SKRIPSI
Oleh:
LIESTIA
2018
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KELAS VII DI
MTs.SALAFIYAH TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd)
Oleh:
LIESTIA
Di bawah bimbingan:
(..................................................)
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
LIESTIA
Mengetahui,
M.Si
Menyetujui,
Penguji 1 Penguji 2
(........................................) (........................................)
Dosen Pembimbing,
(............................................)
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan tugas akhir skripsi yang Hubungan motivasi
belajar dengan prestasi belajar pada siswa kelas VII di Mts.Salafiyah Tahun Ajaran
2018/2019 ini dapat diselesaikan. Tugas akhir skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Prodi Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, STAI Al-Hamidiyah Jakarta.
Dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak
yang telah membantu dan membimbing skripsi ini. Oleh karena itu peneliti mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Nurwahidin, M.Ag, M.Si, Dosen Metode Penelitian Kuantitatif yang telah memberikan
bantuan, arahan, dan saran selama studi saya.
3 .Siswa-siswi kelas VII MTs.Salafiyah tahun ajaran 2018/2019 atas kerjasama dan
bantuannya selama penelitian.
4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Liestia
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................
ABSTRAK...............................................................................................................................
DAFTAR ISI
B. PEMBATASAN MASALAH.............................................................................................9
5
2. Prestasi Belajar..................................................................Error! Bookmark not defined.
2 Sampel penelitian
1. Pengolahan Data...........................................................
2. Teknik Analisa Data.....................................................
3. Pengambilan Kesimpulan.............................................
4. Pengajuan Hipotesis
6
A. Motivasi Belajar siswa kelas VII MTs.SALAFIYAH Depok Tahun Ajaran
2018/2019.......................................................................................Error! Bookmark not defined.
C. Hubungan antara Motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII
MTs.SALAFIYAH Tahun Ajaran 2018/2019.......................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran didalam kelas harus dilakukan dengan penuh semangat karena
rasa semangat tersebut dapat menimbulkan motivasi yang tinggi dari dalam diri siswa
tersebut ketika siswa sudah memiliki semangat dan motivasi yang tinggi maka
prestasi belajar akan semakin mengikat.
Kenyataannya pada saat ini yang menurut peneliti dapatkan yaitu banyak
siswa yang belum mampu membedakan antara kepentingan pribadi dengan kebutuhan
belajar disekolah, misalnya, membawa masalah yang ada diluar sekolah kedalam
lingkungan sekolah. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa dalam proses
belajar mengajar.
Ketika hal tersebut terus dibiarkan.maka semangat belajar siswa tersebut akan
semakin turun hal tersebut dapat mengakibatkan motivasi belajar semakin menurun
begitupun dengan prestasi belajar siswa.
Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes prestasi
belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam
belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara
terrencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-
bahan atau materi yang telah diajarkan.
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
serta memberi arah kegiatan belajar kegiatan belajar sehingga tujuan akan tercapai.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi motivasi belajar :
1. Tingkat motivasi belajar
2. Tingkat kebutuhan
3. Minat
4. Sifat Belajar
Berdasarkan pendapat diatas prestasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh tingkat
motivasi belajar, tingkat kebutuhan, minat dan sifat belajar.
8
Menurut observasi yang dilakukan peneliti pada bulan september Prestasi
belajar di sekolah justru rendah. Kenyataan saat ini di ditunjukan nilai kriteri
ketuntasan minimal (KKM) siswa yang masih di bawah rata-rata yaitu di bawah 70.
Sedangkan untuk tugas perorangan tidak menunjukan kreatifitas ,banyak tugas yang
isinya sama dan semua sumbernya adalah dari internet.
Apabila prestasi belajar yang rendah tadi tidak segera diselesaikan maka akan
berdampak pada semakin menurunnya nilai siswa secara
keseluruhan..Ketidakamampuan menghadapi ujian ahkir dll.
B. PEMBATASAN MASALAH
1. Prestasi belajar siswa kelas VII di MTs.SALAFIYAH Tahun Ajaran 2018 belum
maksimal , hal ini dapat diketahui dari nilai KKM yang masih dibawah 70.
2. Motivasi Belajar Siswa oleh siswa/i kelas VII MTs.SALAFIYAH Tahun Ajaran
2018/2019 untuk membantu proses belajar mereka.
3. Siswa yang diteliti adalah kelas VII MTs.SALAFIYAH Tahun Ajaran 2018/2019
9
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana motivasi yang diberikan guru pada siswa kelas VII MTs.Salafiyah ?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas VII MTs.Salafiyah Depok ?
3. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa
Kelas VII MTs.SALAFIYAH Tahun Ajaran 2018/2019 ?
D. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi dan prestasi belajar
2. Untuk mengetahui prestasi belajar pada siswa kelas VII MTs.SALAFIYAH tahun
pelajaran 2018/2019 yang tidak termotivasi dalam belajar..
3. Untuk mengetahui hubungan antara Motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII
MTsSALAFIYAH Tahun Ajaran 2018/2019.
Manfaat penelitian ini terbagi dua yaitu manfaat teori dan praktis
1. Manfaat Teori
Manfaat teori pada penelitian ini sebagai berikut
2. Praktis Penelitian
Manfaat praktis pada penelitian ini sebagai berikut
10
a. Bagi siswa
Penelitian ini memberikan wawasan kepada siswa motivasi belajar yang bisa
meningkatkan prestasi belajar
b. Bagi guru
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I (Pendahuluan) :
Pada bab ini memaparkan tentang latar belakang, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan
11
Pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan dan saran
12
BAB II
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI TEORITIK
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Secara etimologi motivasi berarti dorongan, kehendak, atau kemauan.
Sedangkan secara terminologi, motivasi adalah tenaga-tenaga (forcer) yang
membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku individu. Motivasi tidak dapat
diamati secara langsung, akan tetapi dapat diinterpretasikan dari tingkah
lakunya, baik yang berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga
munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi merupakan kekuatan potensial
yang ada dalam diri seorang manusia yang dapat dikembangkan dan dapat
mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif.1
Mc. Donald mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi
untuk mencapai tujuan. Perumusan definisi tersebut mengandung tiga unsur
yang saling berkaitan yaitu :
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi seseorang.
