Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PELAKSANAAN PERLOMBAAN/EVALUASI PERKEMBANGAN DESA

DAN KELURAHAN DI KECAMATAN BUNGURAN TIMUR


TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

A. UMUM

Pembangunan secara normatif dimaksudkan untuk mengupayakan


perubahan kehidupan masyarakat dari kondisi yang kurang baik menjadi lebih
baik. Namun, tujuan pembangunan seperti itu sering kali tidak selalu sesuai
dengan yang diharapkan, hasil pembangunan sering kali berdampak negatif
dan problematik bagi sebagian besar masyarakat. Meski diakui dalam beberapa
hal pembangunan telah membawa dampak positif seperti kemajuan dan
kemodernan, namun tidak sedikit pula persoalan dan permasalahan sosial
muncul yang diakibatkan pembangunan.
Pembangunan selama ini lebih didominasi oleh peran pemerintah yang besar
sehingga wajar kalau kemudian pemerintah yang menjadi pelaku utama
sekaligus manajer pembangunan tersebut sementara rakyat hanya sebagai
objek. Begitu besarnya campur tangan pemerintah yang dalam kenyataannya
tidak hanya berurusan dengan perencanaan program-program pembangunan,
rekayasa sosial ekonomi, manajemen, administrasi, dan regulasi.
Sentralnya peran pemerintah dalam pembangunan ini sering kali
mengakibatkan ketimpangan dan kesenjangan yang mencolok antar kelompok
masyarakat. Karena pembangunan tidak cukup hanya dilihat dari
pertumbuhan, tetapi juga penyebaran ekonomi, distribusi pendapatan,
demokrasi, keberpihakan pada rakyat miskin, maka Paradigma baru
pembangunan yang berpusat pada rakyat, merupakan sebuah konsep
pembangunan yang menempatkan masyarakat atau rakyat sebagai pusat
perhatian dan sasaran sekaligus pelaku utama pembangunan itu sendiri,
menjadi pilihan yang paling rasional atau sesuai dengan tuntutan
perkembangan yang ada saat ini. Konsep pembangunan ini mengarahkan pada
penciptaan kondisi dan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat
menikmati kehidupan yang lebih baik dan sekaligus memberi kesempatan yang
lebih luas kepada masyarakat untuk menentukan pilihan-pilihan yang sesuai
dengan potensi dan karakteristik yang dimiliki, dengan demikian pembangunan
akan menjadi berhasil, efektif dan tepat sasaran.
Pembangunan yang berpihak pada rakyat pada dasarnya adalah untuk
mencairkan sektoral yang kurang efektif dan efisien menjadi lebih efektif dan
efisien serta lebih komprehensif. Pemikiran yang demikian harus diikuti oleh
inovasi agar masyarakat dapat ikut serta dalam membantu yang lemah dan
mendorong yang kuat. Sejalan dengan hal tersebut di atas, otonomi daerah
yang secara hakekat pelaksanaannya adalah untuk mempercepat terwujudnya
1
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan
peran serta masyarakat, memberikan kesempatan lebih kepada daerah untuk
mengelola pemerintahannya dan membangun sesuai skala prioritas kebutuhan
dan nilai-nilai kearifan lokal.
Untuk mendorong percepatan Pembangunan di Kecamatan Bunguran
Timur diperlukan adanya kemauan dalam diri masyarakat sendiri untuk
berubah (inner will). Perubahan tersebut diantaranya peningkatan koordinasi
dan peningkatan pembangunan sektoral, pembangunan sumber daya manusia,
pemanfaatan sumber daya alam dan mendorong tumbuh kembangnya
prakarsa dan swadaya masyarakat sehingga dapat mempercepat peningkatan
pengembangan Desa dan Kelurahan menuju Desa dan kelurahan yang
mandiri,maju,siaga dan cerdas.
Salah satu wujud nyata upaya untuk mendorong tumbuh kembangnya
prakarsa dan swadaya masyarakat dalam pembangunan serta pemberdayaan
masyarakat yang ditempuh Pemerintah Kecamatan Bunguran Timur adalah
berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Perlombaan Desa dan Kelurahan
Tingkat Kabupaten Natuna, yang mana perlombaan ini sekaligus dijadikan
sarana evaluasi dan pembinaan atas program/kegiatan pembangunan yang
telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir.

B. DASAR HUKUM

Landasan hukum yang menjadi dasar penyusunan Laporan Pelaksanaan


Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun
2018 antara lain adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten
Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan
Singingi dan Kota Batam Sebagaimana telah diubah menjadi Undang-
undang Nomor 34 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4880 );
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Riau ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237
);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

2
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495 );
7. Undang –Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ) Sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679 );
8. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 159, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4588);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539 ) Sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717 );
10. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Penyusunan dan Pemanfaatan Profil Desa dan Kelurahan;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan;

3
14. Surat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor : 30/DPMD-
BPD/2019 tanggal 28 Januari 2019 perihal Penyelenggaraan
Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tahun 2019
15. Surat Keputusan Camat Bunguran Timur Nomor : 16 Tahun 2019 tanggal
18 Februari 2018 tentang Pembentukan Tim Penilai Perlombaan/Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan Kecamatan Bunguran Timur tahun
2019
16. Keputusan Camat Bunguran Timur Nomor : 23 Tahun 2019 tanggal 15
Maret 2019 tentang Penetapan Pemenang Perlombaan/Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan Kecamatan Bunguran Timur Tahun
2019

C. SISTEMATIKA
Laporan Hasil Pelaksanaan Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
I : PENDAHULUAN
Memuat tentang latar belakang secara umum penyusunan laporan, landasan
dasar penyusunan dan sistematika penyusunan laporan.
II : SASARAN DAN SISTEM PENILAIAN
Memuat tentang sasaran penilaian perlombaan, sistem penilaian perlombaan
dan tertib penilaian perlombaan.
III : PELAKSANAAN PERLOMBAAN
Memuat tentang gambaran pelaksanaan dan penilaian Perlombaan/Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur
berikut hasil yang dicapai, meliputi : Desa dan Kelurahan Juara Pertama
Perlombaan Desa dan KelurahanKecamatan Bunguran Timur.
IV : POTENSI PENGEMBANGAN UNGGULAN
Memuat tentang gambaran potensi-potensi pengembangan unggulan di Desa
dan Kelurahan juara pertama Perlombaan Desa dan Kelurahan Kecamatan
Bunguran Timur.
V : JENIS PENGHARGAAN YANG DIBERIKAN
Memuat tentang jenis-jenis penghargaan yang diberikan kepada masing-
masing Desa dan Kelurahan yang menjadi pemenang perlombaan.
VI : PENDANAAN
Memuat tentang sumber-sumber pendanaan untuk penyelenggaraan
perlombaan.

