Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar belakang

Terapi keluarga adalah sesungguhya bagian dari cabang ilmu konseling yang relatif baru. Dia
muncul di sekitar tahun 1950-an, sebagai suatu reaksi/koreksi atas psikoanalisa yang ditemukan
oleh Sigmund Freud. Psikoanalisa dianggap sebagai sesuatu yang ‘gagal’ oleh para pionir terapi
keluarga, sekalipun banyak dari mereka terlatih di bidang psikoanalisa.Dalam psikoanalisa, klien
harus dikonseling sendirian. Kehadiran orang lain akan mengganggu proses penyembuhan.
Para pionir terapi keluarga melihat ini sebagai suatu kelemahan (terutama juga karena
pengaruh sistem berpikir, yang melihat individu sebagai bagian dari suatu sistem yang namanya
keluarga). Para pionir ini, terutama Virginia Satir, mencoba menghadirkan anggota keluarga lain
dalam proses konseling, dengan keyakinan bahwa klien yang sedang dikonseling mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh anggota keluarga lain. Jadi dalam terapi keluarga, yang hadir tidak hanya
individu yang dianggap bermasalah, tetapi juga anggota keluarga yang lain (yang mungkin
menganggap dirinya tidak punya masalah).

Sekalipun terapi keluarga diawali dengan kesamaan pola pandang tadi, dalam
perkembangannya muncul berbagai aliran dalam terapi keluarga. Berikut ini contoh dari
beberapa model yang ada seperti Family Systems Therapy oleh Murray Bowen. Bowen percaya
bahwa keluarga mempunyai pengaruh sangat besar (lebih dari yang kita ketahui) terhadap hidup
kita. Setiap kali kita masuk dalam suatu hubungan, pola-pola lama yang ada dalam keluarga kita
mempengaruhi kita. Apalagi kalau kita mempunyai unfinished business dalam hubungan di
keluarga kita. Oleh karena itu, salah satu alat terapi Bowen adalah peta keluarga (genogram) 3
generasi. Structural Family Therapy oleh Salvador Minuchin. Sesuai dengan namanya, model ini
melihat kepada struktur keluarga. Untuk mengubah masalah, struktur keluarga harus diperbaiki.
Model ini sangat popular di tahun 1970-an.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Keluarga
2. Bagaimana Pola komunikasi keluarga
3. Bagaimana teori family teraphy
4. Apa tujuan family teraphy
5. Bagaiamana model-model family teraphy
6. Bagaiamana unsure-unsur family teraphy
7. Bagaiamana tehnik family teraphy
8. Bagaiamana proses dan tahapan family terapy
9. Bagaiamana peran konselor dalam family teraphy
10. Bagaiamana peran perawata dalam family teraphy

1.3 Tujuan
a) Tujuan Umum
Untuk pemenuhan tugas Keperawatan Jiwa mengenai teori aktifitas family
teraphy serta Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana teori dari aktifitas family teraphy
b) Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui pengertian keluarga
 Untuk mengetahui pola komunikasi keluarga
 Untuk mengetahui teori family teraphy
 Untuk mengetahui unsure-unsur family teraphy
 Untuk mengetahui tehnik family teraphy
 Untuk mengeatahui proses dan tahapan family teraphy
 Untuk mengetahui peran konselor dalam family teraphy
 Untuk mengetahui peran perawat dalam family teraphy
1.1 Manfaat
a) Untuk Mahasiswa
Makalah ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan tentang teori family
teraphy untuk mahasiswa. Dan dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa apabila
mendapat tugas untuk membuat makalah Keperawatan jiwa.
b) Untuk Kampus
Makalah ini dapat menjadi tambahan bahan bacaan di perpustakaan. Dan dapat di
gunakan juga sebagai bahan acuan untuk mencari referensi tentang keperawatan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai