i
Halaman Sampul………………………………………………………….i
Daftar Isi………………………………………………………………….ii
Daftar Gambar……………………………………………………………iii
Daftar Tabel………………………………………………………………iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Landasan Teori………………………………………………………..1
B. Tujuan Manfaat……………………………………………………….3
C. Waktu dan Tempat……………………………………………………3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Praktikum……………………………………………..21
2. Lampiran Laporan Sementara……………………………………….24
DAFTAR GAMBAR
ii
1. Gambar 1. Bagian utama Theodolit………………………………………..4
2. Gambar 2. Statif/tripod theodolite…………………………………………4
3. Gambar 3. Rambu ukur……………………………………………………4
4. Gambar 4. Maps sounder………………………………………………….7
5. Gambar 5. GPS……………………………………………………………8
6. Gambar 6. Hand Refractometer…………………………………………...9
7. Gambar 7. Shive shaker…………………………………………………..10
8. Gambar 8. Plankton net…………………………………………………...11
9. Gambar 9. Pengaturan Theodolit………………………………………….21
10. Gambar 10. Pengaturan rambu ukur……………………………………..21
11. Gambar 11. Theodolit dan tripod………………………………………...21
12. Gambar 12. Penggunaan Theodolit………………………………………21
13. Gambar 13. Maps Sounder……………………………………………….22
14. Gambar 14. GPS dan menunya…………………………………………...22
15. Gambar 15. Hand Refractometer…………………………………………22
16. Gambar 16. Set alat Shive Shaker………………………………………...22
17. Gambar 17. Ayakan Shive Shaker………………………………………...23
18. Gambar 18. Plankton net…………………………………………………..23
19. Gambar 19. Bagian dama Plankton net …………………………………...23
20. Gambar 20. Lembar lampiran laporan sementara…………………………24
DAFTAR TABEL
iii
1. Tabel 1. Bagian-bagian dari theodolite…………………………………..5
2. Tabel 2. Bagian-bagian theodolit (statif/tripod)…………………………6
3. Tabel 3. Bagian-bagian theodolite (rambu ukur)………………………..6
4. Tabel 4. Bagian-bagian maps sounder…………………………………..7
5. Tabel 5. Bagian-bagian GPS…………………………………………….8
6. Tabel 6. Bagian-bagian hand refractometer……………………………..9
7. Tabel 7. Bagian-bagian shieve shaker…………………………………..10
8. Tabel 8. Bagian-bagian plankton net……………………………………11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
secara in situ guna pengembangan dan optimalisasi usaha perikanan dan kelautan.
adanya data yang terbaru secara terus menerus (real time series data).
Penelitian tentang oseanografi telah banyak dilakukan akan tetapi masih bersifat
Padahal kita ketahui bahwa laut sangatlah bersifat dinamis yang setiap saat
perolehan data yang akurat diperlukan instrumen mutakhir dan mahal harganya
alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian
dalam suatu system yang lebih besar dan lebih kompleks dalam dunia kelautan.
data yang hendak dikumpulkan. Instrumen pengumpulan data ini pada dasarnya
1
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan
data dikumpulkan.
Alat ukur atau instrumen kualitatif yang baik harus memenuhi dua syarat
yaitu kredibilitas dan relibilitas. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak
valid akan menghasilakn kesimpulan yang bias, kurang sesuai dengan yang
2
B. Tujuan Manfaat
kelautan.
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari pada hari jum’at
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Theodolit
4
Theodolit memiliki bagian-bagian yang memiliki peran dan fungsi masing-
masing.
