Pengelolaan Hama dan Penyakit
pangkal batang atas atau entres,
Tanaman Hias di Rumah Plastik
Tanaman di rumah plastik tidak selalu terbebas dari serangan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT). Beberapa OPT justru lebih cepat
berkembang di dalam rumah plastik karena kondisinya
lebih sesuai bagi OPT.
D ewasa ini tanaman hias sudah
menjadi kebutuhan primer bagi
masyarakat golongan menengah ke
atas. Tanaman hias telah menjadi
bagian dari budaya bangsa sejak za-
man dahulu kala, seperti pada upa-
cara kelahiran, pesta ulang tahun,
perkawinan, upacara adat atau ke-
matian. Tanaman hias juga berfung-
si memperindah lingkungan.
Bunga potong banyak diusaha-
kan di rumah plastik atau rumah lin-
dung lainnya untuk melindungi ta-
naman dari sengatan cahaya mata-
hari, hujan, serta serangan hama
dan penyakit. Tanaman hias yang
biasanya diusahakan secara ko-
mersial di rumah plastik adalah ang-
grek, krisan, mawar, dan anyelir.
Tanaman hias tersebut menghen-
daki cahaya matahari penuh namun
tidak tahan terhadap guyuran air
hujan. Bahkan tanaman krisan me-
merlukan cahaya tambahan mini-
mal 4 jam pada malam hari agar
kualitas bunganya maksimal. Ta-
naman tersebut biasanya diperba-
nyak secara vegetatif sehingga
ancaman penyakit sistemik cukup
besar.
Selama ini ada anggapan bah-
wa tanaman di rumah plastik akan
bebas dari serangan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT),
karena rumah plastik juga dileng-
kapi dengan paranet. Anggapan
tersebut kurang tepat karena bebe-
rapa OPT justru lebih cepat ber-
kembang di rumah plastik karena
kondisi di dalam rumah plastik lebih
cocok untuk perkembangannya.
Hama dan penyakit pada ta-
naman hias cukup banyak jenisnya,
namun OPT yang berkembang lebih
baik di rumah plastik biasanya ber-
ukuran kecil, mobilitasnya terbatas,
menyukai udara yang kering dan
namun bila sudah mengkolonisasi
masalahnya menjadi lain. Di sam-
ping batang menjadi rusak karena
tertutup oleh koloni serangga yang
berwarna putih, serangga juga da-
pat mematikan tunas-tunas muda.
Kutu daun (aphid) pada krisan
maupun mawar mengkolonisasi
tunas-tunas muda dan mengisap
cairannya. Selain menurunkan
mutu bunga, kutu daun dapat ber-
sangat ringan. Hama dan penyakit
yang berkembang di dalam rumah
plastik dapat dilihat pada Tabel 1.
peran sebagai vektor virus. Kotoran
yang menempel pada permukaan
daun mengundang kehadiran pe-
nyakit embun jelaga yang menutupi
seluruh daun sehingga daun tam-
Dari Mana Mereka Masuk? pak kotor. Hama ini mungkin sudah
ada di dalam rumah plastik, tetapi
Hama dan penyakit masuk ke da- dapat pula masuk melalui benih.
lam rumah plastik melalui benih Kutu daun berkembang cepat di da-
tanaman yang terinfeksi, celah- lam rumah plastik, terutama karena
celah rumah plastik, atau sudah ada ketiadaan musuh alami dan didu-
di dalam rumah plastik sebelum ada kung oleh kondisi lingkungan yang
tanaman inangnya. Bila hama dan sesuai. Selain mengkolonisasi tu-
penyakit sudah ada di dalam rumah nas-tunas muda, kutu daun juga
plastik maka pengendaliannya akan bersembunyi di bawah daun tua.
makin sulit. Tungau (mite) merupakan hama
Kutu perisai pada mawar ma- yang sangat penting di rumah
suk ke rumah plastik melalui benih plastik, baik pada krisan, mawar
yang terinfeksi atau benih okulasi. maupun anyelir. Hama ini bersifat
Karena ukurannya sangat kecil dan polifag, yaitu mempunyai inang
populasinya sangat rendah, keha- yang sangat banyak. Tungau dapat
dirannya sulit terdeteksi. Gejala masuk ke dalam rumah plastik ter-
serangan akan tampak jelas setelah bawa benih, namun karena inang-
satu tahun atau lebih. Jika serang- nya sangat banyak (termasuk
an masih terbatas pada batang ba- gulma berdaun lebar) dapat juga
wah, bahayanya tidak terasa, tungau sudah ada di dalam rumah
Tabel 1. Hama dan penyakit utama tanaman hias di rumah plastik.
Tanaman Hama Penyakit
Krisan Kutu daun (Macrosiphoniella Karat putih (Puccinia
sanborni) hiriana)
Penggorok daun Penyakit layu (Rhizoctonia
(Liriomyza spp.) solani, Fusarium
oxysporum f. sp.
chrysanthemi, dan
Verticillium albo atrum)
Mawar Kutu daun (Macrosiphum Embun tepung (Oidium sp.)
rosae)
Kutu tempurung (Aulacapsis
rosae)
Tungau merah (Tetranychus
urticae)
Anyelir Tungau merah (T. urticae) Layu (Fusarium oxysporum
Thrips f.sp. dianthi)
11
plastik dengan bertahan pada gulma
yang ada.
Penggorok daun (Liriomyza
spp.) merupakan hama penting
pada krisan. Hama ini masuk ke
dalam rumah plastik melalui benih
yang terinfeksi. Pintu rumah plastik
yang terbuka merupakan jalan ma-
suk bagi hama penggorok yang aktif
beterbangan.
