Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI


MENGONTROL HALUSINASI SESI 1 – 5
LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA

Dosen Pembimbing:
Ns. Putu Agus Ariana, S.Kep., Msi

Nama Kelompok:
1. I Nengah Alit Tuadi (18089014001)
2. Ni Luh Mefarani Lasmita (18089014035)
3. Ni Komang Mega Angelina (18089014036)
4. Komang Nila Sri Udayani (18089014040)
5. Putu Nita Mawarni (18089014041)
6. Ni Made Putri Suaryanadi (18089014046)
7. Kadek Siska Damayanti (18089014049)
8. Putu Sri Utami (18089014052)
9. Kadek Vera Elvandari (18089014057)
10. Ni Nyoman Vila Delvyanti (18089014058)
11. Ni Komang Winda Trisna Dewi (18089014064)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2021
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
HALUSINASI
SESI I : MENGENAL HALUSINASI
Rabu, 30 Juni 2021

A. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indratanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi
palsu (Prabowo, 2014).
Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang
pancaindera, hal umum yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan
pengelihatan walaupun halusinasi pencium, peraba, dan pengecap dapat
terjadi (Townsend, 2010).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi yang disebabkan stimulus yang sebenarnya itu
tidak ada (Sutejo, 2017). Halusinasi adalah persepsi klien terhadap
lingkungan tanpa stimulus yang nyata, sehingga klien menginterpretasikan
sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus atau rangsangan dari luar (Stuart
dalam Azizah, 2016).

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
1. Dapat menjelaskan cara untuk mengontrol halusinasi
b) Tujuan Khusus
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila mengalami halusinasi
C. Karakteristik Pasien
1. Klien dengan gangguan mengenal halusinasi
2. Klien yang koperatif dengan riwayat halusinasi
3. Klien yang sehat secara fisik
4. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
5. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik

D. Masalah Keperawatan
Klien yang mengalami gangguan stimulasi persepsi mengenal halusinasi

E. Kreteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan pasien sebelum dilakukan kegiatan
dilaksanakan pada pukul 10.00 wita , Tanggal 29 Juni 2021 .
b. Tempat ruangan laboratorium keperawatan jiwa Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Buleleng
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan Tugas masing-masing pelaksana kegiatan sudah sesuai
dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. Peserta aktif mengikuti kegiatan
d. Peserta tidak meninggalkan Ruangan selama Kegiatan
3. Evaluasi hasil
Klien mampu mengenal halusinasi

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan Fungsi :
a. Pemimpin (Leader)
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah
dilakukan
6) Memberi reinforcement positif pada klien
7) Menyimpulkan kegiatan
b. Pembantu Pemimpin (Co-Leader)
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d. Fasilitator
1) Mamfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam
/luar kelompok
2. Seleksi Pasien
a. Observasi pasien, perawatan melakukan observasi di ruang pasien
a. Melihat catatan medis pasien untuk menemukan pasien dengan
halusinasi
b. Memilih pasien dengan halusinasi
c. Menentukan pasien yang dipilih dan menyusun dalam table
3. Susunan Perawat Pelaksana TAK
a. Pemimpin atau leader : Komang Nila Sri Udayani
b. Co leader : Kadek Siska Damayanti
c. Fasilitator 1 : Putu Sri Utami
d. Fasilitator 2 : Putu Nita Mawarni
e. Fasilitator 3 : Ni Nyoman Vila Delvyanti
f. Fasilitator 4 : Ni Made Putri Suaryanadi
g. Observer : Ni Komang Mega Angelina
4. Nama Pasien yang Ikut
No Nama Masalah Keperawatan
1 I Nengah Alit Tuadi Halusinasi
2 Luh Mefarani Lasmita Halusinasi
3 Ni Komang Winda Trisna Halusinasi
Dewi
4 Kadek Vera Elvandari Halusinasi
5. Waktu
Hari/tanggal : Rabu/30 Juni 2021
Jam : 10.00 – 10.45 wita
6. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawanb
7. Setting Tempat
1. Klien duduk melingkar
2. Pelaksanaan TAK akan dilaksankan di ruang laboratorium
keperawatan jiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.
Adapun gambaran untuk setting tempat pelaksanaan TAK adalah
sebagai berikut :

Co Leader Leader Observer


Fasilitator
4
Klien 1
Klien 4
Fasilitator 1
Fasilitator 3
Klien 2
Klien Fasilitator 2
3
8. Alat – alat
1. Spidol
2. Papan Tulis
3. Kertas HVS
4. Bola
5. Soudsystem

G. Proses TAK
1. Fase Pra – Interaksi
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi:
Halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi ( 15 menit )
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi validasi: terapis menanyakan perasaan peserta hari ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main
a) Masing-masing klien memperkenalkan diri: nama, nama
panggilan
b) Jika ada klien yang mau meninggalkan kelompok harus
meminta izin padaterapis
c) Lama kegiatan 45 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Fase Kerja ( 20 menit )
a. Terapi memperkenalkan diri (nama, dan nama paggilan) terapi
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah
jarum jam
b. Terapis menjelaskan yang akan dilaksanakan, yaitu masing-masing
klien membagi pengalaman tentang halusinasi yang mereka alami
dengan menceritakan.:
1) Isi halusinasi
2) Waktu terjadinya
3) Frekuensi halusinasi
4) Perasaan yang timbul saat mengalami halusinasi.
c. Meminta klien menceritakan halusinasi yang dialami secara
berurutan dimulai dariklien yang ada disebelah kiri terapis,
seterusnya bergiliran searah jarum jam.
d. Saat seorang klien menceritakan halusinasi, setelah cerita
selesai terapismempersilahkan klien lain untuk bertanya sebanyak-
banyaknya 3 pertanyaan.
e. Lakukan kegiatan (b) sampai semua klien selesai mendapat giliran.
f. Setiap kali klien bias menceritakan halusinasinya, terapis memberikan
pujian.
4. Fase Terminasi ( 10 menit )
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anggota kelompok.
b. Rencana tindakan lanjut
1) Terapi menganjurkan kepada peserta jika mengalami
halusinasi segera menghubungi perawat atau teman lain .
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien kegiatan TAK
berikutnya yaitu belajarmengontrol halusinasi.
2) Terapis membuat kesepakatan dengan klien dan tempat TAK
berikutnya.

H. Antisipasi Masalah
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberikan kesempatan pada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi

I. Hasil Kegiatan ( SESI I )


No Aspek yang dinilai Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Pasien 4
1. Menyebutkan isi halusinasi
2. Menyebutkan waktu halusinasi
3. Menyebutkan frekuensi halusinasi
4. Menyebutkan perasaan bila
halusinasi timbul

Petunjuk: Tulis tanda V untuk klien yang mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu

J. Evaluasi dan Dokumentasi


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
MENGONTROL HALUSINASI
SESI II : MENGONTROL HALUSINASI : MENGHARDIK

A. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indratanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi
palsu (Prabowo, 2014).
Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang
pancaindera, hal umum yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan
pengelihatan walaupun halusinasi pencium, peraba, dan pengecap dapat
terjadi (Townsend, 2010).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi yang disebabkan stimulus yang sebenarnya itu
tidak ada (Sutejo, 2017). Halusinasi adalah persepsi klien terhadap
lingkungan tanpa stimulus yang nyata, sehingga klien menginterpretasikan
sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus atau rangsangan dari luar (Stuart
dalam Azizah, 2016).

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
1. Dapat menjelaskan cara untuk mengontrol halusinasi
b) Tujuan Khusus
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memahami dinamika halusinasi
3. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
4. Klien dapat memeperagakan cara menghardik halusinasi
C. Karakteristik Pasien
1. Klien dengan gangguan mengontrol halusinasi ( Menghardik)
2. Klien yang koperatif dengan riwayat halusinasi
3. Klien yang sehat secara fisik
4. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
5. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik

D. Masalah Keperawatan
Klien yang mengalami gangguan stimulasi persepsi mengenal halusinasi

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan pasien sebelum dilakukan kegiatan
dilaksanakan pada pukul 10.00 wita , Tanggal 29 Juni 2021
b. Tempat ruangan laboratorium keperawatan jiwa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan Tugas masing-masing pelaksana kegiatan sudah
sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. Peserta aktif mengikuti kegiatan
d. Peserta tidak meninggalkan Ruangan selama Kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. Klien mampu mengontrol halusinasi : Menghardik

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan Fungsi :
a. Pemimpin (Leader)
a) Memimpin jalannya kegiatan
b) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah
dilakukan
f) Memberi reinforcement positif pada klien
g) Menyimpulkan kegiatan
b. Pembantu Pemimpin (Co-Leader)
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d. Fasilitator
1) Mamfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari
dalam /luar kelompok
2. Seleksi Pasien
a. Observasi pasien, perawatan melakukan observasi di ruang pasien
b. Melihat catatan medis pasien untuk menemukan pasien dengan
Halusinasi
c. Memilih pasien dengan halusinasi
d. Menentukan pasien yang dipilih dan menyusun dalam table
3. Susunan Perawat Pelaksana TAK
a. Pemimpin atau leader : Ni Komang Winda Trisna Dewi
b. Co leader : Kadek Siska Damayanti
c. Fasilitator 1 : Putu Sri Utami
d. Fasilitator 2 : Putu Nita Mawarni
e. Fasilitator 3 : Ni Nyoman Vila Delvyanti
f. Fasilitator 4 : Ni Made Putri Suaryanadi
g. Observer : Ni Komang Mega Angelina
4. Nama Pasien yang Ikut
No Nama Masalah Keperawatan
1 I Nengah Alit Tuadi Halusinasi
2 Luh Mefarani Lasmita Halusinasi
3 Komang Nila Sri Udayani Halusinasi
4 Kadek Vera Elvandari Halusinasi
5. Waktu
Hari/tanggal : Rabu/30 Juni 2021
Jam : 10.00 wita
6. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
7. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Pelaksanaan TAK akan dilaksankan di ruang laboratorium
keperawatan jiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Adapun
gambaran untuk setting tempat pelaksanaan TAK adalah sebagai
berikut :

Co Leader Leader Observer


Fasilitator
4
Klien 1
Klien 4
Fasilitator 1
Fasilitator 3
Klien 2
Klien Fasilitator 2
3
8. Alat
a. Spidol
b. Papan Tulis
c. Kertas HVS
d. Bola
e. Soudsystem

F. Proses TAK
1. Fase Pra Interaksi
a. Mempersiapkan alat
b. Mempersiapkan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi (10 menit)
a. Salam terapeutik: terapi mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
2. Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang telah
terjadi
3. Kontrak kegiatan
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2. Terapis menjelaskan aturan main
a. Lama kegiatan : 45 menit
b. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dan akhir
c. Jika akan meninggalkan kelompok klien harus minta izin
3. Kerja (20 menit)
a. Terapis meminta masing-masing klien secara berurutan
searah jarum jam menceritakan apa yang dilakukan jika
mengalami halusinasi dan apakah itu bisa mengatasi
halusinasinya.
b. Setiap selesai klien menceritakan pengalamannya terapis
memberikan pujian dan mengajak peserta lain memberikan
tepuk tangan.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan
menghardik halusinasi dimulai dari peserta disebelah kiri
terapi berurutan searah jarum jam sampai semua peserta
mendapat giliran
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien
bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan
menghardik halusinasi
4. Terminasi (15 menit)
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengiuti
TAK
2. Terapi memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1. Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan cara
yang sudah dipelajari jika halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK
berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan
cara lain
2. Terapi membuat kesepakatn waktu dan tempat

G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberikan kesempatan pada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan bahwa klien dapat
melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali
lagi

H. Hasil Kegiatan (Sesi II)


No Aspek yang dinilai Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Pasien 4
1. Menyebutkan cara yang selama ini
digunakan mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efektifitas cara
3. Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan Menghardik
4. Memperagakan menghardik halusinasi

Petunjuk: Tulis tanda V untuk klien yang mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu
I. Evaluasi dan Dokumentasi
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL
HALUSINASI
SESI III: MENYUSUN JADWAL KEGIATAN

A. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca
indratanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu (Prabowo, 2014).
Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang pancaindera,
hal umum yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan pengelihatan walaupun
halusinasi pencium, peraba, dan pengecap dapat terjadi (Townsend, 2010).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami perubahan sensori
persepsi yang disebabkan stimulus yang sebenarnya itu tidak ada (Sutejo, 2017).
Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata,
sehingga klien menginterpretasikan sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus atau
rangsangan dari luar (Stuart dalam Azizah, 2016).

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
1. Dapat menjelaskan cara untuk mengontrol halusinasi
b) Tujuan Khusus
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktifitas untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam.

