6.BAB IV Eva
6.BAB IV Eva
Pada tahun 1980, Waskita mulai melakukan berbagai proyek yang melibatkan
teknologi canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk
kerjasama operasi dan joint venture dengan perusahaan termuka pencapain signifikan
dan prestasi yang luar biasa yang menjadi salah satu kebanggan nasional adalah
Bandara Sukarno-Hatta, Reaktor serbaguna Siwabessy, dan Muara Karang PLTU di
Jakarta. Memasuki tahun 1990, Waskita telah menyelesaikan banyak sekali bangunan
bertingkat dengan reputasi yang sangat membanggakan seperti BNI City (bangunan
tertinggi di Indonesia , Graha Niaga Tower, Plaza Mandiri Tower, Shangri-La Hotel
dan Ap partemen bertingkat beberapa bangunan di Jakarta dan kota-kota lain di
Indonesia.
Waskita menjadi terkenal dalam pekerjaan tiga buah jembatan beton pratekan
bentang panjang menggunakan sistem kantilever bebas, yaitu jembatan Raja Mandala,
Rantau Berangin, dan Barelang. Prestasi besar lainnya yang menggunakan teknologi
serupa di capai dalam pembangunan jalan layang ‘‘ Pasteur-Cikapayang-Surapati ’’
53
54
dan jembatan kabel di Bandung. Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam
pembangunan bendungan besar antara lain : Pondok, Grokak, Tilong, Gapit, dan
Sumi, yang diselesaikan lebih cepat dari jadwal dengan kualitas memuaskan.
barang logam, kayu, karet dan plastik; penyewaan peralatan konstruksi; layanan jasa
keagenan bahan dan komponen bangunan, serta peralatan konstruksi; investasi dan
atau pengelolaan usaha prasarana dan sarana dasar serta industri; agro industri;
ekspor impor; perdagangan umum; pengelolaan kawasan; system development;
layanan jasa teknologi informasi dan kepariwisataan; serta pengembang properti dan
realti. Fokus usaha, Perseroan terutama melakukan pekerjaan pelaksanaan konstruksi
yang meliputi: pekerjaan sipil; pekerjaan mekanikal-elektrikal; pekerjaan
telekomunikasi dan radio; serta perbaikan, pemeliharaan dan renovasi bangunan.
Adapun kegiatan produksinya terbagi atas: produk gedung dan prasarana industri,
produk prasarana transportasi, dan produk sumber daya air dan ketenagaan.
akan memfokuskan usahanya pada usaha inti yaitu sebagai kontraktor di bidang
bangunan gedung dan bangunan sipil lainnya dengan segmen pasar yang terseleksi.
Sedang pakaian yang digunakan seragam coklat pada hari senin dan kamis,
dan pakaian batik pada hari jumat dan sabtu karyawan yang bekerja pada PT. Hutama
Karya (Persero) tersebut. Namun pada perusahaan tersebut diterapkan jam lembur
mengingat kondisi proyek yang tidak bisa dilaksanakan setengah- setengah, jam
lembur tersebut sekitar pukul 17.00 s/d 22.00 WIB atau bahkan sampai pagi. Namun
semua pekerja atau karyawan yang lembur diberi tunjangan lembur bagi mereka,
terkadang proyek dapat berhenti melihat kondisi yang tidak mendukung namun jika
kondisi masih dapat diatasi pekerjaan masih tetap dilanjutkan. Pelaksana terus
memberikan instruksi pada pekerja sehingga pelaksanaan bekerja dengan baik.
Kebijakan mutu, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (MK3L) PT.
Hutama Karya (Persero) bergerak dalam jasa konstruksi (Civil Engineering and
General Contractor) mempunyai komitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan
seluruh komunitas yang berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan dengan
cara mengendalikan setiap resiko terhadap mutu dan Keselamatan, dan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (MK3L) sehingga akan dihasikan proses kerja dan produk
yang berkualitas, sehat, dan aman terhadap manusia maupun lingkungan. Untuk
mencapai komitmen tersebut direksi menetapkan:
Jenis Pekerjaan Utama : Bore Pile Ø1200mm & Ø1000mm, Pancang dia. 6cmJembatan(PCI,
Girder & Box Beton Girder), Perkerasan Beton, Aspal, Barrier,
Drainase, Utilitas, dan Pekerjaan Lain-lain.
