Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KAROSERI DAN DESAIN OTOMOTIF

IDENTIFIKASI KOMPONEN KAROSERI

Disusun oleh :
AHMAD AFWAN FATHONI (5202415068)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Karoseri
Pada dasarnya karoseri dapat diartikan sebagai : suatu usaha jasa pembuatan bodi
mobil beserta interiornya di atas chassis dan mesin yang diproduksi oleh pabrik lainnya.
Dikelompokkan sebagai jasa, karena sebagian besar produksinya adalah made to order
(dibuat jika ada pesanan) bukan made to stock (dibuat sebagai stok untuk dijual). Selain itu
juga karena faktor customizenya sangat kuat, sesuai dengan apa yang diminta oleh
konsumennya. Hal ini di sisi lain menjadi kelebihan dari karoseri, dimana untuk permintaan
dengan fungsi-sungsi khusus (special vehicle) yang jumlahnya hanya satu buah pun
dimungkinkan untuk dibuat. Chassis adalah rangka utama yang menjadi landasan dasar untuk
meletakkan bodi kendaraan. Chassis juga menjadi "tempat duduk" dari berbagai macam
komponen dasar yaitu mesin, transmisi, dan suspensi. Secara garis besar pekerjaan karoseri
dapat dilihat pada gambar di bawah.

     Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa karoseri "hanya" bertanggung jawab
terhadap bodi eksterior dan interiornya. Sedangkan masalah mesin, transmisi ataupun
suspensi pihak pembuat chassislah yang bertanggung jawab. Namun karena secara
keseluruhan performance kendaraan bergantung pada bermacam faktor seperti berat, dimensi,
keseimbangan dan pembagian titik berat, penampilan, kenyamanan, dan lain-lain, maka baik
karoseri maupun pihak ATPM memiliki ketergantungan dan korelasi yang sangat erat dalam
menciptakan sebuah kendaraan yang layak jalan.
     Karoseri identik dengan proses handmade/manual untuk bodinya. Maksudnya
handmade disini adalah membuat mobil dengan ketrampilan. Namun dewasa ini,
perkembangan teknologi juga banyak diterapkan di karoseri di Indonesia. Sehingga sudah
banyak proses yang tadinya handmade dialihkan dengan menggunakan berbagai macam alat
bantu. Penggunaan mesin-mesin, otomasi, alih teknologi dengan tenaga asing, penerapan
konsep manufaktur sudah sekitar satu dasawarasa lalu mulai diterapkan oleh perusahaan
karoseri-karoseri besar, untuk meningkatkan kualitas produknya. Konsekuensinya
keberagaman yang dimungkinkan tadi mulai dibatasi dan dikurangi. Pada prinsipnya, jika
produksi secara low volume (jumlah sedikit) dan spesifikasinya khusus maka proses
handmade akan lebih banyak digunakan, dan jika high volume (jumlah banyak) maka
produksinya pun akan mengarah ke manufaktur dengan spesifikasi yang umum.
Spesifikasi yang Diminta
Setelah hard point sebagai ketentuan utama sudah terdefinisi, yang harus ditentukan
kemudian adalah spesifikasi teknis dari bus itu sendiri akan dibuat seperti apa, berfungsi apa
dan mempunyai karakter apa? Spesifikasi atau ketentuan tersebut merupakan perpaduan yang
sifatnya kompromistis antara kebutuhan customer, pabrikan, ATPM, distributor, suplier dan
lain-lain.

Spesifikasi yang Diminta itu meliputi jenis atau model atau desain eksterior dan interior bus,
fungsi teknis operasional, aspek ergonomi atau kenyamanan pengguna dan operator. Selain
itu, aspek ini juga mencakup cara pemecahan jika muncul masalah, serta solusi dalam
mencapai sasaran desain yang diinginkan.

Hal lainnya yang perlu diperhatian adalah keunggulan produk tersebut dibandingkan dengan
kompetitor.Ini merupakan target puncak dari suatu produk yang akan memberikan nilai
tambah produk tersebut baik bagi operator bus sebagai konsumen maupun pabrikan karoseri
sebagai pembuatnya.Selain itu juga perlu memperhatikan suplai material dan aksesoris yang
dibutuhkan karena tidak semua komponen tersebut tersedia lengkap di pasar.