C. Karakteristik Pasien
1. Kien dengan gangguan halusinasi
2. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi
3. Klien dengan gangguan persepsi sudah dapat menyusun jadwal kegiatan sendiri
4. Klien yang sehat secara fisik
5. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
6. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik

D. Masalah Keperawatan
Klien yang mengalami gangguan stimulasi persepsi mengenal halusinasi

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan klien sudah dilakukan sebelum kegiatan
dilaksanakan, pada pukul 10.00 wita tanggal 29 Juni 2021.
b. Tempat ruangan laboratorium keperawatan jiwa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Buleleng
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas masing-masing pelaksana kegiatan sudah sesuai dengan
Perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. Peserta aktif mengikuti kegiatan
d. Peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. Klien mampu memahami pentingnya melakukan aktifitas untuk mencegah
munculnya halusinasi
b. Klien mampu menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam.

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan fungsi :
a. Pemimpin (leader)
1. Memimpin jalannya kegiatan
2. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
6. Memberi reinforcement positif kepada klien
7. Menyimpulkan kegiatan
b. Pembantu pemimpin ( co-leader)
1. Membantu tugas leader
2. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3. Mengingatkan leader tentang kegiatan
4. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Observer
1. Mengobservasi jalannya acara
2. Mencatat jumlah klien yang hadir
3. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
4. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
5. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
6. Membuat laporan hasil kegiatan
d. Fasilitator
1. Memfasilitasi jalannya kegiatan
2. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam atau luar
kelompok
2. Seleksi Pasien
a. Observasi klien : perawatan melakukan observasi di ruang klien
b. Melihat catatan medis klien untuk menemukan klien dengan halusinasi
c. Memilih klien dengan halusinasi
d. Menentukan klien yang dipilih dan menyusun dalam tabel
3. Susunan Perawat Pelaksana TAK
a. Pemimpin atau leader : Ni Luh Mefarani Lasmita
b. Co- Leader : Kadek Siska Damayanti
c. Fasilitator 1 : Putu Sri Utami
d. Fasilitator 2 : Putu Nita Mawarni
e. Fasilitator 3 : Ni Nyoman Vila Delvyanti
f. Fasilitator 4 : Ni Made Putri Suaryandi
g. Observer : Ni Komang Mega Angelina
4. Nama pasien yang ikut
No Nama Masalah Keperawatan
1 I Nengah Alit Tuadi Halusinasi
2 Ni Komang Winda Trisna Dewi Halusinasi
3 Komang Nila Sri Udayani Halusinasi
4 Kadek Vera Elvandari Halusinasi

5. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Juni 2021
Jam : 10.00 – 10.45 wita
6. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
7. Setting tempat
1. Klien duduk melingkar
2. Pelaksanaan TAK akan dilaksankan di ruang laboratorium keperawatan jiwa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Adapun gambaran untuk setting
tempat pelaksanaan TAK adalah sebagai berikut :

Co Leader Leader
Observer
Fasilitator
4
Klien 1
Klien 4
Fasilitator 1
Fasilitator 3
Klien 2
Klien Fasilitator 2
3

8. Alat-Alat
1. Spidol
2. Papan Tulis
3. Kertas HVS
4. Bola
5. Soudsystem

F. Proses TAK
1. Fase Pra Interaksi
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak pertemuan dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi ( 15 menit)
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak kegiatan
1. Terapis menanyakan keadaan klien hari ini
2. Terapis menyakan pengalaman klien menerapkan cara meghardik
halusinasi
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapi menjelaskan aturan permainan
a. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada
terapis
c. Waktu TAK adalah 45 menit
3. Fase Kerja (20 menit)
a. Terapis menjelaskan langkah-langkah kegiatan
b. Terapis membagikan kertas satu lembar dan masing-masing sebuah pensil untuk
masing-masing klien
c. Terapis menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur dalam mencegah
terjadinya halusinasi
d. Terapis member contoh cara menyusun jadwal dengan menggambarkannya
dipapan tulis
e. Terapis meminta masing-masing klien menyusun jadwal aktivitas dari bangun
pagi sampai dengan tidur malam
f. Terapis membimbing masing-masing klien sampai berhasil menyusun jadwal
g. Terapis memberika pujian kepada masing-masing klien setelah berhasil
menyusun jadwal
4. Fase Terminasi (10 menit)
a. Evaluasi
1) Terapi menanyakan perasaan klien setelah bias menyusun jadwal
2) Terapi memberikan pujian atas leberhasilan kelompok
a. Tindak lanjut: terapis menganjurkan klien melaksanakan jadwal
aktivitas tersebut
b. Kontrak yang akan datang
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
2) Terapi mebut kesepakatan tampat dan waktu TAK