Konsultan : PT. Virama Karya (Persero) ,PT. Multi Phi Beta, PT. Indotek
Konsultan Utama
63
IV.3 Hasil Identifikasi Risiko Pada Tahapan Pekerjaan Pier dan Pier Head
Tabel 3.1 Hasil Identifikasi Risiko Pada Tahapan Pekerjaan pier
1. Pekerjaan diatas
ketinggian
2. Karat besi 1. Terjatuh
3. Tepeleset 2. Putus jari
untuk menjaga besi agar tidak berubah saat potongan bendrat 4. Iritasi kulit
bendrat,dilakukan manual.
66
2. Pemasangan
Bekesting 1. Mobilisasi alat 1.Memar
berat,swing alat 2.Luka Sobek
berat dan ambles 3.Patang Tulang
2. Tali Sling terputus
saat Penggangkatan
Panel bekesing
3. Kaki pekerja terjepit
1. Mengangkat bekesting kolom ke lokasi panel bekesting
pemasangan dengan alat berat 4. Tanggan pekerja
2. Memasang panel pada pembesian kolom terjepit dan tergores
3. Menguatkan bekesting kolom panel bekesting
5. Panel roboh saat di
rakit
6. Roboh sambungan
Tulangan Besi yang
sudah dirakit
67
Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Risiko Pada Tahapan Pekerjaan Pier Head
2 Pembesian
1. Jatuh dari ketinggian 1. Meninggal
2. Terpeleset 2.Patah tulang.
3.Terjepit besi 3.Luka sobek
4.kaki/tangan tertusuk 4.Memar
besi 5.Iritasi
5. Karat besi
71
1. Meninggal
73
4. Pengecoran
1. Jatuh dari
ketinggian
2. Terpapar semen 1.Meninggal
coran 2.Memar
3. Mata terkena 3.Iritasi
percikan beton 4.Tersetrum
4. Tersengat listrik 5.luka sobaek
5. Tersandung
tulanagan besi
75
Nilai Risiko
Level Of
No Kegiatan Rincian Kegiatan Potensi Risiko Pengendalian
Risk
L E C
1 Pembesian 1.Perapihan susuanan 1.Postur janggal 1. Administration:
besi dan pemberian saat 1 2 1 2 Memberikan pengarahan ke pekerja &
tanda pengelompokan penggangkatan Acceptable Melakukan peregangan otot saat akan
ukuran besi secara manual memulai.
2. APD : Sarung tanggan, sefety
shoes,helm
1. Engineering: Menggunakan balok
2.Tangan/ kaki 3 2 1 6 sebagai pengungkit
terjepit/tertusuk/ Acceptable 2. Administration : Pekerjaan dilakukan
tertimpa besi secara benar ,yang minimal 6 orang.
3. APD : Sarung tanggan, sefety
shoes,helm
3. karat besi 3 2 1 6 1. Administration : Memberikan sarana
Acceptable cuci tangan ,menerapkan 5R, &
Memberikan arahan kepada pekerja
78
1. Administration : Memberikan
3. Tangan/kaki 3 10 5 150 induksi ke pekerja ,menerapkan 5R,
tergores / Subtansial memproteksi area work shop.
tertusuk ujung (Medium) 2.APD : Helm,safety shoes, & sarung
besi tangan
tangan
4. Pembengkokan besi 1. Jari tanggan
dengan alat bar tergencet 1 10 15 150 1. Engineering : Memerhatikan dan
bender diantara besi Subtansial merawat alat
berputar dengan (Medium) 2.Administration : alat minimal
besi penahan. dioprasikan 2 orang , memberikan
briefing & memasang instruksi
keselamatan penggunaan bar cutter di
dekat alat
3.APD : Helm, Safety shoes, sarung
tangan
tangan
4. Tersengat 1. Engineering : Memperhatikan dan
aliran listrik di 0,5 10 15 75 merawat alat
area work shop Subtansial 2.Administration : Memberikan briefing
(Medium) & memasang instruksi keselamatan
penggunaan bar cutter di dekat alat,
penempatan kabel listrik
3.APD : Helm, Safety shoes, sarung
tangan
3.Tangan/kaki 1.Administration:Mempringatkan
pekerja terjepit 3 6 1 18 pekerja cara kerja yang aman
panel bekisting Acceptable 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
(Dapat reflector dan sarung tangan
diterma)
5. Roboh 30 1.Administration:Mempringatkan
sambungan 1 6 5 Priority 2 pekerja cara kerja yang aman
tulangan besi (Rendah ) 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
yang sudah reflector dan sarung tangan
83
dirakit
3 Pengecoran 1. Setelah diinspeksi 1. Jatuh dari 1. Engineering : Membuat railling/ life
kolom lalu pengecoran ketinggian 1 6 50 300 line sebagai tempat pengait body
kolom Priority 1 harness
(Tinggi) 2.Administration : Memberikan briefing
memasang instruksi keselamatan , &
memberikan SIB(surat ijin kerja)
3.APD : Helm, Safety shoes, sarung
tangan dan body harness
2. Terpapar 90 1.Administration : Memberikan briefing
semen cor 3 6 5 Subtansial memasang instruksi keselamatan ,
(Medium) memberikan SIB(surat ijin kerja),
mengatur jadwal pengecoran sebaiknya
dilakukan dalam suhu rendah seperti
malam hari karna suhu udara rendah
karna semen coran panas dan tidak
mengganggu lalu lintas
3.APD : Helm, Safety shoes, sarung
tangan , body harness kaca mata safety
3. mata terkena 90 2.Administration : Memberikan briefing
84
4. Pembongkaran 1.Dilakukan paling 1. Jatuh dari 300 1. Engineering : Membuat railling/ life
bekisting cepat umur beton 2 kettnggian 1 6 50 Priority 1 line sebagai tempat pengait body
hari (Tinggi) harness
2.Administration : Memberikan briefing
memasang instruksi keselamatan , &
memberikan SIB(surat ijin kerja)
3.APD : Helm, Safety shoes, sarung
tangan dan body harness
2.Tertimpa 30 1.Administration:Mempringatkan
panel bekisting 1 6 5 Priority 2 pekerja cara kerja yang aman
(Rendah ) 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
reflector dan sarung tangan
3. Tangan/kaki 1.Administration:Mempringatkan
terjepit saat 3 6 1 18 pekerja cara kerja yang aman
perakitan Acceptable 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
shoring (Dapat reflector dan sarung tangan
diterma)
3.Pemasangan long 1. Terkena 1.Engineering : Memasang lampu rotasi
beam swing alat berat 3 6 15 270 (peringatan) pada kendaraan
dan ambles Priority 1 2. Administration : Alat berat memiliki
(Tinggi) SIO & SILO yang masih
berlaku,memasang rambu-rambu
pembatas
3.Memakai APD
88
30 1.Administration:Mempringatkan
2. sling 1 6 5 Priority 2 pekerja cara kerja yang aman
terputus & (Rendah ) 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
tertimpa reflector dan sarung tangan
material
4. Pemasangan base 1. Jatuh dari 300 1. Engineering : Membuat railling/ life
form ketinggian 1 6 50 Priority 1 line sebagai tempat pengait body
(Tinggi) harness
2.Administration : Memberikan briefing
memasang instruksi keselamatan , &
memberikan SIB(surat ijin kerja)
3.APD : Helm, Safety shoes, sarung
tangan dan body harness
2. Base form 30 1.Administration:Mempringatkan
ambruk 1 6 5 Priority 2 pekerja cara kerja yang aman
(Rendah ) 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
reflector dan sarung tangan
3. Tanggan 1.Administration:Mempringatkan
/kaki terjepit 3 6 1 18 pekerja cara kerja yang aman
panel bekisting Acceptable 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
91
3. Terperosok di 30 1.Administration:Mempringatkan
sela-sela 1 6 5 Priority 2 pekerja cara kerja yang aman
tualanagn besi (Rendah ) 2.APD : Helm , safety shoes, rompi
reflector dan sarung tangan
Priority 1 harness
(Tinggi) 2.Administration : Memberikan briefing
memasang instruksi keselamatan , &
memberikan SIB(surat ijin kerja)
3.APD : Helm, Safety shoes, sarung
tangan dan body harness
98
99
menyebabkan iritasi pada kulit tanggan, tetapi karat besi dapat memberikan
penurunan kualitas dari besi itu sendiri. Level of risk yaitu 6 , action dapat
diterima Recommend yang dapat dilakukan memproteksi area besi dengan
menutupi terpal atau pelnutup lainnya agar tidak langsung terpapar oleh
panas/ hujan , menyediakan tempat cuci tangan disekitar area , dan melakukan
pengawasan APD seperti penggunaan sarung tangan.