Penyakit karat pada tanaman
krisan masuk ke dalam rumah plas-
tik melalui benih yang terinfeksi,
karena hasil survei menunjukkan
30% benih yang diproduksi petani
sudah terinfeksi. Memang gejala
belum tampak nyata dan bisa jadi
belum muncul saat itu, walau se-
sungguhnya sudah terjadi infeksi
(infeksi laten). Gejala baru terlihat
bila tanaman atau bagian tanaman
telah mencapai umur tertentu. Ge-
jala serangan dimulai dari daun-
daun tua, dan berkembang cepat
apabila tanaman sudah memasuki
fase generatif.
Embun tepung (powdery mil-
dew) merupakan penyakit penting
pada tanaman mawar di rumah
plastik. Penyakit terbawa benih
yang terinfeksi tanpa menunjukkan
gejala awal yang jelas.
Penyakit layu dan busuk pang-
kal pada krisan dan anyelir yang
disebabkan oleh Rhizoctonia dan
Fusarium bersifat endemis. Ino-
kulum atau benih penyakit sudah
ada di dalam tanah atau masuk ber-
sama-sama dengan pupuk kandang
yang terkontaminasi.
Cara Pengelolaan
Pengelolaan hama dan penyakit
berarti pengendalian secara bijak-
sana, yaitu efektif, efisien, dan ra-
mah lingkungan. Konsep ini iden-
tik dengan pengendalian hama se-
cara terpadu yang menggunakan
segala cara yang mungkin dilaku-
kan sesuai dengan ekobiologi ha-
ma/penyakit. Metode yang dapat
diterapkan antara lain adalah:
1. Mencegah masuknya hama dan
penyakit ke dalam rumah plas-
tik. Benih harus benar-benar se-
hat yang dihasilkan dari pro-
dusen benih yang menerapkan
12
Tabel 2. Efektivitas air dalam mengendalikan penyakit embun tepung pada
tanaman mawar.
Intensitas serangan beberapa minggu
Perlakuan
5 7
Disemprot air 9,4
Tanpa disemprot air 13,5
prosedur Standar Mutu Mana-
jemen (SMM). Paranet yang
mengelilingi rumah plastik harus
cukup rapat namun aliran udara
keluar-masuk masih cukup baik.
Pintu rumah plastik harus selalu
tertutup dan di depan pintu di-
sediakan bak kecil yang berisi
desinfektan tempat untuk men-
cuci sepatu/kaki pekerja.
2. Eradikasi (pemusnahan) baik
langsung terhadap hama/pe-
nyakit, media pembawanya
atau tempat persembunyian-
nya. Gulma yang menjadi tem-
pat persembunyian atau seba-
gai inang alternatif harus diber-
sihkan dan dimusnahkan. Lahan
yang terbukti tercemar patogen
tular tanah perlu didisinfeksi
dengan disinfektan yang aman
dan tidak mencemari lingkung-
an.
3. Perlindungan (proteksi) tanam-
an. Proteksi dapat mengguna-
kan pestisida yang telah ter-
daftar penggunaannya. Peman-
tauan populasi hama atau per-
kiraan kondisi yang kemung-
kinan besar akan memacu per-
kembangan penyakit merupa-
kan dasar yang harus dipakai
saat akan melakukan penyem-
protan menggunakan pestisida
kimia. Penggunaan pestisida
hayati (Pseudomonas fluores-
cens dan Trichoderma koningii,
Beauveria bassiana) serta bo-
tani (ekstrak biji sirsak, anona,
nimba, dan lain-lain) merupakan
cara pengendalian yang lebih
baik karena tidak merusak ling-
kungan. Air yang mudah, mu-
rah, dan aman dapat digunakan
untuk pengendalian tungau dan
penyakit embun tepung pada
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 29, No. 1, 2007
setelah tanam (%)
9 10
18,5 19,6 16,7
42,4 38,5 35,1
mawar atau tanaman hias lain-
nya. Tabel 2 menunjukkan efek-
tivitas penggunaan air dalam
mengendalikan embun tepung
pada mawar.
4. Penggunaan varietas resisten.
Resistensi tanaman banyak di-
gunakan untuk mengendalikan
penyakit yang bersifat tular ta-
nah (soil borne), seperti penya-
kit layu. Namun, penyakit yang
bersifat tular udara (air borne)
sulit dikendalikan menggunakan
varietas resisten karena pato-
gen cepat menyesuaikan diri,
sehingga dalam waktu singkat
varietas yang semula resisten
menjadi rentan.
5. Pengendalian secara terpadu.
Metode pengendalian yang pa-
ling efektif dan efisien untuk
OPT di rumah plastik adalah se-
cara terintegrasi yang meliputi
penggunaan benih sehat, men-
cegah masuknya hama dan pe-
nyakit ke dalam rumah plastik,
menghancurkan patogen atau
media pembawa, perlindungan
dengan pestisida, serta pengen-
dalian menggunakan varietas
resisten. Langkah-langkah ter-
sebut merupakan prosedur pe-
ngelolaan tanaman sehat yang
terintegrasi (Suhardi).
Untuk informasi lebih lanjut
hubungi:
Balai Penelitian Tanaman Hias
Jalan Raya Ciherang Segunung
Pacet-Cianjur 43253
Telepon : (0263) 512607
516684
Faksimile : (0263) 512607
E-mail : segunung@indoway.net