Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK

TUGAS KELOMPOK PERTEMUAN KE-2 MATERI DENVER II

Dosen Mata Kuliah :


Sugiarti, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An.

Disusun oleh:

Kelompok 3 Str Reguler 2

Mustika Ayu Pitaloka (1914301068) Sinta Rizqiani (1914301082)


Feni Meliani (1914301085) Evita Adhe Rahma E (1914301079)
Rara Suci Ariyati (1914301077) Tasya Dwinta (1914301056)
Sindi Artika (1914301065) Veronica Anggraini (1914301091)
Amri Wijaya Rahman (1914301094) M. Luthfan Amirudin (1914301095)
Augy Alfandito (1914301093) Elva Nuri Sakinah (1914301055)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah pada mata kuliah Keperawatan Anak. Makalah ini yang berjudul “TUGAS
KELOMPOK PERTEMUAN KE-2 MATERI DENVER II”

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen kami Ibu Sugiarti, M.Kep.,
Ns.Sp.Kep.An. serta teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide sehingga
makalah ini dapat disusun dengan baik.

Kami berharap, makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun supaya makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Bandar Lampung, 20 Juli 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1

1.2 Rumusan Masalah


1

1.3 Tujuan
1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Ostitis Media
2

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Mastoiditis


15

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
28

DAFTAR PUSTAKA…………………..……….…………………………………………29
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lakukan skrining tumbuh kembang anak sendiri untuk memastikan perkembangannya


sesuai dengan usia. Hal ini karena banyak orang tua yang bertanya-tanya mengenai tumbuh
kembang anaknya setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun. Apakah anak sudah
berkembang sesuai tahapan usianya? Apakah ada keterlambatan? Apakah berbahaya? Apa yang
harus dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak?

Memantau tumbuh kembang anak sangat penting agar kita sebagai orang tua tidak
menyesal di kemudian hari. Dengan memantau tumbuh kembang anak, orang tua bisa
mengobservasi apakah ada hal-hal yang mengkhawatirkan pada anak.

Namun terkadang, kekhawatiran orang tua cenderung berlebihan, apalagi jika


tumbuh kembang anak sendiri dibandingkan dengan tumbuh kembang anak orang lain.
Melihat anak orang lain sudah mampu melakukan ini itu, orang tua menjadi panik dan
stres sendiri.

Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini untuk membahas tentang mengecek tumbuh
kembang anak sendiri sesuai dengan ceklis skrining tumbuh kembang anak yang lebih valid,
yakni Tes Denver II.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan Tes Denver II?


b.
1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui tentang Tes Denver II


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes Denver II


Denver Developmental Screening Test (DDST) atau yang dikenal dengan
Tabel/Tes Denver merupakan alat skrining tumbuh kembang anak untuk
menemukan penyimpangan perkembangan pada anak usia 0-6 tahun.

Dalam perkembangannya, DDST mengalami beberapa kali revisi. Revisi terakhir


adalah Denver II yang merupakan hasil revisi dan standardisasi dari DDST dan
DDSTR (Revised Denver Developmental Screening Test). Perbedaan Denver II
dengan pendahulunya terletak pada item-item test, bentuk, interpretasi, dan
rujukan.

B. Tujuan Tes Denver II


Tujuannya adalah menilai tingkat perkembangan anak sesuai kelompok seusianya,
serta digunakan untuk memonitor dan memantau  perkembangan bayi atau anak
dengan resiko tinggi terjadinya penyimpangan perkembangan secara berkala.

Tes ini dapat memberikan jaminan kepada orang tua atau bermanfaat dalam
mengidentifikasi berbagai masalah dini yang mengancam tumbuh kembang anak.

Tes ini hanyalah salah satu dari metode screening (deteksi) terhadap kelainan
tumbuh kembang anak. Dan penting diperhatikan tes ini diarahkan untuk
membandingkan kemampuan seorang anak dengan anak yang lain yang seusianya,
bukan sebagai pengganti evaluasi diagnostik dan pemeriksaan  fisik anak.

Tabel Denver II ini banyak dipergunakan untuk menemukan


terjadinya penyimpangan perkembangan, terutama perkembangan berbicara pada
anak. Tes ini juga tidak untuk mendiagnosa ketidakmampuan dan kesukaran
belajar, gangguan bahasa atau gangguan emosional, subtitusi evaluasi diagnostik atau
pemeriksaan fisik anak.
Tes Denver II bukanlah tes IQ, melainkan untuk memantau perkembangan anak dari 4
aspek, yakni aspek perilaku sosial, motorik halus, motorik kasar dan bahasa sesuai
dengan kelompok usia anak. Dalam perkembangan bahasa, skrining tumbuh kembang
anak diukur kemampuan untuk berbicara spontan, memberikan respon terhadap suara,
dan mengikuti perintah. Bahasa meliputi segala bentuk komunikasi, baik secara lisan,
isyarat, ekspresi, bahasa tubuh, tulisan atau seni.