5
Tabel 2. Bagian-bagian theodolit (statif/tripod)
No Nama Keterangan
No Nama Keterangan
6
b. Maps Sounder
No Nama Ketereangan
7
c. GPS
Gambar 5. GPS
Tabel 5. Bagian-bagian GPS
No Nama Keterangan
8
d. Hand Refractometer
No Nama Keterangan
9
e. Shive Shaker
No Nama Keterangan
10
6 Kabel colokan Untuk menghidupkan mesin dengan bantuan
listrik.
f. Plankton net
No Nama Keterangan
a. Theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut baik sudut mendatar ataupun sudut tegak, dan jarak
11
optis. Theodolit digunakan untuk mengukur jarak, beda tinggi, sudut vertikal dan
juga sudut horizontal. Theodolit mampu mengukur daerah landai maupun terjal.
dan menyajikan hasil pengukuran dalam bentuk gambar ataupun dalam bentuk
yang lainnya. Ilmu Ukur Tanah atau “Surveying” merupakan kegiatan penentuan
bumi.
menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan
adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah.
b. Maps sounder
Adalah suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan system gema yang
dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan,
mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan
Echo Sounder juga dikenal terdapat satu pemancar yang membangkitkan atau
ini disalurkan ke suatu alat yang ditempatkan pada dasar kapal dan yang merubah
12
Getaran- getaran yang terakhir ini juga dikirimkan dalam bentuk impuls-
impuls vertikal ke dasar laut dan dari dasar laut dipantulkan kembali. Sebagian
dari energi yang dipentulkan itu ditangkap kembali sebagai gema oleh alat
amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu
dan penerimaan impulsimpuls di dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk
tersebut dapat dijadikan ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut.
c. GPS
GPS (Global position system) Salah satu perlengkapan modern untuk navigasi
posisi koordinat bumi secara tepat yang dapat secara langsung menerima sinyal
dari satelit.
modern dalam navigasi di darat, kapal di laut, sungai dan danau serta pesawat
ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan
13
d. Hand Refractometer
prinsip bahwa cahaya yang masuk melewati prisma-cahaya hanya bisa melewati
bidang batas antara cairandan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak
dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.
e. Shive Shaker
Salah satu analisis ukuran butiran yang sering digunakan dengan harga yang
cukup murah yaitu teknik ayakan. Teknik ayakan adalah dasar dari teknik
pengukuran gradasi partikel, yang terdiri dari butiran sedimen yang melewati
Kelemahan teknik ayakan yaitu teknik ini hanya dilakukan di laboratorium dan
14
Sampel sedimen ditangani di laboratorium dengan melakukan pencucian
Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. VII-3, Desember 2011 134 0,2mm,
f. Plankton net
jaring plankton Kitahra (plankton net) dengan mesh size 20 μm. Pengambilan
mengacu pada buku identifikasi Todd (1996), Tomas (1997) dan Larink
(2006).
dengan jenisnya: ntuk fitoplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran mata
jaring 80 µm, diameter mulut jaring 0,31 m dan panjang jaring 100 cm; untuk
15
zooplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring 300 µm,
a. Theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut baik sudut mendatar ataupun sudut tegak,
dan jarak optis. Theodolit digunakan untuk mengukur jarak, beda tinggi, sudut
vertikal dan juga sudut horizontal. Theodolit mampu mengukur daerah landai
maupun terjal.
b. Maps sounder
yang dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman
satu amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu
dan penerimaan impulsimpuls di dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk
tersebut dapat dijadikan ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut.
16
c. GPS
mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan
d. Hand Refractometer
cairandan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas
tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.
e. Shive Shaker
Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. VII-3, Desember 2011 134 0,2mm,
17
f. Plankton net
jaring plankton Kitahra (plankton net) dengan mesh size 20 μm. Pengambilan
DAFTAR PUSTAKA
18
Afrisal, Muammar Zul. 2017. Pengujian Indeks Bias Dalam Minyak Jahe Hasil
UBRA
UNESA
19
Nur, Wahyudi. 2019. FUNGSI KAPAL NEGARA PRAJAPATI DALAM
Gilimanuk, Taman Nasional, Bali Barat. Jakarta ; Makara, Sains, Vol. 11,
No. 1.
Tinggi
20
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Praktikum
21
Gambar 13. Maps Sounder Gambar 14. GPS dan menunya
Gambar 15. Hand Refractometer Gambar 16. Set alat Shive Shaker
22
Gambar 17. Ayakan Shive Shaker Gambar 18. Plankton net
23
2. . Lampiran Laporan Sementara
24