DOSEN PENGAMPU:
Ns. MITA AGUSTINA, S.Kep M. Tr. Kep
DISUSUN OLEH:
DINI PERMATA 191101017
IRA HANDAYANI 191101035
NADIA LINIA SARI 191101045
SHERIL ANDARI SHOLEHA 191101066
ZIKRI NURHIDAYAT 191101088
TAHUN 2020/2020
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gawat darurat merupakan bentuk pelayanan yang bertujuan
untuk menyelamatkan kehidupan penderita, mencegah kerusakan sebelum
tindakana atau perawatan selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada
kondisi yang berguna bagi kehidupan. Karena sifat pelayanan gawat darurat
yang cepat dan tepat, maka sering dimanfaatkan untuk memperoleh
pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi
penderita dan keluarga yang menginginkan pelayanan secara tepat. Oleh
karena itu, diperlukan perawata yang mempunyai kemmapuan yang bagus
dalam mengaplikasikan asuha keperawatan gawat darurat utnuk mengatsi
sebagai permasalahan kesehatan baik aktual atau potensial mengancam
kehidupan tanpa atau terjadinya secara menaddaka atau tidak diperkirakan
tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapata dikendalikan.
Asuhan keperawatan darurat adalah rangkaian kegiatan praktik
keperawatan gawat darurat yang diberikan pada klien oleh perawat yang
berkopeten diruang gawat darurat. Asuha keperawatan yang diberikan
meliputi bilogis, psikologis, dan sosial klien baik aktual yang timbul secara
bertahap maupun mendadak, maupun resiko tinggi. Adapun faktor yang
mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat yaitu: kondisi kegawatan
seringkali tidak terpediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang
datang ke gawat darurat, keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya
saling ketergantungan yang sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang
bekerja diruang gawat darurat, keperawatan diberikan untuk semua usia dan
sering dengan data dasar yang sangat mendasar, tindakan yang diberikan
harus cepat dan dengan ketetatan yang tinggi.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem pelayanan gawat darurat ?
2. Apa saja istilah lain yang berhubungan dengan gawat darurat terpadu?
3. Komponen apa saja yang ada di gawat darurat?
4. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien Gawat Darurat?
5. Bagaimana sistem pelayanan Gawat Darurat Terpadu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pertolongan pasien gawat darurat
2. Untuk mengetahui istilah lain yang ada pada gawat darurat terpadu
3. Untuk mengetahui komponen gawat darurat dan sistem gawat darurat
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
diterapakan pada pelayanan Gawat darurat sehari-hari terhadap
indivudu seperti penanganan serangan jantung, struk, kecelakaan kerja
dll.
d. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
lembaga pemerintah non departemen bertugas membantu presiden RI
dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaskanaan kegiatan
penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu.
e. Satuan Koordinasi Pelaksana penanganan bencana (Satkorlat PB)
Sebuah lembaga non struktural di provinsi yag mepunyai tugas
mengkoordinasikan upaya penanganan bencana dan kegawat daruratan
yang etjadi di wilayah provinsinya dengan berpedoman kepada
kebijakan yang dietepakan oleh badan koorinasi nasional
penanggulangan bencana.
f. Satuan Pelaksana Penanganan Bencana(Sarlat PB)
Lembaga non struktural di kabupaten atau kota yang mempunyai tugas
kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan ynag terjadi di wilayah
kabupaten atau kota dengan berpedoman pada kebijakan yang
ditetpakan oleh badan koordinasi nasional penanggulangan bencana.
g. Public Safety Center (PSC)
Pusat pelayanan yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal yang
berhungan denga kegawat daruratan termasuk medis yang dapat
dipenuhi dalam waktu singkat maupun berada.
h. Brigade Siaga Bencana(BSB): Ruang kesatuan yang bertugas kesehatan
terdiri dari petugas medis(dokter, perawat) para medis dan awam
khusus yang memberikan pelayanan kesehatan ynag berupa
pencegahan, penyiagaan maupun petyolongan bagi korban bencana.
i. Unit Gawat Darurat(UGD): Unit pelayanan RS yang memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan
kecacatan dengan melibatkan berbagai multi disiplin.
6
2. Tujuan
Berdasarkan definisi dari pelayanan gawat darurat maka tujuan dari
pelayanan tersebutyaitu untuk memberikan pertolongan pertama bagi
pasien yang datang dan menghindari berbagairesiko seperti kematian,
menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang
langsungmembutuhkan tindakan. Selain tujuan umum tersebut adapun
tujuan utama dari pelayan gawatdarurat yaitu:
a. Memberikan pelayanan komunikatif, cepat dan tepat selama 24 jam
terus menerus
b. Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan
terpadu bagi setiap anggotamasyarakat yang berada dalam keadaan
gawat darurat
c. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat sehingga
dapat hidup dan berfungsikembali dalam masyarakat sebagaimana
mestinya
d. Menerima dan merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan
untuk memperoleh penanganan yang lebih
e. Menanggulangi korban bencana
7
Jaringan rujukan dibuat berdasarkan Rs dalam memberikan pelayanan
baik dari segi kuantitas kemmapuan menerima pasien maupun kualitas
pelayanan yang dihubungkan dengan kemampuan SDM dan fasilitas
medis maupun perkembangan teknologi
8
langkah-langkah pertolongan sebagai
berikut:Ajak pasien untuk beristirahat dengan duduk tenang.
- Longgarkan semua pakaian pasien.
- Segera berikan obat nitrogliserin (atau ISDN) jika sudah pernah
diresepkan. Caranya dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
Hindari memberikan apapun melalui mulut, kecuali nitrogliserin atau
obat lain yang sudah pernah diresepkan sebelumnya.
- Segera hubungiInstalasi Gawat Darurat (IGD) atau rumah sakit
terdekat.
- Lakukan BHD (Bantuan Hidup Dasar) setelah menghubungi IGD
jika pasien tidak sadar atau tidak merespons.
9
korban. Jangan meninggalkan korban sendirian dan lindungi korban
dari terik matahari atau air hujan.
- Hindari memberi makan atau minum pada korban.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap pelayanan gawat darurat harus mampu melayani dan
menaggapi dalam tindakan yang cepat agar kelangsungan hidup pasien
dapat terjamin yang didukung oleh tenaga ahli medis yang disesuai dengan
stnadr pelayanan gawat darurat dan tersedianya sarana dan
prasarana(fasilitas) yang memadahi.
B. Saran
Setiap RS khususnya dibagian pelayanan gawat darurat agar lebih
ditingkatkan lagi dari segi ahli medis dan fasilitasnya di atas standart
supaya berbagai kondisi pasien dapat ditangani dengan tepat dan cepat
oleh RS tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bickley LS. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Buku saku.
Jakarta:EGC.2008 Buku Panduan Pelatihan BCTLS (Basic Cardiac & Trauma
Life Support). Jakarta.Emergancy Medical Training and Service.EMS 119.2008
General emergency life Support(GELS) RSUP Dokter Sardjito Yogyakarta.
Musliha.Keperawatan Gawat Darurat.Yogyakarta: Nuha Medika.2010
Penangulangan penderita gawat darurat Basic Cardiac Trauma Life Support.PMI
Pusat Pendidikan dan Latihan DIY.Yogyakarta.2012
12