Karoseri Tentrem
Desain Grafis
Desain grafis Ini merupakan bagian sentuhan akhir untuk nilai tambah bagi sebuah bus yang
dibuat oleh karoseri. Identitas produk atau brand identity menjadi salah satu pembeda dari
para kompetitor sekaligus membentuk identitas golongan pengguna produk tersebut agar
mudah dikenali tampilannya oleh masyarakat dan konsumen. Aspek tampilan di sini
mencakup kolaborasi aspek visual dua dan tiga dimensi.

Aspek Rancangan meliputi :

1. Aerodinamis , bentuk aerodinamis kendaraan sangat perlu untuk diperhatikan, karena


bentuk kendaraan sangat besar pengaruhnya terhadap tekanan angin. Tekanan angin yang
terlalu besar akibat bentuk kendaraan yang tidak baik ( seperti bentuk kendaraan lama )
merupakan kerugian yang besar terutama terhadap penambahan gaya atau beban yang
diterima oleh kendaraan tersebut.

2. Tata Letak , suatu rancangan yang baik harus memperhatikan tata letak atau lay out di
bagian dalam maupun bagian luar kendaraan , karena hal tersebut sangat mempengaruhi
kenyamanan dan keindahan kendaraan.

3. Kekuatan Konstruksi dan Stabilitas , sebuah karoseri yang baik tidak saja hanya
mengandalkan pada bentuk yang baik tetapi kekuatan konstruksi harus diperhitungkan
dengan tidak mengurangi kestabilan kendaraan pada suatu kondisi tertentu, beberapa kasus
kecelakaan khususnya bus, banyak terjadi karena pihak pembuat karoseri mengabaikan dan
tidak memperhitungkan kekuatan konstruksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam masalah
konstruksi adalah teknik dan cara penyambungan/pengelasan.
4. Pemilihan Bahan / Material, konstruksi yang kuat tidak tergantung pada bahan atau
material yang besar, karena bahan yang berukuran besar akan mempunyai berat yang besar
pula, sehingga akan menambah berat konstruksi kendaraan itu sendiri. Material yang baik
adalah material yang mempunyai strength yang tinggi, material seperti ini kuat tetapi ringan
dan ini sangat banyak memberikan keuntungan karena konstruksi kendaraan menjadi lebih
ringan tetapi kuat.

5. Ergonomis, setiap rancangan kendaraan diusahakan untuk memperhatikan faktor


ergonomis, artinya setiap rancangan harus memperhatikan ukuran–ukuran tubuh dan
kebiasaan–kebiasaan manusia sehingga dalam penggunaan rancangan tersebut tidak
menyulitkan pemakainya.

a. Aspek Pembuatan
1. Mengikuti rancangan yang telah disahkan
2. Pemilihan peralatan produksi dan peralatan bantu
3. SDM yang terampil
4. Mengikuti tahapan kerja yang benar
5. Memperhatikan Lay out
6. Pemilihan material yang benar
b. Aspek Penggunaan
1. Harus sesuai dengan tujuan pembuatan
2. Sesuai dengan kapasitas / komponen kendaraan
3. Cara pemuatan yang benar
4. Pengoperasian secara benar
5. Dll.
c. Aspek Perawatan
1. Program perawatan harian
2. Program perawatan berkala
3. Mengikuti pedoman yang diterbitkan pabrik
4. Menggunakan fasilitas bengkel dan peralatan yang memadai
Prinsip Dasar Perencanaan
1. Standarisasi
2. Sertifikasi
3. Mutu
4. Pengujian
Syarat Pokok Perencanaan Kendaraan

1. Sesuai Peruntukan
2. Memenuhi Persyaratan Teknis
3. Memenuhi ambang batas Laik Jalan
4. Sesuai dengan kelas jalan yang dilalui

Anda mungkin juga menyukai