Anda di halaman 1dari 11

Nama : Halfa Nur Faizah

NPM : 1617041013
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara

JUDUL:

STRATEGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DALAM MENGHADAPI


PANDEMI COVID-19 (Studi Pada Industri Keripik UKM vanana)

LATAR BELAKANG :

Pandemi covid-19 melanda hampir seluruh negara- negara di dunia termasuk negara
Indonesia. Hal ini memiliki dampak cukup besar terhadap beberapa sektor khsusnya pada
sektor ekonomi. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva
mengatakan bahwa pandemic covid-19 menyebapkan perekonomian global mengalami krisis,
diproyeksikan 95% negara-negara di dunia mengalami kontraksi atau pertumbuhan ekonomi
di zona negatif. Pertumbukan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi 4,9%, kemudian
proyeksi pada negara maju akan mengalami kontraksi sebesar 8% di tahun 2020.

Negara Indonesia juga mengalami kontraksi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa
pandemi covid-19 menyebapkan pertumbuhan PDB ( Produk Domestik Bruto) merosot ke
-5,32% pada kuartal II tahun 2020. Semua komponen PDB terkontraksi diantaranya
penurunan konsumsi rumah tangga ke -5,5 %, penurunan konsumsi lembaga non-pemerintah
ke 7,8 %, belanja pemerintah -6,9%, investasi -8,6%, ekspor -11,7 %, impor -17%. Tidak
hannya itu, indikator lain juga mengalami penurunan seperti indeks keyakinan konsumsi
mencapai -36%, indeks PMI manufaktur -38%, penjualan semen domestik -11%, penjualan
sepeda motor domestik -80% dan penjualan mobil domestik -89%.

Organisasi For Ekonomic Co-operation and Development (OECD) melaporkan bahwa


pandemic covid-19 mempengaruhi sisi penawaran dan permintaan dari sektor peekonomian.
Pada sisi penawaran, perusahaan akan mengurangi pasokan bahan baku dan mengurangi
jumlah tenaga kerja serta kendala terhadap rantai pasokan. Dari sisi permintaan, menurunnya
kepercayaan konsumen terhadap suatu produk akan menyebapkan kurangnya permintaan.
Selain itu, OECD juga menyebutkan 3 implikasi pandemic covid-19 bagi negara indonesia
yakni pada sektor pariwisata, perdagangan dan investasi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang mendominasi pada sektor perdagangan di indonesia yang juga menjadi grada
terdepan dalam perekonomian nasional akan mengalami dampak serius, mulai dari aspek
total produksi, nilai perdagangan sampai pada pegurangan jumlah tenaga kerja.

Pandemi COVID-19 memberikan implikasi negatif bagi perekonomian domestik seperti


penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan kinerja perusahaan, ancaman pada
sektor perbankan dan keuangan, serta eksistensi UMKM. Tercatat data dari Kementrian
Koperasi dan UMKM pada tahun 2018 terdapat 64.194.057 UMKM yang ada di indonesia
dengan 116.978.631 tenaga kerja, jumlah tersebut menunjukan 97% dari total tenaga kerja di
sektor ekonomi. Jumlah yang tidak sedikit untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
Terdapat tiga peran penting UMKM dalam kehidupan masyarakat kecil dimana hal ini
berdampak pada kenaikan perekonomian masyarakat Indonesia yakni pertama, mengurangi
kemiskinan di Indonesia, dari data kementrian koperasi dan UMKM pada tahun 2011
menyebutkan lebih dari 57,8 juta unit UMKM mampu menyerap 114 juta tenaga kerja.
Kedua, pemerataan ekonomi masyarakat dimana UMKM tersebar di 34 provinsi di Indonesia,
sehingga masyarakat tidak perlu berbondong-bondong ke ibu kota untuk mendapatkan
pekerjaan. Ketiga, sumber pemasukan devisa negara dari data kementrian koperasi dan
UMKM pada tahun 2017 yang menunjukan bahwa tingginya devisa negara oleh pelaku
UMKM yang mencapai 88,45 mliar. Selain itu, UMKM memberikan andil besar terhadap
penerimaan negara dengan menyumbang 61,9 % pemasukan produk domestic bruto (PDB)
melalui pembayaran pajak dengan uraian sector usaha mikro menyumbang 36,28 PDB, sector
usaha kecil 10,9 % PDB, sector usaha besar menyumbang 38,1 % PDB dan sector usaha
menengah 14,7 %.

