Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

‘’PENGENALAN ALAT-ALAT INSTRUMENTASI OSEANOGRAFI’’

NAMA : M. IPAL ARDIANSYAH


NIM : I1F119038
PRODI : OSEANOGRAFI

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
DAFTAR ISI

i
Halaman Sampul………………………………………………………….i
Daftar Isi………………………………………………………………….ii
Daftar Gambar……………………………………………………………iii
Daftar Tabel………………………………………………………………iv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Landasan Teori………………………………………………………..1
B. Tujuan Manfaat……………………………………………………….3
C. Waktu dan Tempat……………………………………………………3

BAB II. PEMBAHASAN


1. Penjelasan Bagian-bagian Alat Instrumen……………………………4
2. Fungsi dan Kegunaan Alat Instrumen………………………………..12
3. Penggunaan Alat Instrumen………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Praktikum……………………………………………..21
2. Lampiran Laporan Sementara……………………………………….24

DAFTAR GAMBAR

ii
1. Gambar 1. Bagian utama Theodolit………………………………………..4
2. Gambar 2. Statif/tripod theodolite…………………………………………4
3. Gambar 3. Rambu ukur……………………………………………………4
4. Gambar 4. Maps sounder………………………………………………….7
5. Gambar 5. GPS……………………………………………………………8
6. Gambar 6. Hand Refractometer…………………………………………...9
7. Gambar 7. Shive shaker…………………………………………………..10
8. Gambar 8. Plankton net…………………………………………………...11
9. Gambar 9. Pengaturan Theodolit………………………………………….21
10. Gambar 10. Pengaturan rambu ukur……………………………………..21
11. Gambar 11. Theodolit dan tripod………………………………………...21
12. Gambar 12. Penggunaan Theodolit………………………………………21
13. Gambar 13. Maps Sounder……………………………………………….22
14. Gambar 14. GPS dan menunya…………………………………………...22
15. Gambar 15. Hand Refractometer…………………………………………22
16. Gambar 16. Set alat Shive Shaker………………………………………...22
17. Gambar 17. Ayakan Shive Shaker………………………………………...23
18. Gambar 18. Plankton net…………………………………………………..23
19. Gambar 19. Bagian dama Plankton net …………………………………...23
20. Gambar 20. Lembar lampiran laporan sementara…………………………24

DAFTAR TABEL

iii
1. Tabel 1. Bagian-bagian dari theodolite…………………………………..5
2. Tabel 2. Bagian-bagian theodolit (statif/tripod)…………………………6
3. Tabel 3. Bagian-bagian theodolite (rambu ukur)………………………..6
4. Tabel 4. Bagian-bagian maps sounder…………………………………..7
5. Tabel 5. Bagian-bagian GPS…………………………………………….8
6. Tabel 6. Bagian-bagian hand refractometer……………………………..9
7. Tabel 7. Bagian-bagian shieve shaker…………………………………..10
8. Tabel 8. Bagian-bagian plankton net……………………………………11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Landasan Teori

Indonesia sebagai negara maritim dimana dua pertiga wilayahnya adalah

perairan, maka sangatlah penting mengetahui karakteristik kondisi perairannya

secara in situ guna pengembangan dan optimalisasi usaha perikanan dan kelautan.

Karakteristik suatu wilayah perairan tersebut akan mudah diketahui dengan

adanya data yang terbaru secara terus menerus (real time series data).

Data tersebut meliputi data oseanografi baik fisik maupun kimia.

Penelitian tentang oseanografi telah banyak dilakukan akan tetapi masih bersifat

diskrit, snap shot, dan tidak sistematis (Hutabarat et al, 1985).

Padahal kita ketahui bahwa laut sangatlah bersifat dinamis yang setiap saat

mudah berubahubah. Kita sadari bahwa penelitian tentang oseanografi dengan

perolehan data yang akurat diperlukan instrumen mutakhir dan mahal harganya

serta biaya operasional tinggi (Burwell,1997).

Instrumentasi kelautan merupakan bidang keilmuan berhubungan dengan

alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian

dalam suatu system yang lebih besar dan lebih kompleks dalam dunia kelautan.

Instrumentasi memiliki tiga fungsi dasar, yaitu penunjukan (indicating),

pencatatan (recording), dan pengendalian (control). (Waristo, 2009).

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengukur

data yang hendak dikumpulkan. Instrumen pengumpulan data ini pada dasarnya

tidak terlepas dari metode pengumpulan data.

1
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan

untuk mengumpulkan data. Ini berarti, dengan menggunakan alat-alat tersebut

data dikumpulkan.

Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting untuk

membantu perolehan data dilapangan. Sebelum menyusun instrument penelitian,

penting untuk diketahui pula bentuk-bentuk instrumen yang digunakan dalam

penelitian (Gulo, 2000).

Alat ukur atau instrumen kualitatif yang baik harus memenuhi dua syarat

yaitu kredibilitas dan relibilitas. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak

valid akan menghasilakn kesimpulan yang bias, kurang sesuai dengan yang

seharusnya, dan akam memberikan informasi yang keliru mengenai keadaan

subjek atau individu yang dikenal tes itu.

2
B. Tujuan Manfaat

Tujuan dari praktikum instrumentasi kelautan/oseanografi yaitu untuk

memberikan wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang :

1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui alat-alat dasar instrumentasi

kelautan.

2. Mahasiswa dapat memahami alat-alat dasar instrumentasi kelautan.

3. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat dasar instrumentasi kelautan.

Manfaat dari praktikum Instrumentasi Kelautan yaitu Mahasiswa dapat

mengetahui serta menggunakan alat–alat instrument.

C. Waktu dan Tempat

Praktikum instrumentasi kelautan dilaksanankan di Laboratorium

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari pada hari jum’at

tanggal 11 juni 2021.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Penjelasan Bagian-bagian Alat instrument

a. Theodolit

Gambar 1. Bagian utama Theodolit

Gambar 2. Statif/tripod theodolite

Gambar 3. Rambu ukur

4
Theodolit memiliki bagian-bagian yang memiliki peran dan fungsi masing-

masing.

Tabel 1. Bagian-bagian dari theodolite

No Nama bagian-bagian Keterangan

1 Teropong Gunanya untuk melihat jarak-jarak yang


sudah dan akan diukur. Dengan cara dikeker.

2 Monitor Kita dapat melihat hasilnya pada layar


monitor theodolite.

3 Nivo tabung Pada waktu melakukan pengukuran dengan


alat-alat ilmu ukur tanah, baik pengukuran
mendatar maupun pengukuran tegak,
haruslah sumbu kesatu tegak lurus dan
sumbu kedua tegak lurus pada sumbu ke
satu. Untuk mencapai keadaan dua sumbu
itu, digunakan suatu alat yang dinamakan
Nivo. Seperti waterpass.

4 Visir kasar Fungsinya sama seperti teropong tapi lebih


kecil dan terletak di atas teropong.

5 Lensa okuler Untuk mengamati objek dan terletak pada


bagian teropong.

6 Scrup penyetel nivo Untuk mengatur apakah sudah stabil.

7 Senter pasak Untuk melihat apakah pasak yang ditancap


dibagian bawah teodolit sudah pas.

5
Tabel 2. Bagian-bagian theodolit (statif/tripod)

No Nama Keterangan

1 Dudukan theodolit Untuk meletakkan theodolit dan untuk


membuatnya stabil.

2 Pengancing Terletak di bagian kaki bawah, yang berguna


untuk memaksimalkan tinggi rendahnya
theodolite agar mudah dan sesuai tinggi
pengguna.

Dan ada juga yang terletak di bagian atas guna


untuk mengancing theodolit agar tidak mudah
jatuh.

3 Kaki statif/tripod Untuk menancapkan ditanah dan dapat diatur


kestabilannya sesuai bentuk atau letak
diletakkannya theodolite.

Tabel 3. Bagian-bagian theodolite (rambu ukur)

No Nama Keterangan

1 Angka bar Sebagai penanda tinggi berapa yang akan


diukur dan merupakan rambu penanda untuk
pengukuran jarak dari theodolite.

2 Batas tinggi Gunanya sebagai pengulur tinggi rendahnya


rambu ukur yang memilikki batas.

6
b. Maps Sounder

Gambar 4. Maps sounder


Tabel 4. Bagian-bagian maps sounder

No Nama Ketereangan

1 Monitor Untuk menampilkan data dari transduser


suara

2 Transduser Untuk meengeluarkan suara berupa


gelombang dan bentuknya memiliki kabel
lalu dicelupkan di dalam air saat kapal
bergerak.

3 Antena Untuk mencari sinyal yang bentuknya mirip


seperti bohlam. Diletakkan di bagian atas
kapal. Untuk mencari lokasi, stasiun luar
angkasa.

4 Kabel input Untuk penghubung antara monitor dan juga


menggunakan energi agar hidup berua aki.
Kabel inilah yang menghubungkannya.

5 aki Sebagai daya agar monitor dapat dihidupkan.

7
c. GPS

Gambar 5. GPS
Tabel 5. Bagian-bagian GPS

No Nama Keterangan

1 Monitor/layar Untuk menampilkan data dan fitur-fitur dari


GPS.

2 Tombol-tombol Pelengkap fitur-fitur, bagian-bagiannya :


- Tombol on/of
- Tombol zoom in/out
- Tombol fird
- Tombol navigasi
- Tombol oke/enter
- Tombol menu
- Tombol halaman

3 Tempat baterai Terletak di bagian belakang GPS yang dapat


diganti bila daya baterainnya habis.
Baterainnya menggunakan baterai yang biasa
untuk dipakai di jam dinding ataupun remot.

8
d. Hand Refractometer

Gambar 6. Hand Refractometer


Tabel 6. Bagian-bagian hand refractometer

No Nama Keterangan

1 Penutup kaca berfungsi untuk melindungi prisma dari


goresan akibat debu, benda asing, atau untuk
mencegah agar sampel yang diteteskan pada
prisma tidak menetes atau jatuh.

2 Prisma (biru) Prisma merupakan bagian yang paling sensitif


terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk
pembacaan skala dari zat terlarut dan
mengubah cahaya polikromatis (cahaya
lampu/matahari) menjadi monokromatis.

3 Lensa Berfungsi untuk memfokuskan cahaya

4 Handle Handle berfungsi untuk memegang alat


refractometer.

5 Eye piece Eye piece  merupakan tempat untuk melihat


skala yang ditunjukkan oleh refraktometer.

6 Skala Terdapat di dalam refractometer, Skala


berguna untuk melihat ,  konsentrasi, dan
massa jenis suatu larutan.

9
e. Shive Shaker

Gambar 7. Shive shaker


Tabel 7. Bagian-bagian shieve shaker

No Nama Keterangan

1 Penutup ayakan Letaknya paling atas yang gunanya untuk


menutup ayakan yang tersusun bertingkat.

2 Ayakan Terdiri dari berbagai ukuran untuk memisahkan


sedimen dari yang paling terbesar hingga
paling kecil. Untuk ayakan paling atas susunan
pertama memiliki ukuran paling besar, dan
seterusnya hingga paling bawah yang terkecil.

3 Tiang penyangga Terletak di kedua sisi ayakan (kiri dan kanan),


yang fungsinya untuk menahan susunan ayakan
bila saat mesin dinyalakan agar ayakan tidak
terjatuh.

4 Baut penyangga Letaknya ada pada tiang penyangga yang


gunanya sama dan juga sebagai penahan
tutupan ayakan.

5 Display time Yaitu tombol-tombol untuk menghidupkan dan


juga menggunakan shive shaker. Dan pengatur
lamanya ayakan beroperasi.

10
6 Kabel colokan Untuk menghidupkan mesin dengan bantuan
listrik.

f. Plankton net

Gambar 8. Plankton net


Tabel 8. Bagian-bagian plankton net

No Nama Keterangan

1 Tali pengikat/pengait Untuk mengikat/menghubungkan/mengaitkan


plankton net pada tali yang Panjang lalu diikat
pada kapal untuk mengambil sampel plankton.

2 Jaring Sebagai perangkap penyaring plankton

3 Botol plankton Terletak paling bawah yang gunanya untuk


menyimpan plankton yang terperangkap.

2. Fungsi dan Kegunaan Alat Instrumen

a. Theodolit

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan

tinggi tanah dengan sudut baik sudut mendatar ataupun sudut tegak, dan jarak

11
optis. Theodolit digunakan untuk mengukur jarak, beda tinggi, sudut vertikal dan

juga sudut horizontal. Theodolit mampu mengukur daerah landai maupun terjal.

Ilmu ukur tanah berperan dalam melaksanakan kegiatan pengambilan data di

lapangan sampai proses pengamatan lokasi, menganalisa bentuk permukaan tanah

dan menyajikan hasil pengukuran dalam bentuk gambar ataupun dalam bentuk

yang lainnya. Ilmu Ukur Tanah atau “Surveying” merupakan kegiatan penentuan

kedudukan titiktitik atau penggambaran keadaan fisik yang terdapat di permukaan

bumi.

Theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan

situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya

menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan

adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah.

b. Maps sounder

Adalah suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan system gema yang

dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan,

mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan

dibagian bawah kapal secara vertical.