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (dorongan afektif).
c. Motivasi ditandai oleh reaksi – reaksi mencapai tujuan.2
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu energi atau tenaga yang
dapat membangkitkan atau mengarahkan tingkah laku individu yang ditandai
dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan
13
didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang
terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin
mendapat tujuan, nilai yang tinggi, hadiah dan sebagainya.
Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi
dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, seseorang yang tidak memiliki
motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktifitas belajar terus menerus.
Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar.
Keinginan itu di latarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua
mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan di butuhkan dan sangat berguna
untuk sekarang dan di masa mendatang.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar.
Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan
belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Anak didik belajar karena
hendak mencapai tujuan yang terletak di lua hal yang di pelajarinya. Misalnya,
untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak di perlukan dan
tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik
mau belajar. Berbagai macam bisa dilakukan agar anak didik bisa termotivasi
dalam belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai
membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan
motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya.[5]
b. Dilihat dari dasar pembentukannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Motif-motif bawaan, yakni motif-motif yang dibawa sejak lahir, contoh:
dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja dll.
2) Motif-motif yang dipelajari, contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang
ilmu pengetahuan dan dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat.
[6]
c. Menurut sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1) Motivasi takut (fear motivation), yakni individu melakukan suatu perbutan
karena takut. Dalam hal ini seseorang melakukan sesuatu perbuatan
14
dikarenakan adanya rasa takut, misalnya takut karena ancaman dari luar,
takut Aku mendapatkan hukuman dan sebagainya.
2) Motivasi insentif (incentive motivation), yakni individu melakukan suatu
perbuatan untuk mendapatkan sesuatu insentif. entuk insentif bermacam-
macam seperti mendapatkan honorarium, bonus, hadiah, penghargaan dan
lain-lain
3) Motivasi sikap (attitude motivation), yakni motivasi ini lebih bersifat
intrinsik (muncul dari dalam diri individu) berbeda dengan kedua motivasi
sebelumnya yang lebih bersifat ekstrisik dan datang dari luar diri individu.
Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan ketertarikan atau
ketidaktertarikan seseorang terhadap suatu objek.[7]
d. Menurut Abraham Maslow, motivasi terbagi menjadi lima macam, yaitu:
1) Motif fisiologis, yaitu dorongan-dorongan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan akanmakan, minum, bernafas, bergerak dll.
2) Motif pengamanan, yaitu dorongan-dorongan untuk menjaga atau melindungi
diri dari gangguan.
3) Motif persaudaraan dan kasih sayang, yaitu motif untuk membina hubungan
baik denga jenis kelamin yang sama maupun yang berbeda.
4) Motif harga diri, yaitu motif untuk mendapatkan pengenalan, pengakuan
penghargaan dan penghormatan dari orang lain.
5) Motif aktualisasi diri. Manusia memiliki potensi-potensi yang dibawa dari
kelahirannya dan kodrtnya sebagai manusia. Potensi dan kodrat ini perlu
diaktualkan atau dinyatakan dalam berbagai bentuk sifat, kemampuan dan
kecakapan nyata.
15
e) Adanya lingkungan belajar yang konduktif
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi berasal dari Bahasa Inggris “achivement”. Bahasa indonesia menjadi
prestasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “prestasi diartikan dengan hasil yang
telah dicapai, dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. Lazimnya
dilanjutkan dalam nilai atau angka nilai yang diberikan guru.3
Makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi padadiri siswa,
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
darikegiatan belajar.4
Dari beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwasannya prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai peserta didik setelahmelakukan kegiatan pembelajaran di
kelas.
b. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada
diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern
terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi,
kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Menurut Djamarah, ia mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah : “luar diri siswa, yang meliputi
: lingkungan dan Instrumental. Dalam diri siswa meliputi : Fisikologis dan
psikologis.5
Mudzakir dan Sutrisno (1997) mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar secara lebih rinci, yaitu:
a) Faktor internal (faktor dari dalam diri manusia)
3
Departeen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka. 2003).
Hal. 789
4
Ahmad Susanto. Teori Belajardan Pembelajaran di Sekolah Dasar. (Jakarta: Prenamedia Group. 2013).
Hal 5
5
Syaiful Bahri Djamarah, 2011), Psikologi Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, h.177
16
Faktor ini meliputi:
1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik) yang meliputi:
i. Karena sakit
ii. Karena kurang sehat
iii. Karena cacat tubuh
2) Faktor psikologi
(faktor yang bersifat rohani)logi meliputi:
i. Intelegensi
Setiap orang memiliki tingkat IQ yang berbeda-beda. Seseorang yang
memiliki IQ 110 - 140 dapat digolongkan cerdas, dan yang memiliki IQ
140 ke atas tergolong jenius. Golongan ini mempunyai potensi untuk
dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi. Seseorang yang
memiliki IQ kurang dari 90 tergolong lemah mental, mereka inilah yang
banyak mengalami kesulitan belajar.
ii. Bakat
Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir.
Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan
lebih mudah mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Apabila
seseorang harus mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya,
ia akan cepat bosan, mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut
akan tampak pada anak suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau
pelajaran sehingga nialinya rendah.
iii. Minat
Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan
timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak
sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhanya, tidak sesuai
dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada diri anak. Ada
tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak
mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan aktif tidaknya dalam
proses pembelajaran.
iv. Motivasi
Motivasi sabagai faktor dalam (batin) berfungsi menimbulkan,
mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat
menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehimgga semakin
17
besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang
yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau
menyerah dan giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya.
Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh,
mudah putus asa, perhatianya tidak tertuju pada pelajaran, suka
menggangu kelas dan sering meninggalkan pelajaran. Akibatnya mereka
banyak mengalami kesulitan belajar.
v. Faktor kesehatan mental
Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi juga
menyangkut segi kesehatan mental dan emosional. Hubungan kesehatan
mental dengan belajar adalah timbal balik. Kesehatan mental dan
ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik demikian
juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang. Bila
harga diri tumbuh akan merupakan faktor adanya kesehatan mental.
Individu di dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan
dorongan-dorongan, seperti: memperoleh penghargaan, dapat
kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan, dan lain-lain. Apabila kebutuhan
itu tidak terpenuhi akan membawa masalah-masalah emosional dan akan
menimbulkan kesulitan belajar.