4
VII : PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
Memuat tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan perlombaan beserta upaya-upaya pemecahan masalah yang
dihadapi tersebut.

VIII : KESIMPULAN DAN SARAN


Memuat tentang kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan
perlombaan dan saran-saran untuk perbaikan pelaksanaan perlombaan tahun
berikutnya.
IX : PENUTUP
Lampiran :
1. Biodata Lurah yang meraih peringkat I (satu)
2. Biodata Kades yang meraih peringkat I (satu)
3. Surat Keputusan Camat Bunguran timur Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Tim Penilai Perlombaan /Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019.
4. Surat Keputusan Camat Bunguran Timur Nomor 23 Tahun 2018 tentang
Penetapan Pemenang Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan
Bunguran Timur Tahun 2019.
5. Instrumen Pemantauan/Pengungkap Data dan Nilai Perkembangan Desa
dan Kelurahan.
6. Buku Profil Kelurahan yang meraih peringkat I (satu)
7. Buku Profil Desa yang meraih peringkat I (satu)
8. Dokumentasi Tim Penilai Perlombaan / Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019.

II. SASARAN DAN SISTEM PENILAIAN


A. Sasaran Penilaian
Perlombaan Desa dan kelurahan kali ini memfokuskan penilaian pada
tingkat keberhasilan pelaksanaan pembangunan dan program pemberdayaan
masyarakat serta pemberdayaan pemerintahan Desa dan Kelurahan. Atau
dengan kata lain sasaran penilaian adalah tingkat keberhasilan pembangunan
yang dilaksanakan pemerintah Desa dan kelurahan bersama masyarakat
dengan menitikberatkan pada usaha-usaha pemberdayaan masyarakat,
kegotongroyongan dan keswadayaan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
5
tersebut, dilakukan penilaian terhadap tingkat perkembangan masyarakat Desa
dan Kelurahan selama periode 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2017 dan
2018.

Adapun indikator Penilaian dan Evaluasi terhadap Perkembangan Desa


dan Kelurahan di Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 berpedoman pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan adalah sebagai berikut :

A. BIDANG PEMERINTAHAN
1. Pemerintahan Desa
2. Pemerintahan Kelurahan
3. Kinerja
4. Inisiatif dan Kreatifitas Dalam Pemberdayaan Masyarakat
5. Desa Berbasis Teknologi Informasi/ E-Goverment
6. Pelestarian Adat dan Budaya
B. BIDANG KEWILAYAHAN
1. Identitas Desa dan Kelurahan
2. Batas
3. Inovasi
4. Tanggap dan Siaga Bencana
5. Pengaturan Investasi
C. BIDANG KEMASYARAKATAN
1. Partisipasi Masyarakat
2. Lembaga Kemasyarakatan
3. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( PKK )
4. Keamanan dan Ketertiban
5. Pendidikan
6. Kesehatan
7. Ekonomi
8. Penanggulangan Kemiskinan
9. Peningkatan Kapasitas Masyarakat

6
B. SISTEM PENILAIAN
Penilaian atau evaluasi dalam Perlombaan Perkembangan Desa dan
Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 dilakukan oleh Tim
Penilai Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat
Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Camat Bunguran Timur Nomor : 16 Tahun 2019 tanggal 18 Februari
2019 tentang Pembentukan Tim Penilai Perlombaan/Evaluasi Perkembangan
Desa dan Kelurahan Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019.
Adapun sistem penilaian dalam perlombaan ini dilakukan melalui 2 (dua)
tahapan penilaian sebagaimana berikut :
1. Penilaian Administrasi
Pada penilaian administrasi ini didasarkan pada kelengkapan sajian data dalam
instrumen pengungkap data dan Nilai Perkembangan Desa dan Kelurahan
Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019.
2. Penilaian Tambahan
Penilaian pada tahap terakhir ini didasarkan pada akurasi/ketepatan data
administrasi dan penyajian presentasi dengan realitas di lapangan (potensi dan
inovasi lokal yang dikembangkan) dan penilaian faktor kesulitan berikut
pemecahannya. Dalam penilaian lapangan ini, Tim Penilai tidak hanya
melakukan penilaian semata tetapi sekaligus menyampaikan saran pembenahan
dan memberikan motivasi tambahan atas keberhasilan peserta dalam
melaksanakan pembangunan.

C. TERTIB PENILAIAN
Sebagai upaya untuk mendukung agar pelaksanaan perlombaan dapat
berjalan dengan baik dan sesuai rencana, maka ditetapkan tertib penilaian
sebagaimana berikut :
1. Penilaian/Evaluasi perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan
Bunguran Timur dilaksanakan mulai tanggal 25 Februari 2019 s/d 13 Maret
2019.
2. Desa dan Kelurahan yang berhak maju dalam Perlombaan/Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Kabupaten Natuna adalah Desa
dan Kelurahan terpilih (pemenang pertama) dalam Perlombaan/Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan di tingkat Kecamatan.
3. Penetapan dan pengumuman pemenang disampaikan melalui Surat
Keputusan Camat Nomor 23 Tahun 2019 tanggal 15 Maret 2019.

7
III. PELAKSANAAN PERLOMBAAN
A. Pelaksanaan dan Penilaian Perlombaan Desa Dan Kelurahan Tingkat
Kecamatan.
1. Tahap Awal Pelaksanaan (Tahap Sosialisasi)
Berdasarkan pada petunjuk teknis pelaksanaan
Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015
tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan, bahwa Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan dilaksanakan secara berjenjang mulai
dari Tingkat Kecamatan, Tingkat Kabupaten/Kota,Tingkat Provinsi dan
terakhir Tingkat Nasional.Desa dan kelurahan yang lolos dan menjadi juara
pertama pada Perlombaan Desa dan Kelurahan di tingkat Kecamatan
Bunguran Timur akan didelegasikan untuk mengikuti Perlombaan Desa dan
Kelurahan Tingkat Kabupaten Natuna tahun 2019.
Adapun Desa dan Kelurahan yang mengikuti perlombaan/Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur
Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
I. KELURAHAN
1. Kelurahan Bandarsyah
2. Kelurahan Ranai
3. Kelurahan Ranai Darat
II. DESA
1. Desa Sepempang
2. Desa Batu Gajah
3. Desa Sungai Ulu

2. Tahap Pelaksanaan Penilaian (Tahap Pelaksanaan)


Adapun Tahapan dan jadwal pelaksanaan penilaian Perkembangan
Desa dan Kelurahan tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
1. Penilaian Administrasi
Pada penilaian administrasi ini didasarkan pada kelengkapan sajian
data dalam Pelaksanaan Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019, dengan
jadwal penilaian tanggal 25 Februari 2019 s/d 13 Maret 2019.
2. Penilaian Presentasi
Penilaian presentasi dilakukan untuk menguji kapasitas dan
kapabilitas Kepala Desa dan Lurah berikut Ketua LPMK dan Ketua TP PKK
8
Desa dan Kelurahan dalam memimpin dan mengkoordinasikan program-
program kerja pembangunan di wilayahnya.
3. Penilaian Lapangan
Penilaian pada tahap terakhir ini didasarkan pada
akurasi/ketepatan data administrasi dan penyajian presentasi dengan
realitas di lapangan (potensi dan inovasi lokal yang dikembangkan) dan
penilaian faktor kesulitan berikut pemecahannya. Dalam penilaian
lapangan ini, Tim Penilai tidak hanya melakukan penilaian semata tetapi
sekaligus menyampaikan saran pembenahan dan memberikan motivasi
tambahan atas keberhasilan peserta dalam melaksanakan pembangunan.
4. Tahap Akhir Pelaksanaan (Tahap Penentuan Pemenang dan Pelaporan)
Penentuan pemenang dilakukan menurut hasil rekapitulasi nilai
dari masing-masing penilai dengan beberapa kriteria menurut format
penilaian yang sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan dan draf penilaian dari tim penilai yang telah disepakati
sebelumnya. Rapat dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2019 di ruang
rapat Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna.
Penentuan hasil pemenang diatur dalam rapat tim penilai dengan
memberikan beberapa pertimbangan dan hal-hal khusus yang menjadi
bahan pertimbangan tim. Penentuan Desa dan Kelurahan yang menjadi
pemenang akan dituangkan dalam berita acara rapat tim, selanjutnya
akan dilaporkan hasilnya kepada Camat Bunguran Timur untuk
dituangkan dalam Surat Keputusan.
B. Hasil yang dicapai
Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Pembahasan dari Pelaksanaan
Evaluasi Dan Penilaian Obyektif (penilaian administrasi, presentasi maupun
penilaian lapangan), maka Tim Penilai Perlombaan/Evaluasi Perkembangan
Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur pada tanggal 27
Februari 2019 s/d 13 Maret 2019 diperoleh hasil sebagaimana dituangkan
dalam Surat Keputusan Camat Bunguran Timur Nomor : 23 Tahun 2019
tanggal 15 Maret 2019 tentang Pemenang Perlombaan/Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan tingkat Kecamatan Bunguran Timur
Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Pemenang Perlombaan Perkembangan Desa Tingkat Kecamatan
Bunguran Timur
a. Peringkat Terbaik I (satu) diraih oleh Desa Sepempang yang
dikategorikan sebagai Desa Berkembang dengan jumlah poin pada

9
instrumen pengungkap data sebesar 431 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 191 poin.

b. Peringkat Terbaik II (dua) diraih oleh Desa Batu Gajah yang


dikategorikan sebagai Desa Berkembang dengan jumlah poin pada
instrumen penggungkap data sebesar 414 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 160 poin.

c. Peringkat Terbaik III (Tiga) diraih oleh Desa Sungai Ulu yang
dikategorikan sebagai Desa 399 poin dan jumlah poin penilaian
tambahan sebesar 109 poin.

2. Pemenang Perlombaan Perkembangan Kelurahan Tingkat Kecamatan


Bunguran Timur
a. Peringkat Terbaik I (satu) diraih oleh Kelurahan Bandarsyah yang
dikategorikan sebagai Kelurahan Berkembang dengan jumlah poin
pada instrumen penggungkap data sebesar 348 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 172 poin.
b. Peringkat Terbaik II (dua) diraih oleh Kelurahan Ranai yang
dikategorikan sebagai Kelurahan Berkembang dengan jumlah poin
pada instrumen penggungkap data sebesar 328 dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 167 poin.
c. Peringkat Terbaik III (Tiga) diraih oleh Kelurahan Ranai Darat yang
dikategorikan sebagai Kelurahan Berkembang dengan jumlah poin
pada instrumen penggungkap data sebesar 314 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 164 poin.
Dengan terpilihnya Desa Sepempang dan Kelurahan Bandarsyah sebagai
Juara Pertama pada Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019, maka Desa Sepempang dan
Kelurahan Bandarsyah berhak kembali maju sebagai perwakilan dari Kecamatan
Bunguran Timur pada Perlombaan / Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan Tingkat Kabupaten Natuna Tahun 2019.

10
IV. POTENSI DAN KEUNGGULAN DESA DAN KELURAHAN TERBAIK
A1. GAMBARAN SINGKAT DESA SEPEMPANG
POTENSI

POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH

Perkebunan Cengkeh Perkebunan Cengkeh

Kerajinan Tangan

Kerupuk Ikan Anyaman

Wisat
a

Wisata Wisata Kerupuk Atom

Pelabuhan

Pelabuhan Pelabuhan

P.Senua

Wisata

11
3.1 PARIWISATA
3.1.1 PULAU SENUA

Pulau Senua yang berada di Desa Sepempang


merupakan salah satu objek wisata yang telah
dikenal banyak masyarakat khususnya masyarakat
Kabupaten Natuna dan telah dikenal oleh para
turis mancanegara dengan banyaknya agenda dari
turis mancanegara yang berkunjung ke Pulau
Senua, semua ini tidak terlepas dari wacana
pemerintah Kabupaten Natuna yang menjadikan

Pulau Senua salah satu tempat pariwisata


terbaik di Kabupaten Natuna.Beberapa kegiatan
yang dilakukan di Pulau Senua diantaranya
kegiatan Wisata Bahari yang dilaksanakan setelah
lebaran Idul Adha, kunjungan dari Ibu Menteri
Kelautan dan Perikanan, Kunjungan dari turis
Mancanegara.

3.1.2 ALIF STONE PARK

Alif Stone Park merupakan salah satu objek


wisata yang berada di tepi pantai di Desa
Sepempang yang telah banyak dikenal masyarakat
Kabupaten Natuna, meskipun pengelolaannya
merupakan seorang pengusaha, tetapi objek yang
berada di Desa Sepempang ini menjadi terkenal
dimata masyarakat karna keindahan wisata alam
yang berupa bebatuan besar dan menjadi salah
satu destinasi poto dengan pemandangan
bebatuan serta keindahan Pulau Senua dan
banyaknya fasilitas-fasilitas yang menarik
ditawarkan setelah kita memasuki diarea Alif
Stone Park diantaranya ada penginapan kecil

12
untuk kita bermalaman di Alif Stone Park dan
Adanya penyewaan Kano sambil menikmati
keindahan alam dibawah laut.

3.1.3 JELITA SEJUBA

Jelita Sejuba merupakan objek wisata yang


terletak di Desa Sepempang yang berada di tepi
pantai Rt Sejuba. Keberadaan objek wisata ini baru
dibuka pada awal tahun 2019 dan menjadi tempat
terpopuler saat ini, banyak wisata dan wisatawan
yang berkunjung di Jelita Sejuba untuk menikmati
keindahan laut dan bebatuan yang di tambah
dengan wahana-wahana tempat bermain anak-
anak dan direncanakan akan membuat Resort.

3.1.4 BATU BERSANTAI

Batu Santai merupakan objek wisata yang


terletak di Desa Sepempang yang berada di RT
Sejuba, objek wisata ini banyak dikenal dikalangan
pemuda yang sekedar melepas lelah untuk
menikmati keindahan pantai dan pemandangan
laut Natuna.Kurangnya pasilitas dan jalan yang
tidak bagus objek ini sekarang sepi pengunjung,
tapi tempat ini telah dibangun sebuah pondok
untuk berteduh yang dibangun oleh pemilik lahan
di wisata tersebut.

13
3.1.5 BATU RUSIA

Batu Rusia merupakan salah satu objek


wisata yang berada di Desa Sepempang yang
keberadaannya tepat di tepi jalan umum wilayah
Beringin Jaya, keberadaan Batu Rusia ini belum
banyak dikenal dikalangan masyarakat
dikarenakan kurangnya daya tarik masyarakat
untuk menikmati keindahan Batu Rusia tersebut,
terpeliharanya Batu Rusia ini tidak terlepas dari
keaktifan pemuda dan warga Sepempang untuk
melaksanakan gotong royong disekitar batu
tersebut.Dinamakan Batu Rusia dikerenakan
terdapatnya tulisan Rusia diatas batu tersebut dan
ada ukiran jangkar diatas Batu tersebut, awal
cerita para pelaut Rusia yang sedang berlayar dan
Kapal mereka tenggelam dan mereka berteduh
terdampar di area Batu tersebut.

3.2 POTENSI INDUSTRI RUMAH TANGGA


3.2.1 KERUPUK IKAN

Di Desa Sepempang memiliki Usaha Kerupuk


Ikan yang di kelola oleh kelempok Ibu-ibu dan juga
diolah oleh Ibu Rumah Tangga yang berbahan
dasar ikan Tongkol dan Ikan Kerapu, olahan
kerupuk ikan ini menjadi potensi yang utama bagi
Ibu-Ibu untuk menambah penghasilan dan menjadi
persaingan bisnis untuk pemasaran produk
tersebut.

3.2.2 KERUPUK ATOM

Selain Kerupuk Ikan, di Desa Sepempang


juga terdapat olahan kerupuk atom yang berbahan
dasar ikan tongkol/ simbek yang terletak di RT Air
Merah, produksi Kerupuk atom ini dilakukan oleh
Ibu-ibu Rumah Tangga untuk menambah
14
penghasilan ekonomi mereka, kerupuk atom ini
memiliki citarasa yang khas dan proses
pembuatannya tidak terlalu rumit.

3.2.3 KERAJINAN RUMAHAN

Kerajinan rumahan ini merupakan


kerajinan yang dilakukan oleh Ibu-ibu dengan
memanfaatkan bahan bekas plastik untuk
dijadikan sebuah karya yang memiliki nilai jual
tinggi seperti Tas Plastik, Pot bunga dan lain-lain.
Dengan biaya pembuatan tidak terlalu besar
mendapatkan penghasilan yang menguntungkan.

3.2.4 ANYAMAN

Di Desa Sepempang Terdapat kerajinan


anyaman yang dilakukan oleh Ibu-ibu yang sudah
lanjut usia yang berbahan dasar dari Bambu, daun
pandan dan rotan dari hasil produksi tersebut
masyarakat menjual dengan harga yang tidak
terlalu tinggi, sehingga banyak peminat dari hasil
produksi tersebut yang menjadi tambahan
perekonomian bagi para pembuat produk
tersebut.

3.3 PERTANIAN

Berdasarkan data perekonomian masyarakat di Desa Sepempang, Desa


Sepempang memiliki tiga komoditas unggulan bagi para Petani di Desa Sepempang
yaitu Kelapa, Pisang dan Ubi Kayu. Namun dengan perkembangan dan perubahan
terhadap harga Kelapa yang beberapa tahun kemaren harganya tinggi sekarang
menurun harganya sehingga banyak petani yang beralih untuk bertani cengkeh yang
memiliki nilai jual tidak jauh berbeda dari tahun ke tahun.

Desa Sepempang Memiliki lahan yang bagus untuk bercocok tanam dengan
keadaan seperti ini, di Desa Sepempang memiliki kelompok Pertanian yang bernama
GAPOKTAN. Kelompok ini mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten dan juga
Pemerintah Desa Sepempang, bantuan yang diberikan dari Pemerintah Desa kepada
15
GAPOKTAN berupa bantuan alat pertanian, obat hama dan bibit serta kegiatan
pembasmian hama yang merusak perkebunan masyarakat.

Bantuan Bibit Untuk GAPOKTAN Perkebunan Pisang

Perkebunan Kelapa

16
3.4 PERKEBUNAN

3.4.1 CENGKEH

Desa Sepempang yang berada di kaki


Pegunungan sehingga memiliki kontur tanah yang
cocok untuk perkebunan Cengkeh masyarakat
Sepempang semua terbukti dari lahan Cengkeh
yang dimiliki masyarakat dengan luas ± 250 Hektar
lahan perkebunan cengkeh yang dikelola oleh
pemilik lahan perkebunan sendiri, penghasilan dari
perkebunan cengkeh ini telah menghasilkan
puluhan ton cengkeh kering yang telah dijual ke
pengusahan lokal cengkeh yang ada di wilayah
Kabupaten Natuna sehingga mendongkrak
perekonomian masyarakat dan meningkatkan
kesejahteraan yang berkelanjutan.

Tidak hanya bagi para petani para


pekerja pun mendapatkan dampak, karena
setiap musim panen akan ada upah panjat
dan upah jemur sehingga menambah
lapangan pekerjaan masyarakat yang
membutuhkan penghasilan tambahan

3.4.2 KELAPA

Untuk Perkebunan Kelapa di Desa


Sepempang semua dikelola dan dikuasai
perorangan yang merupakan warisan turun-
temurun masyarakat ini terbukti dari jumlah lahan
yang dimiliki secara keseluruhan yaitu ± 400
Hektar lahan yang merupakan salah satu
17
penompang perekonomian masyarakat dengan
hasil buah kelapa yang dijual kepada penampung,
dengan harga yang pada saat ini banyak petani
Kelapa yang beralih ke petani cengkeh.

3.5 PERIKANAN

3.5.1 NELAYAN TANGKAP

Dengan keadaan wilayah Desa Sepempang


yang dibentang oleh perairan Natuna, maka
mayoritas masyarakat sebagian adalah sebagai
nelayan terbukti dari hasil tangkapan masyarakat
pertahun yang mencapai puluhan ton (data Desa
Sepempang tahun 2018) banyaknya bantuan dari
pemerintah Kabupaten Natuna untuk para nelayan
Desa Sepempang yang berupa pompong dan alat
tangkap untuk menunjang pekerjaan, yang masih
aktif saat ini dengan banyak nya nelayan di Desa
Sepempang sehingga mereka sepakat membuat
kelompok nelayan yang dinamakan Rukun Nelayan
Sepempang Sejahtera ( RNSS ), dengan keadaan
masyarakat mayoritas sebagai nelayan maka
kebutuhan akan ikan di Desa Sepempang sudah
cukup untuk dimanfaatkan oleh masyarakat dan di
banyak dijual keluar daerah.

18
3.5.2 PELABUHAN NELAYAN

Mayoritas penduduk Desa Sepempang


sebagai nelayan menjadikan tujuan utama
pemerintah Desa Sepempang dan Pemerintah
Pusat untuk membangun pelabuhan untuk para
nelayan sekaligus sebagai sentral aktivitas
perdagangan hasil laut yang menyediakan ikan

segar siap konsumsi, dan juga menjadi


salah satu bentuk geliat perekonomian masyrakat
Desa Sepempang dari sektor perikanan, dari
kebutuhan tersebut dapat dilihat di Desa
Sepempang memiliki 4 pelabuhan yang dibangun
dari Dana Desa dan bantuan pemerintah Pusat.

19
A2. GAMBARAN SINGKAT KELURAHAN BANDARSYAH

POTENSI

20
1.1. POTENSI INDUSTRI RUMAH TANGGA
1.1.1. KONVEKSI
Terdiri dari 10 unit mesin Jahit , 2 unit mesin obras dan 1
unit mesin Bordir yang dimiliki Kelurahan Bandarsyah
adalah hasil dari program PNPM Tahun 2015, yang dikelola
langsung oleh Kelurahan dengan membentuk Kelompok
Bunda yang anggotanya terdiri dari ibu – ibu yang memiliki
kemampuan menjahit.

1.1.2. KERAJINAN / MOUBILER


Kerajinan moubiler ini merupakan salah satu mata
pencarian masyarat Kelurahan Bandarsyah yang
terletak di Kaling Pering, kerajinan Moubiler ini
mengolah kayu – kayu menjadi meja, kursi, lemari
dan perlengkapan perkantoran lainnya.

1.1.3. KERUPUK ATOM

Kelurahan Bandarsyah memiliki Usaha Kerupuk Atom


yang berbahan dasa rikan tongkol/simbek yang terletak
di Padang Kurak Kelurahan Bandarsyah, yang diproduksi
oleh kelompok Ibu-ibu rumah tangga. Kelompok
tersebut telah dapat menghasilkan kerupuk atom
dengan citarasa yang khas dan memiliki nilai jual, yang
tentunya membantu perkonomian masyarakat.

1.1.4. KERUPUK IKAN

Tak hanya kerupuk atom, Kelurahan Bandarsyah juga


memiliki Usaha Kerupuk Ikan berbahan dasar ikan
tongkol yang terletak di Bandarsyah RT.03/RW.04
Kelurahan Bandarsyah, yang juga diproduksi oleh
kelompok Ibu-ibu rumah tangga. Kualitas kerupuk ikan
tersebut menjadikan produk olahan ikan ini
sangat layak untuk di pasarkan.

21
1.2. PARIWISATA

1.2.1. HOTEL DAN PARIWISATA

NEW CITY adalah salah satu penginapan


(Hotel) yang ada di Kelurahan Bandarsyah
yaitu terletak di jalan H. Adam Malik
RT.03/RW.04 Bandarsyah yang memiliki 10
kapasitas kamar dengan 6 orang tenaga
kerja lokal.

1.2.2. WISATA TANAM MANGROVE

Keberadaan hutan mangrove di Kelurahan


Bandarsyah berada di wilayang Pering dan jalan
menuju ke Pelabuhan Penagi. Sangat berpotensi
untuk dikembangkan sebagai potensi wisata
tanam, mengingat banyak titik di kawasan
tersebut yang sering digunakan sebagai tempat
penanaman bibit mangrove oleh instansi
Pemerintah maupun komunitas pecinta alam/
komunitas sosial.

1.2.3. WISATA KERAMAT BATU MERAH

Keramat Batu Merah di Pering merupakan


situs cagar budaya yang selama ini tidak
banyak masyarakat yang mengetahui
keberadaan situs tersebut dan selama ini
belum terjamah dan perlu mendapatkan
perhatian serius oleh dinas terkait, serta
masih belum adanya akses jembatan dan
perahu serta perawatannya.

22
1.2.4. WISATA PULAU BAMAK

Pulau Bamak yang terletak diperbatasan dengan Desa


Sungai Ulu dan desa Batu Gajah terletak di Pering
memiliki daya pikat yang luar biasakarena memiliki
mangrove serta kerang dan kepiting bakau.

3.2.5 WISATA KAMPUNG TUA PENAGI


Penagi adalah kota bersejarah di Kabupaten Natuna yang
merupakan salah satu kawasan Pecinan yang ada di
Kecamatan Bunguran Timur, mulai dari zaman kedudukan
Jepang penagi sempat dilanda pengeboman oleh tentara
Jepang. Serta peran serta pelabuhan penagi sebagai
Bandar yang sangat ramai sebelum konprontasi dengan
Malaysia. Saat ini Penagi dijadikan kawasan Wisata Tua
Kampung Penagi merupakan salah satu objek wisata yang
di kembangkan sebagai wisata Pelangi, sesuai program
Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna.
1.3. PETERNAKAN

1.3.1. PEMOTONGAN SAPI

Bertempat di Padang Kurak, terdapat usaha


masyarakat dibidang peternakan yaitu
pemeliharaan sapi potong, yang merupakan salah
satu penyangga kebutuhan Daging di Kecamatan
Bunguran Timur dan terdapat 66 rumah tangga
memelihara Sapi Potong, yang secara
rutinberproduksi dan juga mengalami
peningkatan permintaan daging pada saat hari
besar keaagaman maupun acara pernikahan / gawai.

23
1.3.2. AYAM POTONG

Tercatat di Kelurahan Bandarsyah terdapat 59


rumah tangga yang memelihara ayam lokal juga
terdapat peternak ayam potong, yang mampu
mendongrak perekonomian warga dan
memenuhi kebutuhan daging lokal di Kelurahan
Bandarsyah.

1.4. PERTANIAN

Berdasarkan data Sensus Pertanian Tahun 2013, Kelurahan Bandarsyah memiliki lima
komoditas unggulan yaitu Sapi Potong, Kelapa, Ayam Potong, Ubi Kayu/Ketela Pohon Dan Pisang.
Namun dalam perkembangannya hingga sekarang menemui banyak kendala,salah satunya terkait
dengan vakumnya program pembangunan pabrik tapiokasehingga masyarakat yang telah
menanam ubi/ketela beralih ke tanaman cengkeh dengan alasan nilai jual yang lebih tinggi serta
merupakan investasi antar generasi.
Kelurahan Bandarsyah memiliki lahan potensial untuk pertanian seluas ±20 Hektar yang
berlokasi di Air Raya, yang mana seluas± 7,5 Hektar telah diusulkan melalui Musrenbang
kelurahan tahun 2016, dan baru terealisasi pengadaan bibit padi sebanyak 7 hektar, sehingga
masih tersisa13 hektar lahan tidur. Saat itu lahan peruntukan pertanian tersebut belum dapat
dipergunakan karena terkendala pengadaan bibit dan saprodi serta alat bajak. Namun pada bulan
Februari 2017 melalui Dinas Pertanian, memberikan bantuan berupa sebuah alat bajak (hand
tractor) dan bibit padi untuk mengisi lahan seluas 7 hektar menurut perhitungan dari Dinas
Pertanian.

DATA POTENSIAL LAHAN PERTANIAN

NO JENIS / PERUNTUKAN LAHAN JUMLAH ( Ha )


1. Padi 17
2. Palawija 3

24
1.5. PERKEBUNAN

1.5.1. CENGKEH

Sejalan dengan penjelasan diatas, bahwasanya


Kelurahan Bandarsyah memiliki 12,5 hektar lahan
perkebunan cengkeh yang dikelola oleh kelompok
tani di Air Raya sebanyak ± 20 ha dan perkebunan
kelapa yang dikelola oleh perorangan/masyarakat
sebanyak ± 10 ha. Untuk perkebunan cengkeh yang
berumur diatas 5 (lima) tahun hingga saat ini telah
menghasilkan puluhan ton cengkeh kering yang mana telah mendongkrak perekonomian
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan. Sedangkan
perkebunan cengkeh yang berumur dibawah 5 (lima) tahun yang merupakan bantuan
Dinas Pertanian pada tahun 2015 saat ini sedang dalam proses pemeliharaan dan
perawatan dengan target lima tahun kedepan apabila dengan hanya 50% saja dari
tanaman cengkeh tersebut yang berproduksi maka telah dapat memberikan lapangan
pekerjaan (upah panjat, upah jemur dll) sehingga diharapkan dapat membantu
perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

1.5.2. KELAPA

Untuk perkebunan kelapa, hampir keseluruhan


perkebunan kelapa di Kelurahan Bandarsyah dikelola
dan dikuasai secara perorangan baik itu kepemilikan
lahan maupun tanaman kelapa yang mayoritas
merupakan warisan keluarga secara turun – temurun
dan sampai saat ini menjadi salah satu penopang
perekonomian masyarakat dengan hasil buah kelapa
yang dijual kepada pengepul.

25
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Kelurahan
Bandarsyah Menurut Subsektor (rumah tangga)

Peternakan
Perkebunan
Pengkapan Ikan Jumlah Rumah Tangga
Hortikultura Usaha Pertanian
Kelurahan Bandarsyah
Tanaman Pangan Menurut Subsektor
(rumah tangga)
Budidaya Ikan
Kehutanan

0 50 100 150

Sumber : Sensus Pertanian 2013 BPS Natuna

1.6. PERIKANAN

1.6.1. NELAYAN TANGKAP

Kelompok Nelayan di Kelurahan Bandarsyah


merupakan bentukan dari Dinas Kelautan dan
Perikanan yang mana kelompok tersebut diberikan
bantuan pompong dan alat tangkap untuk
menunjang pekerjaan, yang masih aktif hingga saat
ini dan juga telah mampu mencukupi kebutuhan ikan
di Kelurahan Bandarsyah.

PENGOLAHAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN


IKAN SALAI
Dari hasil tangkapan kelompok Nelayan Lubuk
Lumbang Kelurahan Bandarsyah terindikasai pula
masyarakat untuk membuat peroduk olahan rumah
tangga yaitu Ikan Salai ( ikan asap ) yang salah
satunya bias menumpang perekonomian
masyarakat, karna daya beli masyarakat sangatlah
tinggi. Di samping itu Dinas Perikanan dan Kelautan
juga meluncurkan bantuan dana bagi kelompok usaha bersama yang bergerak di bidang
pengolahan hasil tangkap nelayan perikanan yang ada di kelurahan Bandarsyah, yang

26
masih aktif hingga saat ini dan juga telah mampu mencukupi kebutuhan ikan salai di
Kelurahan Bandarsyah.

KEPITING BAKAU
Kepiting Bakau merupakan komoditas unggulan
masyarakat Wilayah Pering yang sudah mampu
mendongkrak perekonomian masyarakat dan sudah
dilakukan pengiriman keluar daerah (Batam dan
Tanjung pinang)

Di Kelurahan Bandarsyah terdapat pula pelabuhan nelayan Lubuk


Lumbang yang terletak di Pering merupakan pelabuhan tambatan
perahu masyarakat kelurahan Bandarsyah sekaligus sebagai
sentra aktivitas perdagangan hasil laut yang menyediakan ikan
segar siap konsumsi, dan juga merupakan salah satu bentuk geliat
perekonomian masyarakat Kelurahan Bandarsyah dari sektor
perikanan. Kedepannya pelabuhan tersebut akan dilengkapi
dengan SPBN yang diharapkan dapat melayani kebutuhan bahan
bakar minyak untuk operasional nelayan se-Kecamatan Bunguran
Timur

Potensi Kelurahan Bandarsyah yang merupakan “Pintu Gerbang


Natuna” memiliki peran yang sangat strategis antara lain memiliki
pelabuhan bongkar muat Tanjung Payung Penagi, Pelabuhan Roro
serta keberadaan Bandara Ranai, juga Kantor Bupati Natuna serta
Kantor Polres Natuna.

27
Lima Komuditas Unggulan
Kelurahan Bandarsyah
Sapi Potong
8% 26%
16% Kelapa

24% Ayam Lokal


26%
Ubi Kayu/ketela
Pisang

Sumber : Sensus Pertanian 2013 BPS Natuna

28
JALUR EVAKUASI BENCANA

a. Jalur Evakusi Rawan Longsor


Adapunj alur evakuasi longsor yang terletak di Air Raya Kelurahan Bandarsyah
menggunakan sarana seperti Masjid ,Posyandu dan SD Air Raya.
b. Jalur Evakuasi Banjir
Adapun jalur evakuasi yang di indikasi rawan banjir di wilayah Kelurahan Bandarsyah
menggunakan sarana Pendidikan dan rumah ibadah.
c. Jalur Evakuasi Air Laut Pasang Penuh
Mengantisifasi bencana air laut pasang penuh di wilayah Kaling V Penagi dapat
menggunakan fasilitas TNI AU Ranai.

29
POTENSI WISATA DI WILAYAH KELURAHAN BANDARSYAH

Adapun potensi wisata yang bisa di kembangkan di wilayah Kelurahan Bandarsyah


terdiri:

1. Potensi wisata Mangrov yang terletak di wilayah Pering


2. Potensi wisata Pulau Bamak yang terletak di wilayah Pering
3. Potensi wisata Pulau Keramat Batu Merah yang terletak di Pering
4. Potensi wisata Kampung Tua Penagi yang terletak di Penagi

30
V. JENIS PENGHARGAAN YANG DIBERIKAN
Sebagai wujud apresiasi terhadap Desa dan Kelurahan yang berprestasi/berhasil
menjadi pemenang dalam Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019, agar dapat menambah motivasi Desa dan
Kelurahan agar lebih giat dalam menggalakkan pembangunan,swadaya dan partisipasi
masyarakatnya, Pemerintah Kecamatan Bunguran Timur secara khusus memberikan
penghargaan antara lain berupa : Piagam perhargaan kepada masing-masing Desa dan
Kelurahan yang memperoleh peringkat terbaik I, II, dan III.

VI. PENDANAAN
Pendanaan dalam pelaksanaan Lomba Desa dan Kelurahan Tahun 2019 ini,
dianggarkan oleh pihak Kecamatan dengan tujuan agar memotivasi tim penilaian yang
telah dibentuk agar maksimal dalam melakukan pekerjaan penilaian ini. Penilaian ini
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan.
Dalam upaya untuk mendukung pelaksanaan perlombaan perkembangan Desa dan
Kelurahan tingkat Kecamatan Bunguran Timur, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Natuna agar memberikan bantuan anggaran untuk Tim
Penilai, agar tim dapat bekerja secara maksimal baik penyediaan perlengkapan dan
operasional pelaksanaannya dalam Perlombaan Desa dan Kelurahan Se-Kecamatan
Bunguran Timur dengan penilaian secara objektif.

VII. PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA


A. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Pelaksanaan Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan
Bunguran Timur Tahun 2019 secara keseluruhan dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Namun demikian tidak berarti tanpa suatu kendala apapun, ada
beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksaan lomba yang selanjutnya
dicari solusi pemecahannya. Beberapa permasalahan tersebut antara lain
sebagai berikut :
1. Kurangnya kesiapan Pemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan dalam
mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan ini karna kurangnya
sosialisasi terkait dengan indikator penilaian.

31
2. Secara umum Desa dan Kelurahan peserta Lomba mengaku mengalami
kesulitan dalam memenuhi kelengkapan administrasi dan data
pendukung seperti disyaratkan dalam petunjuk pelaksanaan
perlombaan/evaluasi perkembangan Desa dan Kelurahan (Permendagri
Nomor 81 Tahun 2015), karena instrumen penilaian relatif sangat luas.
3. Kurang ditanggapinya Kegiatan Lomba Desa dan Kelurahan tersebut dari
masyarakat.
4. Tidak maksimalnya dukungan dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
dari Pemerintah Kabupaten.

B. UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Dari berbagai permasalahan di atas, kiranya ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan dalam pemecahan masalah yang dapat diambil antara lain :
1. Untuk mempersiapkan Desa dan Kelurahan dalam mengikuti
Perlombaan /Evaluasi Perkambangan Desa dan Kelurahan maka
harus dilaksamakan sosialisasi ke Desa dan Kelurahan,
penyampaian informasi kegiatan perlombaan ke tingkat Desa dan
Kelurahan diharapkan lebih awal agara Pemerintahan Desa dan
Kelurahan dapat melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan
guna mendukung pelaksanaan perlombaan yang dimaksud.
2. Memberikan bimbingan dan petunjuk pengisian serta melakukan
pembinaan administrasi kepada perangkat Desa dan Kelurahan
serta lembaga kemasyarakatan Desa dan Lembaga
Kemasyarakatan Kelurahan.
3. Segera menginformasikan kepada Desa dan Kelurahan untuk
segera mempelajari dan memahami masing-masing indikator
yang menjadi beban tugas Pemerintahan Desa dan Kelurahan.
4. Beberapa hal yang mungkin dapat diupayakan dalam peningkatan
dukungan terhadap pelaksanaan perlombaan tersebut antara lain
:
a. Berupaya memberikan pencerahan/pengarahan kepada
Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta masyarakat
bahwa pada hakekatnya pelaksannan