Echo Sounder juga dikenal terdapat satu pemancar yang membangkitkan atau

menimbulkan getaran-getaran listrik dalam bentuk impuls-impuls getaran-getaran

ini disalurkan ke suatu alat yang ditempatkan pada dasar kapal dan yang merubah

energi listrik menjadi getaran-getaran di dalam air laut.

12
Getaran- getaran yang terakhir ini juga dikirimkan dalam bentuk impuls-

impuls vertikal ke dasar laut dan dari dasar laut dipantulkan kembali. Sebagian

dari energi yang dipentulkan itu ditangkap kembali sebagai gema oleh alat

tersebut dan diubah menjadi impuls-impuls tegangan listrik yang lemah.

Satu pesawat penguat memberikan kepada getaran-getaran gema listrik satu

amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu

pesawat petunjuk (indikator) dan membuat gambar.Pengiriman atau pemancaran

dan penerimaan impulsimpuls di dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk

tersebut dapat dijadikan ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut.

c. GPS

GPS (Global position system) Salah satu perlengkapan modern untuk navigasi

adalah Global Positioning Satelite/GPS adalah perangkat yang dapat mengetahui

posisi koordinat bumi secara tepat yang dapat secara langsung menerima sinyal

dari satelit.

Perangkat GPS modern menggunakan peta sehingga merupakan perangkat

modern dalam navigasi di darat, kapal di laut, sungai dan danau serta pesawat

udara. Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi

satelit yang berfungsi dengan baik.

Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro

ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan

untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

13
d. Hand Refractometer

Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/

konsentrasi bahan atau zat terlarut. Metode Pengukurannya didasarkan pada

prinsip bahwa cahaya yang masuk melewati prisma-cahaya hanya bisa melewati

bidang batas antara cairandan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak

dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

(Green et al. 2007).

e. Shive Shaker

Salah satu analisis ukuran butiran yang sering digunakan dengan harga yang

cukup murah yaitu teknik ayakan. Teknik ayakan adalah dasar dari teknik

pengukuran gradasi partikel, yang terdiri dari butiran sedimen yang melewati

serangkaian jaring ayakan bertumpuk dengan ukuran lubang yang ditentukan.

Setiap saringan menangkap ukuran fraksi yang berbeda.

Fraksi sedimen yang tertahan di masing-masing ayakan ditimbang untuk

mendapatkan persentasenya relatif terhadap keseluruhan sampel (Folk, 1980).

Kelemahan teknik ayakan yaitu teknik ini hanya dilakukan di laboratorium dan

hanya memungkinkan dilakukan jika ukuran butiran tersebut kecil.

Teknik ayakan digunakan untuk menentukan pembagian agregat butiran

kecil dengan menggunakan saringan, sehingga diperoleh distribusi besaran atau

jumlah persentase butiran.

14
Sampel sedimen ditangani di laboratorium dengan melakukan pencucian

dan pengeringan. Setelah kering, sedimen dipisahkan dengan ayakan. Sedimen

yang tertinggal di masing-masing ayakan ditimbang dan hasilnya digambarkan

dalam grafik peubah distribusi granulometri.

Selanjutnya sampel sedimen ditangani di laboratorium dengan melakukan

pencucian dan pengeringan. Setelah kering, sedimen dipisahkan dengan ayakan

yang masing-masing memiliki ukuran mata ayakan 0,05mm, 0,08mm, 0,125mm,

Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. VII-3, Desember 2011 134 0,2mm,

0,315mm, 0,5mm, 0,8mm, 1,25mm, 2mm, 3,15mm,5mm, 8mm, 12,5mm, dan

20mm. Sedimen yang tertinggal di masingmasing ayakan ditimbang dan hasilnya

digambarkan pada grafik peubah distribusi granulometri.

f. Plankton net

Sampel plankton (fitoplankton dan zooplankton) diambil menggunakan

jaring plankton Kitahra (plankton net) dengan mesh size 20 μm. Pengambilan

sampel plankton pada kedalaman 20 m (dilakukan secara vertikal) dan pada

permukaan perairan 1-5 m (dilakukan secara horisontal). Contoh plankton

diawetkan dengan formalin 4%. Identifikasi fitoplankton dan zooplankton

mengacu pada buku identifikasi Todd (1996), Tomas (1997) dan Larink

(2006).

Dengan menggunakan jaring plankton dengan spefikasi tertentu sesuai

dengan jenisnya: ntuk fitoplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran mata

jaring 80 µm, diameter mulut jaring 0,31 m dan panjang jaring 100 cm; untuk

15
zooplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring 300 µm,

diameter mulut jaring 0,45 m dan panjang jaring 180 cm.

3. Penggunaan Alat Instrumen

a. Theodolit

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk

menentukan tinggi tanah dengan sudut baik sudut mendatar ataupun sudut tegak,

dan jarak optis. Theodolit digunakan untuk mengukur jarak, beda tinggi, sudut

vertikal dan juga sudut horizontal. Theodolit mampu mengukur daerah landai

maupun terjal.

b. Maps sounder

Adalah suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan system gema

yang dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman

perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi

gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical.

Satu pesawat penguat memberikan kepada getaran-getaran gema listrik

satu amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu

pesawat petunjuk (indikator) dan membuat gambar. Pengiriman atau pemancaran

dan penerimaan impulsimpuls di dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk

tersebut dapat dijadikan ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut.

16
c. GPS

Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang

mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan

digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

d. Hand Refractometer

Metode Pengukurannya didasarkan pada prinsip bahwa cahaya yang

masuk melewati prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara

cairandan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas

tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

e. Shive Shaker

Teknik ayakan digunakan untuk menentukan pembagian agregat butiran

kecil dengan menggunakan saringan, sehingga diperoleh distribusi besaran atau

jumlah persentase butiran.

Selanjutnya sampel sedimen ditangani di laboratorium dengan melakukan

pencucian dan pengeringan. Setelah kering, sedimen dipisahkan dengan ayakan

yang masing-masing memiliki ukuran mata ayakan 0,05mm, 0,08mm, 0,125mm,

Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. VII-3, Desember 2011 134 0,2mm,

0,315mm, 0,5mm, 0,8mm, 1,25mm, 2mm, 3,15mm,5mm, 8mm, 12,5mm, dan

20mm. Sedimen yang tertinggal di masingmasing ayakan ditimbang dan hasilnya

digambarkan pada grafik peubah distribusi granulometri.

17
f. Plankton net

Sampel plankton (fitoplankton dan zooplankton) diambil menggunakan

jaring plankton Kitahra (plankton net) dengan mesh size 20 μm. Pengambilan

sampel plankton pada kedalaman 20 m (dilakukan secara vertikal) dan pada

permukaan perairan 1-5 m (dilakukan secara horisontal).

DAFTAR PUSTAKA

18
Afrisal, Muammar Zul. 2017. Pengujian Indeks Bias Dalam Minyak Jahe Hasil

Pengolahan Dengan Asam Sitrat Menggunakan WAY ABBE

Refraktometer. Undergraduate Thesis. UNDIP.

Alhamid, Thalha, dan Budur Anufia. 2019. RESUME ; INSTRUMEN

PENGUMPULAN DATA. Ekonomi Islam. Sorong ; STAIN.

BSE. MAHONI dan Ebookanak. Pengantar Survey dan Pemetaan 2. Ebookanak.

Dalam Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Di Era New Normal.

Surabaya ; UWKS Press.

Khasanah, Ruly, dkk. 2013. KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN

PLANKTON DI PERAIRAN SELAT BALI. Malang. Ilmu Kelautan

UBRA

Menengkey, Hermanto W.K. 2011. SEBARAN UKURAN BUTIRAN SEDIMEN

GISIK SEKITAR ARROIN PANTAI KALASEY. Manado ; Jurnal

Perikanan dan Kelautan Tropis.

Muzayanah, dan Eko Budianto. 2020. ILMU UKUR TANAH. Surabaya ;

UNESA

19
Nur, Wahyudi. 2019. FUNGSI KAPAL NEGARA PRAJAPATI DALAM

RANGKA PEMELIHARAAN SARANA ALAT BANTU NAVIGASI

DI WILAYAH ALUR PELAYARAN CILACAP. Karya Tulis.

Thoha, Hikmah. 2007. Kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan Teluk

Gilimanuk, Taman Nasional, Bali Barat. Jakarta ; Makara, Sains, Vol. 11,

No. 1.

UWKS Press. 2020. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Perguruan

Tinggi

20
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Praktikum

Gambar 9. Pengaturan Theodolit Gambar 10. Pengaturan rambu ukur

Gambar 11. Theodolit dan tripod Gambar 12. Penggunaan Theodolit

21
Gambar 13. Maps Sounder Gambar 14. GPS dan menunya

Gambar 15. Hand Refractometer Gambar 16. Set alat Shive Shaker

22
Gambar 17. Ayakan Shive Shaker Gambar 18. Plankton net

Gambar 19. Bagian dama Plankton net

23
2. . Lampiran Laporan Sementara

Gambar 20. Lembar lampiran laporan sementara

24

Anda mungkin juga menyukai