G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
pasien yang lain
2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh
kembali lagi

H. Hasil Kegiatan ( SESI III )


No Aspek yang dinilai Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Pasien 4
1. Menyebutkan pentingnya aktivitas dalam
mencegah halusinasi
2. Membuat jadwal kegiatan harian
Petunjuk: Tulis tanda V untuk klien yang mampu dan tanda X jika klien tidak mampu
I. Evaluasi dan dokumentasi
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL
HALUSINASI
SESI IV: CARA MINUM OBAT YANG BENAR

A. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indratanpa ada rangsangan
dari luar, suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa
stimulus ekstren atau persepsi palsu (Prabowo, 2014).
Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang pancaindera, hal umum
yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan pengelihatan walaupun halusinasi pencium,
peraba, dan pengecap dapat terjadi (Townsend, 2010).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi
yang disebabkan stimulus yang sebenarnya itu tidak ada (Sutejo, 2017). Halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, sehingga klien
menginterpretasikan sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus atau rangsangan dari luar
(Stuart dalam Azizah, 2016).

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
1. Dapat menjelaskan cara untuk mengontrol halusinasi
b) Tujuan Khusus
1. Klien dapat mengetahui jenis – jenis obat yang harus diminumnya
2. Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur
3. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat
4. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat

C. Karakteristik Pasien
1. Klien dengan gangguan orientasi realita ( Halusinasi)
2. Klien yang koperatif dengan riwayat halusinasi
3. Klien dengan gangguan orientasi orang ,waktu dan tempat yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
4. Klien yang sehat secara fisik
5. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
6. Klien dapat minum obat dengan benar

D. Masalah Keperawatan
Klien yang mengalami gangguan stimulasi persepsi mengenal halusinasi

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan pasien sebelum dilakukan kegiatan dilaksanakan pada
pukul 10.00 wita , Tanggal 29 Juni 2021 .
b. Tempat ruangan laboratorium keperawatan jiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Buleleng
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan Tugas masing-masing pelaksana kegiatan sudah sesuai dengan
perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. Peserta aktif mengikuti kegiatan
d. Peserta tidak meninggalkan Ruangan selama Kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. Klien mampu mengetahui jenis-jenis obat yang harus diminum
b. Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur
c. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat
d. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat

F. PENGORGANISASIAN TAK
1. Terapis
Peran dan Fungsi:
a. Pemimpin (Leader)
a) Memimpin jalannya kegiatan
b) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f) Memberi reinforcement positif pada klien
g) Menyimpulkan kegiatan
b. Pembantu Pemimpin (Co-Leader)
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d. Fasilitator
1. Mamfasilitasi jalannya kegiatan
2. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
2. Seleksi Pasien
1. Observasi klien , perawatan melakukan observasi di ruang klien
2. Melihat catatan medis pasien untuk menemukan pasien dengan halusinasi
3. Memilih pasien dengan halusinasi
4. Menentukan pasien yang dipilih dan menyusun dalam table
3. Susunan Perawat Pelaksana
a. Pemimpin atau leader : I Nengah Alit Tuadi
b. Co leader : Kadek Siska Damayanti
c. Fasilitator 1 : Putu Sri Utami
d. Fasilitator 2 : Putu Nita Mawarni
e. Fasilitator 3 : Ni Nyoman Vila Delvyanti
f. Fasilitator 4 : Ni Made Putri Suaryanadi
g. Observer : Ni Komang Mega Angelina
4. Nama Pasien yang Ikut
No Nama Masalah Keperawatan
1 Kadek Vera Elvandari Halusinasi
2 Ni Luh Mefarani Lasmita Halusinasi
3 Komang Nila Sri Udayani Halusinasi
4 Ni Komang Winda Trisna Halusinasi
Dewi

5. Waktu
Hari/tanggal : Rabu/30 Juni 2021
Jam : 10.00 – 10.45 wita
6. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
7. Setting Tempat
1. Klien duduk melingkar
2. Pelaksanaan TAK akan dilaksankan di ruang laboratorium keperawatan jiwa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Adapun gambaran untuk setting tempat pelaksanaan
TAK adalah sebagai berikut :

Co Leader Leader Observer


Fasilitator
4
Klien 1
Klien 4
Fasilitator 1
Fasilitator 3
Klien 2
Klien Fasilitator 2
3
8. Alat-alat
a. Spidol
b. Papan Tulis
c. Kertas HVS
d. Bola
e. Soudsystem

G. PROSES TAK
1. Fase Pra Interaksi
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak pertemuan dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Fase Orientasi (15 Menit)
1. Salam terapeutik: Salam dari terapis kepada klien
2. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak Kegiatan
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
2. Terapis menjelaskan aturan pelaksanaan berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijinkepada
terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Fase Kerja (20 menit)
1. Terapi mebagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada masing-masing
klien
2. Terapi menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur, sesuai anjuran
3. Terapi meminta klien klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum obat,
secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang berada disebelah kiri
terapis
4. Terapi menjelaskan akibat jika tidak minum obat secra teratur
5. Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantian akibat jika tidak minum
obat secara teratur
6. Terapi menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar klien,
benar waktu, benar cara, benar dosis.
7. Terapi menjelaskan efek terapi dan efek samping masing-masing obat sesuai
contoh obat yang ada pada klien
8. Terapi meminta klien untuk menyebutkan jenis obat, dosis masing-masing obat,
cara menggunakan, waktu menggunakan, dan efek obat (efek terapi dan efek
samping) sesuai dengan contoh obat yang ada ditangan klien masing-masing.
Secara berurutan searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis
9. Terapi memberikan pujian dan mengajak klien bertepuk tangan setiap kali klien
menyebutkan dengan benar
4. Fase Terminasi (10 menit)
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikut TAK
2) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur
2) Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien dapat menghubungi
perawat yang saat itu bertugas
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang yaitu sesi 5
“Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap”
2) Terapi menyepakati tempat dan waktu TAK

H. Antisipasi Masalah
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberikan kesempatan pada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi

I. HASIL KEGIATAN ( SESI IV )


No Aspek yang dinilai Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Pasien 4
1. Menyebutkan pentingnya
minum obat secara teratur
2. Menyebutkan akibat jika
tida minum obat secara
teratur
3. Menyebutkan jenis obat
4. Menyebutkan dosis obat
5. Menyebutkan cara minum
obat yang tepat
6. Menyebutkan efek terapi
obat
7. Menyebutkan efek samping
obat

Petunjuk: Tulis tanda V untuk klien yang mampu dan tanda X jika klien tidak mampu

I. Evaluasi dan Dokumentasi


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK MENGONTROL HALUSINASI
SESI V: BERCAKAP – CAKAP

A. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indratanpa ada rangsangan dari
luar, suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus
ekstren atau persepsi palsu (Prabowo, 2014).
Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang pancaindera, hal umum
yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan pengelihatan walaupun halusinasi pencium,
peraba, dan pengecap dapat terjadi (Townsend, 2010).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi
yang disebabkan stimulus yang sebenarnya itu tidak ada (Sutejo, 2017). Halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, sehingga klien
menginterpretasikan sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus atau rangsangan dari luar (Stuart
dalam Azizah, 2016).

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
1. Dapat menjelaskan cara untuk mengontrol halusinasi
b) Tujuan Khusus
1. Klien memahami tentang pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
2. Klien mampu menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengalami
halusinasi

C. Karakteristik Pasien
1. Klien dengan gangguan orientasi realita ( Halusinasi)
2. Klien yang koperatif dengan riwayat halusinasi
3. Klien dengan gangguan orientasi orang ,waktu dan tempat yang sudah dapat berinteraksi
dengan orang lain
4. Klien yang sehat secara fisik
5. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
6. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik

D. Masalah Keperawatan
Klien yang mengalami gangguan stimulasi persepsi mengenal halusinasi

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan klien sebelum dilakukan kegiatan dilaksanakan pada pukul
10.00 wita , Tanggal 29 Juni 2021 .
b. Tempat dan peralatan sudah disiapkan yaitu Spidol ,Papan Tulis .
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan Tugas masing-masing pelaksana kegiatan sudah sesuai dengan
perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. Peserta aktif mengikuti kegiatan
d. Peserta tidak meninggalkan Ruangan selama Kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

F. PENGORGANISASIAN TAK
1. Terapis
Peran dan Fungsi:
a. Pemimpin (Leader)
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
6) Memberi reinforcement positif pada klien
7) Menyimpulkan kegiatan
b. Pembantu Pemimpin (Co-Leader)
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan
f. Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
6) Membuat laporan hasil kegiatan
g. Fasilitator
1) Mamfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
2. Seleksi Pasien
a. Observasi klien , perawatan melakukan observasi di ruang klien
b. Melihat catatan medis klien untuk menemukan klien dengan halusinasi
c. Memilih pasien dengan halusinasi
d. Menentukan klien yang dipilih dan menyusun dalam table
3. Susunan Perawat Pelaksana
a. Pemimpin atau leader : Kadek Vera Elvandari
b. Co leader : Kadek Siska Damayanti
c. Fasilitator 1 : Putu Sri Utami
d. Fasilitator 2 : Putu Nita Mawarni
e. Fasilitator 3 : Ni Nyoman Vila Delvyanti
f. Fasilitator 4 : Ni Made Putri Suaryanadi
g. Observer : Ni Komang Mega Angelina
4. Nama Pasien yang Ikut
No Nama Masalah Keperawatan
1 Komang Winda Trisna Dewi Halusinasi
2 Ni Luh Mefa Rani Lasmita Halusinasi
3 Komang Nila Sri Udayani Halusinasi
4 I Nengah Alit Tuadi Halusinasi

5. Waktu
Hari/tanggal : Rabu/30 Juni 2021
Jam : 10.00 – 10.45 wita
6. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
7. Setting Tempat
1. Klien duduk melingkar
2. Pelaksanaan TAK akan dilaksankan di ruang laboratorium keperawatan jiwa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Adapun gambaran untuk setting tempat
pelaksanaan TAK adalah sebagai berikut :

Co Leader Leader Observer


Fasilitator
4
Klien 1
Klien 4
Fasilitator 1
Fasilitator 3
Klien 2
Klien Fasilitator 2
3

8. Alat-alat
1. Spidol
2. Papan Tulis
3. Kertas HVS
4. Bola
5. Soudsystem
F. PROSES TAK
1. Fase Pra Interaksi
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak pertemuan dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Fase Orientasi (15 Menit)
a. Salam terapeutik: Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak Kegiatan
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
2. Terapis menjelaskan aturan pelaksanaan berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Fase Kerja (20 menit)
a. Terapis menjelaskan pentingnya berbincang-bincang dengan orang lain untuk mengatasi
halusinasi.
b. Terapis meminta pada klien situasi yang sering dialami sehingga mengalami halusinasi
secara bergantian
c. Terapis memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain jika ada tanda-tanda
halusinasi .
d. Klien diminta memperagakan hal yang sama secara bergantian dimulai dari klien yang
duduk disebelah kiri terapis searah jarum jam
e. Ulangi langkah (e) sampai semua klien mendapat giliran.Terapis memberikan pujian
kepada klien setelah selesai memperagakan .
4. Fase Terminasi (10 Menit)
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap-cakap dengan orang lain
bila mulai mengalami halusinasi
2. Mendorong klien untuk mulai bercakap-cakap bila ada klien yang mulai mengalami
halusinasi
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya .

G. Antisipasi Masalah
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
b. Memanggil klien
c. Memberikan kesempatan pada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien
yang lain
d. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
e. Panggil nama klien
f. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
g. Berikan penjelasan tentang tujuan bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah
itu klien boleh kembali lagi

H. Hasil Kegiatan ( SESI V )


No Aspek yang dinilai Pasien 1 Paisen 2 Pasien 3 Pasien 4
1. Menyebutkan pentingnya bercakap-cakap
ketika halusinasi muncul
2. Menyebutkan cara bercakap-cakap
3. Memperagakan saat mulai percakapan

Petunjuk: Tulis tanda V untuk klien yang mampu dan tanda X jika klien tidak mampu

I. Evaluasi dan Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai