Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

SUHU TUBUH DAN PENGATURANNYA (TERMOREGULASI)

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Muhammad Ishlah Ramadhan (183112620150051)
Dimas Mulya Pratama (183112620150058)
Meggie Marcelina (183112620150060)
Alfinda Ma’rufah Ludita Putri (183112620150082)
Mutiara Ashia Zahra (183112620150095)

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
I. Acara Latihan
Pengukuran suhu tubuh dan pengaturannya (termoregulasi)

II. Tujuan Latihan


• Mengukur suhu ketiak (axilla) dan suhu mulut seseorang
• Menerangkan pengaruh bernafas melalui mulut dan berkumur air es pada suhu
mulut seseorang

III. Dasar Teori


Suhu adalah besaran yang menyatakan panas atau dinginnya suatu benda. Di
dalam tubuh energi panas dihasilkan oleh jaringan aktif terutama dalam otot, kemudian
juga dalam alat keringat, lemak, tulang, jaringan ikat, serta saraf. Energi panas yang
dihasilkan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, Sebagian besar
panas yang diproduksi di dalam tubuh merupakan hasil oksidasi, maka sumber utama
panas adalah jaringan yang paling aktif, yaitu hati, kelenjar sekresi, dan otot.
Pengertian suhu dapat ditinjau dari dua hal :
1. Suhu tubuh merupakan hasil akhir proses metabolisme yang diperoleh dari hasil
pembakaran (oksidasi) bahan makanan
2. Suhu tubuh merupakan kondisi optimal untuk berlangsungnya proses-proses
biologis/fisiologis didalam tubuh.
Pada suhu 0°C hampir semua proses biologis didalam tubuh manusia berhenti. Pada
suhu 44-45°C susunan saraf pusat berhenti bekerja, sedangkan jantung berhenti
berdenyut pada suhu 48°C. dengan naiknya suhu, reaksi biologis berlangsung lebih
cepat. Dimana sesuai dengan huku van’Hoff dan Armenius yaitu “peningkatan suhu
10°C menyebabkan reaksi meningkat 2-3x lipat.
Pada manusia, sebenarnya sukar untuk menetapkan bagian mana dari tubuh yang
dapat disebut sebagai suhu tubuh. Suhu yang diukur serentak di mulut, ketiak, dan
pelepasan (rektum) biasanya berbeda meskipun tidak lebih dari 1°C. Suhu ketiak dapat
dikatakan selalu lebih rendah (biasanya 0,6°C) dari suhu mulut apalagi pengukurannya
cukup sulit untuk mendapatkan hasil yang teliti. Suhu pelepasan maupun suhu ketiak
dapat sedikit saja berubah bila darah dipanaskan ataupun didinginkan dengan cepat.
Melakukan aktivitas fisik berarti akan meningkatkan produksi panas, dan akan
menyebabkan kenaikan suhu mulut sebesar 1-2°C sehingga mencapai 39°C.
Berdasarkan teori, jenis kelamin tidak mempengaruhi suhu tubuh. Faktor yang
mempengaruhi suhu tubuh adalah faktor hormon, dimana pada wanita suhu tubuh dapat
bergeser sesuai dengan saat-saat dalam daur haid, yaitu mulai sedikit naik sesudah
ovulasi sekresi progesteron dan baru akan turun kembali sebelum haid. Pada anak-anak
suhu tubuh biasanya lebih tinggi daripada orang dewasa, sedangkan pada usia lanjut
ataupun bayi yang baru lahir suhunya lebih rendah, Sehingga dari hal diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa semakin bertambahnya usia maka suhu tubuh akan semakin
rendah.
Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran suhu disebut termometer.
Prinsip dasar dari alat ukur ini ialah fenomena pemuaian yang merupakan indeks
temperature. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dania,dkk 2012 bahwa
pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer air raksa dan termometer
digital baik di oral maupun aksila terdapat ditemukan adanya perbedaan hasil
pengukuran suhu tubuh

IV. Alat, Bahan, dan Cara Kerja


Alat
Bahan
Cara kerja

V. Hasil Percobaan
VI. Pembahasan

Daftar Pustaka

Noortiningsih, Ratmini NA, Wiryanti I. 2015. Fisiologi Hewan (Modul Praktikum).


Universitas Nasional. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai