AGRESIVITAS PAJAK
(Studi Pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2017-2019)
SKRIPSI
Oleh:
201410170311084
2020
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan yang mengganggap bahwa pajak adalah beban. Seperti yang sudah
ketika mendapatkan penghasilan hal ini yang mendorong wajib pajak untuk
Tindakan agresif pajak atau yang sering disebut agresivitas pajak merupakan
dilakukan oleh perusahaan, secara legal (tax avoidance) maupun secara illegal
dan kewajaran.
Perundang-undangan
dilakukan dalam skala yang besar ini telah terjadi selama 2009 sampai 2014.
IKEA diduga dengan sadar terlibat melakukan pergeseran laba. Hal tersebut
memiliki pajak yang tinggi. Pada kasus ini IKEA membebankan biaya royalti
Mengungkapkan Mengungkapkan
CSR CSR
2009 23 13 56.25%
2010 29 22 75.86%
2011 31 29 93.54%
2012 37 33 89.18%
2013 39 35 89.74%
Sumber: Miryati, 2017
Tabel di atas menunjukan bahwa belum optimalnya laporan CSR pada
tahun yang telah tercatat hal tersebut dikarenakan masih rendahnya kesadaraan
kegiatan sosial dan lingkungan masih wujud bentuk yang bersifat sukarela,
oleh karena itu muncul anggapan perusahaan tidak jadi masalah jika tidak
2017). Di samping itu, dengan adanya teori legitimasi yang menjelaskan bahwa
agresivitas pajak. Pada penelitian ini CSR yang diukur menggunakan indeks
CSR GRI G4. Sedangkan, untuk agresivitas pajak diukur menggunakan proksi
Book Tax Different (BTD). Penelitian yang kedua tentang analisis pengaruh
tahun 2010 sampai dengan 2011, penelitian ini CSR diukur menggunakan
pengungkapan tanggung jawab sosial dan agresivitas pajak diukur dengan dua
cara yaitu cara pertama Effective Tax Rates (ETR) dan cara yang kedua Book
pajak perusahaan.
keberlanjutan tahun 2014 dan mempunyai laba positif pada penelitian ini CSR
properti pada tahun 2010 sampai dengan 2013 hasil dari penelitian ini
terhadap agresivitas pajak. CSR diukur dengan menggunakan check list, hasil
perkebunan yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-
Estate pada tahun 2010 sampai dengan 2013 maka pada penelitian ini peneliti
perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019?
terhadap agresivitas pajak pada perusahaan Property & Real Estate yang
literatur ilmu Akuntansi, khususnya dalam kajian tentang agresivitas pajak dan
TINJAUAN PUSTAKA
(Yoehana, 2013).
Dalam cara pengungkapannya CSR umumnya menggunakan GRI
triple bottom line, tidak hanya mengukur dari sudut padang ekonomi,
tetapi juga dari sudut pandang ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari
tiga sudut padang tersebut dibuat lagi menjadi enam dimensi ekonomi,
indikator yang digunakan oleh Sembiring tahun 2005, terdiri dari tujuh
signifikan, dan hasil uji koefisien beta menunjukan CSR mempunyai pengaruh
penghindaran pajak.
terdaftar pada BEI dan ketiga penelitian tersebut menggunakan metode yang
Corporate Social
Agresivitas Pajak
Responsibility (CSR)
dan inventory intensity tidak berpengaruh signifikan, dan hasil uji koefisien
tahun 2010 sampai dengan 2011, menunjukan hasil bahwa semakin tinggi
dalam membayar pajak. Jika perusahaan membayar pajak hal tersebut berarti
(Nugraha, 2015). Pajak dapat dilihat sebagai deviden yang dibayar oleh
tersebut dirasa tidak adil dan bukan tindakan yang bertanggung jawab.
perusahaan.
Dengan ini diharapkan dengan adanya kegiatan tingkat CSR yang
tinggi pula. Karena jika perusahaan melakukan agresivitas yang tinggi maka
masyarakat akan menilai buruk pada perusahaan yang dapat menilai buruk
pula kegiatan CSR. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
menjelaskan bahwa penelitian ini adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang
membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi dari penelitian
ini adalah perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI pada
kriteria yang dibuat harus disajikan dalam urutan yang tepat untuk
mengurangi pupulasi.
Ada beberapa kriteria yang digunakan dalam memilih perusahaan,
yaitu:
diukur dengan:
CSRli = ∑ Xyi
¿
Keterangan:
lingkungan perusahaan
diungkapkan
Jenis data penelitian ini merupakan jenis data kuantitatif. Data kuantitaif
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang ada dalam annual report
data sekunder yang diperoleh dari pihak ketiga yaitu BEI yang mengambil
pada tahun 2015 sampai dengan 2017 berupa annual report perusahaan pada
Teknik perolehan data sangat diperlukan dan terkait dengan jenis dan
dokumentasi yaitu pada annual report perusahaan Property & Real Estate
pada tahun 2015-2017 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.5 Teknik Analisis Data
dan Asyik, 2016). Data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang
berbagai macam cara salah satunya Run Test. Run Test digunakan
у = α + βх + e
Keterangan:
у : variable dependen
α : Konstanta
β : Kofisien Regresi
e : error
hipotesis ditolak.
property dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan
2017 sampai dengan 2019. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab III bahwa
property dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun
2017 sampai dengan 2019 serta melaporkan laporan tahunannya pada tahun 2017
sampai 2019 dengan lengkap termasuk adanya catatan laporan CSR perusahaan,
dalam pencatatannya perusahaan menggunakan mata uang rupiah pada tahun 2017
Tahun
Kriteria Sampel
2017 2018 2019
Tabel 4.2.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 38 4.00 85.00 55.8684 25.24493
ETR 38 -24.00 104.00 8.5789 23.32222
Valid N 38
(listwise)
Sumber data: diperoleh dari SPSS 2021
Dari tabel 4.2.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil dari uji statistik
deskriptif nilai minimum yang dihasilkan oleh CSR yaitu 4.00 atau sama
dengan 4% dan nilai maksimum CSR yang dihasilkan 85.00 atau 85%,
sedangkan nilai minimum yang diperoleh pada variabel agresifitas pajak
yaitu -24.00 atau -24% dan nilai maksimum memperoleh 104.00 atau 104%.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.2
4.4
DAFTAR PUSTAKA
A.P, W. P., Dan P. Hardiningsih. 2015. "Pengaruh Agresivitas Pajak Dan Media
3, Hlm: 425-436.