem gawat darurat

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu


1. Pengertian
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu adalah suatu jejaring
sumber daya yang saling berhubungan untuk memberikan pelayanan gawat
darurat dan transportasikepada penderita yang mengalami kecelakaan atau
penyakit mendadak. Pelayanangawat darurat modern dimulai dari tempat
kejadian, berlanjut selama proses transportasidan disempurnakan di
fasilitas kesehatan.
Tergantung darikemampuan yang dimilki, keberadaan UGD tersebut
dapat beraneka macam. Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan adalah hak
asasi setiap orang dan merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh
semua orang. Pemerintah dan segenap masyarakat serta anda rekan
mahasiswa sebagai bagian dari tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam
memelihara dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Sejak tahun
2000 Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan konsep Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang memadukan
penanganan gawat darurat mulai dari tingkat pra rumah sakit sampai
tingkat rumah sakit dan rujukan antar rumah sakit dengan pendekatan
lintas program dan multisektoral yang menekankan respon cepat dan tepat,
berprinsip menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan (Time saving
is live and limb saving). Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan
penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistem
Ada beberapa istilah dan pengertian yang perlu diketahui yang
berhubungan dengan pelayanan gawat darurat terpadu:
a. Safe Comunity
Keadaan sehat dan aman yang etrcipta dari oleh dan untuk masyarakat.
b. Penderita Gawat Darurat
Penderita yang terancam kehidupannya atau berresiko kehilangan
fungsi organ atau anggota tubuhnya akibat keadaan yang akut.

5
c. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
diterapakan pada pelayanan Gawat darurat sehari-hari terhadap
indivudu seperti penanganan serangan jantung, struk, kecelakaan kerja
dll.
d. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
lembaga pemerintah non departemen bertugas membantu presiden RI
dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaskanaan kegiatan
penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu.
e. Satuan Koordinasi Pelaksana penanganan bencana (Satkorlat PB)
Sebuah lembaga non struktural di provinsi yag mepunyai tugas
mengkoordinasikan upaya penanganan bencana dan kegawat daruratan
yang etjadi di wilayah provinsinya dengan berpedoman kepada
kebijakan yang dietepakan oleh badan koorinasi nasional
penanggulangan bencana.
f. Satuan Pelaksana Penanganan Bencana(Sarlat PB)
Lembaga non struktural di kabupaten atau kota yang mempunyai tugas
kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan ynag terjadi di wilayah
kabupaten atau kota dengan berpedoman pada kebijakan yang
ditetpakan oleh badan koordinasi nasional penanggulangan bencana.
g. Public Safety Center (PSC)
Pusat pelayanan yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal yang
berhungan denga kegawat daruratan termasuk medis yang dapat
dipenuhi dalam waktu singkat maupun berada.
h. Brigade Siaga Bencana(BSB): Ruang kesatuan yang bertugas kesehatan
terdiri dari petugas medis(dokter, perawat) para medis dan awam
khusus yang memberikan pelayanan kesehatan ynag berupa
pencegahan, penyiagaan maupun petyolongan bagi korban bencana.
i. Unit Gawat Darurat(UGD): Unit pelayanan RS yang memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan
kecacatan dengan melibatkan berbagai multi disiplin.

6
2. Tujuan
Berdasarkan definisi dari pelayanan gawat darurat maka tujuan dari
pelayanan tersebutyaitu untuk memberikan pertolongan pertama bagi
pasien yang datang dan menghindari berbagairesiko seperti kematian,
menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang
langsungmembutuhkan tindakan. Selain tujuan umum tersebut adapun
tujuan utama dari pelayan gawatdarurat yaitu:
a. Memberikan pelayanan komunikatif, cepat dan tepat selama 24 jam
terus menerus
b. Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan
terpadu bagi setiap anggotamasyarakat yang berada dalam keadaan
gawat darurat
c. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat sehingga
dapat hidup dan berfungsikembali dalam masyarakat sebagaimana
mestinya
d. Menerima dan merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan
untuk memperoleh penanganan yang lebih
e. Menanggulangi korban bencana

B. Komponen Yang Ada Di Gawat Darurat


Ada 3 fase pelayanan yaitu:
1. Sistem pelayanan pra RS
dalam rentan kondisi pra RS dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
sehingga sangat diperlukan peran serta dan bantuan masyarakat dan
petugas kesehatan.
2. Sistem Sistem pelayanan medik di RS
Tindakan pertolongan terhadap korban dilakukan oleh petugas
kesehatan dalam sebuah tim dengan multi disiplin ilmu.
3. Sistem pelayanan medik anatr RS

7
Jaringan rujukan dibuat berdasarkan Rs dalam memberikan pelayanan
baik dari segi kuantitas kemmapuan menerima pasien maupun kualitas
pelayanan yang dihubungkan dengan kemampuan SDM dan fasilitas
medis maupun perkembangan teknologi

C. Pertolongan Pertama Pada Pasien Gawat Darurat


Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban
kecelakaan yang memerlukan penangana medis dasar untuk mencegah
cacat atau maut. Ketika memberikan pertolongan pertama dimaksud kan
untuk menyelamatkan jiwa penderita, pencegah cacat, memberikan rasa
nyaman dan menjunjung proses penyembuhan
Pada umumnya, tindakan pertolongan pertama yang cepat dan
tepat dapat menghindari maupun meminimalisir dampak yang tidak
diinginkan. Berikut beberapa tindakan pertolongan pertama yang wajib
Anda ketahui untuk berbagai kondisi dan penyakit yang dihadapi:
1. Stroke
Stroke dapat terjadi mendadak dan merupakan kondisi darurat medis
yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat. Hal ini dikarenakan sel
otak dapat mati hanya dalam hitungan menit sehingga menyebabkan
bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka dari itu, langkah
paling tepat adalah mengenali gejala awal stroke dan segera memanggil
ambulans atau pertolongan medis. Selalu ingat AWAS untuk
mendeteksi gejala stroke sejak dini, yaitu:A=Ada gangguan bicara,
W=Wajah tidak simetris, A=Anggota gerak tubuh terasa lemah,
S=Segera hubungi 1-500-911
2. Serangan jantung
3. Melakukan tindakan cepat ketika melihat gejala-gejala serangan
jantung pada seseorang dapat menyelamatkan hidup orang lain
serta membatasi kerusakan pada jantung. Untuk itu, penting untuk
mengenali gejala serangan jantung antara lain nyeri atau
ketidaknyamanan pada kiri dada, sesak napas, keringat dingin,
merasa lelah yang tidak biasa, mual, sakit perut, dan muntah.
Setelahnya jika terjadi serangan jantung, Anda dapat melakukan

8
langkah-langkah pertolongan sebagai
berikut:Ajak pasien untuk beristirahat dengan duduk tenang.
- Longgarkan semua pakaian pasien.
- Segera berikan obat nitrogliserin (atau ISDN) jika sudah pernah
diresepkan. Caranya dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
Hindari memberikan apapun melalui mulut, kecuali nitrogliserin atau
obat lain yang sudah pernah diresepkan sebelumnya.
- Segera hubungiInstalasi Gawat Darurat (IGD) atau rumah sakit
terdekat.
- Lakukan BHD (Bantuan Hidup Dasar) setelah menghubungi IGD
jika pasien tidak sadar atau tidak merespons.

3. Kecelakaan lalu lintas


Jika Anda melihat adanya korban kecelakaan lalu lintas, Anda
dapat mencoba melakukan langkah pertolongan pertama dengan
metode DRS (Danger, Response, Shout for Help) sebagai berikut:
Danger
Pastikan Anda berada pada lokasi dan kondisi yang tidak
berbahaya.
Response
Cek tanggapan dari korban dengan cara menepuk bahunya dan
ajukan pertanyaan singkat, seperti “Siapa nama Anda?” atau
“Dapatkah Anda membuka mata?”
Shout for Help
Segera panggil ambulans atau bantuan medis agar korban cepat
diberi pertolongan selanjutnya. Jika bantuan medis tiba, segera
berikan informasi terkait keadaan korban.

Selain metode di atas, pastikan juga Anda memperhatikan


beberapa hal ini dalam penanganan kecelakaan antara lain:
- Biarkan korban tetap di tempatnya karena memindahkan korban
ke tempat lain mungkin akan meningkatkan risiko mengalami
cedera lebih parah.
- Jika korban memakai helm, jangan lepaskan helm dari kepala

9
korban. Jangan meninggalkan korban sendirian dan lindungi korban
dari terik matahari atau air hujan.
- Hindari memberi makan atau minum pada korban.

D. Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu


Dalam perkembangannya tindakan pertolongan pertama diharapkan
menjadi bagian dari suatu sistem yang dikenal dengan istilah sistem
penanggulangan gawat darurat terpadu, yaitu sistem pelayanan
kedaruratan bagi masyarakat yang membetuhkan, khususnya dibidang
kesehatan Keberhasilan penanggulangan pasien gawat darurat tergantung
dari terlaksananya 4 kecepatan, yaitu:
1. Kecepatan ditemukannya adanya pasien gawat darurat
2. Kecepatan dan respon petugas
3. Kemampuan dan kualitas petugas
4. Kecepatan minta tolong

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap pelayanan gawat darurat harus mampu melayani dan
menaggapi dalam tindakan yang cepat agar kelangsungan hidup pasien
dapat terjamin yang didukung oleh tenaga ahli medis yang disesuai dengan
stnadr pelayanan gawat darurat dan tersedianya sarana dan
prasarana(fasilitas) yang memadahi.
B. Saran
Setiap RS khususnya dibagian pelayanan gawat darurat agar lebih
ditingkatkan lagi dari segi ahli medis dan fasilitasnya di atas standart
supaya berbagai kondisi pasien dapat ditangani dengan tepat dan cepat
oleh RS tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bickley LS. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Buku saku.
Jakarta:EGC.2008 Buku Panduan Pelatihan BCTLS (Basic Cardiac & Trauma
Life Support). Jakarta.Emergancy Medical Training and Service.EMS 119.2008
General emergency life Support(GELS) RSUP Dokter Sardjito Yogyakarta.
Musliha.Keperawatan Gawat Darurat.Yogyakarta: Nuha Medika.2010
Penangulangan penderita gawat darurat Basic Cardiac Trauma Life Support.PMI
Pusat Pendidikan dan Latihan DIY.Yogyakarta.2012

12

Anda mungkin juga menyukai