Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA OLEH

PEMERINTAH DESA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI


MASYARAKAT DI DESA WARINGINSARI KECAMATAN
LANGENSARI KOTA BANJAR

Agus Nurulsyam Suparman1 Gilang Yuniar Rahman2


FISIP-Universitas Galuh
agusnurulsyams@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian yang penulis lakukan berawal dari adanya masalah 1) masih adanya
masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, 2) masih adanya
masyarakat yang kesulitan untuk membuka usaha, dan 3) masih adanya
masyarakat yang kesulitan untuk mengembangkan usahanya. Berdasarkan
masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1)
Bagaimana pendirian Badan Usaha Milik Desa oleh Pemerintah Desa di Desa
Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar? 2) Bagaimana pemberdayaan
ekonomi masyarakat di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar?
3) Seberapa besar pengaruh pendirian Badan Usaha Milik Desa oleh Pemerintah
Desa terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Waringinsari
Kecamatan Langensari Kota Banjar? Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
9.385 orang dan sampel penelitian sebanyak 99 orang. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu teknik simple random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan.
Sedangkan untuk menentukan tingkat hubungan menggunakan rumus koefisien
korelasi dan menentukan tingkat pengaruh menggunakan rumus koefisien
determinasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa: 1) Pendirian Badan
Usaha Milik Desa di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar
telah dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini ditunjukan dengan skor rata-rata
sebesar 296,8 dan jika dipersentasikan hasilnya 59,95% termasuk ke dalam
kategori cukup baik. 2) Pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Waringinsari
Kecamatan Langensari Kota Banjar telah dilaksanakan dengan cukup baik. Hal
ini dapat ditunjukan dengan skor rata-rata sebesar 257,5 dan jika
dipersentasikan hasilnya 52,02%, termasuk ke dalam kategori cukup baik, dan 3)
Terdapat pengaruh antara pendirian Badan Usaha Milik Desa oleh Pemerintah
Desa terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Waringinsari
Kecamatan Langensari Kota Banjar. Hal ini ditunjukan dengan hasil koefisien
determinasi sebesar 23,3% yang termasuk ke dalam kategori pengaruhnya cukup
berarti.

Kata Kunci: Pendirian Badan Usaha Milik Desa, Pemberdayaan Ekonomi


Masyarakat

H a l a m a n | 81
A. PENDAHULUAN Desa Waringinsari Kecamatan
Pemberdayaan masyarakat Langensari Kota Banjar diduga
merupakan salah satu strategi disebabkan oleh hal-hal berikut:
pembangunan untuk mewujudkan 1. Minimnya lapangan pekerjaan yang
masyarakat yang adil, makmur dan diciptakan Badan Usaha Milik Desa
sejahtera. Sebagai suatu strategi bagi masyarakat. Seperti diketahui
pembangunan, pemberdayaan dapat bahwa Badan Usaha Milik Desa
diartikan sebagai upaya untuk “Waringinsari” hanya memiliki dua
menciptakan atau meningkatkan unit usaha yaitu unit usaha
kapasitas masyarakat, baik secara Perkreditan dan unit usaha Payment
individu maupun berkelompok, dalam Point Online Bank (PPOB).
memecahkan berbagai persoalan terkait 2. Kredit yang diberikan Badan Usaha
upaya peningkatan kualitas hidup, Milik Desa “Waringinsari” kepada
kemandirian, dan kesejahteraannya. masyarakat jumlahnya masih relatif
Berkaitan dengan hal tersebut, kecil. Hal itu disebabkan modal
perlu adanya lembaga ekonomi desa yang dimiliki Badan Usaha Milik
yang dapat mengakomodir kebutuhan Desa relatif kecil.
masyarakat dan sekaligus dapat 3. Minimnya kegiatan pendidikan dan
meningkatkan perekonomian desa. pelatihan kewirausahaan bagi
Lembaga ekonomi desa yang dimaksud masyarakat sehingga masyarakat
adalah Badan Usaha Milik Desa. kurang memiliki keterampilan dan
Berdasarkan hasil penjajagan pengetahuan dalam mengelola atau
yang penulis lakukan di lokasi mengembangkan usaha.
penelitian, diketahui bahwa Selanjutnya untuk mempermudah
pemberdayaan ekonomi masyarakat proses penganalisaan terkait dengan
melalui Badan Usaha Milik Desa di permasalahan di atas, maka disusun
Desa Waringinsari masih kurang rumusan masalah penelitian ini, yaitu
optimal. Hal ini dapat dilihat dari hal- sebagai berikut:
hal berikut: 1. Bagaimana pendirian Badan Usaha
1. Masih ada masyarakat yang Milik Desa oleh Pemerintah Desa
kesulitan dalam memenuhi di Desa Waringinsari Kecamatan
kebutuhan sehari-hari. Langensari Kota Banjar?
2. Masih ada masyarakat yang 2. Bagaimana pemberdayaan ekonomi
kesulitan untuk membuka usaha. masyarakat di Desa Waringinsari
3. Masih ada masyarakat yang Kecamatan Langensari Kota
kesulitan untuk mengembangkan Banjar?
usaha yang dijalankannya. 3. Seberapa besar pengaruh pendirian
Masih kurang optimalnya Badan Usaha Milik Desa oleh
pemberdayaan ekonomi masyarakat Pemerintah Desa terhadap
melalui Badan Usaha Milik Desa di pemberdayaan ekonomi masyarakat

H a l a m a n | 82
di Desa Waringinsari Kecamatan 3. memelihara dan meningkatkan
Langensari Kota Banjar? adat kebiasaan gotong royong
masyarakat, gemar menabung
B. LANDASAN TEORITIS secara tertib, teratur, dan
Berdasarkan Pasal 87 ayat (1) berkelanjutan;
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 4. mendorong tumbuh dan
tentang Desa disebutkan bahwa “desa berkembangnya kegiatan ekonomi
dapat mendirikan Badan Usaha Milik masyarakat desa;
Desa yang dikelola dengan semangat 5. mendorong berkembangnya usaha
kekeluargaan dan kegotongroyongan”. sektor informal untuk dapat
Menurut Tim Pusat Kajian menyerap tenaga kerja masyarakat
Dinamika Sistem Pembangunan di desa;
(2007:12) secara umum pendirian 6. meningkatkan kreativitas
Badan Usaha Milik Desa dimaksudkan berwirausaha anggota masya-rakat
untuk: desa yang berpenghasilan rendah.
a. Meningkatkan pelayanan kepada Untuk mengukur sejauhmana
masyarakat (standar pelayanan pendirian Badan Usaha Milik Desa
minimal), agar berkembang usaha oleh Pemerintah Desa maka digunakan
masyarakat di desa. teori menurut Tim Pusat Kajian
b. Memberdayakan desa sebagai Dinamika Sistem Pembangunan
wilayah yang otonom berkenaan (2007:15-17) tentang aktivitas yang
dengan usaha-usaha produktif bagi harus dilakukan dalam persiapan
upaya pengentasan kemiskinan, pendirian Badan Usaha Milik Desa,
pengangguran dan peningkatan yaitu sebagai berikut:
PADesa. 1. Mendesain struktur organisasi.
c. Meningkatkan kemandirian dan Badan Usaha Milik Desa merupakan
kapasitas desa serta masyarakat sebuah organisasi, maka diperlukan
dalam melakukan penguatan adanya struktur organisasi.
ekonomi di desa 2. Menyusun job description
Menurut Ketut (2011:65) tujuan (gambaran pekerjaan).
pembentukan Badan Usaha Milik Desa Penyusunan job deskripsi bagi
adalah untuk: setiap pengelola Badan Usaha Milik
1. Menghindarkan para anggota Desa diperlukan agar dapat
masyarakat desa dari pengaruh memperjelas peran dari masing-
pemberian pinjaman uang dengan masing orang.
bunga tinggi yang merugikan 3. Menetapkan sistem koordinasi.
masyarakat; Koordinasi adalah aktivitas untuk
2. meningkatkan peranan masyarakat menyatukan berbagai tujuan yang
desa dalam mengelola sumber- bersifat parsial ke dalam satu tujuan
sumber pendapatan lain yang sah; yang umum.

H a l a m a n | 83
4. Menyusun bentuk aturan kerjasama Mardi Yatmo Hutomo (2000:3)
dengan pihak ketiga. memberikan penjelasan sebagai
5. Menyusun pedoman kerja organisasi berikut:
Badan Usaha Milik Desa. Pemberdayaan ekonomi
6. Menyusun desain sistem informasi. masyarakat adalah penguatan
Badan Usaha Milik Desa merupakan pemilikan faktor-faktor
lembaga ekonomi desa yang bersifat produksi, penguatan
terbuka. penguasaan distribusi dan
7. Menyusun rencana usaha (business pemasaran, penguatan
plan). masyarakat untuk mendapatkan
8. Menyusun sistem administrasi dan gaji/upah yang memadai.
pembukuan.
9. Melakukan proses rekruitmen. Untuk mengukur pemberdayaan
10. Menetapkan sistem penggajian ekonomi masyarakat maka digunakan
dan pengupahan. teori menurut Edi Suharto (Mardikanto
Pemberdayaan masyarakat dan Soebiato, 2015:170) tentang
merupakan suatu upaya untuk adanya 5 (lima) aspek penting yang
meningkatkan kemampuan dan dapat dilakukan dalam melakukan
kemandirian masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya
berbagai aspek kehidupan. Menurut melalui pelatihan dan advokasi
Mas‟oed (Mardikanto dan Soebiato, terhadap masyarakat miskin, yaitu:
2013:26) mengatakan bahwa 1. Motivasi.
„pemberdayaan diartikan sebagai upaya Dalam hubungan ini, setiap keluarga
untuk memberikan daya harus dapat memahami nilai
(empowerment) atau penguatan kebersamaan, interaksi sosial dan
(strenghening) kepada masyarakat‟. kekuasaan melalui pemahaman akan
Sedangkan menurut Mardikanto dan haknya sebagai warga negara dan
Soebiato (2013 : 28 ) diartikan sebagai: anggota masyarakat.
Upaya peningkatan kemampuan 2. Peningkatan kesadaran dan
masyarakat (miskin, marjinal, pelatihan kemampuan.
terpinggirkan) untuk Peningkatan kesadaran masyarakat
menyampaikan pendapat dan atau dapat dicapai melalui pendidikan
kebutuhannya, pilihan- dasar, perbaikan kesehatan,
pilihannya, berpartisipasi, imunisasi dan sanitasi. Sedangkan
bernegosiasi, mempengaruhi dan keterampilan-keterampilan dalam
mengelola kelembagaan vokasional bisa dikembangkan
masyarakatnya secara melalui cara-cara partisipatif.
bertanggungjawab. 3. Manajemen Diri.
Mengenai pengertian dari Setiap kelompok masyarakat harus
pemberdayaan ekonomi masyarakat, mampu memilih pemimpin mereka

