Laporan Praktikum Tekanan Darah
Laporan Praktikum Tekanan Darah
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Muhammad Ishlah Ramadhan (183112620150051)
Dimas Mulya Pratama (183112620150058)
Meggie Marcelina (183112620150060)
Alfinda Ma’rufah Ludita Putri (183112620150082)
Mutiara Ashia Zahra (183112620150095)
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
I. Acara Latihan
Alat
1. Stetoskop
2. Tensimeter
Cara kerja
Sebelum pemeriksan
- 15 menit sebelum pemeriksaan, pasien yang akan diperiksa harus telah beristirahat dan
kondisi rileks.
- 30 menit sebelum pemeriksaan, semua aktivitas yang mempengaruhi tekanan darah harus
di khentikan terlebih dahulu.
- Pemeriksan yang dilakukan lebih baikdalam keadaan tenang, terutama saat pemeriksaan
harus menggunakan stethoscope agar bunyi terdengar jelas.
Saat pemeriksaan
- Tensi meter diletakkan diatas lengan sekitar dua jari dari lipatan siku, kemudian
stethoscope diletakkan di atas arteri brachialis yang berada di lipatan siku
- Sambil mendengarkan denyut nadi, naikkan tekanan tensimeter sampai 180 mmHg
sampai denyut nadi tidak terdengar pada stethoscope tutup katup lalu turunkan perlahan
tekanan dengan membuka katup
- Pada saat denyut nadi mulai terdengar catat menunjukan bera jarum pada tensimeter, ini
merupakan tekanan sitolik namun apabila suara denyut nadi akan terdengar apabila suara
mulai melemah in merupakan tekanan sitolik
V. Pembahasan
• Video 1
Syarat utama yang harus diperhatikan dalam memeriksa tekanan darah adalah sebagai
berikut:
1. Pasien yang akan diperiksa harus sudah beristirahat dan dalam kondisi rileks (beristirahat
dan menenangkan diri) kurang lebih 15 menit sebelum pemeriksaan dilakukan.
2. Semua aktivitas yang dapat mempengaruhi tekanan darah harus dihindarkan setidaknya 30
menit sebelum pemeriksaan. Aktivitas yang termasuk disini seperti: olahraga, makan,
minum alkohol dan merokok
3. Pemeriksaan harus dilakukan dalam kondisi yang tenang dan tidak berisik. Apalagi ketika
pemeriksa harus menggunakan stetoskop saat pemeriksaan (saat menggunakan tensi meter
manual). Hal ini dimaksudkan agar bunyi yang harus di dengar pemeriksa terdengar jelas
dan tidak terganggu suara-suara lain seperti suara kendaraan, suara mesin, dll
• Video 2
Tekanan darah memiliki klasifikasi berdasarkan tekanan dari sistolik dan diastolic. Sistolik
adalah ketika jantung memompa darah keseluruh tubuh, sementara diastolic adalah ketika
darah masuk kedalam jantung atau pengisian darah ke jantung.
Berikut adalah hal yang perlu kita tahu angka normal dari darah (sistolik/diastolic) yaitu :
1. Normal 120mmHg/80mmHg
2. Prehipertensi 120-139mmHg/80-89mmHg
3. Hipertensi 1 = 140-159 mmHg/ 90-99mmHg
4. Hipertensi 2 = > 160mmHg /> 100mmHg
• Video 3
Cara mengukur tanda tanda vital : pemeriksaan tekanan darah
Fungsi pengukuran tekanan darah
- TTV : Ukuran statistik berbagai fisiologis manusia yang digunakan untuk membantu
menentukan kesehatan seseorang terutama px untuk menilai respon terhadap interverensi.
- Indikator dari status kesehatan (Menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural
dan endokrin tubuh)
Tekanan darah : kekuatan tekan yang terjadi oleh darah terhadap dinding arteri. Tekanan darah
dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Tekanan darah sistolik: tekanan darah maksimum saat ventrikel kiri memompa darah ke
aorta.
2. Tekanan darah diastolik: tekanan darah minimum terhadap dinding arteri, tekanan yang
terjadi saat ventrikel relaksasi.
Faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah diantaranya adalah usia, jenis kelamin, obat-
obatan, kecemasan, ketakutan, stress, dan emosi.
Kategori Tekanan darah Sistolik Tekanan darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal Tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
Stadium 1 (hipertensi ringan) 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 (hipertensi sedang) 150 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Stadium 3 (hipertensi berat) 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg
Stadium 4 (hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
• Video 4
Tekanan arteri rata-rata merepresentasikan tekanan darah rata-rata di arteri, yaitu
rata-rata kekuatan yang mendorong darah ke pembuluh darah yang melayani jaringan.
Rata-rata dihitung dengan menjumlahkan total nilai dibagi dengan jumlah nilai. Meskipun
rumit untuk mengukur secara langsung dan rumit untuk dihitung, MAP dapat diperkirakan
dengan menambahkan tekanan diastolik ke sepertiga dari tekanan nadi atau tekanan sistolik
minus tekanan diastolik. Rumusnya seperti berikut:
Pada Gambar 1, nilai ini kira-kira 80 + (120 – 80) / 3, atau 93,33. Biasanya, MAP jatuh
dalam kisaran 70-110 mm Hg. Jika nilainya turun di bawah 60 mm Hg untuk waktu yang lama,
tekanan darah tidak akan cukup tinggi untuk memastikan sirkulasi ke dan melalui jaringan. Ini
menghasilkan iskemia atau aliran darah yang tidak memadai. Suatu kondisi yang disebut
hipoksia, oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, biasanya menyertai iskemia. Hipoksemia
merujuk pada tingkat rendah oksigen dalam darah arteri sistemik. Neuron sangat sensitif
terhadap hipoksia dan bisa mati atau rusak jika aliran darah dan persediaan oksigen tidak cepat
pulih.
VI. Kesimpulan
• Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua
nilai yang berbeda yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolic.
Amiruddin MA, Danes VR, Lintong F.2015. Analisa Hasil Pengukuran Tekanan Darah A
ntara Posisi Duduk Dan Posisi Berdiri Pada Mahasiswa Semester Vii (Tujuh) Ta.
2014/2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Manado : Universitas
Sam Ratulangi
Rahman LA.2020. Aliran Darah, Tekanan Darah, Resistensi, dan Denyut Nadi.https://ker
ajaanbiologi.com/aliran-darah-tekanan-darah-denyut-nadi/
https://youtu.be/kSWJGfezXpA
https://youtu.be/89pr8u0mRV0
https://youtu.be/bjiLcWabOLM
https://youtu.be/ozBa9zTUVAk