Moluskum kontangiosum
Oleh:
Ihdina Azzara, S.Ked
NIM: 150611047
Preseptor :
dr. M. Mimbar Topik, M.Ked (DV), Sp.DV
taufik dan hidayahnya sehingga dapat menyelasaikan tugas ini dengan baik
dan lancar. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar
zaman.
senior di bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Cut Meutia Aceh
Utara dan juga untuk menambah ilmu pengetahuan saya selaku penulis
tentunya.
Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
pembimbing dalam penulisan refarat ini yang telah membimbing saya dengan
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Cut Meutia. Dan rasa terima kasih
saya kepada seluruh staf RSU Cut Meutia yang telah mendukung kami dalam
sangat berharap kritik dan saran yang membangun. Semoga refarat ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................iii
1.3 Diskusi......................................................................................................3
1.4 Kesimpulan..............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................5
LAPORAN KASUS
1.1 Pendahuluan
dapat masuk melalui abrasi kecil pada kulit. Penyakit ini terjadi di seluruh
dunia dalam bentuk sporadis maupun endemik dan lebih sering pada anak-
bulan, dimana insidensi berkisar antara 12 hingga 14 episode per 1000 anak
per tahun. Angka terbesar di Amerika yaitu pada anak usia 1-4 tahun.
Penelitian meta analisis menyebutkan bahwa prevalensi pada anak 0-16 tahun
berkisar antara 5,1% dan 11,5%. Di Amerika serikat, angka kejadian hanya
penyakit ini jinak dan dapat sembuh sendiri. Dalam waktu 18 bulan akan
hilang, namun ada juga yang sampai 5 tahun. Meskipun sesungguhnya tidak
Berbagai jenis terpai topikal telah digunakan, termasuk radiasi dan tindakan
An. M 4 tahun, datang ke Rumah sakit umum Cut Meutia diantar oleh
dengan ukuran yang bervariasi tidak disertai rasa gatal maupun nyeri yang
di pangkal paha.
pasien didapatkan pada regio abdomen dan regio femur dextra. Terdapat
papul berwarna putih mengkilat seperti lilin, multiple, milier, ukuran 0,1cm
sampai dengan 0,4 cm, berbatas tegas, permukaan halus, bentuk seperti kubah
fusilex cream dan diberikan vitamn solvita sirup diminum 2 kali sehari.
1.3 Diskusi
Lesi yang terdapat pada pasien dalam kasus ini yaitu berupa papul berbentuk
bulat mirip kubah, berukuran miliar dan berwarna putih mengkilat seperti
lilin. Papul pada anak seringkali timbul di wajah, leher, ketiak, badan dan
Rasa gatal dan tidak nyaman tidak dikeluhkan oleh pasien (Menaldi, 2016).
biasa terlihat pada orang dewasa dan pasien immunokompromise dan biasa
terjadi transmisi melalui hubungan seksual. Masa inkubasi antara 2-8 minggu
(Harlim, 2019). Virus ini masuk ke kulit lewat kelenjar rambut dan mudah
menular dan lewat kontak langsung. Bila papul digaruk virus ini dapat
diterima karena selain tidak nyaman juga menimbulkan trauma pada anak.
Pengobatan yang dapat dipakai adalah keratolitik topikal, misalnya tretinoin,
2016).
kebersihan diri, tidak saling meminjam alat mandi, misalnya handuk, pakaian
dan mainan, mencegah kontak fisik sesama teman, dan selama sakit dilarang
lesi yang ada, penyakit ini tidak atau jarang residif (Menaldi, 2016).
1.4 Kesimpulan
Lesi berupa papul berbentuk kubah, berukuran miliar berwrana putih dan
Daftar Pustaka