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, faktor
ini meliputi :
1. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Yang
termasuk faktor ini antara lain :
i. Perhatian orang tua
Dalam lingkungan keluarga setiap individu atau siswa memerlukan
perhatian orang tua dalam mencapai prestasi belajarnya. Karena
perhatian orang tua ini akan menentukan seseorang siswa dapat
mencapai prestasi belajar yang tinggi. Perhatian orang tua diwujudkan
dalam hal kasih sayang, memberi nasihat-nasihat dan sebagainya.
ii. Keadaan ekonomi orang tua
Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar siswa,
kadang kala siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan
18
ekonomi keluarganya. Akan tetapi ada juga siswa yang keadaan
ekonominya baik, tetapi prestasi prestasi belajarnya rendah atau
sebaliknya siswa yang keadaan ekonominya rendah malah mendapat
prestasi belajar yang tinggi.
iii. Hubungan antara anggota keluarga
Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang harmonis antar personil
yang ada. Dengan adanya hubungan yang harmonis antara anggota
keluarga akan mendapat kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Hal
ini dapat menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga prestasi
belajar siswa dapat tercapai dengan baik pula.
2. Lingkungan sekolah
Yang dimaksud sekolah, antara lain :
a. Guru
b. Faktor alat
c. Kondisi gedung
3. Faktor mass media dan lingkungan sosial (masyarakat)
a. Faktor mass media meliputi ; bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku-
buku komik yang ada di sekeliling kita. Hal-hal itu yang akan
menghambat belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan,
hingga lupa tugas belajar.
b. Lingkungan sosial
Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak. Maka
kewajiban orang tua adalah mengawasi dan memberi pengertian untuk
mengurangi pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif bagi
anak tersebut.
Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak untuk belajar
apabila terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya,
apabila lingkungan tetangga adalah orang yang tidak sekolah,
menganggur, akan sangat berpengaruh bagi anak.
Aktivitas dalam masyarakat juga dapat berpengaruh dalam belajar
anak. Peran orang tua disini adalah memberikan pengarahan kepada
anak agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas
belajarnya.
19
Dari pemaparan di atas dapat saya simpulkan bahwasannya faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu ada faktor internal dan faktor
eksternal. Hal tersebutterjadi karena semua itu berhubungan langsung
dengan pribadi seseorang.
Tabel 2.1
Ranah/jenis Indikator Cara evaluasi
prestasi
A. Ranah Cipta (kognisi)
1. Pengamatan 1. Dapat menunjukan 1. Tes lisan
2. Dapat 2. Tes Tulis
membandingkan
3. Dapat 3. Observasi
menghubungkan
20
secara tepat
5 Analisis 1. Dapat menguraikan 1. Tes
(pemerikasaa tertulis
2. Dapat menyimpulkan 2. Tes skala
n dan
3. Dapat sikap
pemilihan
menggerneralisasikan
secara teliti)
(membuat prinsip
umum)
6. Sintesis 1. Dapat 1. Tes
(membuat menghubungkan tertulis
2. Dapat menyimpulkan 2. Pemberian
paduan baru
3. Dapat
tugas
yang utuh)
menggerneralisasikan
(membuat prinsip
umum)
21
(yang
menyataka
n sikap
dan
proyektif
yang
menyataka
n
pemikiran/
ramalan)
3. Observasi
22
tindak
an
24
E. Hipotesis
Bedasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah.
1. Motivasi belajar yang digunakan baik
2. Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas VII MTs.Salafiyah Tahun Pembelajaran
2018/2019 adalah baik.
3. Ada hubungan antara Motivasi belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
VII MTs.Salafiyah Tahun Pembelajaran 2018/12019 adalah baik.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Tujuan Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif korelasional dengan
menggunakan pendekatan Penelitian Kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu
gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan,
sedangkan Korelasional adalah adanya keterkaitan, keterhubungan atau pengaruh. Metode
Penelitian Kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.6
Dalam penelitian ini yang dikorelasikan atau yang dihubungkan ialah korelasi
penggunaan Metode Iqra’ dengan Peningkatan Kemampuan membaca al-Quran.
C. Variabel Penelitian
Yang dimaksud dengan variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.7
Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas.
Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah:
1. Variabel bebas (independent) yaitu Motivasi Belajar. Variabel ini disimbolkan dengan
huruf X.
2. Variabel terikat (dependent) yaitu peningkatan kemampuan prestasi belajar. Variabel
ini disimbolkan dengan huruf Y.
D. Populasi dan Sampel
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),hal.7.
7
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
hal.161.
26
Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis
rumuskan, maka penulis menggunakan populasi dan teknik sampling.
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.8 Dalam hal ini populasi dari subyek
yang akan diteliti adalah seluruh santri Pondok Pesantren Bening Hati yang berjumlah
130 siswa.
2. Sampel
Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau sebagian anggota populasi
yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan
kata lain, sampel adalah himpunan bagian dari populasi. 9 Dalam pengertian lain bahwa
sampel ialah suatu proporsi terkecil dari populasi yang seharusnya diteliti, yang dipilih
atau ditetapkan untuk keperluan analisis.10
Penarikan sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan cara acak atau Random
Sampling. Teknik random sampling ini merpakan teknik pengambilan sampel dengan
cara mencampuradukkan subyek-subyek di dalam populasi, sehingga semua obyek
dianggap sama. Dengan demikian, peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap
subyek sama, maka penelitian ini terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu
atau beberapa subyek untuk menjadi sampel. Adapun besar banyaknya sampel yang
ditarik, berpedoman pada Suharismi Arikunto yang menyatakan bahwa apabila
subyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, dengan demikian, peneliti
memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih
menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subyek sama, maka penelitian ini terlepas dari
perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk menjadi sampel.
Adapun besar atau banyaknya sampel yang ditarik, berpedoman pada Suharsimi
Arikunto yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 maka lebih baik
diambil semua, sehingga perhatiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika
subyeknya besar, maka diambil 10-15% atau 20%-25% atau lebih.11
8
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, hal.173.
9
M. Toha Anggoro, et.al. Metode Penelitian, ( Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004),
hal.42.
10
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2011), hal. 280.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hal. 134.
27
Dalam penelitian ini, memperhatikan jumlah populasi sebanyak 130 siswa, maka
penulis menggunakan 20% dari 130 siswa untuk dijadikan sampel penelitian yaitu 39
siswa.
