Diajukan Kepada :
Disusun Oleh :
1
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Dosen Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Penulis
3
BAB 1
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Evaniya
Umur : 3,5 tahun
Berat Badan : 8,5 kg
Jenis Kelamin : perempuan
AYAH
Nama : Tri Suparjo
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : SD
IBU
Nama : Satiyem
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Karangayar 7/1 Sukoharjo
Agama : Islam
No RM : 45 21 08
Tanggal masuk RS : 01 Desember 2009
B. ANAMNESIS
Alloanamnesa dengan ayah dan ibu pasien pada tanggal 2 Desember 2009.
4
1 HSMRS : Anak kejang >30 menit pagi hari, 1x hanya pada sisi kiri tubuh,
BAB cair 1x, perut kembung. Sebelumnya anak panas 1 minggu,
lalu dibawa ibu ke praktek dokter dan diberikan sirup untuk
penurun panas warna ungu rasa anggur yang diminum 4x sehari.
Hari ke 6 panas masih tinggi, dibawa ibu ke dokter lagi dan
diberi sirup turun panas dan CDR ½ tablet perhari.
HMRS : Anak kejang lagi pagi hari >30 menit, 1x hanya pada sisi kiri
tubuh. Semalam anak mengalami keringat malam. Oleh orang
tuanya anak dibawa ke RSUD Wonosobo.
Anak berusia 1 tahun mengalami batuk > 1 bulan → pengobatan flek secara
teratur selama 3 bulan (??) → sembuh (??) → berhenti pengobatan.
Tidak ada anggota keluarga yang pernah kejang dan menderita TB.
Riwayat Kehamilan
Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan di RS, cukup bulan (9 bulan), lahir secara SC atas indikasi ibu
hipertensi, BBL 3700 gram, begitu lahir langsung menangis, dan tidak ada
riwayat bayi kuning atau biru, ibu sehat.
5
Riwayat Pasca Persalinan
Riwayat makanan
Asi diberikan sejak lahir sampai usia 2 tahun, ditambah susu sambung
(bendera+dancow plus) diberikan sejak anak usia 6 bulan. Nasi tim diberikan
saat anak usia 9 bulan, nasi tim diberikan bersama ati, wortel, bayam, tempe,
tahu. Anak makan 2x sehari dan makan selalu habis.
Sejak anak usia 3 tahun mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan
dari 12 kg menjadi 8,5 kg anak makan 2x sehari tetapi tidak pernah
dihabiskan.
Riwayat Vaksinasi
DPT :(-)
Campak :(-)
6
PERKEMBANGAN DAN KEPANDAIAN
Motorik kasar
Motorik Halus
Sosial
Bahasa
7
Kesimpulan : kesan sosial ekonomi kurang dan lingkungan cukup
Anamnesis Sistem
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Vital sign
Suhu : 38,7º C
Status Gizi
Tinggi badan : 91 cm
8
BB ideal : 8,5/14 x 100 = 60,71 %
Lingkar kepala : 49 cm
Lingkar dada : 52 cm
Pemeriksaan Kepala
Wajah : Pipi kanan/kiri tidak bengkak dan tidak ada tanda-tanda radang.
Mata : Konjungtiva kanan kiri anemis, sklera tidak ikterik, tidak udem,
tidak hiperemi, dan pupil isokor (+/+)
Hidung : Tidak ada deviasi septum, tidak ada sekret ,tidak ada nafas cuping
hidung
Mulut : Tidak sianosis, lidah tidak kotor ,tidak hiperemis, faring tidak
hiperemi, dan bibir tidak kering.
Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan Khusus
Thoraks : dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada
ketinggalan gerak saat bernapas.
9
Jantung :
Batas jantung:
Paru :
Depan :
Inspeksi : simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada retraksi
Palpasi : vokal premitus kanan = kiri
Belakang :
10
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan ronkhi basah kasar
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi : Supel, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba, turgor
elastisitas baik
Anogenital
Perempuan
Meningeal sign :
Brudzinski 1 (-)
Brudzinski 2 (-)
Reflek patologis : babinsky (-), Chaddock (-), Oppenheim (-), Gordon (-),
schaeffer (-), Hoffman (-), trommer (-).
Darah Rutin:
11
HGB 6,4 - (9,5 – 14,1)
HCT 23,84 - (30,0 – 40,0)
MCV 61 - (70 – 84)
MCH 16,5 - (23,0 – 29,0)
MCHC 26,9 - (31,0 – 35,0)
Kimia Darah
SGOT : 59 u/l + 5 – 40
SGPT : 90 u/l + 5 - 35
DIAGNOSIS BANDING
RENCANA TERAPI
O2 1L/menit
Stesolid perektal
Dosis < 10 kg : 5 mg, > 10 kg : 10 mg
12
Dosis yang dibutuhkan : 5 mg
Bila serangan kembali, berikan diazepam iv 0,3 - 0,5 mg/kgBB dengan
perlahan dalam waktu 5 menit.
Dosis yang dibutuhkan diazepam iv 2,4 - 4 mg.
Bila kejang lagi pasien dipindahkan ke PICU kemudian diberikan
midazolam dosis 0,2 mg/kgBB/kali pemberian secara iv lambat
Dosis yang dibutuhkan 1,6 mg/kali pemberian secara iv lambat (5-10
menit)
Bila kejang lagi berikan fenitoin bolus iv 10 – 20 mg/kgBB dicampur
Nacl 0,9% 50 cc menggunakan syringe pump diberikan dalam waktu
20 menit.
Dosis yang dibutuhkan fenitoin bolus iv 80 mg+Nacl 0,9% 50 cc.
Untuk terapi maintenance digunakan luminal pulv 40 mg/hari dalam
2x pemberian.
Medikamentosa :
Cefotaxime inj 100 – 200 mg/kgBB diberikan 3-4 kali pemberian
Dexamethason inj 3 x 5 mg iv
Personde :
Paracetamol sirup 10 -15 mg/kg BB/ kali
Luminal 5 mg/kgBB/kali
Vical 2 x 1 cth 15 ml
Cairan :
Kaen 3B, < 10 kg : 100cc/kgBB
Dosis yang dibutuhkan 900 cc/ 24 jam
13
Aminofusin 90 cc/ 24 jam
Dietika : modisko
nutrisi imbang.
PROGNOSIS
que et vitam : dubia et bonam bila kejang tidak berulang
que et sanam : dubia et bonam bila segera diatasi kejangnya
que et fungsional : dubia et bonam
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KEJANG DEMAM
A. Definisi
B. Klasifikasi
- Kejang demam sederhana : Kejang bersifat umum, singkat, tidak lebih dari
15menit, hanya terjadi sekali dalam 24 jam.
C. Etiologi
Demam yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis media,
pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih.
e. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan, yang tidak
diketahui atau enselofati toksik sepintas.
15
Infeksi bakteri Rangsang mekanik dan biokimia.
di ruang ekstraseluler
Proses demam
ATP ASE
Pengobatan perawatan
Dan diit
Prognosis/pengobatan 15 menit
16
Inefektif
D. Diagnosis
Anamnesis
Umur pasien
Frekuensi kejang
Sifat kejang
interval antara dua serangan, kesadaran pada waktu kejang dan pasca
kejang.
17
Riwayat kejang pada keluarga
E. Pemeriksaan Fisik
Pada kepala apakah terdapat fraktur, depresi atau mulase kepala berlebihan
yang disebabkan oleh trauma. Ubun –ubun besar yang tegang dan
yang lahir dengan kesadaran menurun, perlu dicari luka atau bekas
Meningeal sign :
Kaku kuduk
Brudzinski 1 dan 2
Reflek patologis :
reflek babinski
reflek oppenheim
reflek hoffman
reflek patela
18
Kesadaran tiba-tiba menurun sampai koma, berlanjut dengan hipoventilasi,
henti nafas, kejang tonik, posisi deserebrasi, reaksi pupil terhadap cahaya
perdarahan intraventikular.1
F. Pemeriksaan Penunjang
prognosis pada bayi cukup bulan. Bayi yang menunjukkan EEG latar
kemungkinan meningitis.
bukan meningitis
19
bayi >18 bulan umumnya gejala meningitis sudah terlihat dg jelas.
G. Penatalaksanaan
Kejang berhenti
neonatus = 30 mg IM
1 bln-1 thn = 50 mg IM
>1 thn = 75 mg IM
Pengobatan rumat
4 jam kemudian
20
3. Pengobatan rumat
Profilaksis intermitten
diberikan secara rectal maupun oral pada waktu anak mulai terasa
panas.
21
1) Fenobarbital
3) Fenitoin
22
Secara akademis pada anak dengan kejang demam yang datang
H. Komplikasi
Kerusakanotak
Asparate ) yang mengakibatkan ion kalsium dapat masuk ke sel otak yang
Retardasi mental
23
DAFTAR PUSTAKA
24