Anda di halaman 1dari 20

4 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


Deskriptif adalah menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat simpulan yang berbentuk umum atau
generalisasi. Dalam deskripsi data ini penulis akan menggambarkan kondisi
responden yang menjadi sempel dalam penelitian ini dilihat dari
karakteristik responden antara lain :
4.1.1 Deskripsi karakteristik Responden
4.1.1.1 Jenis Kelamin Responden
Gambaran umum mengenai keputusan pembelian smartphon vivo
berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Percent
Laki-laki 42 42.0%
Perempuan 58 58.0%
Total 100 100.0%
Sumber : Data diolah pada tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa yang paling banyak


dalam membeli smartphone vivo adalah adalah Wanita sebanyak 58
orang atau sebesar 58 % dan untuk laki-laki yang membeli
smartphone vivo berjumalah 42 orang atau 42%.
4.1.1.2 Umur Responden
Gambaran umum mengenai keputusan pembelian smartphon vivo
berdasarkan umur pada saat pengambilan sampel adalah sebagai
berikut.

37
38

Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Percent
18 - 27 tahun 49 49.0 %
28 - 36 tahun 34 34.0 %
37 - 45 tahun 15 15.0 %
46 - 54 tahun 2 2.0 %
Total 100 100.0 %
Sumber : Data diolah, 2020
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa yang paling
dominan dalam pembelian smartphone vivo adalah responden
dengan umur 17 – 25 tahun sebanyak 49 orang yang paling sedikit
dengan umur 46-54 tahun dengan jumlah 2 responden atau 2%.
4.1.1.3 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambaran umum mengenai keputusan pembelian smartphon
vivoberdasarkan pendidikan terakhir pada saat pengambilan sampel
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Responden berdasarkanPendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang)
1 DIII 21 %
2 DIV 13 %
3 S1 35 %
4 S2 2%
5 SMA 29 %
Jumlah 100 %
Sumber : Data diolah tahun 2020
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa yang paling dominan
dalam membeli smartphone vivo adalah responden dengan pendidikan
terahir S1 sebanyak 35 orang atau 35% dan yang paling sedikit adalah
pendidikan terakhir S2 dengan jumlah 2 responden atau 2%.
39

4.1.1.4 Berdasarkan Tingkat Pekerjaan


Gambaran umum mengenai keputusan pembelian smartphon vivo
berdasarkan pekerjaan responden, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
Lain – lain 13 9.0 %
Mahasiswa 27 17.0 %
Pegawai Negeri Sipil 11 15.0 %
Pegawai Swasta 19 34.0 %
Wiraswasta 30 25.0 %
Total 100 100%

Sumber : Data diolah pada tahun 2020

Dari hasil tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa niat pembelian


kembali smartphone vivo yang paling dominan berdasarkan
pekerjaan yaitu pekerjaan wiraswasta sebanyak 30 orang atau
sebesar 30 %, dan yang paling sedikit adalah pegawai negeri sipil
dengan jumlah 11 orang atau 11%.

4.2 Hasil Uji Persyaratan Instrumen


4.2.1 Hasil Uji V
Sebelum dilakukan pengolahan data maka seluruh jawaban yang
diberikan oleh responden di uji dengan uji validitas dan uji realibilitas. Uji
validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment. Proses
pengujiannya dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 25. Hasil
pengujian validitas mengguanakan kriteria pengujian untuk uji ini adalah
apabila Rhitung > Rtabel, maka valid dan apabila Rhitung < Rtabel, maka tidak valid.