H a l a m a n | 84
sendiri dan mengatur kegiatan pengujian teori yang terdiri dari
mereka sendiri. variabel-variabel, diukur dengan
4. Mobilisasi sumberdaya. angka, dan dianalisis dengan
Untuk memobilisasi sumberdaya prosedur statistik untuk
masyarakat, diperlukan menentukan apakah generalisasi
pengembangan metode untuk prediktif teori tersebut benar.
menghimpun sumber-sumber Berdasarkan pengertian diatas,
individual melalui tabungan reguler dapat dipahami bahwa metode
dan sumbangan sukarela dengan penelitian kuantitatif adalah suatu
tujuan menciptakan modal sosial. metode yang berfungsi untuk
5. Pembangunan dan pengembangan mendeskripsikan atau memberi
jejaring. gambaran terhadap objek yang diteliti
Pengorgaisasian kelompok- melalui data atau sampel yang telah
kelompok swadaya masyarakat pelu terkumpul.
disertai dengan peningkatan Unit analisis dalam penelitian ini
kemampuan para anggotanya adalah seluruh warga masyarakat Desa
membangun dan mempertahankan Waringinsari Kecamatan Langensari
jaringan dengan berbagai sistem Kota Banjar. Adapun yang menjadi
sosial di sekitarnya. populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh warga masyarakat Desa
C. METODE PENELITIAN Waringinsari yang berjumlah 9.385
Dalam penelitian ini, penulis orang. Sementara yang dijadikan
menggunakan metode penelitian sebagai sampel penelitian sebanyak 99
deskriptif kuantitatif.Menurut pendapat orang.
Tan (dalam Silalahi, 2009:28) Adapun teknik pengumpulan data
penelitian deskriptif adalah: yang digunakan penulis dalam
Penelitian yang bertujuan penelitian ini adalah sebagai erikut:
menggambarkan secara tepat 1. Studi Kepustakaan, yaitu teknik
sifat-sifat suatu individu, pengumpulan data yang dilakukan
keadaan, gejala, atau kelompok
dengan cara mempelajari teori-
tertentu, atau untuk menentukan
frekuensi atau penyebaran suatu teori yang ada kaitannya dengan
gejala atau frekuensi adanya masalah yang diteliti.
hubungan tertentu antara suatu 2. Studi Lapangan, yaitu teknik
gejala dan gejala lain dalam pengumpulan data yang diperoleh
masyarakat. secara langsung dilokasi penelitian
Sementara itu, pengertian metode melalui cara:
penelitian kuantitatif menurut Silalahi a. Observasi, yaitu teknik
(2015 : 100) adalah: pengumpulan data dengan
Sebuah penyelidikan tentang cara mengamati secara
masalah sosial berdasarkan pada

H a l a m a n | 85
langsung terhadap objek (Suharsimi Arikunto, 2009:199)
penelitian. Keterangan:
b. Wawancara, yaitu teknik a. Total Skor : jumlah skor
pengumpulan data dengan kenyataan untuk masing-masing
cara melakukan wawancara item (kedua variabel)
atau tanya jawab dengan b. Skor Ideal : skor tertinggi x
narasumber. jumlah responden (5 x 99)
c. Kuisioner atau disebut juga 4. Menghitung koefisien korelasi
angket adalah teknik antara dua vairabel menggunakan
pengumpulan data yang rumus koefisien korelasi product
dilakukan dengan cara moment (r), dengan rumus sebagai
menyebarluaskan pertanyaan. berikut:
Dalam penelitian ini penulis 𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
menggunakan teknik analisis data 𝑥2 𝑦2
kuantitatif dengan langkah-langkah
sebagai berikut: Keterangan :
1. Menentukan rentang, yaitu dengan 𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi
cara skor/nilai tertinggi dikurangi 𝑥2 : 𝑥 − 𝑥 2
skor/nilai terendah. 𝑦2 : 𝑦 − 𝑦 2
2. Menentukan Kategori Penilaian 𝑥𝑦 : Jumlah hasil kali
3. Dalam distribusi frekuensi, total dari x dengan y
skor kenyataan masing-masing item (Sugiyono, 2014:183)
dapat dipersentasikan dengan Untuk memberikan interpretasi
perhitungan sebagai berikut: seberapa besar hubungan variabel
bebas(X)terhadap variabel terikat (Y),
total skor maka penulis akan menggunakan
100% pedoman menurut Sugiyono
skor ideal
(2014:184) sebagai berikut:

Tabel.1
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,19 Sangat rendah
0,20 – 0.399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 SangatTinggi
Sugiyono (2014: 184)

H a l a m a n | 86
5. Menghitung koefisien determinasi r : Koefisien Korelasi Product
dengan menggunakan rumus Moment
menurut (Sugiyono, 2012:215) Untuk menentukan seberapa
sebagai berikut: besar pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel terikar (Y), maka
kd = r2 x 100% penulis akan menggunakan pedoman
menurut Jalaluddin Rahmat (2009:90)
Keterangan : sebagai berikut:
Kd: Koefisien Determinasi
Tabel. 2
Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh


< 4% Pengaruhnya rendah sekali
5%-16% Pengaruhnya rendah tapi pasti
17%-49% Pengaruhnya cukup berarti
50%-81% Pengaruhnya tinggi/kuat
82% > Pengaruhnya sangat kuat
(Jalaluddin Rakhmat, 2009 : 90)
6. Menguji tingkat signifikansi atau D. HASIL PENELITIAN DAN
menjawab hipotesis yang penulis PEMBAHASAN
ajukan digunakan uji t dengan 1. Pendirian Badan Usaha Milik
rumus sebagai berikut: Desa oleh Pemerintah Desa di
Desa Waringinsari Kecamatan
r n–2
t= Langensari Kota Banjar
2
1–r Berdasarkan hasil jawaban
Keterangan: angket yang penulis bagikan kepada 99
t : nilai yang dihitung orang responden tentang pendirian
r : koefisien korelasi product moment Badan Usaha Milik Desa oleh
n : sampel dengan kaidah keputusan Pemerintah Desa di Desa Waringinsari
sebagai berikut: Kecamatan Langensari Kota Banjar,
Jika t hitung lebih kecil dari t tabel, maka maka apabila penulis rekapitulasikan
Ho diterima dan Ha ditolak. hasilnya adalah sebagai berikut:
Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka
Ha diterima.

H a l a m a n | 87
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Pendirian Badan
Usaha Milik Desa oleh Pemerintah Desa di Desa Waringinsari
Kecamatan Langensari Kota banjar

No. Pernyataan Skor Kategori Persentase Kategori


Merancang struktur organisasi
1 337 Baik 68,08 Baik
Badan Usaha Milik Desa
Adanya pembagian kerja masing-
2 masing bagian organisasi Badan 300 Cukup baik 60,61 Baik
Usaha Milik Desa
Menyusun gambaran pekerjaan
3 mengenai tugas pengelola Badan 332 Cukup baik 67,07 Baik
Usaha Milik Desa secara jelas
Menyusun gambaran pekerjaan
mengenai tanggung jawab
4 328 Cukup baik 66,26 Baik
pengelola Badan Usaha Milik Desa
secara jelas
Menyusun gambaran pekerjaan
mengenai wewenang pengelola
5 326 Cukup baik 65,86 Baik
Badan Usaha Milik Desa secara
jelas
Adanya kegiatan penyatuan tujuan
6 291 Cukup baik 58,79 Cukup baik
organisasi
Adanya pengaturan kerja
7 organisasi agar dalam bekerja tidak 296 Cukup baik 59,80 Cukup baik
saling bertentangan
Menyusun rencana kerja sama
8 290 Cukup baik 58,59 Cukup baik
dengan pihak ketiga
Membuat aturan kerja sama
9 274 Cukup baik 55,35 Cukup baik
dengan pihak ketiga
Menyusun Anggaran Dasar Badan
10 311 Cukup baik 62,83 Baik
Usaha Milik Desa
Menyusun Anggaran Rumah
11 297 Cukup baik 60,00 Cukup baik
Tangga Badan Usaha Milik Desa
Menyusun rancangan sistem
12 informasi kinerja pengelola Badan 269 Cukup baik 54,34 Cukup baik
Usaha Milik Desa
Menyusun rencana pengembangan
13 sistem informasi kinerja pengelola 250 Kurang baik 50,51 Cukup baik
Badan Usaha Milik Desa
Menyusun konsep usaha yang akan
14 276 Cukup baik 55,76 Cukup baik
dijalankan secara rinci
Menyusun strategi pengembangan
15 275 Cukup baik 55,56 Cukup baik
usaha yang akan dijalankan
Menyusun format laporan
16 administrasi Badan Usaha Milik 306 Cukup baik 61,82 Baik
Desa
Menyusun format laporan
17 pembukuan keuangan Badan 314 Cukup baik 63,43 Baik
Usaha Milik Desa
Mengadakan kegiatan perekrutan
18 275 Cukup baik 55,56 Cukup baik
calon pengelola BUMDes