b. Pemotongan besi dengan alat bar cutter
Dalam pemotongan besi dengan alat bar cutter terdapat 5 potensi risiko sebagai
berikut :
1) Jari tangan terpotong guting besi, consequences memiliki nilai 5
membutuhkan penanganan medis karena dapat menimbulkan jari terputus .
Exposure memiliki nilai 10 sering terjadi dalam sehari, karena permintaaan
pemasangan tulangan banyak pekerjaan pemotongan besi juga meningkat
dilakukan sesuai dengan permintaan.. Likelihood memiliki nilai 3
mempunyai kemungkinan dapat terjadi dengan level of risk yaitu 90
(Medium) dengan action perbaikan secara teknis . Recommend yang dapat
dilakukan melakukan pengrahan kepada pekerja agar selalu bekerja dengan
aman tidak lalai, melakukan komunikasi antara pekerja, biasa penggunaan
bar cutter di lalukan oleh 2 orang atau lebih, memasang instruksi
penggunaan bar cutter dekat alat dan mengawasi penggunaan APD.
2) Jari tangan terjepit diantara besi terpotong dengan lock plates. Consequences
memiliki nilai 5 membutuhkan penanganan medis karena dapat menimbulkan
jari terputus . Exposure memiliki nilai 10 sering terjadi dalam sehari, karena
permintaaan pemasangan tulangan banyak pekerjaan pemotongan besi juga
meningkat dilakukan sesuai dengan permintaan.. Likelihood memiliki nilai 3
mempunyai kemungkinan dapat terjadi dengan level of risk yaitu 150
(medium) dengan action perbaikan secara teknis . Recommend merawat alat ,
alat minimal di oprasikan 2 orang dengan menjaga komunikasi ,tidak lalai
dalam bekerja, memasang instruksi keselamtan pada alat , dan pengawasan
APD.
3) Tangan/kaki tergores/tertusuk ujung , consequences memiliki nilai 5 karna
dapat membutuhkan penanganan medis bisa dikarenakan luka tertusuk dalam
saat pekerja tidak berhati-hati dalam menarik besi . Exposure memiliki nilai
10 dikarekan hampir setiap hari ada permintaan besi sesuai dengan
101
harus sesuai dengan beban sling itu sendiri, pengawasan dari tim K3 ,
memasang rambu-rambu saat terjadi pengangkatan panel bekisting diarea dan
pengawasan penggunaan APD.
3) Kaki/tangan pekerja terjepit/tergores panel bekisting, consequences memiliki
nilai 1 luka ringat karena tahap pekerjaan panel yang ditakutkan pekerja
terjepit/tergores saat mengarahkan oprator alat berat untuk memasang panel
bekisting. Exposure memiliki nilai 6 dikarenakan pengangkatan panel
bekisting dilakuakn bertahap tergantung ketinggian kolom. Likelihood
memiliki nilai 3 tidak biasa terjadi tetapi memiliki kemungkinan terjadi jika
saja sling itu sudah tidak layak dipakai/ retas. Level of risk yaitu 18 (Dapat
diterima), action dikurangi seminimal mungkin. Recommend Mempringatkan
pekerja cara kerja yang aman & menggunakan APD.
4) Panel roboh saat dirakit, consequences memiliki nilai 5 Membutuhkan
penangangan medis jika pekerja terkena timpahan panel bekising. Exposure
memiliki nilai 6 dikarenakan pengangkatan panel bekisting dilakuakan
bertahap tergantung ketinggian kolom. Likelihood memiliki nilai 1 kejadian
ini sangat kecil terjadi do area proyek karna perhitungan pekerja sudah sesuai.
Level of risk yaitu 30 (Rendah), action perlu diawasi dan perhatikan.
Recommend memberi pengarahan kepada pekerja, melaukukan pengawasan
dalam pekerjaan dan penggunaan APD .
5) Roboh sambungan tulangan besi yang sudah dirakit, , consequences memiliki
nilai 5 Membutuhkan penangangan medis jika. Exposure memiliki nilai 6
dikarenakan pengangkatan panel bekisting dilakuakan bertahap tergantung
ketinggian kolom. Likelihood memiliki nilai 1 kejadian ini sangat kecil terjadi
do area proyek karna perhitungan pekerja sudah sesuai. Level of risk yaitu 30
(Rendah), action perlu diawasi dan perhatikan. Recommend memberi
pengarahan kepada pekerja, melaukukan pengawasan dalam pekerjaan dan
penggunaan APD .
proyek karna perhitungan pekerja sudah sesuai. Level of risk yaitu 300
(tinggi), action perlu penanganan secepatnya. Recommend memberi
pengarahan kepada pekerja,pemasangan railling melaukukan pengawasan
dalam pekerjaan dan penggunaan APD khususnya body harness.
2) Terpapar semen cor, consequences memiliki nilai 5. Exposure memiliki nilai
6 dikarenakan jadwal progress jadi penegcoran sering dilakukan dan juga
dapat berbahaya jika sering terpapar. Likelihood memiliki nilai 3 tidak
terbiasa terjadi tapi mempunyai kemungkinan terjadi. Level of risk yaitu 90
(medium), action perbaikan secara teknis. Recommend memberi pengarahan
kepada pekerja, melaukukan pengawasan dalam pekerjaan dan penggunaan
APD .
3) Mata terkena percikan beton, consequences memiliki nilai 5. Exposure
memiliki nilai 6 dikarenakan jadwal progress jadi penegcoran sering
dilakukan dan juga dapat berbahaya jika sering terpapar. Likelihood memiliki
nilai 3 tidak terbiasa terjadi tapi mempunyai kemungkinan terjadi. Level of
risk yaitu 90 (medium), action perbaikan secara teknis. Recommend
memberi pengarahan kepada pekerja, melaukukan pengawasan dalam
pekerjaan dan penggunaan APD .
4) Tersengat aliran listrik, consequences memiliki nilai 5 karna dapat
membutuhkan penanganan medis dan bisa merusak area pembesian seperti
terbakar. Exposure memiliki nilai 6 dikarenakan jadwal progress jadi
penegcoran sering dilakukan . Likelihood memiliki nilai 0,5 meskipun
sudah sering dilakukan proses pekerjaan ini jarang menimbulkan tersengat
listrik , ada potensi tetapi masih langka terjadi diarea pekerjaan pembesian.
Level of risk yaitu 45 (rendah) , action perlu diawasi dan perhatian.
Recommend memberikan label aliran listrik,peletakan kabel-kabel yang
sedang dioprasikan ,penerapan 5R, memberikan arahan perlu pengawasan
juga penggunaan APD.
proyek karna perhitungan pekerja sudah sesuai. Level of risk yaitu 300
(tinggi), action perlu penanganan secepatnya. Recommend memberi
pengarahan kepada pekerja,pemasangan railling melaukukan pengawasan
dalam pekerjaan dan penggunaan APD khususnya body harnes
2) Tertimpa panel bekisting, consequences memiliki nilai 5 Membutuhkan
penangangan medis jika pekerja terkena timpahan panel bekising. Exposure
memiliki nilai 6 dikarenakan pengangkatan panel bekisting dilakuakan
bertahap tergantung ketinggian kolom. Likelihood memiliki nilai 1 kejadian
ini sangat kecil terjadi do area proyek karna perhitungan pekerja sudah sesuai.
