Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK

SEORANG WANITA USIA 29 TAHUN DENGAN F20.0

SKIZOFRENIA PARANOID

Oleh :

Andrian Pratomo

Pembimbing :

dr. Wahyu Nur Ambarwati, Sp.KJ., M.kes

PPDS PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET / RSUD Dr.MOEWARDI /

RSJD ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

2019
HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah untuk presentasi Kasus ” Seorang wanita usia 29 tahun dengan


F20.0 “skizofrenia paranoid” ini telah disetujui untuk dipresentasikan pada
hari…………….. tanggal………………………..2019 jam……….

Pembimbing :

………………………… .... ........…………………..

Penguji :

1. ………………............... ………………………..

2. ……………………....... ...........………………...

Sie Ilmiah

................................................ .....……………………

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Presentasi : Kasus Psikotik IV

Nama : Andrian Pratomo

PPDS PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


SEBELAS MARET
RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA

Telah disetujui dan disahkan pada

Tanggal___________Bulan______________2019
Oleh Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran UNS/RSUD Dr. MOEWARDI
Surakarta

Supervisor

.................................................

iii
I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. U
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 29 tahun
Alamat : Ngawi
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan terakhir : MAN
Tanggal MRS : 15 April 2019
Tanggal pemeriksaan : 15 April 2019 - 05 Mei 2019

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Riwayah psikiatri diperolah dari autoanamnesia dan alloanamnesis
1. Ny. S, usia 63 tahun, berdagang, orangtua pasien, tinggal serumah
2. Ny. F, usia 35 tahun, S1, kakak pasien, tidak tinggal serumah
3. Ny. M, usia 40 tahun, MAN, kakak pasien, tidak tinggal serumah
A. Keluhan Utama
Percobaan bunuh diri
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Kurang lebih 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mencoba bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sumur, melukai
diri dengan silet dan senjata tajam, selalu mengatakan ingin
menceburkan diri ke sungai Bengawan Solo. Hal ini dilakukan karena
mendengar bisikan – bisikan yang menyuruh pasien melakukan hal
tersebut dan juga merasa dirinya ada yang mengendalikan untuk
melakukan hal tersebut. Pasien merasa ada yang masuk ke pikirannya,
merasa dirinya adalah dajjal yang tidak pantas hidup dan harus segera
mati, pasien juga mendengar bisikan yang mengatakan hal tersebut.
Pasien juga merasa curiga kakak nya marah ingin mengusirnya, pasien
juga merasa bahwa dia bukan anak kandung ibunya. Keluhan ini
dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, terjadi setiap hari.
iv
Pasien juga mengatakan tidak bisa tidur 3 hari ini. Keluarga pasien
segera membawa pasien ke RSJ Arif Zainuddin.
1 minggu yang lalu, pasien baru saja pulang setelah dirawat
di RSJD dr. Arif Zainuddin selama 1 bulan, saat pulang keluhan
membaik.awalnya 1 bulan sebelumnya, pertengahan bulan Februari,
ayah pasien meninggal dunia. Pasien merasa shock, uring-uringan.
tidak lama kemudian pasien merasa sakitnya kambuh/ kumat, Pasien
mengalami sulit tidur selama 1 bulan, selalu ingin keluar rumah,
mendengar suara bisikan bapaknya yang sudah meninggal menyuruh
pasien menempati kandang yang berada dikebun, agar bisa hidup
menyendiri. Pasien mengamuk, memukul-mukul orang dirumah,
berteriak-teriak, pasien merasa ada bisikan dan ada yang merasuki,
mengendalikan dirinya untuk berbuat seperti itu, pasien juga
mengatakan dirinya dimasuki jin/dajjal sehingga dirinya harus mati
dan diperkosa, pasien juga mendengar bisikan-bisikan menyuruhnya
untuk bunuh diri dengan cara menabrakkan dirinya pada kendaraan
dijalan raya, menceburkan diri ke sungai.
Bulan Juli 2018 pasien dirawat di RSJD Arif Zainuddin,
dengan keluhan mengamuk, marah-marah memukul ibunya, pasien
mendengar bisikan – bisikan yang menyuruhnya untuk bunuh diri.
Pasien dirawat beberapa hari di RSJ, pasien mendengar bisikan dan
merasa dirinya ada yang mengendalikan untuk kabur dari RSJ untuk
bunuh diri, lalu pasien menaiki tembok setinggi 3-4 meter, lalu pasien
terjatuh, menurut hasil pemeriksaan pasien mengalami kompresi pada
tulang belakang.
Pasien mengatakan pertama kali masuk ke RSJ tahun 2011,
awalnya pasien sering bertengkar dengan suami karena pasien merasa
suami tidak perhatian. Saat pasien hamil pasien merasa tidak
mendapatkan perhatian yang cukup, pasien juga curiga suaminya telah
selingkuh. Setelah anak lahir, pasien makin sering bertengkar dengan
suami. Keadaan pasien menjadi tidak stabil, lain dari biasanya. Pasien
marah – marah, mengamuk, memukul suami. Pasien mendengar

v
bisikan bahwa mantan pacar suaminya telah berhubungan dengan
suaminya. Pasien dirawat di RSJ untuk pertama kalinya.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Gangguan Psikiatri
Pasien sudah pernah dirawat di RSJ sebelumnya sebanyak 4
kali. Pertama kali tahun 2011 Keluhannya yaitu, mengamuk, marah-
marah, memukul-mukul suami, merusak barang, mendengar bisikan-
bisikan yang mengatakan suaminya selingkuh. Pasien kembali masuk
ke RSJ pada tahun 2015 dengan keluhan hampir sama seperti pertama
kali masuk RSJ. Bulan juli 2018 pasien dirawat di RSJ dengan
keluhan berusaha mencoba bunuh diri, mendengar bisikan yang
menyuruhnya menceburkan diri ke sungai dan sumur. Pasien juga
mendengar bisikan yang menyatakan bahwa dirinya iblis, dajjal maka
harus segera mati. Pasien juga merasa ada yang merasuki badannya
menjadi iblis. Pasien juga merasa dirinya dikendalikan oleh kekuatan
dari luar untuk melakukan bunuh diri. Setelah dirawat, pasien
melompat tembok setinggi 3-4 meter dan terjatuh, mengakibatkan
kompresi pada tulang belakang. Bulan maret 2019 pasien kembali
dirawat di RSJD dengan keluhan yang sama seperti tahun 2018.
Terakhir dirawat pasien mendapatkan terapi: abilify discmelt 2x10mg,
brintelix 1x10mg, clozapin 50mg-50mg-100mg.
2. Riwayat penyakit medis umum
a. Riwayat hipertiroid : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
d. Riwayat trauma kepala : Disangkal
e. Riwayat kejang : Disangkal
3. Riwayat penggunaan alkohol dan zat – zat lain : disangkal
D. Riwayat kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Ibu pasien selama menghamili pasien dalam keadaan sehat baik
secara fisik maupun mental, lahir cukup bulan, persalinan

vi
spontan, ditolong oleh bidan dengan berat badan lahir kira-kira
3200 gram.
2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Pasien dirawat oleh kedua orang tua. Pasien mendapatkan ASI
sampai usia 1 tahun. Belajar berjalan dan berbicara serta
tumbuh kembang pasien normal sesuai dengan anak seusianya
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-6 tahun)
Tumbuh kembang (mampu untuk berdiri dan berjalan) pasien
normal sesuai dengan anak seusianya.
4. Riwayat Masa Anak Akhir ( 7 – 12 tahun)
Pasien masuk sekolah SD saat berusia 7 tahun, pasien dapat
mengikuti pelajaran, Pasien memiliki prestasi biasa
disekolahnya dan pasien tidak pernah tinggal kelas. . Menurut
ayah pasien adalah orang yang pendiam dan hanya punya
beberapa teman saja, pasien hanya bermain bila diajak oleh
teman-temannya
5. Riwayat masa remaja (13-18 tahun)
Saat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah madrasah
aliyah negeri (MAN), pasien dapat mengikuti pelajaran. Pasien
memiliki prestasi biasa disekolahnya dan pasien tidak pernah
tinggal kelas. Menurut ayahnya pasien adalah orang yang
pendiam dan hanya punya beberapa teman saja, pasien hanya
bermain bila diajak oleh teman-temannya
6. Masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Setelah tamat MAN tahun 2008, pasien bekerja dioptik
sari selama 1 bulan, membantu menjual bunga, bersih-
bersih ruangan.pasien juga pernah kerja di toko mebel
hanya selama 1 bulan, pasien berhenti karena merasa
bosan.

vii
b. Riwayat pernikahan
Pasien pernah menikah 3 kali, dua kali menikah di KUA, satu
kali menikah siri. Pernikahan yang pertama pada tahun 2010,
saat pasien berusia 20 tahun, pasien dijodohkan oleh suaminya
yang pertama, pasien memiliki 1 orang anak dari suaminya
yang pertama. Pasien bercerai tahun 2015. Tidak lama pada
tahun yang sama pasien menikah siri, tetapi hanya bertahan
3bulan. Pasien ditinggalkan oleh suami siri nya karena kambuh
sakit jiwa nya. Pernikahan yang ketiga tahun 2017. Namun
hanya bertahan 6 bulan. Pasien ditinggalkan suaminya karena
kambuh sakit jiwa nya
c. Riwayat pendidikan
Pasien sekolah sampai MAN dan tidak melanjutkan karena
keluarga pasien kurang mampu.
d. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam, tetapi pasien tidak taat melakukan
sholat lima waktu dan ibadah lainnya.
e. Riwayat kemiliteran
Tidak pernah menjalani pendidikan kemiliteran.
f. Aktivitas sosial
Pasien mengikuti kegiatan karang taruna, kajian islam di
lingkungan tempat tinggalnya.
g. Riwayat hukum
Tidak pernah melanggar hukum.
h. Riwayat psikoseksual
Pasien mengaku pernah melakukan hubungan seksual diluar
nikah dengan pacarnya.
i. Persepsi keluarga tentang sakitnya
Keluarga pasien berpendapat bahwa pasien mengalami sakit
jiwa karena sering berperilaku kacau, mencoba bunuh diri
j. Persepsi pasien tentang dirinya
Pasien merasa bahwa saat ini dirinya sakit.

viii
7. Riwayat keluarga
Genogram :

Keterangan :
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar yang menunjukkan pasien
: tanda gambar yang menunjukkan telah meninggal
---- : tanda gambar yang menunjukkan satu rumah
: tanda gambar yang menunjukan cutoff

III. EVALUASI KELUARGA


A. Susunan Keluarga
Pasien merupakan anak keenam dari lima bersaudara. Saat ini
pasien tinggal bersama orangtua, dan anaknya. kakak pasien
sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari pasien.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien tidak bekerja, tinggal bersama orangtua, perawatan
anak dibantu orangtua. Pasien berobat dibiayai BPJS.
ix
C. Fungsi Subsistem
1. Subsistem orang tua-anak
Sebelum sakit hubungan pasien dengan bapak dan ibu baik.
Bapak dan Ibu pasien menyayangi dan tidak membedakan
anak-anaknya
2. Subsistem saudara
Sebelum sakit hubungan pasien dengan saudaranya tidak ada
masalah
3. Interaksi antar subsistem
Secara keseluruhan hubungan pasien dengan orang tua,
saudara sebelum sakit baik.
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita usia 29 tahun dengan penampilan rapih,
perawatan diri kurang dan tampak sesuai dengan usianya.
2. Pembicaraan
Kuantitas : bicara cukup
Kualitas : intonasi jelas, volume cukup, artikulasi jelas,
spontan
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :hipoaktif, kontak mata
adekuat
4. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : hipotimik
2. Afek : tumpul
3. Keserasian : tidak serasi
4. Empati : tidak dapat diraba rasakan

x
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : auditorik (commanding)
2. Ilusi : tidak didapatkan
3. Depersonalisasi : tidak didapatkan
4. Derealisasi : tidak didapatkan
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : non realistik
2. Isi pikir : waham paranoid, waham dikendalikan,
waham bizzare
3. arus pikir : koheren
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : baik
b. Tempat : baik
c. Waktu : baik
d. Situasi : baik
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : baik
b. Jangka Pendek : baik
c. Jangka Panjang : baik
3. Kemampuan Abstrak : baik
4. Kemampuan Visuospasial : baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Kosentrasi : baik
b. Perhatian : baik
6. Kemampuan Menolong Diri : mampu menolong diri
sendiri
G. Daya Nilai dan Tilikan
1. Nilai Sosial : terganggu
2. Uji Daya Nilai : terganggu
3. Penilaian Realita : terganggu
4. Tilikan Diri : derajat II

xi
H. Taraf Kepercayaan : dapat dipercaya
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Internus
Keadaan umum tidak tampak sakit, tekanan darah : 120/80 mmHg,
frekuensi nadi : 82 kali/ menit dan reguler, suhu: afebris,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, jantung paru dan
abdomen dalam batas normal, extremitas akral hangat, tidak
oedema.
B. Status neurologis : dalam batas normal
C. Laboratoriun: dalam batas normal
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Kurang lebih 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mencoba
bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sumur, melukai diri
dengan silet dan senjata tajam, selalu mengatakan ingin menceburkan
diri ke sungai Bengawan Solo. Hal ini dilakukan karena mendengar
bisikan – bisikan yang menyuruh pasien melakukan hal tersebut, dan
juga merasa dirinya ada yang mengendalikan untuk melakukan hal
tersebut. Pasien merasa ada yang masuk ke pikirannya, merasa dirinya
adalah dajjal yang tidak pantas hidup dan harus segera mati, pasien
juga mendengar bisikan yang mengatakan hal tersebut. Pasien juga
merasa curiga kakak nya marah ingin mengusirnya, pasien juga
merasa bahwa dia bukan anak kandung ibunya. Keluhan ini dirasakan
sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, terjadi setiap hari. Pasien
juga mengatakan tidak bisa tidur 3 hari ini.
Pada pemeriksaan status mentalis ditemukan mood hipotimik,
afek tumpul, bentuk pikiran non realistik, isi pikir berupa waham
paranoid, waham delution of control, waham bizare, halusisasi
auditorik comending, daya nilai realita terganggu dan tilikan derajat
II.

Pada memeriksaan status internus, neurologikus dan


laboraotirum dalam batas normal.

xii
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan
psikologis yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu
penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan fungsi pekerjaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita
gangguan jiwa.
Pada anamnesa dan pemeriksaan internus dan neurologis saat
ini tidak ditemukan kelainan yang mengindikasikan gangguan medis
umum yang secara fisiologis mengakibatkan gejala gangguan mental
yang dialami saat ini. Sehingga Gangguan Mental Organik (F00 –
F09) dapat disingkirkan.
Dari anamnesis tidak ditemukan riwayat penggunaan zat
psikoaktif dan penggunaan alkohol, sehingga diagnosis Gangguan
Mental Terkait-Zat (Substance-Related Disorder) dapat disingkirkan
(F10 – F19).
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental
didapatkan adanya Reality Testing Ability (RTA) yaitu awareness
dan insigt terganggu, bentuk pikir : non realistik,, Halusinasi
Auditorik comending, yang disertai dengan afek tumpul, disertai
waham paranoid, delution of control, bizare dan gejala tersebut
sudah berlangsung lebih dari 1 bulan. Sehingga berdasar PPDGJ
III, diagnosa Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan Gangguan
Waham(F20-F29) , belum dapat disingkirkan. Maka diajukan axis 1
skizofrenia paranoid (F20.0), dengan diagnosis banding
skizoafektif type depresif (F25.1)

xiii
Pada pasien ditemukan perilaku mencoba bunuh diri,
menceburkan dirinya ke sumur dan mencoba melukai diri dengan
senjata tajam, pasien merasa curiga bahwa kakaknya marah
terhadapnya, dan pasien merasa curiga ia bukan anak kandung dari
orangtua nya yang sekarang. Pasien merasa dirinya dirasuki jin/ iblis,
penurunan kebutuhan tidur. disetai afek tumpul, mood hipotimik,
benruk pikiran yang nonrealistik, halusinasi auditorik commending,
waham paranoid, bizare, delution of control, maka sesuai dengan
PPDGJ III, diagnosa Gangguan Suasana Perasaan (Mood-Afektif)
(F30-39), belum dapat disingkirkan. Maka diajukan diagnosis banding
Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala
Psikotik (F31.2),
Berdasarkan riwayat premorbid, hubungan interpersonal, dan
minat, emosional, dan pengunaan waktu luang, pasien merupakan
seorang yang pendiam, tidak mempunyai banyak teman, dan sering
bermain sendiri, dan bila bermain dengan temannya pasien cenderung
banyak diam dan pasien sering dikunjungi oleh temannya. Sehingga
berdasarkan PPDGJ III pada pasien ini pada axis II memiliki ciri
kepribadian skizoid.
Pada Aksis III didapatkan pasien pernah didiagnosa kompresi
pada tulang belakang, maka di diagnosa kompresi L2-L3.
Pada pasien ini didapatkan adanya masalah dukungan keluarga
sehingga Aksis IV masalah family support group
Aksis V: skala GAF saat ini: 20-11 (bahaya mencederai
diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi & mengurus
diri). Adapun skala GAF HLPY: 80-71 (gejala sementara dan dapat
diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll).
VIII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia paranoid (F20.0)

Diagnosa Banding:

1. Gangguan Skizoafektif Tipe depresif (F.25.1)

xiv
2. Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini depresi berat
dengan Gejala Psikotik (F31.4)
Aksis II : Ciri Kepribadian skizoid
Aksis III : kompresi L2-L3
Aksis IV : masalah primary support group
Aksis V : GAF sekarang : 20-11
GAF HLPY : 80-71
IX. DAFTAR MASALAH
A. Sosiologik: tidak ditemukan
B. Psikologik :
1. Gangguan pikiran.
2. Gangguan alam perasaan
3. Hilangnya fungsi peran, pemanfaatan waktu luang dan sosial.
C. Organobiologi: Tidak ada
X. RENCANA PENGOBATAN
a. Psikofarmaka
Risperidone 2x3mg
Halloperidol 3x5mg
Trifluoperazine 3x5mg
Trihexyphenidyl 3x2mg
Clozapine 100mg-50mg-100mg
Diazepam 2x2,5mg
A. Non psikofarmaka
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan,
cara pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan tidak
mengurangi dosisnya sendiri
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan
menghadapinya melalui potensi diri yang ia miliki

xv
d. Membantu pasien merubah pandangan hidupnya dan
memberikan motivasi dan sugestif pada kemampuan
dirinya dalam menghadapi masalah.
e. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas
sehari-hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga
mengenai gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif
bagi penyembuhan pasien.
XI. PROGNOSIS
A. Hal-hal yang mendukung:
 Tidak ada riwayat keluarga yang menderita gangguan jiwa
 Faktor pencetus jelas
 Adanya gejala positif
 Sistem pendukung yang baik
B.Hal-hal yang kurang mendukung:
 Awitan usia muda
 Onset muda
 Status pernikahan cerai

Qua ad vitam : dubia ad bonam

Qua ad sanasionam : dubia ad bonam

Qua ad fungsionam : dubia ad bonam

xvi
Lampiran 1 dari kasus psikotik 3

xvii
Lampiran 2 dari kasus psikotik 3

FOLLOW UP

Tgl Subjective Objective Assesment Planning


16/04/2019 Pasien ingin mati, wanita penampilan sesuai usia, F20.0 Inj. Lodomer :
merasa dirinya perawatan diri kurang, Sikap skizofrenia delladryl 1:1
dajjal, ingin terhadap pemeriksa : kooperatif paranoid (program 2hari)
menceburkan diri ke Kesadaran : CM, berubah Dd F.25.1 Risperidone
bengawan solo, Mood : hipotimik, afek : tumpul, skizoafektif tipe 2x2mg
merasa dirinya tidak serasi, depresif Clozapine
dikendalikan Persepsi : Halusinasi (F31.4) 2x25mg
mendengar bisikan auditorik(+)comending Gangguan
menyuruhnya bunuh Pikiran : bentuk : noncrealistik, Afektif Bipolar
diri, tidur tidak koheren, waham delution of Episode Kini
nyenyak control, bizare depresi berat
Orientasi : O/T/W/S : B/B/B/B dengan Gejala
Daya ingat : baik Psikotik
Daya nilai : baik
Insight : Derajat II
25/04/2019 Pasien ingin mati, wanita penampilan sesuai usia, F20.0 Inj. Lodomer :
bingung, ingin perawatan diri kurang, Sikap skizofrenia delladryl
menceburkan diri ke terhadap pemeriksa : kooperatif paranoid 1:1(K/P)
bengawan solo, Kesadaran : CM, berubah Dd F.25.1 Risperidone
merasa dirinya Mood : hipotimik, afek : tumpul, skizoafektif tipe 2x3mg
dikendalikan tidak serasi, depresif Clozapine
mendengar bisikan Persepsi : Halusinasi (F31.4) 50mg-50mg-
menyuruhnya bunuh auditorik(+)comending Gangguan 100mg
diri, tidur tidak Pikiran : bentuk : noncrealistik, Afektif Bipolar TFP 3x5mg
nyenyak koheren, waham delution of Episode Kini THP 3x2mg
control, bizare depresi berat HLP 3x5mg
Orientasi : O/T/W/S : B/B/B/B dengan Gejala TMS 1
Daya ingat : baik Psikotik
Daya nilai : baik
Insight : Derajat II
01/04/2019 Pasien ingin mati, wanita penampilan sesuai usia, F20.0 Inj. Lodomer :
merasa dirinya perawatan diri kurang, Sikap skizofrenia delladryl
dajjal, merasa terhadap pemeriksa : kooperatif paranoid 1:1(K/P)
dirinya dikendalikan Kesadaran : CM, berubah Dd F.25.1 Risperidone
mendengar bisikan Mood : hipotimik, afek : tumpul, skizoafektif tipe 2x3mg
menyuruhnya bunuh tidak serasi, depresif Clozapine
diri, tidur tidak Persepsi : Halusinasi 100mg-50mg-
nyenyak auditorik(+)comending (F31.4) 100mg

xviii
Pikiran : bentuk : noncrealistik, Gangguan TFP 3x5mg
Afektif Bipolar
koheren, waham delution of THP 3x2mg
Episode Kini
control, bizare depresi berat HLP 3x5mg
dengan Gejala
Orientasi : O/T/W/S : B/B/B/B TMS 3
Psikotik
Daya ingat : baik
Daya nilai : baik
Insight : Derajat II
Tgl Subjective Objective Assesment Planning
03/04/2019 Pasien ingin mati, wanita penampilan sesuai usia, F20.0 Inj. Lodomer :
merasa dirinya perawatan diri kurang, Sikap skizofrenia delladryl
dajjal, merasa terhadap pemeriksa : kooperatif paranoid 1:1(K/P)
dirinya dikendalikan Kesadaran : CM, berubah Dd F.25.1 Risperidone
mendengar bisikan Mood : hipotimik, afek : tumpul, skizoafektif tipe 2x3mg
menyuruhnya bunuh tidak serasi, depresif Clozapine
diri, tidur tidak Persepsi : Halusinasi F32.3 100mg-50mg-
nyenyak auditorik(+)comending depresi berat 100mg
Pikiran : bentuk : noncrealistik, dengan gejala TFP 3x5mg
koheren, waham delution of psikotik THP 3x2mg
control, bizare F33.3 HLP 3x5mg
Orientasi : O/T/W/S : B/B/B/B Gangguan TMS 4
Daya ingat : baik depresif
Daya nilai : baik berulang,
Insight : Derajat II episode kini
berat dengan
gejala psikotik
04/03/2019 Pasien masih wanita penampilan sesuai usia, F20.0 Inj. Lodomer :
mendengar bisikan, perawatan diri kurang, Sikap skizofrenia delladryl
bingung,tidur terhadap pemeriksa : kooperatif paranoid 1:1(K/P)
nyenyak, Kesadaran : CM, berubah Dd F.25.1 Risperidone
Mood : hipotimik, afek : tumpul, skizoafektif tipe 2x3mg
tidak serasi, depresif Clozapine
Persepsi : Halusinasi (F31.4) 100mg-50mg-
auditorik(+)comending berkurang Gangguan 100mg
Pikiran : bentuk : noncrealistik, Afektif Bipolar TFP 3x5mg
koheren, Episode Kini THP 3x2mg
Orientasi : O/T/W/S : B/B/B/B depresi berat HLP 3x5mg
Daya ingat : baik dengan Gejala TMS 5
Daya nilai : baik Psikotik
Insight : Derajat II

06/05/2019 Pasien merasa wanita penampilan sesuai usia, F20.0 Inj. Lodomer :
baikan, bisikan perawatan diri cukup, Sikap skizofrenia delladryl

xix
berkurang,tidur terhadap pemeriksa : kooperatif paranoid 1:1(K/P)
nyenyak, ingin Kesadaran : CM,tidak berubah Dd F.25.1 Risperidone
pulang Mood/afek : eutimik, tumpul skizoafektif tipe 2x3mg
Persepsi : Halusinasi auditorik(+) depresif Clozapine
berkurang (F31.4) 100mg-50mg-
Pikiran : bentuk : noncrealistik, Gangguan 100mg
Afektif Bipolar
koheren, TFP 3x5mg
Episode Kini
Orientasi : O/T/W/S : B/B/B/B depresi berat THP 3x2mg
dengan Gejala
Daya ingat : baik HLP 3x5mg
Psikotik
Daya nilai : baik TMS 5
Insight : Derajat II

xx

Anda mungkin juga menyukai