32
Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
tersebut merupakan suatu sarana untuk mendorong usaha
pembanguna dan partisipasi masyarakat yang sekaligus
sebagai sarana evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan
Desa dan Kelurahan yang dilaksakan Pemerintah Desa dan
Kelurahan beserta masyarakat.
b. Mengingat bahwa perlombaan perkembangan Desa dan
Kelurahan ini merupakan momen berharga untuk
memperbaiki pola tata admi8nistrasi Desa dan Kelurahan
serta kesempatan untuk menunjukkan prestasi.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Beberapa hal pokok yang dapat disimpilkan dari rangkaian uraian
laporan pelaksannan Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan
Bunguran Timur Tahun 2019 ini, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Secara umum pelaksanaan perlombaan/evaluasi Perkembangan Desa
dan Kelurahan di Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 dapat berjalan
dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Pemenang
Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat
Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 adalah Desa Sepempang dan
Kelurahan Bandarsyah. Dengan terpilih menjadi juara I (Pertama), maka
Desa Sepempang dan Kelurahan Bandarsyah di ajukan sebagai
perwakilan dari Kecamatan Bunguran Timur untuk mengikuti
Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat
Kabupaten Natuna Tahun 2019.
2. Pemenang Perlombaan Perkembangan Desa Tingkat Kecamatan
Bunguran Timur Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
a. Peringkat terbaik I (satu) diraih oleh Desa Sepempang yang
Kategorikan sebagai Desa Berkembang dengan jumlah poin pada
instrumen pengungkap data sebesar 431 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 191 poin.
b. Peringkat terbaik II (dua) diraih oleh Desa Batu Gajah yang
dikategorikan sebagai Desa Berkembanh dengan jumlah poin

33
instrumen pengungkap data sebesar 414 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 160 poin.
c. Peringkat terbaik III (tiga) diraih oleh Desa Sungai Ulu yang
dikategorikan sebagai Desa Berkembanh dengan jumlah poin
instrumen pengungkap data sebesar 399 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 109 poin.
3. Pemenang Perlombaan Perkembangan Kelurahan Tingkat Kecamatan
Bunguran Timur Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
a. Peringkat terbaik I (satu) diraih oleh Kelurahan Bandarsyah yang
Kategorikan sebagai Kelurahan Berkembang dengan jumlah poin
pada instrumen pengungkap data sebesar 348 poin dan jumlah
poin penilaian tambahan sebesar 172 poin.
b. Peringkat terbaik II (dua) diraih oleh Kelurahan Ranai yang
dikategorikan sebagai Kelurahan Berkembanh dengan jumlah poin
instrumen pengungkap data sebesar 328 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 167 poin.
c. Peringkat terbaik III (tiga) diraih oleh Kelurahan Ranai Darat yang
dikategorikan sebagai Kelurahan Berkembanh dengan jumlah poin
instrumen pengungkap data sebesar 314 poin dan jumlah poin
penilaian tambahan sebesar 164 poin.
Dengan terpilihnya Desa Sepempang dan Kelurahan Bandarsyah
sebagai juara pertama pada Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019, maka Desa
Sepempang dan Kelurahan Bandarsyah berhak maju sebagai perwakilan dari
Kecamatan Bunguran Timur pada Perlombaan/Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan Tingkat Klabupaten Natuna Tahun 2019.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan perlombaan/evaluasi perkembangan Desa dan
Kelurahan Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 ini, beberapa saran yang perlu kami
sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Mengingat data yang dipergunakan untuk penilaian indikator/Sub
indikator bersumber pada Profil Desa dan Kelurahan, maka disarankan

34
agar data dasar profil Desa dan Kelurahan dapat disempurnakan demi
untuk memudahkan Kecamatan dalam menyusun profil Kecamatan.
2. Pelaksanaan Sosialisasi Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat
Kecamatan Bunguran Timur dilakukan lebih awal agar pihak Desa dan
Kelurahan memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri dalam
mengikuti proses pelaksanaan Perlombaan/Evaluasi perkembangan Desa
dan Kelurahan Tingkat Kecamatan Bunguran Timur.
3. Disarankan kepada pihak DPMD agar dapat membuat suatu pedoman
khusus yang lebih sederhana dan lebih jelas dalam pelaksanaan penilaian
indikator perlombaan Desa dan Kelurahan sehingga tidak menyulitkan
tim penilai dalam melaksanakan tugasnya.
IX. PENUTUP
Demikianlah laporan pelaksanaan perlombaan/evaluasi perkembangan
Desa dan Keluran Tingkat Kecamatan Bunguran Timur Tahun 2019 ini kami sampaikan.
Sepenuhnya kami menyadari bahwa dalam penyusuynan laporan ini masih jauh dari
sempurna, sehungga terdapat kekurangan dan kesalahn, baik dari isi, tata bahasa dan
pengetikan.
Oleh Sebab itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, utamanya pada
tim Penilai/Evaluai Tingkat sangat kami harapkan demi kesempurnaan pelaksanaan
dan penyusunan laporan perlombaan perkembangan Tahun berikutnya.
Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan kami mohon maaf yang sebesar besarnya
dan terimakasih atas perhatiannya.Semoga Tuhan yang Maha Esa, ALLAH SWT
senantiasda memberi kita nikmat kesehatan dan petunjuk sehingga kita mampu terus
bekarya dan mengabdi pada Bangsa dan Negara tercinta Aamiin.

TIM PENILAIAN PERLOMBAAN/EVALUASI PERKEMBANGAN DESA DAN


KELURAHANTINGKAT KECAMATAN BUNGURAN TIMUR
TAHUN 2019

KETUA SEKRETARIS

LUKMAN,S.Sos MARIANI

35
DESA SUNGAI ULU

KELURAHAN RANAI DARAT

DESA SEPEMPANG

36
DESA SUNGAI ULU

DESA SEPEMPANG

DESA SEPEMPANG

37
KELURAHAN BANDARSYAH

DESA BATU GAJAH

KELURAHAN BANDARSYAH

38
DESA SUNGAI ULU

DESA SUNGAI ULU

KELURAHAN RANAI

39
DESA SEPEMPANG

DESA SEPEMPANG

40
BIODATA

NAMA SUHARDI, SE

NIP 19810512 200012 1 004

TEMPAT/TANGGAL LAHIR SINGGANG BULAN, 12 MEI 1981

JENIS KELAMIN LAKI-LAKI

AGAMA ISLAM

STATUS PERKAWINAN KAWIN

PEKERJAAN/JABATAN LURAH BANDARSYAH

ALAMAT RUMAH JL.SIHOTANG, RT.003/RW.005


KEL.RANAI
MASA JABATAN 16 AGUSTUS 2018 SAMPAI
SEKARANG
NO.HP 085264828233

41
BIODATA

NAMA HADERI

NIP 19700040 222007 1 051

TEMPAT/TANGGAL LAHIR SEPEMPANG, 02 APRIL 1970

JENIS KELAMIN LAKI-LAKI

AGAMA ISLAM

STATUS PERKAWINAN KAWIN

PEKERJAAN/JABATAN PJS. KADES SEPEMPANG

ALAMAT RUMAH DESA SEPEMPANG

MASA JABATAN 06 JUNI 2018 SAMPAI


SEKARANG
NO.HP 082173785418

42

Anda mungkin juga menyukai