Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Process Globalisasi
Globalisasi bukanlah suatu trend atau mode tetapi lebih sebagai sistem internasional.
Perusahaan-perusahaan dapat memasuki dan bersaing dalam pasar dunia dengan berbagai
cara. Banyak perusahaan pada awalnya membangung bisnis yang sukses di negara
asalnya kemudian mengeksport barang atau jasanya ke negara lain. Atau dengan kata
lain, perusahaan-perusahaan tersebut membangun saluran pemasaran secara global untuk
produk-produknya. Misalnya: Nokia, dimulai di Finlandia kemudian sekarang menjual
telephone genggam dan produk-produk lainnya ke seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan
lain memulai di negara asalnya, kemudian menyadari bahwa mereka dapat menekan
biaya produksi dengan membangun pabrik atau perusahaan jasanya di negara lain.
Jadi tiga strategi dari globalisasi dapat disimpulkan dalam tiga kata yaitu : sell (jual),
make (membuat), dan buy (Menjual). Saat ini, banyak perusahaan mempunya tiga
elemen dari bisnis global, pemasaran, saluran pemasaran, pengoperasian pabrik dan
supply chain.
Pada akhirnya, proses globalisasi ini telah dipacu oleh meningkatnya keuangan
internasional dan institusi perdagangan yang menstabilkan mata uang dan
mempromisikan perdagangan bebas.
Perdagangan global dijalankan dalam konteks sebagai suatu perangkat yang penting
dalan International Financial and trade institutions (IFTIs atau Institusi-institusi
perdagangan dan keuangan internasional). Hal yang paling penting dari hal ini adalah
Bank Dunia (world bank), Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund)
dan Organisasi Perdagangan Dunia.
World Bank/Bank Dunia pertama kali didirikan pada tahun 1944 untuk menyediakan
pinjaman pengembangan ekonomi bagi para negara anggota. Motif utamanya pada saat
itu adalah untuk membantu membangun kembali ekonomi Eropa yang telah porak
poranda pasca Perang Dunia II. Sekarang Bank Dunia adalah salah satu sumber bantuan
dalam membangun ekonomi. Bank Dunia mendapatkan dananya dari iuran negara
anggota dan uang pinjaman dari pasar modal dunia.
Bank Dunia mempunyai saudari yaitu IMF (International Monetary Fund atau Dana
Moneter Internasional). Didirikan pada waktu yang sama dengan Bank Dunia, dimana
IMF mempunya tujuan yang lebih sempit yaitu untuk membuat mata uang Negara-negara
anggotanya menjadi lebih mudan untuk berpartisipasi dalam perdagangan dunia. Hal ini
dilakukan dengan meminjami pertukaran mata uang asing.
Anggota terakhir dari IFTIs adalah WTO (World Trade Organization atau organisasi
perdagangan dunia). Dibangun pada tahun 1955 sebagai pengganti dari General
Agreement on Tariffs and Trade (GATT), sebagai badan internasional yang membangun
kebijakan dasar untuk perdagangan bebas antar negara. Tujuan utamanya adalah untuk
mempromosikan Perdagangan Bebas yang menghilangkan penghalang perdagangan
antara negara, mis: kuota, cukai dan tarif. WTO tidak meminjamkan uang atau mata
uang asing, melainkan hanya menetapkan peraturan tentang pasar bebas.
Keuntungan Globalisasi
Kerugian Globalisasi
Banyak negara di dunia yang berbeda satu dengan lainnya dalam sistem ekonomi, sosial
dan politiknya. Satu hal yang harus diperhatikan dalam perbedaan ini adalah bagaimana
suatu kekuasaan dilaksanakan, yang mana digambarkan dengan seberapa bebas rakyat
suatu negara untuk melaksanakan hak demokratisnya. Demokrasi sekarang ini dikenal
sebagai kebebasan politik. Hal ini digambarkan dengan cara:
Tetapi banyak negara masih tidak mempunyai dasar hak demokrasinya, misalnya: di
China, Vietnam, Cuba, dan Korea Utara. Diktaktor Militer merupakan rezim yang
menekan masyarakatnya dimana diktaktor melaksanakan kekuatannya melalui
pengendalian terhadap angkatan bersenjata, contoh: Myanmar, Sudan, Uzbekistan dan
Eritrea.
Ketidakadaan hak kemanusiaan di banyak negara masih menjadi isu bagi perusahaan
yang menjalankan perusahaan di negara-negara tersebut.
Perbedaan antar negara pada saat ini adalah bagaimana asset ekonomi dikuasai, hal ini
mengindikasikan derajat dari kebebasan ekonomi. Free enterprise system (sistem
perusahaan bebas) adalah berdasarkan prinsip dari pertukaran dan sehubungan dengan
kesukarelaan. Dalam sistem ini, orang yang mempunyai barang atau jasa yang dapat
dijual dapat secara sukarela mendatangi pasar dan mencari penukaran terhadap barang
dan jasa dengan uang atau dengan barang atau jasa lainnya.
Kebebasan ekonomi dan politik saling berhubungan, yaitu dimana orang yang
memperoleh kekuasaan terhadap keputusan pemerintah dapat menekan pemerintah
sehingga memperoleh kebebasan ekonomi, jadi dengan ekonomi pasar terbuka maka
dapat memberikan orang untuk lebih berpartisipasi secara efektif dalam politik.
Banyak orang percaya bahwa ketika perusahaan yang mempunyai perusahaan di berbagai
belahan dunia (transnational coporation) beroperasi sesuai dengan prinsip moral yang
kuat, maka perusahaan tersebut akan menjadi kekuatan positif dalam melakukan
perubahan di negara dimana mereka beroperasi. Hal ini disebut Perjanjian Konstruktif
(Constructive Engagement). Tetapi dalam beberapa situasi Constructive Engagement
tidak dapat terjadi.
Dalam dunia masyarakat terbagi tiga, yaitu: bisnis (sektor privat), pemerintah (sektor
publik) dan civil society (masyarakat umum). Masyarakat umum terdiri dari organisasi
sosial yang non-profit, berpendidikan, beragama, komunitas, keluarga, organisasi yang
mempunyai kepentingan tersendiri, semuanya itu merupakan sosial organisasi yang tidak
ada tujuan atau hubungan dengan segala hal yang bersifat pemerintahan maupun
komersil.
Proses globalisasi telah memacu pembangunan dari masyarakat umum. Pada beberapa
akhir abad ini, dunia telah menyaksikan munculnya Non Governmental Organization
(NGO), yang berperan dalam masalah resiko lingkungan, para buruh, hak-hak pekerja,
pengembangan masyarakat (community development) dan hak-hak kemanusiaan.
Para pelaku bisnis menyadari bahwa perbedaan antar ke-tiga sektor ini dapat menjadi
sumber yang dapat dimanfaatkan. Dalam hal ini, kerja sama antar organisasi yang
berasal dari tiga sektor ini ”partner kerja sama/collaborative partnership” dapat menjadi
suatu membangkitkan kemampuan yang unik dari tiap sektor organisasi ini sehingga
dapat menghilangkan kelemahan dari tiap sektor tersebut.
Partner kerja sama seperti ini dapat memberikan keuntungan yang sangat banyak bagi
perusahaan yang berada di berbagai negara (transnational companies). Mereka dapat
membuat list atas keahlian khusus dari pemerintah dan komunitas, mendidik perusahaan
tentang ekspektasi stakeholders dan memastikan bahwa sebuah projek tertentu dapat
konsisten dengan norma dan nilai-nilai setempat.