Adapun pengambilan sampel dari populasi yang dimaksud di atas, tertera pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Pengambilan Random Sampel Penelitian
Kelas Populasi Presentase Sampel Dibulatkan
A 35 9 9 9
B 30 6 6 6
C 20 5,6 5,6 6
D 45 9 9 9
Penelitian ini merupakan kategori penelitian “r” Product Moment dengan sampel
besar. Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel dari Motivasi Belajar’ atau variable X
yaitu 39 siswa. Hal ini dikarenakan jumlah keseluruhan populasi berjumlah 130 siswa, dan
peneliti juga mengambil sampel dari hasil angket mengenai peningkatan prestasi belajar atau
variabel Y yaitu 39 Siswa.
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 12.
28
buku-buku, kitab-kitab, diktat, artikel dan sumber-sumber bacaan lainnya yang
berguna sebagai informasi bagi penelitian ini.
Melalui penelitian kepustakaan, peneliti mencoba menelaah buku-buku untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas terutama
untuk mendeskripsikan kajian teoritis yang telah ditetapkan.
2. Penelitian lapangan (field research)
Field research yaitu pengumpulan data secara langsung ke lapangan dengan menggunakan
teknik pengumpulan data.13 Penelitian dilakukan secara langsung ke MTs.Salafiyah
Bedahan Sawangan Depok pada tanggal 12 Oktober 2018.
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 15.
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, hal. 199.
15
Terlampir
16
M. Subana Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2005), hal.135.
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, hal. 194.
29
responden diberi keleluasaan untuk memilih jawaban yang telah disediakan
peneliti sesuai dengan keadaan dirinya, teknik ini disebut kuesioner tertutup.
Angket di sini adalah alternatif jawaban yang dibatasi dalam lima opsi atau
option. Karena kelima opsi ini berjenjang dari kemungkinan tertinggi, maka
setiap option memiliki skor nominal yang ditentukan oleh sifat atau pernyataan
dari angket itu. Untuk pernyataan sangat setuju (SS) skor = 5, setuju (S) skor =
4, tidak tahu (TT)= 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) skor
= 1.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data melalui beberapa angket yang diisi
oleh sebagian siswa dengan jumlah angket yang disebar sebanyak 30 buah
untuk variabel Y di MTs.Salafiyah , Depok.
3. Dokumentasi18
Dokumentasi adalah berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Dalam pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya berwujud
tulisan saja.19 Dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan data yang
diperlukan oleh penulis sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui data para santri, pengajar, administrasi
pesantren, profil pesantren dan segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti oleh penulis.
G. Pengumpulan Data
1. Kemudahan
Kemudahan yang dimaksud disini adalah metode Iqra’ tersebut, apakah mudah
dipraktekkan, mudah didapat, mudah diajarkan atau sulit.
2. Materi
Materi yang dimaksud disini adalah materi Iqra’ , apakah materi tersebut cepat
ditangkap, praktis, sistematis, komunikatif, fleksibel.
Tabel 3.2
Variabel X ( Motivasi Belajar)
Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah
Mudah -Mudah Dipraktekkan 1, 2 2
-Mudah Didapat 7, 8 2
-Mudah Diajarkan 9, 10, 11, 12, 13, 14 6
Materi -Cepat Ditangkap 15, 16 2
18
Terlampir pada lampiran 2.
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, hal. 201.
30
-Praktis 3, 4 2
-Sistematis 5, 6 2
-Komunikatif 17, 18 2
-Fleksibel 19, 20 2
Variabel Y ( Prestasi Belajar)
Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah
Prestasi -Mengerti 21, 22, 23, 24, 25, 26 6
-Prestasi
-Peningkatan 31, 32 2
-Aktif 35, 36 2
-Bertanya 27, 28 2
-Kelancaran 29, 30 2
33, 34, 39, 40 4
31
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ditetapkan bahwa responden
yang menjawab pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh peneliti, diberi bobot
sebagai berikut:20
1. Untuk Pernyataan Positif:
- Alternatif jawaban SS mempunyai bobot nilai 5
- Alternatif jawaban S mempunyai bobot nilai 4
- Alternatif jawaban TT mempunyai bobot nilai 3
- Alternatif jawaban TS mempunyai bobot nilai 2
- Alternatif jawaban STS mempunyai bobot nilai 1
2. Untuk Pernyataan Negatif:
a) Alternatif jawaban SS mempunyai bobot nilai 1
b) Alternatif jawaban S mempunyai bobot nilai 2
c) Alternatif jawaban TT mempunyai bobot nilai 3
d) Alternatif jawaban TS mempunyai bobot nilai 4
e) Alternatif jawaban STS mempunyai bobot nilai 5
a. Tabulating
Langkah ketiga adalah pengolahan data dengan memindahkan jawaban yang terdapat
dalam angket ke dalam tabulasi setelah data diolah, sehingga hasil angket dinyatakan sah.
Data-data yang sudah terkumpul dan setelah pemberian skor terhadap masing-masing
jawaban maka data tersebut dimasukkan ke dalam tabel untuk mempermudah interpretasi
data.
1. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan logika statistik induktif yaitu
berhubungan dengan proses penarikan kesimpulan mengenai populasi yang diteliti
guna menguji hipotesis berdasarkan data laporan yang diperoleh dari hasil
kuesioner. Tujuannya adalah untuk menarik kesimpulan (inferens) kaitan antara dua
variabel dari suatu sampel untuk digeneralisasikan ke dalam populasi.21
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisa
statistik korelasi Product Moment Correlation atau lengkapnya Product of the
Moment Correlation, yaitu salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua
variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl
20
Abdul Wahid Hasan, SQ Nabi Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan Spiritual (SQ) Rasulullah Di
Masa kini, hal. 82.
21
Agus Suradika, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UMJ Press, 2000), hal. 61.
32
Pearson, yang karenanya sering dikenal dengan istilah Teknik Korelasi Pearson.22
Disebut dengan Product Moment Correlation karena koefisien korelasinya diperoleh
dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang
dikorelasikan (Product of The Moment).
Untuk menganalisis tingkat signifikansi korelasi Metode Iqra’ dengan peningkatan
kemampuan Membaca al-Quran, penulis menggunakan rumus “r” product moment,
sebagai berikut:23
∑ x ' y ' −(C x ' )(C y ' )
rxy = N
( SD x ' ) ( SD y ' )
Langkah 1:
Langkah 2:
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk memperoleh r xy, dengan terlebih dahulu
menyiapkan Peta Korelasi, dengan urutan kerja sebagai berikut:
a. Mencari Nilai Tertinggi (higbest score) dan Nilai Terendah (lowest score).24
22
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, hal. 190.
23
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, hal. 206.
24
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.227
25
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, h.144
26
Subana et al, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet II, h. 124.
33
e. Menyiapkan peta korelasi, berikut penghitungannya, sehingga memperoleh: ∑ fx ' ,
∑ fx ' ², ∑ f y ' , ∑ fy ' ² , dan ∑ x ' y ' .
Langkah 3:
Cx =
∑ fx '
N
Langkah 4:
Cy =
∑ fy '
N
Langkah 5:
Mencari SDx' .
SDx' = i
√ ∑ fx ' ² − ∑ fx '
N ( N ) ²
Langkah 6:
Mencari SDy’
SDy' = i
Langkah 7:
√ ∑ fy ' ² − ∑ fy '
N ( N ) ²
Langkah 8:
27
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, h.225
28
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, h.226
34
adalah manakah yang benar antar Ha atau Ho, dengan jalan membandingkan
besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan dengan besarnya “r
tabel”, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau Degrees of
Freedom-nya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut:
df = N – nr
Keterangan:
df = degrees of freedom
N = number of cases
nr = banyaknya variabel yang kita korelasikan.
Dengan diperolehnya db maka dapat dicari besarnya “r tabel”, baik pada taraf signifikansi
5% maupun pada taraf Signifikansi 1%.29
Jika “rxy”sama dengan atau lebih besar dari pada “r tabel”, maka Hipotesis alternatif
(Ha) diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antara Variabel X
(kemampuan baca tulis al-Quran) dan Variabel Y (kecerdasan spiritual siswa)
terdapat korelasi positif yang signifikan. Sebaliknya, Ho tidak dapat diterima atau
tidak terbukti kebenarannya.
Adapun tinggi rendahnya nilai koefisien korelasi (angka indeks korelasi) “r”
Product Moment (rxy) ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Interpretasi “r”30
Besarnya‘r’
Product Interpretasi
moment (rxy)
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
0,00 – 0,20 sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada
korelasi antara variabel X dan variabel Y).
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,20 – 0,40 korelasi yang lemah atau rendah.
35
korelasi yang kuat atau tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,90 – 1,00
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
a. Pengambilan kesimpulan.
Setelah nilai r diinterpretasikan, maka selanjutnya dapat diambil kesimpulan
dari data yang telah dianalisa tersebut dengan acuan bahwa
1) Jika hipotesis nihilnya ditolak, dengan kata lain hipotesis alternatifnya diterima.
Berarti kesimpulannya terdapat korelasi positif yang signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar.
2) Jika hipotesis nihilnya diterima, dengan kata lain hipotesis alternatifnya ditolak.
Berarti kesimpulannya tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di MTs.Salafiyah.
I. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan pemecahan yang bersifat sementara, yakni pemecahan
yang mungkin benar dan mungkin pula salah.31 Sedangkan Suharsimi Arikunto
berpendapat bahwa hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.32
Adapun hipotesis dalam karya ilmiah ini adalah :
Ho: Tidak terdapat pengaruh penggunaan motivasi belajar dengan prestasi belajar
siswa di MTs.Salafiyah.
Ha: Terdapat pengaruh motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di
MTs.Salafiyah Depok.
31
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993),
hlm. 44.
32
Sumarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Bidang Sosial Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1992), hlm. 62
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
3. Keadaan siswa
Tabel 4.1
37
4. Keadaan guru dan karyawan
No Nama Jabatan
1 Farida, S.Pd.I Kepala Madrasah
2 Zainal, S.Ag Wakil Kesiswaan
3 Rohmat, S.Pd.I Wakasekbid Humas
4 Ahmad Syarif, S.Pd.I Wakasekbid Kurikulum
5 Sofyan Sari, S.Pd.I Wakasekbid Sarana dan
Prasaranan
6 Farida, S.Pd.I Guru
7 Salim, S.Pd.I Guru
8 Abdul Aziz, S.Hum Guru
9 Lilih, S.Ag Guru
10 Bobby Adam, S.Pd.I Guru
11 Rahmah Sahurini, S.Pd.I Guru
12 Ipah Pauziah, S.Pd.I Guru
13 Kiki Mariam, S.Ag Guru
14 Nurhayati, S.Hum Guru
15 Sofyan Tsaury, S.Pd.I Guru
16 Zainal, S.Ag Guru
17 Rohmat, S.Pd.I Guru
18 Ahmad Syarif, S.Pd.I Guru
19 Sofyan Sari, S.pd.I Guru
20 Abdul Hafizh, S.Pd.I Guru
21 Adnan Khosogi, S.Pd.I Guru
22 Drs. Koharudin Guru
23 Nurul Elis, S.Pd.I Guru
24 Agung Wahyudi, S.Pd.I Guru
25 Syifa F TU
26 Samsul Maulana Cleaning Service
Tabel 4.3
38
B. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu hubungan motivasi belajar sebagai
variabel bebas (variabel X) dan prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat (variabel
Y). Data variabel X adalah hasil jawaban responden dari angket yang disebarkan
dengan memberikan skor kepada tiap-tiap butir pertanyaan, sedangkan data variabel Y
adalah hasil nilai rata-rata setiap pelajaran yang dituangkan dalam bentuk raport.
Hasil penelitian ini penulis memperoleh data dengan cara menyebarkan angket
kepada 38 siswa/I yang tersebar dalam kelas VII yang berjumlah 30 pertanyaan yang
harus dijawab oleh siswa/I dengan memberi tanda check list (√), kemudian seluruh
Berikut ini adalah hasil dari pertanyaan yang diberikan kepada anak yang
39
Tabel 4.4
Real
Responde
Ite
n
m
2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 1 16 17 18 19 2 21 22 23 24 2 26 27 28 29 3 Total Raport
1
0 5 0 5 0
1 2 3 5 4 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 3 1 1 3 2 3 4 2 2 3 3 1 4 2 3 78 66
2 2 3 5 4 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 1 4 2 3 81 76
3 2 3 5 4 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 1 4 2 3 81 78
4 2 3 5 4 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 4 2 2 2 4 4 3 3 1 4 2 3 82 98
5 2 3 5 4 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 4 2 2 2 4 4 3 3 1 4 2 3 82 67
6 2 3 5 4 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 4 2 2 2 4 2 3 3 1 4 2 3 80 56
7 2 3 5 4 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 1 4 2 3 80 76
8 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 1 4 3 79 87
9 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 4 2 4 4 3 3 1 4 3 83 89
10 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 4 2 4 4 2 2 3 4 2 82 89
11 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 3 2 79 80
12 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 1 2 2 2 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 80 87
13 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 74 78
14 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 2 3 1 2 2 2 72 65
15 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 2 3 1 2 2 2 72 66
16 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 2 3 1 2 2 2 72 55
17 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 72 67
18 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 72 65
19 2 3 5 4 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 4 2 3 1 77 87
20 2 3 5 4 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 77 67
21 2 3 5 4 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 3 2 3 1 80 89
22 2 3 5 4 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 80 67
23 2 3 5 4 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 3 2 3 4 82 77
24 2 3 5 4 2 2 3 2 3 1 1 3 2 3 4 2 2 1 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 4 77 78
25 2 3 5 4 2 2 3 2 3 1 1 3 2 3 4 2 2 1 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 3 3 75 68
26 2 3 5 4 2 2 3 2 3 1 1 3 2 3 4 2 2 1 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 3 3 75 80
27 2 3 5 4 2 2 3 2 3 1 1 3 2 3 4 2 2 1 3 2 3 4 2 3 1 2 3 1 2 2 73 80
28 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 4 2 2 4 2 2 2 4 2 3 1 2 3 1 2 2 77 78
29 2 3 5 4 2 2 3 2 2 3 4 1 1 3 2 3 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 1 2 2 74 68
30 2 3 5 4 2 1 1 3 2 3 4 1 1 3 2 3 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 1 2 2 72 97
31 2 3 5 4 2 1 1 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 74 79
32 2 3 5 4 2 3 4 2 2 1 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 79 87
33 2 3 5 4 2 3 4 1 1 1 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 74 75
34 2 3 5 4 2 3 4 1 1 4 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 77 65
35 2 3 5 4 2 3 4 1 1 4 1 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 71 75
36 2 3 5 4 2 2 2 1 1 4 1 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 71 76
37 2 3 5 4 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 79 76
38 2 3 5 4 2 2 4 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 82 75
Tabel 4.5
40
15 15 90
16 16 80
17 17 80
18 18 80
19 19 70
20 20 90
21 21 70
22 22 80
23 23 90
24 24 70
25 25 80
26 26 60
27 27 80
28 28 70
29 29 90
30 30 80
31 31 70
32 32 80
33 33 90
34 34 70
35 35 80
36 36 60
37 37 80
38 38 70
39 39 90
C. Presentasi Data
Alat ukur yang digunakandalampenelitian ini ada dua macam, yaitu motivasi
belajar dan prestasi belajar. Penulis menggunakan bentuk skala likert dengan 4 skor
pilihan jawaban berkisar 1 sampai 4. Skala motivasi ini terdiri dari 3 indikator yakti
senang, mudah dipahami, dan alat peraga.
Tabel 4.6
Pernyataan skala Motivasi belajar
Indikator Pernyataan
1. Ada hasrat ingin tahu 1. Saya Memiliki semangat dalam melaksanakan
tugas
2. Saya bersemangat saat belajar diluar kelas
3. Reward dapat membuat siswa/I semangat dalam
belajar
4. Saya khawatir akibat punishment
5. Saya Berusaha untuk belajar lebih baik
6. Saya berusaha untuk mendapatkan nilai tertinggi
41
dikelas
2. Ada dorongan dan 1. Saya Menghindari kegagalan yang bersumber
pada ketakutan akan kegagalan itu
keinginan dalam belajar
2. Saya memiliki keingintahuan yang besar untuk
belajar
3. Saya menyelesaikan masalah dengan kemampuan
sendiri
4. Saya memiliki cita-cita yang diimpikan
5. Saya selalu bertanya kepada guru mengenai materi
yang saya beum pahami
6. Saya malas bertanya kepada guru mengenai materi
yang saya belum pahami
3. Ada harapan dan cita-cita 1. Saya menginginkan kehidupan yang lebih baik
masa depan 2. Saya ingin melanjutkan pendidikan
3. Saya memiliki minat yang tinggi pada pelajaran
4. Saya sangat malas saat mengerjakan tugas sekolah
5. Saya menghabiskan waktu luang dengan belajar
6. Untuk menambah pengetahuan saya rajin
membaca buku
4. Adanya kegiatan yang 1. Saya mempunyai Ketertarikan dengan cara guru
menarik dalam belajar mengajar
2. Guru menggunakan media pembelajaran yang
menarik
3. Guru membuat media pembelajaran yang beraneka
ragam agar siswa lebih bersemangat
4. Guru menggunakan warna-warna yang cerah untuk
media pembelajaran agar menarik
5. Guru menggunakan intonasi suara yang tepat
6. Guru menggunakan metode yang tepat sesuai
dengan materi yang dsampaikan
7. Strategi yang digunakan guru dapat menghilangkan
rasa bosan
5. Adanya lingkungan belajar 1. Kelengkapan sarana dan prasarana membuat
yang kondusif kegiatan belajar lebih efektif
2. Pencahayaan yang baik diruang kelas
mempengaruhi kegiatan belajar
3. sarana yang digunakan mempermudah penjelasan
guru
42
4. warna cahaya yang digunakan berpengaruh
terhadap proses pembelajaran
5. piket kelas berpengaruh terhadap kelancaran proses
belajar mengajar
6. Lingkungan yang bersih membuat siswa/I lebih
fokus dalam belajar
Tabel 4.7
Variabel Indikator No. Item Valid No. Item Tidak
Valid
Motivasi 1. Adanya hasrat 1,6,11,16,21,26 11
Belajar dan keinginan
berhasil
43
lingkungan
belajar yang
konduktif
Tabel 4.8
No No Item Skor Korelasi Keterangan
1. Item 1 0,436 Valid
2. Item 2 0,623 Valid
3. Item 3 0,256 Valid
4. Item 4 0,175 Tidak Valid
5. Item 5 0,255 Valid
6. Item 6 0,676 Valid
7. Item 7 0,338 Valid
8. Item 8 0,436 Valid
9. Item 9 0,623 Valid
10. Item 10 0,676 Valid
44
11. Item 11 0,175 Tidak Valid
12. Item 12 0,623 Valid
13. Item 13 0,676 Valid
14. Item 14 0,330 Valid
15. Item 15 0,436 Valid
16. Item 16 0,636 Valid
17. Item 17 0,676 Valid
18. Item 18 0,175 Tidak Valid
19. Item 19 0,623 Valid
20. Item 20 0,676 Valid
21. Item 21 0,338 Valid
22. Item 22 0,436 Valid
23. Item 23 0,623 Valid
24. Item 24 0,436 Valid
25. Item 25 0,436 Valid
26. Item 26 0,623 Valid
27. Item 27 0,676 Valid
28. Item 28 0,175 Tidak Valid
29. Item 29 0,623 Valid
30. Item 30 0,674 Valid
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa item valid berjumlah 26 yaitu, (1,2,3,
5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,17,19,20,21,22,23,24,25,26,27,29,30). Sedangkan item
yang tidak valid berjumlah 4 item yaitu (4,11,18,28).
1. Uji Reliabel
Untuk menganalisis reliabilitas pada skala motivasi belajar dihitung
menggunakan program SPSS 16.0 Setelah dilakukan perhitungan dengan
menggunakan SPSS 16.0 maka didapat hasil
Item-Total Statistics
45
Item9 74.79 13.306 .134 -.172a
Item10 74.63 17.212 -.483 .115
Item11 74.39 16.786 -.382 .128
Item12 74.47 11.067 .424 -.385a
Item13 74.47 13.067 .142 -.185a
Item14 74.82 17.938 -.566 .154
Item15 74.34 12.988 .097 -.173a
Item16 74.63 13.266 .206 -.188a
Item17 75.00 16.000 -.409 .017
Item18 74.82 15.019 -.185 -.024a
Item19 74.39 13.705 .087 -.145a
Item20 74.58 12.575 .167 -.215a
Item21 74.61 14.732 -.128 -.062a
Item22 74.00 13.946 -.046 -.088a
Item23 74.45 15.119 -.202 -.008a
Item24 74.39 12.894 .146 -.193a
Item25 74.71 12.806 .200 -.212a
Item26 74.53 13.391 .233 -.184a
Item27 74.97 15.107 -.200 -.011a
Item28 74.71 11.725 .283 -.298a
Item29 74.61 13.326 .165 -.178a
Item30 74.58 12.899 .190 -.205a
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
a
Alpha
.768 30
didapat nilai Cronbach Alpha = 0.768 sehingga bisa dikatakan bahwa item
tinggi.
46
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel ≥ 0,90
Reliabel 0,70 – 0,90
Cukup Reliabel 0,40 – 0,70
Kurang Reliabel 0, 20 – 0,40
Tidak Reliabel ≤ 0, 20
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah dua variabel normal
atau tidak. Suatu distribusi dikatakan normal jika taraf signifikansinya ≥ 0,05.
Sedangkan taraf signifikansinya ≤ 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal.
Uji normalitas dilakukan sebanyak dua kali yaitu yang pertama uji normalitas
data hasil angket ( Variabel X ) dan yang kedua uji normalitas prestasi belajar
siswa ( Variabel Y ). Data tersebut dihitung menggunakan SPSS 16.0 yaitu uji
Kolmogorov-Smirnov
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
2. Uji Linearitas
Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak, secara signifikan. Dasar pengambilan keputusan
47
2) Jika nilai probabilitas ≤ 0,05 maka hubungan antara variabel X dengan
probabiliti = 0,075≥ 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa antara Motivasi belajar
Sehingga penelitian bisa diteruskan dengan uji korelasi dengan menggunakan uji
48
ANOVA Table
Total 3848.974 37
3. Uji Hipotesis
variabel perhatian orangtua (X) dan variabel prestasi belajar siswa (Y). Hasil
dijelaskan bahwa terdapat jumlah N=38 responden: mean rata-rata (mean) sebesar
76.03 dan simpangan baku (standar deviasi)= 10.199 dan variabel prestasi belajar
siswa dengan jumlah N=38 dengan rata-rata (mean) sebesar 76.03 dan simpangan
-0,087 berarti tidak terdapat hubungan antara variabel motivasi belajar dengan
berikut:
Ho : rxy = 0
Ha : rxy ≥ 0
Ho: aktivitas belajar siswa dengan motivasi belajar pada tidak mempunyai
Ha: aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar pada motivasi belajar
Kaidah keputusan:
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥
belajar pada mata pelajaran Fiqih nilai Sig (2-tailed) sebesar -0,087, kemudian
bandingkan dengan probabilitas 0,05 ternyata nilai probabilitas lebih besar dari
nilai probabilitas Sig maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak signifikan.
diajukan adalah:
50
Ho : rxy = 0
Ha : rxy ≥ 0
Ho: tidak terdapat hubungan antara variabel aktivitas belajar (X) dengan variabel
Ha: Terdapat hubungan antara variabel aktivitas belajar siswa (X) dengan
dengan prestasi belajar siswa dengan uji korelasi product moment maka bisa
Tabel 4.14
Dari hasil analisi korelasi sederhana (r) di dapat korelasi antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar (r) adalah 0.319. Hal ini menunjukkan terjadi
hubungan yang kurang berarti antara Motivasi belajar dengan prestasi belajar
Tabel 3
Correlations
N 38 38
Pearson Correlation .319 1
N 38 38
51
Dari hasil analisi korelasi sederhana (r) di dapat korelasi antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar (r) adalah 0.319. Hal ini menunjukkan terjadi
hubungan yang kurang berarti antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
52
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang telah penulis uraian dalam bab
IV mengenai hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII
MTs.Salafiyah, maka di bab V ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivasi siswa di MTs.Salafiyah Depok dikategorikan cukup baik, hal ini terlihat
dari nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil penyebaran angket siswa-siswi
MTs.Salafiyah Depok dengan memperoleh nilai sebesar 7.7 dengan nilai maksimum
70.
2. Prestasi belajar siswa kelas VII MTs.Salafiyah Depok baik, hal ini dapat dilihat dari
nilai rata-rata siswa.
3. Terdapat hubungan motivasi belajar siswa kelas VII dengan prestasi di
MTs.Salafiyah. Hasil perhitungan penelitian yang penulis lakukan diperoleh
skor koefisien korelasi antar variabel X ( motivasi belajar ) dengan Variabel Y
( Prestasi Belajar ) dengan tingkat korelasi sebesar 0,319 yaitu berkisar antara 0,21 –
040 yang tergolong rendah.
B. Diskusi
Dari hasil penelitian dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Hubungan kedua variabel tersebut
mempunyai hubungan yang lemah. Hal ini didasarkan pada perhitungan korelasi product
moment dari Pearson terhadap skor motivasi dengan prestasi belajar siswa.
C. Saran
53
Berdaasarkan hasil penelitian, maka agar siswa memiliki prestasi belajar yang baik
maka di ajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada DIKNAS Kota Depok, agar dapat lebih meningkatkan sarana prasarana di
MTs.Salafiyah, berupa penambahan ruang kelas sehingga para siswanya dapat belajar
secara bersamaan karena keadaan saat ini karena kelas yang terbatas para siswa harus
belajar bergiliran pagi, siang dan sore hari.
2. Kepada guru agama maupun kepala sekolah serta pihak terkait, agar lebih berusaha
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
3. Orangtua adalah pemegang peranan yang pertama dan utama dalam pendidikan anak,
maka hendaklah orangtua meperhatikan anak-anaknya baik di rumah maupun di
sekolah, karena anak-anak akan sangat menghargai sekecil apapun perhatian yang
diberikan orangtua dan hal itu sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan terutama dalam proses pengolahan datanya karena kurangnya penguasaan penulis
dalam bidang tersebut dan kurangnya bimbingan dari materi perkuliahan terkait, maka
diharapkan STAI Al-Hamidiyah lebih meningkatkan sarana prasarananya juga tenaga
pengajarnya.
54
Lampiran 1
Lampiran-lampiran
Judul:
hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII
MTs.Salafiyah Depok
Variable:
Variabel bebas (yang mempengarui): motivasi belajar
Variabel terikat (yang dipengaruhi)
55
Untuk menambah pengetahuan
saya rajin membaca buku
Saya mempunyai Ketertarikan
Ketertarikan
dengan cara guru mengajar
Guru menggunakan media
Media
pembelajaran yang menarik
Guru membuat media
pembelajaran yang beraneka
Intonasi Suara
Adanya kegiatan ragam agar siswa lebih
4 menarik dalam 4,9,14,19,24,29 bersemangat
belajar Metode yang Guru menggunakan intonasi
digunakan suara yang tepat
Guru menggunakan metode
yang tepat sesuai dengan materi
yang dsampaikan
Strategi yang digunakan guru
dapat menghilangkan rasa bosan
Kelengkapan sarana dan
Sarana dan
prasarana membuat kegiatan
prasarana
belajar lebih efektif
Pencahayaan yang baik diruang
Pencahayaan kelas mempengaruhi kegiatan
belajar
Lingkungan yang bersih
Kebersihan membuat siswa/I lebih fokus
Adanya lingkungan
dalam belajar
5 belajar yang 5,10,15,20,25,30
warna cahaya yang digunakan
konduktif
berpengaruh terhadap proses
pembelajaran
piket kelas berpengaruh
terhadap kelancaran proses
belajar mengajar
Lingkungan yang bersih
membuat siswa/I lebih fokus
dalam belajar
56
disebelah kanan berdasarkan penilaian kalian. (X) pada angka yang didalam kotak yang
tersedia dibawah pilihan jawaban sebagai berikut :
Perhatikan contoh berikut ini :
No Pertanyaan Jawaban
1 Saya belajar dengan giat 1 2 3 4
Jawaban
No Pertanyaan
1 2 3 4
1 Saya Memiliki semangat dalam melaksanakan tugas
2 Saya bersemangat saat belajar diluar kelas
3 Reward dapat membuat siswa/I semangat dalam belajar
4 Saya khawatir akibat punishment
5 Saya Berusaha untuk belajar lebih baik
6 Saya berusaha untuk mendapatkan nilai tertinggi dikelas
Saya Menghindari kegagalan yang bersumber pada
7
ketakutan akan kegagalan itu
8 Saya memiliki keingintahuan yang besar untuk belajar
9 Saya menyelesaikan masalah dengan kemampuan sendiri
10 Saya memiliki cita-cita yang diimpikan
Saya selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang
11
saya beum pahami
Saya malas bertanya kepada guru mengenai materi yang
12
saya belum pahami
13 Saya menginginkan kehidupan yang lebih baik
14 Saya ingin melanjutkan pendidikan
15 Saya memiliki minat yang tinggi pada pelajaran
16 Saya sangat malas saat mengerjakan tugas sekolah
17 Saya menghabiskan waktu luang dengan belajar
18 Untuk menambah pengetahuan saya rajin membaca buku
19 Saya mempunyai Ketertarikan dengan cara guru mengajar
20 Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik
Guru membuat media pembelajaran yang beraneka ragam
21
agar siswa lebih bersemangat
22 Guru menggunakan intonasi suara yang tepat
Guru menggunakan metode yang tepat sesuai dengan
23
materi yang dsampaikan
Strategi yang digunakan guru dapat menghilangkan rasa
24
bosan
Kelengkapan sarana dan prasarana membuat kegiatan
25
belajar lebih efektif
Pencahayaan yang baik diruang kelas mempengaruhi
26
kegiatan belajar
27 sarana yang digunakan mempermudah penjelasan guru
warna cahaya yang digunakan berpengaruh terhadap proses
28
pembelajaran
57
*
*
.
C
o
piket kelas berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar
r 29
mengajar
r Lingkungan yang bersih membuat siswa/I lebih fokus dalam
30
e belajar
l
a
t
i
o
n
i
s
s
i
g
n
i
f
i
c
a
n
t
a
t
t
h
e
0
.
0
1
l
e
v
e
l
(
2
-
t
58
a
i
l