Level of risk yaitu 30 (Rendah), action perlu diawasi dan perhatikan.
Recommend memberi pengarahan kepada pekerja, melaukukan pengawasan
dalam pekerjaan dan penggunaan APD
3) Tali sling terputus saat penggangkatan panel bekisting, consequences
memiliki nilai 15 karna dapat menimbulkan bahaya yang bersifat permanet
baik orang yang terkena atau kerusakan pada lingkungan sekitar. Exposure
memiliki nilai 6 dikarenakan pengangkatan panel bekisting dilakuakn
bertahap tergantung ketinggian kolom jadi penggunaan sling untuk
menggangkat sering digunanagn. Likelihood memiliki nilai 3 tidak biasa
terjadi tetapi memiliki kemungkinan terjadi jika saja sling itu sudah tidak
layak dipakai/ retas. Level of risk yaitu 270 (Tinggi), action perlu
penanganan secepatny. Recommend operator alat berat /penyedia sling selalu
memperhatikan kondisi sling baik sebelum ,saat ,dan sesudah dipakai,
perawatan harus dilakukan saat penyimpanan, pengangkatan beban yang
harus sesuai dengan beban sling itu sendiri, pengawasan dari tim K3 ,
memasang rambu-rambu saat terjadi pengangkatan panel bekisting diarea dan
pengawasan penggunaan APD.
a. Tangan/kaki pekerja terjepit/tergores panel bekisting, consequences memiliki
nilai 1 luka ringat karena tahap pekerjaan panel yang ditakutkan pekerja
terjepit/tergores saat mengarahkan oprator alat berat untuk memasang panel
bekisting. Exposure memiliki nilai 6 dikarenakan pengangkatan panel
bekisting dilakuakn bertahap tergantung ketinggian kolom. Likelihood
memiliki nilai 3 tidak biasa terjadi tetapi memiliki kemungkinan terjadi jika
saja sling itu sudah tidak layak dipakai/ retas. Level of risk yaitu 18 (Dapat
107
menutupi terpal atau pelnutup lainnya agar tidak langsung terpapar oleh
panas/ hujan , menyediakan tempat cuci tangan disekitar area , dan melakukan
pengawasan APD seperti penggunaan sarung tangan.
terjadi do area proyek karna perhitungan pekerja sudah sesuai. Level of risk
yaitu 30 (Rendah), action perlu diawasi dan perhatikan. Recommend
memberi pengarahan kepada pekerja, melaukukan pengawasan dalam
pekerjaan dan penggunaan APD .
3) Tergores/tertusuk sisa material, consequences memiliki nilai 5 membutuhkan
penanganan medis karena dapat menimbulkan jari terputus . Exposure
memiliki nilai 6 karenakan jadwal progress jadi penegcoran sering dilakukan.
Likelihood memiliki nilai 3 mempunyai kemungkinan dapat terjadi dengan
level of risk yaitu 90 (medium) dengan action perbaikan secara teknis .
Recommend Memberikan pengarahan kepada pekerja ,menerapkan 5R, wajib
menggunakan APD.
4) Jatuh dari ketinggian, consequences memiliki nilai 50 kematian. Exposure
memiliki nilai 6 dikarenakan jadwal progress jadi penegcoran sering
dilakukan. Likelihood memiliki nilai 1 kejadian ini sangat kecil terjadi . Level
of risk yaitu 300 (tinggi), action perlu penanganan secepatnya. Recommend
memberi pengarahan kepada pekerja,pemasangan railling melaukukan
pengawasan dalam pekerjaan dan penggunaan APD khususnya body harness.