Terdapat sekitar 37.000 UMKM yang melaporkan terdampak masalah serius, diantarannya
56% melaporkan bahwa terjadi penurunan penjualan selama pandemic covid-19, 22 %
melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan, 15% melaporkan terkait masalah
distribusi barang dan 4% melaporkankesulitan dalam mendapatkan bahan baku akibat dari
lowcdown pada daerah daerah penghasil. Guna membantu kebertahanan UMKM di masa
pandemic saat ini, tujuan penulis melalui tulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
strategi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di masa pandemi covid-19 pada UKM
kripik vanana yang berada di kota Bandar lampung. Harapannya dapat bermanfaat bagi
UMKM lain yang juga terkena dampak dari pandemic covid-19.

RUMUSAN MASALAH :

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengemukakan rumusan masalah dalam


penelitian ini, adalah bagaimana strategi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada
industri keripik vanana di kota Bandar Lampung dalam menghadapi pandemi covid-19 ?

TUJUAN PENULISAN :

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui strategi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada sentra industri keripik
di kota Bandar Lampung dalam menghadapi pandemic covid-19. Kemudian mendeskripsikan
hasil yang telah didapatkan dari strategi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam
menghadapi pandemic covid-19, dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat
bagi UMKM lain yang terdampak pandemic covid-19.

TINJAUAN PUSTAKA

Covid-19

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan

sampai berat. Ada setidaknya dua jenis Coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit

yang menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Diseases-19 (COVID-19) adalah

penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus

penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2 dan ditularkan antara hewan dan manusia

(zoonosis).

Coronavirus merupakan kumpulan virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak

kasus, coronavirus menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu hingga dapat

menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Tanda dan ge

jala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,

batuk dan sesak napas. Gejala-gejala COVID-19 umumnya muncul dalam waktu 2 hari

hingga 2 minggu setelah penderita terpapar virus corona, sehingga penderita tersebut

diharuskan melewati masa inkubasi selama 14 hari. Penularan virus corona diperkirakan

terjadi melalui kontak langsung dalam jarak dekat melalui tetesan kecil atau percikan dari

saluran pernapasan yang dihasilkan penderita saat bersin dan batuk.

Konsep strategi

Stategi adalah tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus,

yang dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan

di masa depan (husaen umar 2001). Menurut hasan alwi, strategi merupakan rencana untuk

memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,

yang didasari pada riset pasar, penlaian, perencanaan produk, promosi, dan perencanaan

penjualan dan distribusi. Jika dilhat dari definisi yang dipaparkan oleh para ahli diatas strategi
berkaitan erat dengan dunia perekonomian dan usaha, sehingga dapat ditarik kesimpulan

strategi adalah usaha yang dilakukan secara terus-menerus guna meningkatkan kualitas

produk dan peningkatan jumlah pelanggan.

Jenis-jenis strategi

a. Strategi produk

Produk mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi ataupun ide. Produk yang

berwujud biasanya disebut dengan barang dan jasa adalah sebutan bagi produk yang tidak

berwujud. Dari definisi di atas produk memiliki 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam

memahami strategi produk, yaitu: produk inti, produk yang diperluas dan produk formal.

b. Strategi pemasaran

Promosi adalah sebuah kegiatan untuk membuat orang lain tertarik terhadap barang atau jasa

yang kita sediakan dengan menggunakan alat-alat seperti iklan, sales, publikasi dan pe

rsonal selling.

c. Strategi penjualan

Penjualan adalah kegiatanperusahaan dalam menjajakan produk yang dipasarkannya.

Penjualan memiliki beberapa sifat yaitu: komunikasi, insentif dan mengundang.

d. Strategi distribusi

Distribusi memiliki beberapa saluran, diantarannya: zero level distribution, one level

distribution, two level distribution, dan multi level distribution.

Tinjauan Konsep UMKM

Pengertian UMKM

Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) memiliki pengertian usaha mikro, kecil dan menengah sebagai berkut:
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau usaha perorangan

yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-

Undang ini.

b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendri, yang dilakukan

oleh perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anaka perusahaan atau

bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria Usaha Kecil.

c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh seorang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiiki, dikuasai, atau menjadi bagian

langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.

Kriteria UMKM

Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2008

pasal 6 :

a. kriteria usaha mikro yaitu, (1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha (2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b. Kriteria usaha kecil yaitu : (1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat. (2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

c. kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut: (1) Memiliki kekayaan bersih

lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha. (2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling

banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)

PEMBAHASAN

Melalui situs resmi kementrian koperasi dan UMKM diketahui bahwa penyebaran covid-19
sangat berpotensi terhadap ketahanan ekonomi koperasi dan UMKM. Hal ini akan berdampak
pada keberlangsungan koperasi dan UMKM.

