Oleh:
MUHAMMAD RIFATULLOH
NIM: 2016220061
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
IWAN SETIAWAN
2016220008
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
sampaikan kehadirat Allah SWT sang maha pemilik kebesarn dari kemuliaan.
Sahalawat tak henti tercurah kepada suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang
selalu menjadi inspirasi kesabaran. Berbagai macam bantuan baik moril maupun
materil penulis dapatkan dalam merampungkan proposal skripsi ini, untuk itu
1. Bpk. Drs. H. Khamid, M. Pd.I, selaku ketua sekolah Tinggi Agama Islam Al
Hamidiyah Jakarta
kemahasiswan.
3. Ibu Siskha Putri Sayekti, M.Si, selaku ketua program studi Pendidikan
agama Islam
4. Bpk. Dr. Asro’i, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah bimbingan dan
penulisan skripsi.
5. Dosen penguji
6. Para dosen dan civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Al-
Hamidiyah Jakarta yang telah mencurahkan waktu dan ilmunya sejak awal
7. Seluruh keluarga besar (Alm) Bapak Mistan Bin Kemisin yang telah
8. Guru tercinta Bpk. Ust. Muhammad Naufal yang telah memberi motivasi
pembuatan skripsi.
banyak keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang bersifat
Penulis,
Muhammad Rifatulloh
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGASAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................3
C. Pembatasan Masalah.............................................................................4
D. Rumusan Masalah.................................................................................4
E. Tujuan Penelitian..................................................................................4
F. Manfaat Penelitian................................................................................4
G. Sistematika Penulisan............................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................7
A. Implementasi Metode Quantum Teaching............................................7
1. Pengertian Implementasi.............................................................7
2. Pengertian Metode.......................................................................8
3. Pengertian Quantum Teaching....................................................9
4. Prinsip-prinsip Quantum Teaching............................................11
5. Kerangka Perancangan Quantum Teaching...............................12
6. Model Quantum Teaching.........................................................14
B. Belajar.................................................................................................17
1. Pengertian Belajar......................................................................17
2. Arti Penting Belajar...................................................................20
3. Prinsip Belajar...........................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................26
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian..........................................................26
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................27
C. Subyek dan Objek Penelitian..............................................................27
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.........................................28
E. Teknik Analisa Data............................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media, evaluasi, guru, dan
siswa.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru akan memilih salah satu metode
tepat menyebabkan suasana belajar peseta didik menjadi kurang kondusif. Hal itu
disebabkan karena cara mengajar yang guru gunakan kurang ada nya kreasi dan
inovasi. Kemungkinan tersebut akan terus terjadi apabila tidak ditekankan pada
suatu metode yang tepat. Peserta didik pun akan cepat bosan setiap guru tersebut
belajara siswa.
1
Dalam penentuan metode pembelajaran, guru harus menmahami hakekat
didik
2
3
sekolah baik negeri maupun sekolah swasta. Seorang guru dikatakan berhasil saat
ia mampu membawa dunia peserta didik kedalam dunia nya. Guru bukan hanya
orang yang berdiri dan berbicara Panjang lebar dihadapan peserta didik tapi juga
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh seorang guru yaitu metode
baik kepada guru maupun kepada sesame peserta didik. Karena prinsip
yang pernah ia alami dan dapat mengaitkannya dengan pelajaran atau materi yang
melahirkan keaktifan peserta didik serta mampu membentuk gagasan atau ide
yang cemerlang dan dapat dijadikan lkitasan untuk memecahkan suatu masalah.
Apabila guru tidak mampu berinovasi akan mengakibatkan rasa bosan yang
dirasakan oleh peserta didik dan dapat berdampak pada prestasi belajar mata
4
hal konkret dan nyata. Anak didik bukan semata dihujani dengan pelbagai teori
atau informasi dan kemudian tidak pernah dilaksanakan secara nyata. Belajar itu
harus bermuara kepada aksi. Aksi adalah tindakan nyata yang dilakukan peserta
didik.
Dengan demikian, guru harus memiliki inovasi dan kreasi untuk menunjang
efektif dalam kelas agar tercipta suasana kelas yang penuh keaktifan antar peserta
didik. Oleh karena itu, saya mengambil judul penelitian kali ini yatu
B. Identifikasi Masalah
beberapa masalah yang menjadi acuan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
Al Kautsar Depok.
5
C. Pembatasan Masalah
terfokus dan tidak meluas maka penulis memberikan batasan masalah yaitu:
D. Rumusan Masalah
berikut:
E. Tujuan Penelitian
berikut:
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak di
1. Manfaat teoritis
Depok.
2. Praktis
G. Sistematika Penulisan
Quantum Teching pada mata pelajaran fikih di Mts. Al Kautsar Depok . penulisan
BAB II : Berisi tentang kajian pustaka, yang berisi uraian dan penjelasan
cara pembelajaran.
BAB III : Berisi metode penelitian yang menguraikan tentang metode yang
KAJIAN TEORITIS
1. Pengertian Implementasi
bukan sekedar aktifitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan mencapai
tujuan kegiatan.1
1
Usman Nurdin, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Bandung: CV Sinar Baru,
2002), Hal. 70
2
Seiawan Guntur, Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), Hal. 39
7
8
2. Pengertian Metode
Kata metode berasal dari Bahasa Yunani. Secara etimologi, kata ini
berasal dari dua kata, yaitu Meta dan Hodos. Meta berarti melalui dan
Hodos berarti jalan atau cara. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata
guna mencapai tujuan yang ditentukan. Disamping itu, dalam kamus ilmiah
popular, kata metode diartikan dengan cara yang teratur dan sigtimatis
unntuk pelaksanaan sesuatu cara kerja. Dalam Bahasa Arab, metode dikenal
3
JR Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, (Jakarta:
Grasindo, 2013) Hal. 1
9
keseluruhan metode tersebut hampir sama yaitu sebuah cara untuk mencapai
suatu tujuan yang ingin dicapai. Banyak cara yang dilakukan oleh seorang
4
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan
Millenium III, (….: Prenada Media, 2014), Hal. 137-138
5
Bobbi DePorter, Dkk, Quantum Teaching Mempraktikan Quantum Learning diruang-
ruang Kelas, (Bandung: Penerbit Kaifa, 2010), edisi baru, cet. 1 Hal. 32
6
Ibid., Hal. 32
10
sebagai perantara ilmu dari guru ke siswa yang paling efektif, dan
dilakukan menjadi sebuah manfaat bagi siswa sendiri dan bagi orang lain,
dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.9 Maksudnya adalah
langkah pertama.
Jadi memasuki dunia mereka karena tindakan ini akan memberi kita
7
Bobbi DePorter dalam Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan
profesionaisme Guru, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2013), cet 6 Hal. 330
8
Ibid., Hal 330
9
Bobbi DePorter Dkk, op. cit., Hal. 34
11
a. Segalanya berbicara
b. Segalanya bertujuan
tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siwa
10
Bobbi DePorter Dkk, op. cit., Hal. 36-37
12
harus menetapkan kegiatan mana yang perlu dan tidak perlu dilakukan.
berikut:
dilakukan.
siswa.
Metode tersebut angat penting dan pendidk harus tepat dalam penggunaan
11
Sumiati, Asra, Metode Pembelajaran (Bndung: CV wacana Prima, 2019). Hal. 11
13
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
yang menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap mata
berikut:14
12
Rusman, op. cit., Hal. 5
13
Rusman, op. cit., Hal. 331
14
Ibid., Hal 331
14
pribadi.
Ulangi : Rekatkan gambaran keseluruhannya.
Rayakan : Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula di
asosiasi positif.
model pembelajaran.
yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal. Sesuatu yang nyata dan
15
Meyer, W.J Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Konstekstual (Konep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013
(Kurikulum tematik Integratif/KTI)), Jakarta: Kencana, 2017), Cet.3, Hal. 23
16
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Konstekstual (Konep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum tematik
Integratif/KTI)), Jakarta: Kencana, 2017), Cet.3, Hal. 23
15
kita menonton sebuah simfoni ada banyak unsur yang menjadi faktor
terjadi di kelas itu layaknya seperti menonton sebuah konser musik dan
Bagian lain yaitu isi, berbeda namun sama pentingnya dengan konteks
anggaplah lembaran musik itu sendiri sebagai isi, not-not nyata pada sebuah
halaman yang lebih sekadar not-not pada sebuah halaman. Salah satu unsur
isi adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan (penyajian). Isi juga
17
Joyce, dalam Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Ibid., Hal. 23
18
Bobbi DePorter Dkk, op. cit., Hal 37
19
Ibid., Hal 37
20
Ibid., Hal. 37-38
16
Sama hal nya seperti bagaian konteks. Bagian isi pun memiliki peran
pengalaman eserta didik dapat terbuka maka kontkes dan isi harus tepat agar
unsur-unsur yang telah diusun rapi oleh pendidik antara lain rancngan,
21
Ibid., Hal. 38
17
H. Belajar
1. Pengertian Belajar
berlaku dan bertindak secara lebih baik, menggunakan logika berfikir yang
keberkehidupan yang bermakna bagi semua dan bagi sesame. Belajar bukan
berkemanusiaan.23
22
Moh Yamin, Teori dan Metode Pembelajaran: Konsepsi, strategi dan Praktik Belajar
Yang Membangun Karakter, (Malang: Madani (Kelompok Intrans Publishing), 2015), Hal. 6
23
Ibid., Hal 6
18
tingkah laku.25
pengalaman).26
24
Agus Suprijono, cooperative Learnig Teori dan Aplikasi Paikem, (Jogjakarta: Putaka
Pelajar, 2016), Cet. 15, Hal. 2-3
25
Ibid., Hal. 2-3
26
Ibid., Hal. 2-3
27
Ibid., Hal. 2-3
28
Ibid., Hal. 2-3
29
Ibid., Hal. 2-3
19
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman nya sendiri
perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru yang segegra Nampak dalam
perilaku nyata.31
diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat
perubahan diri yang dimulai dari diri sendiri dan dilakukan dengan sepenuh
hati untuk mendapatkan hasil yang maksimal agar dapat menghasilkan suatu
Belajar adalah Key Term’ istilah kunci yang paling vital dalam setipa
30
Slameto, dalam Agus Suprijono, Ibid., Hal. 2-3
31
Wingkel, dalam Agus Suprijono, Ibid., Hal. 2-3
32
Hamalik dalam Tutik Racmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran
Yang Mendidik, (Jogjakarta: Gava Media, 2015), Cet. 1 Hal. 35
20
Pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian penting nya arti belajar
maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi beajar pun
diarahkan pada tercapai nya pemahaman yang lebih luas dan mendalam
Ada dua arti penting belajar, yaitu arti penting belajar bagi
33
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. 12, Hal. 59.
34
QS. Al Baqoroh ayat 30
21
perlu diamalkan pula oleh nya. Seorang manusia harus memiliki ilmu
)مذي
Artinya: “barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka dia
berada di jalan Allah sampai ia kembali.” (HR. At-
Tirmidzi)35
35
Imam Abi Zakaria yahya bin Syarof an-Nawawi, Riyadus Sholihin, (Almaktabah
Taufiqiyah, 2013) Hal. 297
22
terjadi karena belajar. Contoh, tidak sedikit orang yang pintar yang
ayat 11
ُس فَافْ َس ُحوا َي ْف َس ِح اللَّه ِ ِين َآمنُوا إِذَا قِيل لَ ُك ْم َت َف َّس ُحوا يِف الْ َم َجال ِ َّ
َ يَا أَيُّ َها الذ
َ
ِ َّ ِ ِ َّ ِ ِ
ين أُوتُواَ ين َآمنُوا مْن ُك ْم َوالذ َ يل انْ ُش ُزوا فَانْ ُش ُزوا َي ْرفَ ِع اللَّهُ الذ
َ لَ ُك ْم ۖ َوإ َذا ق
)١١ : خبِري (سورة اجملادلة مِب ٍ ِ
ٌ َ الْع ْل َم َد َر َجات ۚ َواللَّهُ َا َت ْع َملُو َن
Artinya: “hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu:
“berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah
niscahya allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: “berdirilah kamu”, maka berdirilah
niscahya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah maha menegtahui apa yang
kamu kerjakan”. (QS. Al Mujadalah ayat 11)
8. Prinsip Belajar
berasal dari kata dasar ajar, yang memiliki arti sebuah proses, cara, dan
menjadikan proses belajar yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik
mengenai prinsip belajar. Dalam hal ini yang anda pikirkan apa asas belajar
disadari.
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik
36
Tutik Racmawati dan Daryanto, op. cit., Hal. 155.
37
Agus Suprijono, op. cit., Hal. 4
38
Ibid., Hal 4
24
environment.40
tubuh peserta didik dan pendidik, dari kertas yang dibagikan hingga
aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga
tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi
39
Ibid., 4
40
Ibid., 4
41
Tutik Racmawati dan Darianto, op. cit., Hal. 156
25
Oleh karena itu, banyak sekali peserta didik yang aktif dalam
fisik yang mudah diamati maupun kegiatan psikis yang sulit diamati.
42
Ibid., Hal. 156
BAB III
METODE PENELITIAN
ini hanya untuk mengetahui Implementasi Metode Quantum Teaching Pada Mata
karena peneliti ingin mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung
lebih menggambarkan apa adanya tentang suatu objek dalam sosial setting.
yang agresif dalam kelas atau wawancara guru mengenai sikap mereka terhadap
deskriptif kualitatis. Dalam pendekatan ini, data yang dikumpulkan adalah berupa
43
Jhon w. Santrock, Psikologi Pendidikan (Jakarta: salemba Humanika, 2014 Hal. 16
26
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya
penerapan metode
27
28
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari
naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan
kualitatif dan bukan berupa angka (kuantitatif). Data yang didapat merupakan
Barito Raya No. 4-5, Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya, kota Depok, Jawa Barat,
16418.
Table 3.145
Jenis Kelamin
Kelas Total
Laki-laki Perempuan
7.1 FDC 11 13 24
7.2 FDC 13 10 23
7.3 FDC 11 11 22
7.4 FDC 2 9 11
44
Suharismi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002) Hal. 245
45
Hasil Wawancara dengan bagian Tata Usaha dan Administrasi yaitu bapak Hamzah pada
tanggal 11 Desember 2019 di kantor tata usaha sekolah
29
7.1 REG 14 27 41
7.2 REG 18 19 37
7.3 REG 25 15 40
7.4 REG 25 15 40
Total 119 119 238
8.1 FDC 10 15 25
8.2 FDC 20 6 26
8.3 FDC 20 6 26
8.1 REG 23 17 40
8.2 REG 25 15 40
8.3 REG 23 15 38
8.4 REG 24 15 39
8.5 REG 6 34 40
Total 151 123 274
9.1 FDC 12 11 23
9.2 FDC 11 13 24
9.3 FDC 11 13 24
9.1 REG 20 19 39
9.2 REG 18 19 37
9.3 REG 19 17 36
9.4 REG 19 18 37
9.5 REG 18 20 38
Total 128 130 258
Dari jumlah peserta didik diatas peneliti melakukan penelitian di kelas 7.1
atau cara kerja yang harus dilakukan dalam sebuah penelitian. Seorang peneliti
30
diharuskan dapat memilih dan menentukan metode yang tepat dan fleksiabel guna
mencapai tujuannya.
1. Metode observasi
aspek tertentu.
Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
1. Pedoman Wawancara
2. Format Dokumentasi
3. Lembar Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
vaeriabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan
49
S. Nasution, Metode Research (Bandung: Bumi, Aksara 2006), Hal. 133
32
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.
sesuatu yang dipandang asing, tidaak dikenal, belum memiliki pola, justru
data.
dipahami.
3. Conclusing Drawing/Vrification
50
Suharismi Arikunto, op. cit., Hal. 236
33
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
Hasil Wawancara dengan bagian Tata Usaha dan Administrasi yaitu bapak
Hamzah pada tanggal 11 Desember 2019 di kantor tata usaha sekolah.
Http//www.eduarticles.com/ implementasi
Nasution, S. (2006). Metode Research. Bandung: Bumi Aksara.
33
Suprijono, Agus. (2016). cooperative Learnig Teori dan Aplikasi Paikem.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Yamin, Moh. (2015). Teori dan Metode Pembelajaran: Konsepsi, strategi dan
Praktik Belajar Yang Membangun Karakter. Malang: Madani Kelompok
Intrans Publishing.
34