H a l a m a n | 88
No. Pernyataan Skor Kategori Persentase Kategori
Melakukan pemilihan terhadap
19 calon pengelola Badan Usaha 295 Cukup baik 59,60 Cukup baik
Milik Desa
Menentukan gaji bagi pengelola
20 Badan Usaha Milik Desa sesuai 297 Cukup baik 60,00 Cukup baik
jabatannya
Menentukan upah/insentif bagi 293
21 pengelola Badan Usaha Milik Desa Cukup baik 59,19 Cukup baik
sesuai kinerjanya
Jumlah 6.232 1.259,01
Cukup baik Cukup baik
Rata-rata 296,8 59,95
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2017
Berdasarkan rekapitulasi hasil 2. Pemberdayaan Ekonomi
jawaban responden untuk variabel Masyarakat di Desa
pendirian Badan Usaha Milik Desa Waringinsari Kecamatan
oleh Pemerintah Desa di Desa Langensari Kota Banjar
Waringinsari Kecamatan Langensari Berdasarkan hasil jawaban
Kota Banjar diperoleh total skor angket yang penulis bagikan kepada 99
kenyataan sebesar 6.232 dengan skor orang responden tentang pemberdayaan
rata-rata 296,8 yang berarti termasuk ekonomi masyarakat di Desa
kategori cukup baik dan jika Waringinsari Kecamatan Langensari
dipersentasikan maka hasilnya sebesar Kota Banjar, maka apabila penulis
59,95% yang berarti termasuk ke rekapitulasikan hasilnya adalah sebagai
dalam kategori cukup baik. berikut:
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Untuk Variabel
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Desa Waringinsari
Kecamatan Langensari Kota Banjar

No. Pernyataan Skor Kategori Persentase Kategori


Direksi Badan Usaha Milik Desa
Kurang Cukup
1 memotivasi masyarakat untuk 257 51,92
baik baik
mengembangkan usahanya
Direksi Badan Usaha Milik Desa
Kurang Cukup
2 memotivasi masyarakat untuk 249 50,30
baik baik
menciptakan berbagai usaha baru
Adanya kegiatan peningkatan
Kurang Cukup
3 keterampilan bagi masyarakat secara 256 51,72
baik baik
berkelanjutan
Adanya kegiatan pelatihan
Cukup Cukup
4 kewirausahaan kepada masyarakat 266 53,74
baik baik
secara berkelanjutan
Direksi Badan Usaha Milik Desa
Kurang Cukup
5 memberikan pendampingan kepada 257 51,92
baik baik
masyarakat yang akan membuka usaha

H a l a m a n | 89
No. Pernyataan Skor Kategori Persentase Kategori
Direksi Badan Usaha Milik Desa
memberikan pembinaan kepada Kurang Cukup
6 250 50,51
masyarakat terkait pengelolaan usaha baik baik
yang dijalankannya
Adanya kegiatan sosialisasi mengenai
Cukup Cukup
7 upaya perluasan sumber-sumber daya 259 52,32
baik baik
yang dimiliki masyarakat
Adanya kegiatan peningkatan
keterampilan dan pengetahuan bagi Cukup Cukup
8 260 52,53
masyarakat terkait pengelolaan sumber baik baik
daya yang dimilikinya
Adanya pembinaan terhadap Cukup Cukup
9 263 53,13
kelompok-kelompok usaha masyarakat baik baik
Adanya kegiatan peningkatan
Cukup Cukup
10 keterampilan bagi anggota-anggota 258 52,12
baik baik
kelompok usaha masyarakat
Jumlah 2.575 Cukup 520,99 Cukup
Rata-rata 257,5 baik 52,02 baik
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2017
Berdasarkan rekapitulasi hasil Kota Banjar, maka terlebih dahulu
jawaban responden untuk variabel menghitung besarnya hubungan antara
pemberdayaan ekonomi masyarakat di variabel X dengan Variabel Y.
Desa Waringinsari Kecamatan Berdasarkan hasil perhitungan,
Langensari Kota Banjar diperoleh tota diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
skor kenyataan sebesar 2.575 dengan sebesar 0,483 dengan menggunakan
skor rata-rata 257,5 dan jika pedoman pedoman untuk memberikan
dipersentasikan maka hasilnya sebesar interpretasi koefisien korelasi yang
52,02% yang berarti termasuk ke dalam dikemukakan oleh Sugiyono
kategori cukup baik. (2014:184), termasuk pada kategori
3. Pengaruh Pendirian Badan sedang. Jadi, terdapat hubungan yang
Usaha Milik Desa oleh sedang antara pendirian Badan Usaha
Pemerintah Desa terhadap Milik Desa oleh Pemerintah Desa
Pemberdayaan Ekonomi terhadap pemberdayaan ekonomi
Masyarakat di Desa masyarakat di Desa Waringinsari
Waringinsari Kecamatan Kecamatan Langensari Kota Banjar.
Langensari Kota Banjar Berdasarkan hasil perhitungan,
Sebelum menganalisis pengaruh diperoleh nilai koefisien determinasi
variabel pendirian Badan Usaha Milik (kd) sebesar 23,3% dengan
Desa oleh Pemerintah Desa (variabel menggunakan pedoman untuk
X) terhadap pemberdayaan ekonomi memberikan interpretasi koefisien
masyarakat (variabel Y) di Desa determinasi yang dikemukakan oleh
Waringinsari Kecamatan Langensari Jalaluddin Rakhmat (2009:90),

H a l a m a n | 90
termasuk pada kategori pengaruhnya Desa Waringinsari Kecamatan
cukup berarti. Jadi, terdapat pengaruh Langensari Kota Banjar.
yang cukup berarti antara pendirian Selanjutnya untuk menjawab
Badan Usaha Milik Desa oleh hipotesis yang penulis ajukan maka
Pemerintah Desa terhadap penulis membandingkan antara nilai
pemberdayaan ekonomi masyarakat di thitungdengan ttabel.Adapun rumusan
hipotesisnya sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh antara pendirian Badan Usaha Milik Desa oleh
Pemerintah Desa terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di
Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara pendirian Badan Usaha Milik Desa
oleh Pemerintah Desa terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat
di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar

Berdasarkan pada hasil 1. Pendirian Badan Usaha Milik Desa


perhitungan, diperoleh thitung sebesar di Desa Waringinsari Kecamatan
6,182. Untuk mencari ttabel dengan Langensari Kota Banjar telah
keyakinan sebesar 95% dan taraf dilakukan dengan cukup baik. Hal
kesalahan (tingkat signifikansi) sebesar ini dapat ditunjukan dengan hasil
0,5%, uji dua pihak dengan dk= 99-2 = analisis yang penulis lakukan
97, maka diperoleh ttabel = 1,980. terhadap angket yang disebarkan
Dengan demikian, sesuai kaidah kepada 99 responden dan mendapat
apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari hasil skor rata-rata sebesar 296,8
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis Ha diterima, termasuk kategori cukup baik.
hipotesis Ho ditolak. Artinya, hipotesis Apabila dipersentasikan maka
yang penulis ajukan yaitu terdapat hasilnya sebesar 59,95% dan
pengaruh pendirian Badan Usaha Milik termasuk ke dalam kategori cukup
Desa oleh Pemerintah Desa terhadap baik.
pemberdayaan ekonomi masyarakat di 2. Pemberdayaan ekonomi
Desa Waringinsari Kecamatan masyarakat di Desa Waringinsari
Langensari Kota Banjar, dapat Kecamatan Langensari Kota Banjar
diterima. telah dilaksanakan dengan cukup
baik. Hal ini dapat ditunjukan
E. KESIMPULAN DAN SARAN dengan hasil analisis yang penulis
1. Kesimpulan lakukan terhadap angket yang
Berdasarkan hasil penelitian yang disebarkan kepada 99 responden
penulis lakukan, maka dapat diambil dan mendapat hasil skor rata-rata
beberapa simpulan yaitu sebagai sebesar 257,5 termasuk kategori
berikut: cukup baik.

H a l a m a n | 91
3. Terdapat pengaruh antara pendirian Langensari Kota Banjar, sebaiknya
Badan Usaha Milik Desa oleh dilakukan dengan cara menambah
pemerintah desa terhadap jumlah unit usaha dan pengelola
pemberdayaan ekonomi masyarakat Badan Usaha Milik Desa
di Desa Waringinsari Kecamatan “Waringinsari”, meningkatkan
Langensari Kota Banjar. Hal ini keterampilan dan pengetahuan
dapat ditunjukan dengan hasil pengelola dengan cara memberikan
koefisien determinasi sebesar pendidikan dan pelatihan secara
23,3% yang berarti termasuk ke berkelanjutan.
dalam kategori pengaruhnya cukup
berarti. DAFTAR PUSTAKA
2. Saran A. Buku-Buku
Berdasarkan hasil penelitian maka Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur
penulis menyampaikan saran sebagai Penelitian: Suatu Pendekatan
berikut: Praktik. Edisi Revisi. Jakarta:
1. Untuk lebih mengoptimalkan peran PT. Rineka Cipta.
Badan Usaha Milik Desa
“Waringinsari” dalam Jalaludin Rakhmat. 2009. Metode
pemberdayaan ekonomi Penelitian Komunikasi.
masyarakat, salah satu caranya Bandung : PT Remaja
dapat dilakukan dengan Rosdakarya.
meningkatkan pengelolaan badan
usaha tersebut. Mardikanto, Totok dan Porwoko
2. Untuk lebih mengoptimalkan Soebianto. 2015.
pemberdayaan ekonomi masyarakat Pemberdayaan Masyarakat
melalui Badan Usaha Milik Desa Dalam Perspektif Kebijakan
“Waringinsari” dapat dilakukan Publik. Bandung: Alfabeta.
dengan mengadakan beberapa
kegiatan yang dapat merangsang Pasolong, Harbani. 2013. Metode
meningkatnya kegiatan Penelitian Administrasi Publik.
perekonomian di desa seperti Bandung: Alfabeta.
menambah unit usaha yang dapat
menampung dan menjual-belikan Silalahi, Ulber. 2009. Metode
produk atau kerajinan tangan Penelitian Sosial. PT. Refika Aditama:
masyarakat. Bandung.
3. Untuk lebih meningkatkan
pengaruh pendirian Badan Usaha Silalahi, Ulber. 2015. Metode
Milik Desa terhadap pemberdayaan Penelitian Sosial Kuantitatif.
ekonomi masyarakat di Desa Bandung: Refika Aditama.
Waringinsari Kecamatan

H a l a m a n | 92
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Perencanaan Pembangunan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Nasional, 6 Maret 2000.
Bandung: Alfabeta.
Ketut Gunawan.2011.Manajemen
B. Dokumen-Dokumen Bumdes Dalam Rangka
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Menekan Laju
tentang Desa. Urbanisasi.WIDYATECH
Jurnal Sains Dan Teknologi
Departemen Pendidikan Nasional Vol. 10 No. 3 Hal. 61-72
(2007). Buku Panduan
Pendirian dan Pengelolaan Nimayah. 2015. Pemberdayaan
Badan Usaha Milik Desa. Ekonomi Masyarakat Lokal
Jakarta: Depdiknas. Melalui Kerajinan Perak Oleh
Koperasi Produksi Pengusaha
Mardi Yatmo Hutomo. 2000. Perak Yogyakarta (KP3Y) di
Pemberdayaan Masyarakat Kotagede, Yogyakarta. Skripsi
dalam Bidang Ekonomi: Fakultas Dakwah dan
Tinjauan Teoritik dan Komunikasi Universitas Islam
Implementasi.Makalah pada Negeri Sunan Kalijaga
Seminar SehariPemberdayaan Yogyakarta.
Masyarakat. Badan

H a l a m a n | 93

Anda mungkin juga menyukai