Rata-rata UMKM mengalami penurunan omset selama pandemic covid-19, penyebabnya


adalah pembatasan aktivitas yang dilakukan diluar rumah sehinnga terjadi kesulitan dalam
hal memperoleh bahan baku yang terkendala transportasi, kemudian terdapat penurunan
kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk makanan yang ada di luar, hal ini
mengakibatkan penurunan konsumsi masyarakat terhadap jajanan kuliner.

Namun tidak semua UMKM mengalami penurunan omset penjualan, terdapat juga UMKM
yang mampu bertahan dan stabil atau bahkan mengalami peningkatan terhadap omset
penjualan. Hal ini karena penyesuaian diri yang dilakukan oleh UMKM tersebut seperti
melakukan beberapa strategi produk atau pemasaran untuk bertahan. Ada banyak hal yang
dapat dilakukan UMKM untuk dapat bertahan di tengah pandemic covid-19 dengan
melakukan beberapa strategi seperti membuka lini produk baru atau memperbaiki sistem
pemasaran. Sejatinya bisnis mampu bertahan ketika ia mampu responsive terhadap
lingkungan yang ada. Berikut strategi yang dapt dilakukan UMKM dalam rangka bertahan
atau meningkakan omset penjualan selama pandemic covid-19:

Bergabung dengan komunitas bisnis

Dalam pengembangan usaha, wirausahawan dituntut untuk melakukan evaluasi terhadap


pencapaiannya pada setiap tahun melalui berbagai faktor yang ada. Wirausahawan harus terus
update berbagai perkembangan, melakukan evaluasi atas semua kebijakan yang dilakukan,
dan mengembangkan jaringan. komunitas wirausahawan dibentuk untuk menjadi wadah bagi
para wirausahawan untuk terus meningkatkan pengetahuannya, dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerjanya. Contohnya komunitas bisnis Tangan di Atas atau dapat disebut
TDA. Komunitas bisnis Tangan Di Atas (TDA) merupakan komunitas wirausaha terbesar di
Indonesia yang merupakan wadah bergabungnya para wirausahawan Indonesia. Berikut
adalah manfaat mengikuti komunitas bisnis bagi para pelaku usaha, wirausahawan atau
pemilik UMKM, (1) dapat saling tukar informasi, (2) dapat belajar dari para ahli secara
langsung, (3) membangun penguatan tekat, (4) bertemu patner, (5) bertemu pemodal. Dengan
memanfaatkan ini peluang usaha akan lebih baik ketimbang tidak sama sekali.

Penggunaan E-Commerce

E-commerce merupakan suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik
oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara
transaksi bisnis.(Laudon & Traver, 2016).E-commerce yang pada awalnya sebuah
mekanisme penjualan ritel online, sekarang sudah memiliki makna yang lebih luas. Menurut
(Laudon & Traver, 2016)e-commerce telah menciptakan pasar digital baru dengan harga
yang lebih transparant, kemudahan akses, pasar global dengan pergadagan yang sangat
efisien. E-commerce memiliki dampak langsung pada hubungan perusahaan atau pelaku
usaha dengan pemasok, pelanggan, pesaing dan dapat dengan mudah melakukan pemasaran
produk maupun mengadopsi cara pemasaran pelaku bisnis lainnya. Beberapa e-commerce
yang bisa dimanfaatan oleh Pelaku UMKM di Indonesia seperti buka lapak, OLX, gojek,
tokopedia, shopee, lazada dll.

Penelitian (Hanum & Sinarasri, 2017) dan (Ningtyas et al., 2015) menyatakan e-commerce
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja UMKM. E-commerce
yang dilakukan oleh UMKM berkaitan dengan pengurangan biaya transaksi dan koordinasi
aktifitas ekonomi yang lebih dekat antara rekan bisnis. Selain itu penggunaan teknologi
dalam pelaksanaan bisnis dapat mengurangi biaya dan dapat menunjang ketercapaian tujuan
perusahaan.

Tujuan utama dari penggunaan e-commerce pada UMKM adalah diantaranya dapat
menjangkau pangsa pasar yang lebih luas yang sebelumnya hanya terbatas melakukan
penjualan di daerah tertentu saja, dengan adanya e-commerce dapat menjangkau konsumen
baru. Pelaku UMKM tidak hanya dapat menjadikan e-commerce sebagai portal berjualan,
namun dapat membangun relasi dan membangun konsep pasar baru dan menggunakan
system pemasaran yang lebih efektif dan menjadikan e-commerce juga sebagai media
pembelajaran. Pelaku UMKM juga dapat melihat dan melakukan observasi penjualan yang
dilakukan oleh pesaing dan mengadopsinya.

Memperbaiki Kualitas Pelayanan Dan Produk

Dalam masa pandemi ini masyarakat lebih selektif dalam memilih produk, terlebih mereka
tidak dapat secara langsung membeli prodak yang diinginkan. Kualitas produk dan kualitas
layanan sangatlah diperlukan karena kualitas produk dan kualitas pelayanan sangat
berpengaruh positif dan signifikan dalam membentk kepuasan konsumen dan menciptakan
loyalitas konsumen. Maka dari itu, dalam masa pandemic ini pelaku usaham harus mulai
memperhatikan dimensi kualitas produk dan memperbaiki produk mereka sehingga
menambah kepercayaan konsumen pada pelaku usahan dan UKMK.

Menurut Kotler, Philip dan Amstrong,tahun 2012 kualitas produk diartikan sebagai
kemampuan dari suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pelaku
UKMK dapat melakukan perbaikan kualitas produk secara bertahap dengan menyesuaikan
keinginan, kebutuhan dan harapan konsumen. Garvin mengatakan terdapat delapan dimensi
dalam menentukan kualitas produk, yaitu (1) performa/kinerja produk atau seberapa baik
produk dapat diukur. (2) fitur atau atribut tambahan yang melengkapi dan meningkatkan
fungsi produk. (3) Kehandalan atau kemampuan produk untuk dapat bertahan dari
kemungkinan perubahan lingkungan bisnis pada periode tertentu. (4) kesesuaian atau
seberapa baik produk tersebut sesuai dengan strandar yg ada pada industrinya. (5) daya tahan
atau ketahanan produk dari segi teknis dan nilai ekonomis. (6) kemudahan perbaikan produk
bila terdapat masalah dan dapat segera diperbaiki. (7) estetika produk yaitu bagaimana
produk dilihat, didengar atau dirasakan. (8) persepsi terhadap kualitas produk yang mencakup
reputasi merek dan faktor lain yang dapat mempengarui persepsi konsumen.

Dalam meningkatkan kualitas produk, pelaku usaha atau UMKM dapat juga melakukan
control mutu produk dengan lebih detail, meningkatkan kebersihan juga keamanan produk,
kemudian dapat memperbaiki kemasan produk agar dapat bertahan lebih lama, mengingat
saat ini lebih banyak menggunakan penjualan secara online sehingga daya tahan juga
keamanan produk sangat penting untuk ditingkatkan.

Meningkatkan kualitas layanan dapat dilakukan dengan menambah jenis pelayanan seperti
delivery atau pesan antar, menyediakan penjualan secara online kemudian menambahkan
hotline layanan khusus terkait penjualan yang dapat dengan mudah di akses konsumen, bisa
juga dengan menggunakan aplikasi seperti gojek, grab atau maxim. Kemudian ramah dalam
melayani, kualitas produk bersih juga tanggapan yang cepat. Pelayanan yang baik dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga dapat memuaskan pelanggan dan
menumbuhkan loyalitas konsumen. Di masa pandemic ini kepercayaan konsumen menjadi
factor yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha.

Digital Marketing

Menurut Purwana et al Digital marketing adalah adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar
melalui media digital secara online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring
sosial. Media sosial yang digunakan dapat melalui instagram, facebook, twitter dan lain
sebagainya. Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga menjadikan digital marketing
harus dapat dipahami dan dipelajari oleh UMKM. Hasil penelitian menyatakan bahwa digital
marketing sangat berpengaruh pesat terhadap peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70 %
pelaku UMKM mengatakan bahwa digital marketing menjadi platform komunikasi utama
dalam pemasaran, sedangkan offline store menjadi pelengkap. Dikarenakan digital marketing
menjangkau lebih banyak konsumen dengan memberikan kemudahan.

Beberapa bentuk pemasaran digital yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM untuk dapat
melakukan pemasaran produk adalah sebagai berikut : (1) Publikasi video dan foto produk di
akun sosial media secara intensif. Penggunaan sosial media juga disesuaikan dengan segmen
produk yang kita miliki.(2) Memanfaatkan facebook ads, instagram ads, twitter ads, google
disply network dll yang dapat dengan mudah diakses melalui sosial media dan dapat
menjangkau konsumen dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelmnya. (3) Membuat
video produk pemasaran yang ditayangkan melalui sosial media atau melakukan live promosi
produk. Strategi ini jika dilakukan dengan benar akan berpengaruh positif terhadap bisnis. (4)
Melibatkan konsumen didalam pemilihan produk, melakukan edukasi dan pengenalan
terhadap kualitas produk secara intensif di akun media sosial dan menggunakan kata-kata
kreatif dan menggunakan hastag (#) agar lebih mudah ditemukan konsumen. Dengan hal ini
nantinya terbentuk kesadaran merek dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

kesimpulan

Pandemic covid-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada ketidakstabilan dalam


perekonomian terutama pada UMKM. Pelaku UMKM ini merasakan dampak langsung
berupa penurunan omset penjualan dikarenakan adanya himbauan pemerintah dan penerapan
PSBB yang menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah sehingga cukup banyak UMKM
yang harus berenti beroperasi untuk sementara waktu.Untuk itu pelaku UMKM harus
memiliki strategi untuk dapat bertahan di tengah pandemik ini dan dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri terhadap kondisi yang terjadi. Ada beberapa strategi bertahan yang di
rekomendasikan yang dapat di lakukan UMKM untuk dapat mempertahankan bisnisnya,
yaitu (1) Bergabung dengan komunitas- komunitas bisnis positif yang dapat selalu
memotifasi juga memberikan jaringan untuk meningkatkan kualitas produk juga
meningkatkan omset penjualan. (2) melakukan penjualan melalui e-commerce karena
masyarakat sekarang banyak beralih ke belanja online. (3) melakukan perbaikan kualitas
produk dan kualitas serta jenis layanan. (4) Melakukan pemasaran produk dengan
memanfaatkan teknologi digital (digital marketing) untuk dapat menjangkau lebih banyak
konsumen.

Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang bisa diberkan adalah sebagai berikut : 1. Pelaku UMKM dapat
mengikuti langkah strategi bertahan yang sudah diberikan di atas, diharapkan dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan bisnis di masa pandemi ini maupun
dimasa yang akan datang, karena pelaku usaha yang dapat bertahan adalah yang responsif
terhadap perubahan sekitar dan mampu menyesuaikan diri baik dari segi produk, sistem
pemasaran dan penjualan maupun penggunaan teknologi yang mendukung bisnis. 2.
Pemerintah yang berwenang, diharapkan terus memberikan edukasi dalam bentuk sosialisasi
atau pelatihan kepada pelaku usaha. Membentuk jaringan komunikasi bagi UMKM sehingga
mudah dipantau dan keterampilan UMKM akan semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, A. 2020. Dampak Covid 19 Terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Brand, Vol. 2 No.
1

Amri, A. 2020. Dampak Covid 19 Terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Brand, Vol. 2 No.
1

Creswell, J.W. 2016. Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan
Campuran. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fauzi, I. 2018. Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
Purwokerto

Hadi, D.C. 2018. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berbasis
Ekonomi Kreatif di Yogyakarta. Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Hardilawati, W. L. 2020. Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal
Akuntansi dan Ekonomi, Vol. 10 No. 1

Kompas. 2020. https://money.kompas.com/read/imf-covid-19-sebabkan-perekonomian-


global-rugi-rp-168000-triliun. Diakses pada tanggal 25 Juni 2020. Pukul 06.00

Kompas.2020. https://www.kompas.com/tren/read//pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-
pada-sektor-ketenagakerjaan indonesia?page=all. Diakses pada tanggal 08 November
2020. Pukul 15.40

Kompasiana.2020.www.kompasiana.com/hikman/peran-penting-umkmpenggerak-penting-
ekonomi-indonesia. Diakses pada tanggal 25 November 2020. Pukul 20.55
Oktaviani, L. 2014. Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam
Mengembangkan Usahanya. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. Surabaya

Pakpahan, A. K. 2020. Covid 19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan

Rahmanto, B.T. Nurjanah, S. dan Darmo, I.S. 2018. Peran Komunitas Dalam Meningkatkan
Kinerja (Ditinjau Dari Faktor Internal). Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB),
Vol. 3 No. 1

Said, A.M. 2015. Strategi Pemberdayaan UMKM Pada Dinas Koperindag Kabupaten
Maros. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin. Makassar

Wulandari, U. 2017. Manajemen Strategi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan


Dalam Mendorong Pengembangan UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif di Kabupaten
Serang. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Serang

Anda mungkin juga menyukai