C. Isi DDST
Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan umur anak antara
0 samapi dengan 6 tahun dan dibagi kedalam beberapa aspek yaitu kepribadian/tingkah
laku sosial (personal sosial), gerakan motorik halus (fine motor adaptive), perkembangan
motorik kasar (gross motor), dan perkembangan bahasa (language). Dalam
perkembangan bahasa, anak diukur kemampuan untuk berbicara spontan, memberikan
respon terhadap suara, dan mengikuti perintah. Bahasa meliputi segala bentuk
komunikasi, baik secara lisan, isyarat, ekspresi, bahasa tubuh, tulisan atau seni. Bahasa
merupakan aspek paling penting dan sering digunakan (Adriana, 2011)

D. Formulir DDST
Formulir DDST terdiri dari atas satu lembar kertas, pada bagian depan terdapat tentang
test dan pada halaman belakang terdapat petunjuk pelaksanaan.
1. Pada halaman depan terdapat skala umur dalam bulan dan tahun pada garis horizontal
atas dan bawah.
2. Pada halaman depan kiri atas terdapat neraca umur yang menujukan 25%, 50%, 75%
dan 90%.
3. Pada kanan bawah terdapat kotak kecil berisi tes perilaku untuk membandingkan
perilaku anak selama tes dengan perilaku pada keseharian.
4. Pada bagian tengah terdapat 125 item yang di gambarkan dalam neraca umur 25%,
50%, 75%, dan 90% dari seluruh sample standar anak normal yang dapat
melaksanakan tugas tersebut.
Gambar Formulir Tes Denver II
Gambar Petunjuk Pelaksaan Tes Denver II

E. Penentuan umur
Menentukan umur sebagai patokan sebagai berikut;
1. 1 bulan = 30-31 hari.
2. 1 tahun = 12 bulan.
3. Umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah.
4. Umur lebih dari atau sama dengan 15 dibulatkan keatas.
5. Apabila anak lahir premature maka dilakukan pengurangan umur, missal premature 6
minggu maka dikurangi 1 bulan 2 minggu.
6. Apabila anak lahir maju atau mundur 2 minggu tidak dilakukan penyesuaian umur
7. Cara menghitung umur adalah sebagai berikut:
8. Tulis tanggal, bulan, dan tahun dilaksanakan tes.
9. Kurangi dengan cara bersususn dengan tanggal, bulan, tahun kelahiran anak.
10. Jika jumlah hari yang dikurangi lebih besar maka ambil jumlah hari yang sesuai
dengan bulan yang didepannnya (missal Oktober 31 hari, November 30 hari).
11. Hasilnya adalah umur anak dalam tahun, bulan dan hari.

F. Pelaksanaan tes
Hal yang harus diperhatikan saat tes adalah;
1. Semua item di ujikan dengan prosedur yang sudah terstandarisasi.
2. Perlu kerjasama dari anak, anak harus merasa tenang, aman, senang dan sehat.
3. Tersedia ruangan yang cukup luas dan berikan kesan santai dan menyenangkan.
4. Dahulukan item yang lebih mudah, dan berikan pujian ketika anak berhasil
melakukan dengan baik.
5. Pelaksanaan test untuk semua sector dimulai dari item sebelah kiri garis umur lalu di
lanjut ke item sebelah kanan garis lurus.
6. Jumlah item yang dinilai tergantung jumlah waktu yang tersedia.