Tabel 4.5
40

Hasil Uji Validitas Persepsi Harga (X1)

Pernyataan rhitung rtabel Simpulan


Butir 1 0.389 0,195 Valid
Butir 2 0.379 0,195 Valid
Butir 3 0.480 0,195 Valid
Butir 4 0.482 0,195 Valid
Butir 5 0.365 0,195 Valid
Sumber : Data diolah pada tahun 2020
Berdasarka tabel 4. hasil uji validitas variabel persepsi harga (X1) dengan
menampilkan seluruh item pernyataan yang bersangkutan mengenai persepsi
harga. Hasil yang didapatkan yaitu nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel (0.195),
dimana nilai rhitung paling tinggi yaitu 0.482 dan paling rendah 0.365. Dengan
demikian seluruh item pernyataan persepsi harga dinyatakan valid.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Citra Merek (X2)

Pernyataan rhitung rtabel Simpulan


Butir 1 0.931 0,195 Valid
Butir 2 0.972 0,195 Valid
Butir 3 0.968 0,195 Valid
Sumber : Data diolah pada tahun 2020
Berdasarka tabel 4. hasil uji validitas variable citra merek (X2) dengan
menampilkan seluruh item pernyataan yang bersangkutan mengenai
Pengalaman Pembelian. Hasil yang didapatkan yaitu nilai Rhitung lebih besar dari
Rtabel (0.195), dimana nilai rhitung paling tinggi yaitu 0.972 dan paling rendah
0.931. Dengan demikian seluruh item pernyataan Pengalaman Pembelian
dinyatakan valid.

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Kualitas Produk (X3)
Pernyataan rhitung rtabel Simpulan
41

Butir 1 0,437 0,195 Valid


Butir 2 0,450 0,195 Valid
Butir 3 0,489 0,195 Valid
Butir 4 0,491 0,195 Valid
Butir 5 0,606 0,195 Valid
Butir 6 0,503 0,195 Valid
Butir 7 0,530 0,195 Valid
Butir 8 0,566 0,195 Valid
Butir 9 0,546 0,195 Valid
Sumber : Data diolah pada tahun 2020
Berdasarka tabel 4. hasil uji validitas variabel kualitas produk (Y)
dengan menampilkan seluruh item pernyataan yang bersangkutan mengenai
kualitas produk. Hasil yang didapatkan yaitu nilai R hitung lebih besar dari Rtabel
(0.195), dimana nilai rhitung paling tinggi yaitu 0.606 dan paling rendah 0.437.
Dengan demikian seluruh item pernyataan kualitas produk dinyatakan valid.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
Electronik Word Of Mouth (E-WOM) (X4)

Pernyataan rhitung rtabel Simpulan


Butir 1 0.563 0,195 Valid
Butir 2 0.654 0,195 Valid
Butir 3 0.611 0,195 Valid
Sumber : Data diolah pada tahun 2020
Berdasarka tabel 4.8 hasil uji validitas variable Electronik Word Of
Mouth (E-WOM) (X4) dengan menampilkan seluruh item pernyataan yang
bersangkutan mengenai Pengalaman Pembelian. Hasil yang didapatkan yaitu
nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel (0.195), dimana nilai rhitung paling tinggi yaitu
0.654 dan paling rendah 0.563. Dengan demikian seluruh item pernyataan
Electronik Word Of Mouth (E-WOM) dinyatakan valid.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas


42

Keputusan Pembelian(Y)
Pernyataan rhitung rtabel Simpulan
Butir 1 0,432 0,195 Valid
Butir 2 0,405 0,195 Valid
Butir 3 0,494 0,195 Valid
Butir 4 0,376 0,195 Valid
Butir 5 0,361 0,195 Valid
Butir 6 0,303 0,195 Valid
Butir 7 0,370 0,195 Valid
Butir 8 0,374 0,195 Valid
Sumber : Data diolah pada tahun 2020
Berdasarka tabel 4.9 hasil uji validitas variabel keputusan pembelian (Y)
dengan menampilkan seluruh item pernyataan yang bersangkutan mengenai
kualitas produk. Hasil yang didapatkan yaitu nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel
(0.195), dimana nilai rhitung paling tinggi yaitu 0.494 dan paling rendah 0.303.
Dengan demikian seluruh item pernyataan kualitas produk dinyatakan valid.

