Anda di halaman 1dari 8

PROSES TERJADINYA SYOK

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PATOFISIOLOGI

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Edi Yuswantoro, S.Kep,M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. Ade Putri Mahendriya (P17240201013)


2. Putri Sintya Rahmawati ((P17240201014)
3. Yayuk Setyaningsih (P17240201015)

PROGRAM STUDI
D-III KEPERAWATAN TRENGGALEK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2021
PROSES TERJADINYA SYOK

 Definisi

Syok adalah gangguan sistem sirkulasi dimana sistem kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai
yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Keadekuatan aliran darah
ke jaringan membutuhkan 3 komponen :

1. Pompa jantung yang adekuat


2. Sistem sirkulasi yang efektif
3. Volume darah adekuat
Syok Primer
Terjadi akibat bertambahnya ruang vaskular sebagai akibat neurogen. Kejadian ini seing
terjadi akibat kecelakaan, rasa nyeri yang hebat, karena faktor emosi, dan sebagainya. Syok
primer murni biasanya sebentar. Penderita nampak sangat pucat, pingsan, nadi kecil dan cepat,
lemah, tekanan darah turun.
Syok Sekunder
Terjadi akibat berkurangnya volume darah dan toxin. Terjadi bebrapa saat setelah faktor
penyebab muncul. Terjadi gangguan keseimbangan cairan sehingga jumlah volume darah
menurun mengakibatkan aliran darah berkurang.
Tahap awal : Suplai darah ke ginjal menurun sehingga memacu pengeluaran adrenalin. Jika tidak
berhasil maka hati mengalami hipoksia, tidak dapat mengaktifkan vasodepresor sehingga
pembuluh darah tidak memberikan reaksi terhadap adrenalin. Sehingga pembuluh darah tetap
besar dan syok makin progresif.
Klasifikasi Secara umum, syok dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan
penyebab, yaitu:

1. Syok hipovolemik (disebabkan oleh kehilangan cairan / darah)


2. Syok kardiogenik (disebabkan oleh masalah pada jantung)
3. Syok anafilaktik (disebabkan oleh reaksi alergi)
4. Syok Septik (disebabkan oleh infeksi)
5. Syok Neurogenik (disebabkan oleh kerusakan sistem saraf)
 Penyebab Syok

Syok bisa disebabkan oleh :

- Perdarahan
- Dehidrasi
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Infeksi
- Reaksi alergi
- Cedera tulang belakang

 Gejala Syok
Gejala syok bisa berupa :
- Gelisah
- Bibir dan kuku jari tangan tampak kebiruan
- Kulit lembab dan dingin
- Pusing
- Tekanan darah rendah
- Keringat berlebihan, kulit lembab
- Denyut nadi yang cepat
- Pernafasan dangkal
- Tidak sadarkan diri
- Lemah.
- Nadi cepat dan lemah
- Nafas cepat, dangkal, dan tidak teratur
- Kulit pucat, dingin, dan lembab
- Wajah pucat dan sianosis (bibir membiru)
- Pupil mata melebar
- Status mental berubah (gelisah, mual, haus, pusing, ketakutan, dan lain-lain)
 Penanganan Syok
Penanganan yang dilakukan untuk pasien syok yaitu :
- Melihat keamanan keadaan sekitar
- Buka jalan napas korban dan pertahankan kepatenan jalan napas (airway)
- Periksa pernapasan korban (breathing)
- Periksa nadi dan cegah perdarahan jika ada (circulation)
- Jaga suhu tubuh korban agar tetap hanga

 Tahapan Syok
Ada 3 tahapan syok yaitu :
1. Tahap kompensasi : Masih dapat ditangani oleh tubuh
2. Tahap dekompensasi : Sudah tidak dapat ditangani oleh tubuh
3. Tahap ireversibel : Tidak dapat pulih
PROSES TERJADINYA SHOCK MASYKUR KHAIR, S.Kep., Ns

Definisi Syok

1. Syok adalah sindrom klinis akibat kegagalan sirkulasi dalam mencukupi kebutuhan
oksigen jaringan tubuh. Syok terjadi akibat penurunan perfusi jaringan vital atau
menurunnya volume darah secara bermakna. Syok juga dapat terjadi akibat dehidrasi jika
kehilangan cairan tubuh lebih 20% BB (berat badan) atau kehilangan darah 20% EBV
(estimated blood volume).

2. Definisi Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang diakibatkan ketidakmampuan sistem
sirkulasi menyuplai oksigen & nutrien ke jaringan, ditandai dengan hipoksia dan
ketidakadekuatan fungsi sel yang menyebabkan kegagalan organ dan potensial kematian.
(kleinpell dalam Garretson, 2007). Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan
TIGA komponen : Pompa jantung yang adekuat Sistem sirkulasi yang efektif Volume
darah adekuat Klasifikasi Secara umum,
Syok dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan penyebab, yaitu:
1. Hipovolemik(volume intravaskuler berkurang)
2. Kardiogenik(pompa jantung terganggu)
3. Obstruktif(hambatan sirkulasi menuju jantung)
4. Distributif(vasomotor terganggu)

Etiologi
Etiologi Syok Hipovolemik Absolut Kehilangan volume darah: trauma, pembedahan,
pendarahan sal cerna Kehilangan plasma: luka bakar, lesi yang luas
Kehilangan cairan tubuh lainnya: muntah berat, diare berat, diuresis berat
Relatif Kehilangan integritas intravaskular: ruptur limpa, fraktur pelvis dan femur, pankreatitis
hemoragik, hemothoraks, hemoperitoneum, arterial dissection
Peningkatan permeabilitas membran kapiler: sepsis, anafilaksis, luka bakar
Penurunan tekanan osmotik koloid: kekurangan sodium berat, hipopituitarism, sirosis, obstruksi
intestinal
Contoh Shock Hipovolemik Shock Hipovolemik Akibat dari penurunan preload Etiologi:

 Hemoragik: trauma, perdarahan GI, ruptur aneurisma


 Non-hemoragik/kehilangan cairan: diare, muntah, luka bakar

Shock Kardiogenik
Syok Kardiogenik : ditandai dengan penurunan kekuatan kontraksi serat miokardium
yang mengakibatkan penurunan curah jantung Syok kardiogenik terjadi apabila terdapat
gangguan kontraktilitas miokardium, sehingga jantung gagal berfungsi sebagai pompa untuk
mempertahankan curah jantung yang adekuat.
Disfungsi ini dapat terjadi pada saat sistolik atau diastolik atau dapat terjadi akibat obstruksi pada
sirkulasi jantung.
Contoh Shock Kardiogenik Etiologi:

 Disfungsi sistolik: infark miokard, kardiomiopati, hipertensi pulmonal


 Disfungsi diastolik: hipertropi ventrikel, kardiomiopati Disritmia: bradiaritmia,
takiaritmia Gangguan Struktur: stenosis atau regurgitasi, ruptur septal

Shock Obstruktif
Syok obstruktif terjadi apabila terdapat hambatan aliran darah yang menuju jantung
(venous return) akibat tension pneumothorax dan cardiac tamponade. Beberapa perubahan
hemodinamik yang terjadi pada syok obstruktif adalah CO, BP, dan SVR. Akibat dari restriksi
pengisian diastolik ventrikel kanan akibat kompresi/penekanan pada jantung
Cont.oh Shock Obstruktif Etiologi:

 Tamponade jantung (terdapat darah/cairan dalam perikardium)


 Tension pneumothorax Emboli paru
Shock Distributif

1. Contoh Shock Distributif Etiologi:


Sepsis: Infeksi(pneumonia, peritonitis, prosedur invasif)
Neurogenik: cedera medula spinalis, anastesi spinal, depresi pusat vasomotor Reaksi
anafilaktik: reaksi hipersensitivitas (alergik)
Beberapa syok yang termasuk dalam golongan syok distributif ini antara lain:
1. Syok Anafilaktik Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan reaksi antigen-
antibodi (antigen IgE). Antigen menyebabkan pelepasan mediator kimiawi endogen,
seperti histamin, serotonin, yang menyebabkan peningkatan permeabilitas endotelial
vaskuler disertai bronkospasme. Gejala klinis dapat berupa pruritus (gatal), urtikaria
(kemerahan/kelainan vaskular pd kulit), angioedema (pembengkakan), palpitasi (denyut
jantung tdk menentu), dyspnea, dan syok.
2. Syok Neurogenik Umumnya terjadi pada kasus cervical atau high thoracic spinal cord
injury. Gejala klinis meliputi hipotensi disertai bradikardia. Gangguan neurologis akibat
syok neurogenik dapat meliputi paralisis flasid, refleks ekstremitas hilang dan
priapismus.
3. Syok Septik adalah sepsis atau infeksi yang disertai hipotensi (tekanan sistolik <90
mmhg) dan tanda-tanda hipoperfusi meskipun telah dilakukan resusitasi cairan secara
adekuat. Syok septik merupakan salah satu penyebab kematian utama pada unit
perawatan intensif.

Infeksi masif Cedera spinal Reaksi alergi Pelepasan endotoksin Kehilangan tonus
simpatis Pelepasan histamin Dilatasi arteriol/venula Tekanan darah venous return stroke
volume Kerusakan metabolisme sel perfusi jaringan suplai oksigen seluler curah jantung
Syok Distributif Penyebab Syok pada Trauma Perdarahan:
1. Eksternal
2. Internal Non Perdarahan :
1. Tension pneumotoraks
2. Tamponadejantung
3. Neurogenik
4. Septik

Perdarahan eksternal Mengenal gejala dini syok pada trauma. Setiap penderita trauma
Degan gejala nadi cepat lemah dan akral dingin Dianggap Syok

Penilaian Syok
Penilaian pada syok Nadi (takikardi) Tekanan darah(hipotensi) Tekanan nadi (menurun)
Laju napas(napas cepat) Perfusi perifer(akral dingin) Kesadaran(gangguan kesadaran)
Produksi urine (berkurang N= 1 cc/kg/jam) Resusitasi Cairan Berdasarkan Kelas Syok
Hemoragik KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV Presentasi kehilangan darah
Sampai 15% 15% - 30% 30% - 40% >40% Kehilangan darah(ml*) Sampai > 2000
Frekuensi nadi <100 >100 >120 >140 Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun
Frekuensi pernafasan >35 Capillary Reffill Normal Lambat(>2 dtk) Lambat(>2 dtk) Tdk
terdeteksi Ekstremitas Normal Pucat Pucat Pucat & dingin Produksiurin(ml/jam) > Status
mental Sadar, haus Gelisah, agresif, haus Penggantian cairan(hukum 3:1) Kristaloid
Kristaloid *) Pada Pasien dgnbb 70 kg Gelisah, agresif, ngantuk Kristaloid Dan darah
Ngantuk, bingung, tdk sadar Kristaloid Dan darah

Anda mungkin juga menyukai