G. Scoring penilaian tes


1. L = Lulus/ lewat = Passed/P
Jika anak dapat melakukan uji coba dengan baik.
2. G = Gagal = Fail/F
Jika anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik.
3. TaK = Tak ada Kesempatan = No Opportunity/NO
Jika anak tidak punya kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan.Skor ini digunakan untuk kode L/Laporan orang tua/pengasuh anak. Misal
pada anak retardasi mental/ down syndrome.
4. M = Menolak = Refuse/R
Jika anak menolak melakukan test karena faktor sesaat, seperti lelah, menangis atau
mengantuk.
H. Interpretasi nilai
1. Penilaian per item
a) Penilaian lebih/advance(perkembangan anak lebih)
Termasuk kategori ini ketika anak lulus pada uji coba item yang berada di kanan
garis umur dan ketika anak menguasai kemampuan anak yang lebih tua dari
umurnya.
b) Penilaian OK atau normal
Termasuk kategori normal ketika anak gagal/menolak pada item di kanan garis
umur, lulus atau gagal atau menolak pada item di garis umur terletak diantara 25-
75%.
c) Penilaian caution/peringatan
Termasuk kategori ini ketika anak gagal/menolak pada item dalam garis umur
yang berada diantara 75-90%.Tulis C disebelah kanan kotak.
d) Penilaian Delayed/keterlambatan
Termasuk kategori ini bila gagal/menolak pada item yang berada di sebelah kiri
garis umur.
e) Penilaian Tidak ada Kesempatan
Termasuk kategori ketika orang tua laporkan bahwa anak tidak ada kesempatan
untuk melakukan mencoba, dan item ini tidak perlu diinterpretasikan.
2. Interpretasi tes Denver II
a) Normal
Dikatakan normal saat tidak ada penilaian delayed (keterlambatan), paling banyak
1 caution (peringatan), dan lakukan ulang pemeriksaan pada control berikutnya.
b) Suspect
Dikatakan suspect saat terdapat 2 atau lebih caution (peringatan), terdapat 1 atau
lebih delayed (terlambat) yang terjadi karena fail/kegagalan bukan karena
menolak/refuse. Dilakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan
rasa takut, sakit, dan lelah.
c) Untestable (tidak dapat di uji)
Dikatakan untestable saat terdapat 1 atau lebih skor delayed (terlambat), dan/atau
terdapat 2 atau lebih caution(peringatan). Dalam hal ini delayed atau caution
kaeena penolakan/refuse bukan karena kegagalan/fail. Dilakukan uji ulang 1-2
minggu kemudian.
I. Prosedur penilaian
1. Tujuan : untuk menilai perkembangan anak pada empat aspek yaitu perkembangan
motorik kasar, motorik halus, bahasa dan sosial.
2. Alat: alat peraga sepeti benang wol, manic-manik, kubus warna merahhijau-biru,
permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil, cangkir plastic,
kertas kosong dan cangkir dengan pegangan, penggaris, serta lembar formulir DDST.
3. Cara pengukuran
a) Tetapkan usia kronologis anak jika anak prematur.
b) Buat garis lurus (vertikal) dari atas sampai bawah sesuai dengan usia anak.
c) Uji semua item dengan cara:
a. Pertama pada tiap sektor, uji 3 hal yang berada di sebelah kiri garis
umur tanpa menyentuh batas usia
b. Kedua uji hal yang berpotongan pada garis usia
c. Ketiga hal sebelah kanan tanpa menyentuh garis usia sampai anak
gagal
d. Hitung berapa banyak yang Fail dan Pass.
e. Tentukan hasil penilaian.

J. Pembahasan Kasus 3
Kasus 3. Anak C perempuan dengan tanggal lahir 4 Februari tahun 2020, hari ini tanggal 11
Maret 2021 akan dilakukan pemeriksaan deteksi dini penyimpangan perkembangan dengan
menggunakan form Denver II. Ibu menyatakan anak dengan riwayat kelahiran prematur 6
bulan. Diketahui kemampuan anak pada keempat sektor/bidang yang dinilai sebagai berikut:

Adaptif-Motorik
Personal sosial: Bahasa Motorik Kasar
Halus
Berusaha mencapai Mengambil 7 kubus Meniru bunyi Berdiri dengan
mainan (lulus) P (lulus) P kata-kata (lulus) P pegangan (lulus) P
Makan sendiri (lulus) Memegang dengan Papa/mama tidak Bangkit untuk berdiri
P ibu jari dan jari spesifik (lulus) P (lulus) P
Tepuk tangan (lulus) (lulus) P Kombinasi silabel Bangkit terus duduk
P Membenturkan 2 (lulus) P (lulus) P
Menyatakan kubus (lulus) P Mengoceh (lulus) Berdiri dua detik
keinginan (lulus) P Menaruh kubus di P (gagal) F
Daag-daag dengan cangkir (lulus) P Papa/mama Berdiri sendiri (gagal)
tangan (lulus) P Mencorat-coret spesifik (gagal) F F
Main bola dengan (lulus) P 1 kata (gagal) F Membungkuk
pemeriksa (menolak) Ambil manik-manik 2 kata (gagal) F kemudian berdiri
R ditunjukkan (gagal) 3 kata (gagal) F (gagal) F
Menirukan kegiatan F 6 kata (gagal) F Berjalan dengan baik
(gagal) F Menara dari 2 kubus Menunjuk dua (gagal) F
Minum dengan (gagal) F gambar (gagal) F Berjalan mundur
cangkir (gagal) F Menara dari 4 kubus Kombinasi kata (gagal) F
Membantu di rumah (gagal) F (gagal) F Lari (gagal) F
(gagal) F Berjalan naik tangga
Menggunakan (gagal) F
sendok/garpu (gagal)
F
Membuka pakaian
(gagal) F

a. Lakukan perhitungan umur pada Anak B, tuangkan dalam format Denver II dan lakukan
penilaian test sesuai data pada kasus di atas
Ket : garis merah adalah garis umur anak

Penentuan Umur Anak

Diketahui : Anak C Perempuan


Tanggal Lahir 4 Februari 2020
Tanggal tes 11 Maret 2021
Riwayat lahir premature 6 bulan
Ditanya : Berapakah umur anak C?
Pembahasan :
Rumus : Umur = (Tanggal tes – Tanggal lahir) – premature
Umur = 11 03 2021
04 02 2020
7 hr 1bln 1th - (13 bln 7hr) - prematur
13 bln 7hr – 6 bln = 7 bln 7 hr
Jadi, umur anak C adalah 7 bulan 7 hari (7 bulan)

b. Interpretasi hasil test pada masing-masing sektor/bidang (Advance/ Normal/ Caution/


Delayed)
1. Personal Sosial
Kiri garis : - berusaha mencapai mainan (lulus)
- Makan sendiri (lulus)
Berpotongan : - tepuk tangan (lulus)
- Menyatakan keinginan (lulus) P
- Daag-daag dengan tangan (lulus) P
Kanan garis : Main bola dengan pemeriksa (menolak) R
Menirukan kegiatan (gagal) F
Minum dengan cangkir (gagal) F
Membantu di rumah (gagal) F
Menggunakan sendok/garpu (gagal) F
Membuka pakaian (gagal) F
Hasil : Normal
* Termasuk kategori normal ketika anak gagal/menolak pada item di kanan garis
umur, lulus atau gagal atau menolak pada item di garis umur terletak diantara 25-
75%.
2. Adaptif – Motorik Halus
Kiri garis : Tidak ada
Berpotongan : Mengambil 7 kubus (lulus) P
Membenturkan 2 kubus (lulus) P
Kanan garis : Memegang dengan ibu jari dan jari (lulus) P
Menaruh kubus di cangkir (lulus) P
Mencorat-coret (lulus) P
Ambil manik-manik ditunjukkan (gagal) F
Menara dari 2 kubus (gagal) F
Menara dari 4 kubus (gagal) F
Hasil : Normal
* Termasuk kategori normal ketika anak gagal/menolak pada item di kanan garis
umur, lulus atau gagal atau menolak pada item di garis umur terletak diantara 25-
75%.
3. Bahasa
Kiri garis : tidak ada
Berpotongan : Meniru bunyi kata-kata (lulus) P
Papa/mama tidak spesifik (lulus) P
Kombinasi silabel (lulus) P
Mengoceh (lulus) P
Kanan garis : Papa/mama spesifik (gagal) F
1 kata (gagal) F
2 kata (gagal) F
3 kata (gagal) F
6 kata (gagal) F
Menunjuk dua gambar (gagal) F
Kombinasi kata (gagal) F
Hasil : Normal
* Termasuk kategori normal ketika anak gagal/menolak pada item di kanan garis
umur, lulus atau gagal atau menolak pada item di garis umur terletak diantara 25-
75%.

4. Motorik Kasar
Kiri garis : tidak ada
Berpotongan : Berdiri dengan pegangan (lulus) P
Kanan garis : Bangkit untuk berdiri (lulus) P
Bangkit terus duduk (lulus) P
Berdiri dua detik (gagal) F
Berdiri sendiri (gagal) F
Membungkuk kemudian berdiri (gagal) F
Berjalan dengan baik (gagal) F
Berjalan mundur (gagal) F
Lari (gagal) F
Berjalan naik tangga (gagal) F
Hasil : Normal
* Termasuk kategori normal ketika anak gagal/menolak pada item di kanan garis
umur, lulus atau gagal atau menolak pada item di garis umur terletak diantara 25-
75%.
c. Kesimpulan akhir dari hasil test tersebut (Normal/ Suspect/ Untestable)
Maka dapat disimpulkan bahwa Anak C Normal karena dikatakan normal saat tidak ada
penilaian delayed (keterlambatan), paling banyak 1 caution (peringatan), dan lakukan
ulang pemeriksaan pada control berikutnya.

d. Tindak lanjut dari hasil skrining perkembangan tersebut


1. Lakukan ulang pemeriksaan pada control berikutnya
2. Tabel Denver II sebaiknya tidak dijadikan patokan mati perkembangan anak
3. Konsultasikan dengan dokter atau ahli jika anak menunjukkan tanda-tanda
keterlambatan perkembangan
4. Ibu bisa melakukan stimulasi-stimulasi yang diperlukan untuk mengoptimalkan
tumbuh kembang anak serta tidak panic dalam menyikapi tumbuh kembang anak

Anda mungkin juga menyukai