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas


Setelah uji validitas maka penguji kemudian melakukan uji realibilitas
terhadap masing-masing instrumen variabel X, dan instrumen variabel Y
menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program IBM SPSS
25. Hasil uji realibilitas setelah dikonsultasikan dengan daftar interprestasi
koefisien r dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10
Daftar Interprestasi Koefisien
Koefisien r Realibilitas
0,8000 – 1,0000 Sangat Tinggi
0,6000 – 0,7999 Tinggi
43

0,4000 – 0,5999 Sedang / Cukup


0,2000 – 0,3999 Rendah
0,0000 – 0,1999 Sangat Rendah
Sumber : (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015)
Berdasarkan tabel 4.11 ketentuan reliable diatas, maka dapat dilihat
hasil pengujian sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabillitas
Koefisien alpha
Variabel Koefisien r Simpulan
chronbach
Persepsi Harga 0,612 0,6000 – 0,7999 Tinggi

Citra Merek 0,954 0,8000 – 1,0000 Sangat


Tinggi
Kualitas Produk 0,794 0,6000 – 0,7999 Tinggi

Electronik Word Of Mouth 0,8000 – 1,0000 Tinggi


0,746
(E-Wom)
Keputusan Pembelian 0,729 0,6000 – 0,7999 Tinggi

Sumber : Data diolah pada tahun 2020


Berdasarkan hasil uji reliabilitas tabel 4.12 nilai cronbach’s alpha sebesar 0,612
untuk Persepsi Harga (X1) dengan tingkat reliabel Tinggi, 0,954 untuk Citra
Merek (X2) dengan tingkat reliabel Sangat Tinggi, 0.794 untuk variabel Kualitas
Produk (X3), 0,746 untuk variabel Electronik Word Of Mouth (E-WOM) (X4)
dengan tingkat reliabel tinggi dan 0.729 untuk variabel Keputusan Pembelian (Y)
dengan tingkat reliabel Tinggi.

4.3 Uji Persyaratan Analisis Data


4.3.1 Hasil Uji N
44

Untuk mengetahui data normal atau mendekati normal bisa dilakukan Uji
Non Parametik One-Sampel Kolmogorov – Smirnov Test, Dirumuskan
dengan hipotesis :
1. Rumus Hipotesis :
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasiyang tidak berdistribusi normal
2. Kriteria Pengambilan Keputusan :
Apabila Sig < 0,05 maka Ho ditolak (distribusi sampel tidak normal).
Apabila Sig > 0,05 maka Ho diterima (distribusi sampel normal).
Dari rumus hipotesis dan kriteria pengambilan keputusan maka dibawah
ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. 3.75236551
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .087
Negative -.080
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .059c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data diolah pada tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.
2-tailed) sebesar 0,59 Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka residual
berdistribusi dengan normal.

4.3.2 Hasil Uji L


45

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model regresi dapat didekati
dengan persamaan linear dan uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi ataupun regresi linear. Hasil uji linearitas pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Linieritas
Variabel Sig Fhitung Ftabel Alpha Kondisi Simpulan
Persepsi Harga 0.832 0.573 3.09 0.05 Sig > 0.05 Linier

Citra Merek 0.255 1.278 3.09 0.05 Sig > 0.05 Linier

Kualitas Produk 0.917 0.552 3.09 0.05 Sig > 0.05 Linier

Electronik Word Of 0.119 1.700 3.09 0.05 Sig > 0.05 Linier
Mouth (E-WOM)
Sumber : Data diolah pada tahun 2020
1. Rumusan Hipotesis:
Ho: model regresi berbentuk linier
Ha: model regresi tidak berbentuk linier
2. Kriteria pengambilan keputusan:
Jika probabilitas (Sig) < 0,05 (Alpha) maka Ho ditolak
Jika probabilitas (Sig) > 0,05 (Alpha) maka Ho diterima

1 Persepsi Harga (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Berdasarkan tabel 4.13 hasil perhitungan ANOVA table didapat nilai
Sig pada baris Deviantion from linierity 0.832 > dari 0,05 atau nilai
Fhitung 0.473 < Ftabel 3,09. Dengan demikian nilai Sig > alpa dan f hitung <
ftabel, maka H0 diterima yang menyatakan model regresi berbentuk linier
2 Citra Merek (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 hasil perhitungan ANOVA table didapat nilai
Sig pada baris Deviantion from linierity 0.255 > dari 0,05 atau nilai
Fhitung 1.278 < Ftabel 3,09. Dengan demikian maka nilai sig > alpha
46

dan nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima yang menyatakn bahwa
model regresi berbentuk linier.
3 Kualitas Produ (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 hasil perhitungan ANOVA table didapat nilai
Sig pada baris Deviantion from linierity 0.917 > dari 0,05 atau nilai
Fhitung 0552 < Ftabel 3,09. Dengan demikian maka nilai sig > alpha
dan nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima yang menyatakn bahwa
model regresi berbentuk linier.
4 Electronik Word Of Mouth (E-WOM) (X4) Terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 hasil perhitungan ANOVA table didapat nilai
Sig pada baris Deviantion from linierity 0.119 > dari 0,05 atau nilai
Fhitung 1.700 < Ftabel 3,09. Dengan demikian maka nilai sig > alpha
dan nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima yang menyatakn bahwa
model regresi berbentuk linier.

4.4 Metode Analisis Data


4.4.1 Uji Regresi
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
Persepsi Harga, Citra Merek, Kualitas Produk dan Electronik Word Of
Mouth (E-WOM) terhadap Keputusan Pembelian Smartphone vivo
pada masyarakat Bandar Lampung. Adapun hasil dari perhitungan
regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
47

Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel Independen Koefisien Regresi (β) Sig

Konstanta 3.849 0.411


Persepsi Harga 0.572 0.001
Citra Merek 0.075 0.589
Kualitas Produk 0.341 0.001
Electronik Word Of Mouth (E-WOM) 0.855 0.000
Sumber : Data diolah pada tahun 2020

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, maka diperoleh persamaan regresi


sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X + b3X + b4X + e
Y = 3.849+0,572+0,075+0.341+0.855 + e
Keterangan.
Y : Keputusan Pembelian
e : Standard error
α : Konstanta
β1, β2: Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen
X1 : Persepsi Harga
X2 : Citra Merek
X3 : Kualitas Produk
X4 : Electronik Word Of Mouth (E-WOM)

Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Konstanta (a) = 4.245 nilai konstanta positif menunjukkan
pengaruh positif variabel independen, dimana jika variabel bebas
yang terdiri dari Persepsi Harga (X1), Citra Merek (X2), Kualitas
Produk (X3), dan Electronik Word Of Mouth (E-WOM) (X4) =
3.849, maka Keputusan Pembelian Smartphon vivo pada
masyarakat Bandar Lampung sebesar 38,49%.
48

2. Koefisien X1(b1) = 0.572 menunjukkan bahwa variabel Persepsi


Harga berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian
smartphone vivo pada masyarakat di bandar lampung.
3. Koefisien X2(b2) = 0.075 menunjukkan bahwa variabel Citra
Merek Tidak berpengaruh secara positif terhadap keputusan
pembelian smartphone vivo pada masyarakat di bandar lampung
atau dengan kata lain setiap adanya upaya penambahan sebesar
satu satuan pada citra merek, maka keputusan pembelian
smartphone vivo pada masyarakat bandar lampung juga meningkat
sebesar 0,75%.
4. Koefisien X3(b3) = 0.341 menunjukkan bahwa variabel Kualitas
Produk berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian
smartphone vivo pada masyarakat di bandar lampung atau dengan
kata lain setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan pada
persepsi harga, maka keputusan pembelian smartphone vivo pada
masyarakat bandar lampung juga meningkat sebesar 34.1%.
5. Koefisien X4(b4) = 0.855 menunjukkan bahwa variabel Electronik
Word Of Mouth (E-WOM)(X4) berpengaruh secara positif terhadap
keputusan pembelian smartphone vivo pada masyarakat di bandar
lampung atau dengan kata lain setiap adanya upaya penambahan
sebesar satu satuan pada persepsi harga, maka keputusan
pembelian smartphone vivo pada masyarakat bandar lampung juga
meningkat sebesar 85,5%.

4.5 Pengujian Hipotesis


4.5.1 Hasil Uji T
49

Uji signifikasi parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial


independent variabel berpengaruh secara signifikasi atau tidak terhadap dependent
variabel. Dalam penelitian ini, menggunakan 4 (empat) variabel bebas yaitu
persepsi harga(X1), citra merek(X2), kualitas produk (X3), Electronik Word Of
Mouth (E-WOM) (X4) dan keputusan pembelian (Y). Kemudian variabelvariabel
bebas tersebut akan diuji secara parsial. Berpengaruh secara signifikasi atau tidak
terhadap kepuasan nasabah. Dapat dilihat pada tabel 4.15 uji signifikasi parsial
(uji T).
Tabel 4.15
Hasil Uji t-test
Variabel Sig Kondisi Simpulan
Persepsi Harga 0.001 Sig. < 0.05 Berpengaruh
Citra Merek Sig. > 0.05 Tidak Berpengaruh
0.489
Berpengaruh
Kualitas Produk 0,001 Sig. < 0.05 Berpengaruh
Electronik Word Of Sig. < 0.05
0,000 Berpengaruh
Mouth (E-WOM)
Sumber: Hasil data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat pada Persepsi Harga (X1)
diperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai Sig.0,000 < Propabilitas
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1 atau hipotesis pertama diterima. Artinya
ada pengaruh Persepsi Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y). sedangkan
pada Citra Merek (X2) diperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,489. Karena nilai
Sig. 0,489 < Propabilitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H2 atau hipotesis
kedua ditolak. Artinya tidak ada pengaruh Citra Merek (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y). sedangkan pada Kualitas Produk (X3) diperoleh nilai Signifikansi
sebesar 0,001. Karena nilai Sig. 0,001 < Propabilitas 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H3 atau hipotesis ketiga diterima. Artinya ada pengaruh
Kualitas Produk (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Sedangkan pada
Electronik Word Of Mouth (E-WOM) diperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,000.
Karena nilai Sig. 0,000 < Propabilitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H4
50

atau hipotesis keempat diterima. Artinya ada pengaruh Electronik Word Of Mouth
(E-WOM) (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

4.5.2 Hasil Uji F


Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel
independent atauvariabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependent atau
terikat, (Ghozali, 98: 2012).
Tabel 4.16
Hasil Uji F Statistik
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1483.016 4 370.754 25.268 .000b
Residual 1393.944 95 14.673
Total 2876.960 99
a. Dependent Variable: ∑Y
b. Predictors: (Constant), ∑X4, ∑X2, ∑X1, ∑X3
Sumber: Hasil data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.16 hasil pengujian yang diperoleh nilai F hitung
adalah sebesar 25.268 lebih besar dari Ftabel = 3,09 dengan tingkat
signifikansi 0,000<0,005, dengan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga disimpulkan bahwa (X1) (X2) (X3) (X4) secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Smartphone vivo pada masyarakat bandar lampung.

4.6 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi harga (X1), citra merek
(X2), kualitas produk (X3), dan Electronik Word Of Mouth (E-WOM) (X4) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap (Y) keputusan pembelian smartphone
vivo pada masyarakat bandar lampung. Untuk itu pembahasan masing-masing
variabel akan disajikan sebagai berikut:
51

4.6.1 Pengaruh P
Pembelian (Y)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepi harga secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pada Smartphone vivo pada
masyarakat Bandar Lampung. Variabel persepsi harga (X1) dengan nilai
Signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai Sig.0,000 < Propabilitas 0,05
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone
vivo pada masyarakat Bandar Lampung..

Hal ini dikarenakan sebagian mahasiswa beranggapan bahwa merek


akan memberikan nilai tambah bagi mereka, Hal tersebut dikarenakan adanya
persepsi yang menimbulkan masyarakat tertarik untuk membelinya, dengan
begitu mereka akan rela membeli/membayar mahal agar memperoleh barang
yang di inginkan serta adanya anggapan bahwa semakin mahal suatu barang
maka kualitas barang tersebut semakin bagus sehingga kebanyakan mahasiswa
membeli suatu barang tanpa melihat harga dari barang tersebut tetapi hanya
mempertimbangkan kualitas yang akan di dapatkan.

Hal tersebut didukung oleh teori Tjiptono,2008 yang mengemukakan


bahwa harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilanm
keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi

1. Peranan Alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu


para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau
utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
2. Peranan informasi dari harga , yaitu fungsi harga dalam “mendidik”
konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang
mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
52

4.6.2 Pengaruh C
(Y)
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh citra merek secara
parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
produk smartphone vivo pada masyarakat Bandar Lampung
Berdasarkan hasil uji parsial (t-hitung) pengaruh citra merek terhadap
keputusan pembelian diperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,489. Karena nilai
Sig. 0,489 > Propabilitas 0,05,. Jadi dapat disimpulkan citra merek tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
smartphone vivo pada masyarakat Bandar Lampung. hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Frontier (2016), bahwa citra Asus dianggap
kurang baik, jadi meskipun konsumen membeli smartphone Asus karena
citra mereknya, tetapi konsumen menganggap citra merek tidak mampu
memuaskan mereka.

4.6.3 Pengaruh Kualitas Produk (X3) Terhadap Keputusan Pembelian


(Y)
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk
secara parsial yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pada
Produk smartphone vivo pada masyarakat bandar lampung. Berdasarkan
hasil uji parsial (t-hitung) pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian Variabel kualitas produk (X2) dengan nilai diperoleh nilai
Signifikansi sebesar 0,001. Karena nilai Sig. 0,001< Propabilitas 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa H3 atau hipotesis ketiga diterima. Jadi dapat
disimpulkan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian smartphone vivo, sehingga hipotesis kedua terbukti.

Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk tidak mempengaruhi


keputusan pembelian smartphone vivo pada masyarakat bandar lampung.
Hal ini disebabkan Karena bebrapa hal yang pertama sebagian masyarakat
53

yang membeli smartphone vivo mengerti dengan segala fitur yang canggih
yang terdapat pada smartphone vivo, yang kedua smartphone vivo memiliki
daya tahan yang kuat dan tahan lama.

Adapun hasil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini


dilakukan oleh Indra Jaya Krisna pada tahun (2016) Universitas Negeri
Yogyakarta dengan judul Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Persepsi
Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan pembelian (Studi Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uny Pengguna Iphone). Dari hasil
pnelitiannya menunjukkan bahwa Kualitas Produk berpengaruh secara
parsial terhadap Keputusan pembelian.

4.6.4 Pengaruh E
Keputusan Pembelian (Y)
Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan adanya pengaruh positif
signifikan variabel electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian. Hal
ini diperoleh dari hasil statistik uji regresi dengan nilai Sig. 0,000 < Propabilitas
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H4 atau hipotesis keempat diterima maka
hipotesis ke empat dalam penelitian ini terbukti yaitu “electronic word of mouth
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk
smartphone vivo.

Hal ini menunjukan bahwa E-WOM dan Keputusan pembelian memiliki


hubungan yang positif yang mana apabila review yang diberikan konsumen lain
melalui internet mampu memberikan kesan positif, sehingga Keputusan
Pembelian produk Vivo akan terjadi apabila kesan tersebut memiliki pengaruh.
Contohnya pada item ketiga mayoritas konsumen akan membeli Vivo, karena
memiliki perangkat lunak tertinggi pure image yang mampu memberikan
konfigurasi peralatan pemoteretan yang kuat sebagai dukungan untuk foto/selfie.

Hasil penelitian ini sesuai dengan salah satu hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Priansa (2016) dengan berjudul “Pengaruh e-WOM dan
Persepsi Nilai Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Berbelanja Online di
54

Lazada”, yang menyatakan bahwa electronic word of mouth berhubungan positif


dan signifikan terhadap keputusan berbelanja konsumen, sehingga dapat diartikan
semakin baik electronic word of mouth dari dari Lazada, maka semakin tinggi
pula keputusan pembelian atau keputusan konsumen untuk berbelanja di Lazada.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian dari Hapsari, Lubis,
dan Widiartanto (2014) dengan judul “Pengaruh Atribut Produk Wisata dan
Electronic Word of Mouth (eWoM) Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Obyek
Wisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang” yang salah satu hasilnya
menunjukkan bahwa electronic word of mouth berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan berkunjung. Hasil penelitian ini berarti bahwa semakin
baik/tinggi electronic word of mouth maka keputusan berkunjung konsumen juga
akan semakin tinggi, sebaliknya jika electronic word of mouth semakin rendah,
maka keputusan berkunjung konsumen juga akan semakin rendah.
55

5 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Persepsi Harga, Citra Merek,
Kualitas Produk dan Electronic Word of Mouth (eWoM) terhadap Keputusan
Pembelian Pada Produk Smartphone Vivo (Studi Pada Masyarakat Bandar
Lampung), maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan


Pembelian Prodok Smartphone vivo, Karena sebagian Mahasiswa
beranggapan bahwa merek akan memberikan nilai tambah dan jaminan
mutu bagi mereka, Hal tersebut dikarenakan adanya persepsi yang
menimbulkan mahasiswa tertarik untuk membelinya,dengan begitu
mereka akan rela membeli/membayar mahal agar memperoleh barang
yang diinginkan.
2. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Produk Smartphone Vivo, karena kebiasaan gaya hidup
dikalangan mahasiswa cenderung berlebihan sehingga mahasiswa
biasanya berbelanja barang yang bermerek,mereka merasa bangga dan
kesan berkelas ketika memakai smartphone vivo.
3. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Produk Smartphone Vivo, karena aplikasi smartphone vivo
sangat menarik,yang kedua, smartphone vivo memiliki daya tahan yang
kuat dan tahan lama, dan yang ketiga kinerja smartphone iphone sangat
menarik.
4. Electronic Word Of Mouth (E-WOM) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk smartphone vivo, karena E-WOM
dan Keputusan pembelian memiliki hubungan yang positif yang mana
apabila review yang diberikan konsumen lain melalui internet mampu
56

memberikan kesan positif, sehingga Keputusan Pembelian produk Vivo


akan terjadi apabila kesan tersebut memiliki pengaruh.
5. Persepsi Harga Citra Merek, Kualitas Produk, dan Electronic Word Of
Mouth mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
Pembelian Produk Smartphone Vivo Pada Masyarakat Bandar Lampung

5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dapat diberikan saran sebagai
berikut:

1. Bagi perusahaan produk vivo agar lebih menjaga dan meningkatkan


Citra Merek, Kualitas Produk di masyarakat untuk memempengaruhi
keputusan pembelian.
2. Bagi pengusaha/calon pengusaha sebaiknya dalam menjalankan atau
membuka suatu usaha yang paling pertama di perhatikan yaitu
merek karena merek merupakan simbol sekaligus jaminan mutu bagi
konsumen.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan dengan merek produk lain
sehingga yang teridentifikasi lebih banyak lagi.
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan variabel
bebas lain, sehingga variabel yang mempengaruhi keputusan
pembelian dapat teridentifikasi lebih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai