Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa alami fisiologis yang terjadi pada

wanita, yang di dahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membetuk suatu

zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan dan

pertumbuhan dalam uterus sampai persalinan (Sumiaty, 2011 hal:87).

Sebagai seorang bidan dalam pelayanan kebidanan kita selalu

berinteraksi dengan ibu hamil. Untuk menjamin asuhan kehamilan

berlangsung dengan efektif, maka kita harus memahami dan menginternalisasi

filosofi, lingkup serta prinsip pokok asuhan kehamilan. Filosofi asuhan

menjadi konsep dasar asuhan yang melekat pada diri bidan dalam memberikan

arah asuhan kehamilan yang diberikan. Lingkup dan prinsip pokok asuhan

merupakan rambu-rambu yang menjadi area kewenangan bidan dalam

memberikan asuhan kehamilan berdasarkan sesuai standar asuhan kebidanan

dan standar pelayanan kebidanan (Tyastuti, 2016).

Sesuai standar asuhan kebidanan kehamilan disarankan sedini

mungkin segera melakukan kunjungan Ante Natal Care (ANC). Esensi asuhan

Ante Natal Care bertujuan untuk mengetahui upaya deteksi resiko tinggi pada

ibu hamil, sehingga begitu ada kelainan segera dikemukakan dan dilakukan

upaya penatalaksanaan bagi ibu hamil yang beresiko (Tyastuti, 2016)

1
2

Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu akibat dari proses

kehamilan, persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu. Angka

pengukuran resiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa

kehamilan. Penyebab kematian ibu diindentifikasi dari terlambatnya

memutuskan, mencapai tempat pelayanan ksehatan, dan terlambat

mendapatkan pelayanan difasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian ibu

adalah terlalu muda untuk hamil, terlalu tua, terlalu sering hamil, dan dekat

jarak kelahiran. Ditahun 2015 angka kematian ibu turun dari 4.999 menjadi

4.912 ditahun 2016 dan ditahun 2017 trimester 1 ada sebanyak 1.712 kasus

kematian ibu hamil (Kemenkes RI, 2017).

Data Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 jumlah ibu hamil 69.220.

Terdapat ibu hamil yang memiliki buku KIA berjumlah 62.44%. Ibu hamil

yang melakukan pemeriksaan K1 berjumlah 55.21%, dan ibu hamil yang

melakukan pemeriksaan K4 berjumlah 46.96%. Berdasarkan hasil

pemeriksaan tenaga kesehatan deteksi resiko tinggi pada ibu hamil berjumlah

13.16% jiwa. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan berjumlah 31 jiwa,

hipertensi dalam kehamilan 8 jiwa, infeksi 1 jiwa, gangguan sistem peredaran

darah (jantung,stroke,dll) 2 jiwa, gangguan metabolik (Diabetes militus,dll) 2

jiwa. Jumlah kematian ibu hamil pada tahun 2018 adalah 44 ibu hamil (Dinkes

Provinsi Sulawesi, 2018).

Data dari Dinkes Kabupaten Parigi Moutong jumlah ibu hamil

kunjungan K1 ada 10.152 jiwa ( 90 % ) kunjungan ibu hamil K4 berjumlah

8.828 jiwa ( 78,6 % ) data tahun 2017 . Kunjungan ibu hamil K1 berjumlah
3

9.700 jiwa (81,65 %) kunjungan ibu hamil K4 berjumlah 8.600 jiwa (72,39

%). Data tahun 2018 kasus kematian ibu berjumlah 18 jiwa tahun 2017, dan

kasus kematian ibu berjumlah 7 jiwa di tahun 2018 Penyebab kasus kematian

perdararahan,infeksi penyakit TB dan kelainan jantung (Data Kabupaten

Parigi Moutong tahun 2017- 2018).

Jumlah ibu hamil tahun 2017 di Puskesmas Taopa Kabupaten Parigi

Moutong yaitu K1 sebanyak 330 (100%) K4 sebanyak 307 (93,3%)orang, dan

pada tahun 2018 K1 sebanyak 267 (76,7%) K4 sebanyak 259 (74,4%) orang.

Angka kematian ibu maternal di Puskesmas Taopa pada tahun 2017 terdapat 1

jiwa kematian ibu tahun 2018 juga terdapat 1 jiwa kematian ibu yang

mengalami kematian saat proses persalinan (Data Puskesmas Taopa 2017 dan

2018).

Peran bidan pada ibu hamil trimester III adalah bidan dapat

mengajarkan tentang tanda bahaya pada kehamilan dan kebutuhan nutrisi ibu

hamil. Selain itu bidan juga dapat membagi informasi tentang dimana

mencari petugas dan fasilitas kesehatan yang dapat membantu jika tanda-tanda

bahaya terjadi. Bidan dapat menekankan alasan dan keuntungan didampingi

oleh penolong kesehatan yang terampil pada saat persalinan selain

mempromosikan dan menunjukan perilaku yang sehat (Yulizawati, dkk.

2016).

Standar Pelayanan Asuhan Antenatal care yang ada, di Puskesmas

Taopa menggunakan 12T yaitu ukur tinggi badan dan berat badan, tekanan

darah, ukur lingkar lengan atas, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet Fe,
4

imunisasi TT, pemeriksaan Hemoglobin, pemeriksaan Venereal Disease

Research Laboratory (VDRL), pemeriksaan protein urine, pemeriksan urine

reduksi, konseling, perawatan payudara, senam hamil, obat malaria, dan

pemberian kapsul minyak Yodium. Kapsul minyak Yodium tidak diberikan

karena Puskesmas Taopa bukan wilayah yang endemis gondok, namun apabila

ditemukan ibu hamil dengan gondok, Puskesmas Taopa tetap memberikan

Obat Kapsul Minyak Yodium. 1T yang tidak dilakukan di Puskesmas Taopa

yaitu pemeriksaan pemeriksaan Yodium. Pelayanan pada ibu hamil

Puskesmas Taopa sudah berdasarkan Standar Oprasional Prosedur (SOP).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan masalah yaitu

”Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III?” di puskesmas

Taopa.

C. TujuanPenelitian

1. TujuanUmum

Mampu melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif

Kehamilan Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Taopa yang

didokumentasikan dalam bentuk SOAP berdasarkan Standar Asuhan

Kebidanan Menurut KEPMENKES NO.938/menkes/SK/VIII/2007.

2. Tujuan Khusus
5

a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ibu Hamil

Trimester III

b. Mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ibu Hamil Trimester

III

c. Mampu melakukan Analisa data pada Ibu Hamil Trimester III

d. Mampu melakukan Penatalaksanaan pada Ibu Hamil Trimester III

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam proses belajar sehingga

mahasiswa dapat menguasai tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil

trimester III.

2. Manfaat praktis

Meningkatkan pengalaman, wawasan, dan pengetahuan mahasiswa

dalam memberikan asuhan kebidanan pada hamil trimester III dan sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan

dan sebagai bahan masukan tentang asuhan kebidanan secara

komprehensif pada ibu hamil Trimester III.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori Kehamilan pada Trimester III

1. Pengertian Kehamilan Trimestr III

Kehamilan triwulan terakhir dari masa kehamilan yakni usia 7

bulan sampai 9 bulan atau 28 minggu-40 minggu. Kehamilan trimester III

adalah trimester terakhir kehamilan, pada periode ini pertumbuhan janin

dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam

tahap penyempurnaan (Mandriawati, 2018). Trimester ketiga sering

disebut sebagai periode penentuan. Pada periode ini wanita menanti

kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar

untuk melihat bayinya (Pantiawti dan Saryono, 2010).

2. Tujuan Asuhan kebidanan Kehamilan Trimester III

a. Mengenal dan mengnangani sedini mungkin penyulit yang terdapat

pada saat kehamilan, saat peralinan, dan masa nifas.

b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,

persalinan, dan kala nifas.

c. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,

persalinan, masa nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.

d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

6
7

3. Jadwal Kunjungan ANC Trimester III

Saifudin, 2015 mengungkapkan bahwa, jadwal kunjungan ANC

Trimester III dilakukan sesuai dengan keluhan yang ibu rasakan.

Kunjungan 1 (28-32 minggu) :

1. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan

2. Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi, alat reproduksi dan saluran

perkemihan.

3. Mengulang perencanaan persalinan.

4. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil

Trimester III

a. Sistem reproduksi

1) Uterus

Panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28 minggu

adalah 25 cm, pada usia kehamilan 32 minggu panjangnya 27 cm,

dan pada usia kehamilan 36 minggu, panjanya 30 cm. regangan

dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan

janin menyebabkan istmus uteri makin tertarik keatas dan menjadi

tipis dibawah segmen bawah rahim(SBR) (Manuaba, 2014:88)

Menurut (Nugroho, 2014:21-31) pembesaran uterus disebabkan:

a) Peningkatan vaskularasi dan dilatasi pembuluh darah

b) Hyperplasia dan hipertropi

c) Perkembangan desidua
8

2) Serviks uteri

Estrogen meningkat, bertambah hipervaskular serta

meningkatnya suplai darah maka kosistensiserviks menjadi lunak

atau disebut tanda goodel.

3) Vagina dan vulva

Hipervaskular pada vagina dan vulva mengakibatkan lebih

merah, kebiru-biruan (livide) yang disebut tanda chadwick. Warna

portio tampak livide. Selama hamil pH sekresi vagina menjadi lebih

asam, keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5 rentan terhadap infeksi

jamur.

4) Ovarium

Sampai kehamilan 16 minggu masih terdapat corpus luteum

graviditas dengan diameter 3 cm yang memproduksi estrogen dan

progesterone. Lebih dari 16 minggu, plasenta sudah terbentuk dan

corpus luteum mengecil, sehingga produksi estrogen dan

progesterone digantikan oleh plasenta.

b. Sistem Payudara

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone

somatomamotropin, estrogen dan progesterone tapi belum

mengeluarkan ASI. Somatomamotropin mempengaruhi sel-sel asinus

dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga pembuatan

kasein, laktabulum, dan laktoglobulin sehingga mammae dipersiapkan

untuk laktasi. Hiperpigmentasi pada aerola.


9

c. System Endokrin

1) HCG (Hormone corionic gonadotropic)

Gonadotropin koronik manisia (HCG) yang disekresi oleh

sel trofoblas dari plasenta untuk mempertahankan kehamilan.

HCG meningkat 8 hari setelah ovulasi. Selama 6-8 minggu

kehamilan HCG mempertahankan korpus luteum untuk

memproduksi estrogen dan progesterone dan selanjutnya akan

diambil alih oleh palsenta.

2) HPL (hormone placenta lagtogene)

HPL dihasilkan oleh plasenta. Pada kehamilan cukup

bulan HPL meningkat 10% dari produksi protein plasenta. HPL

bersifat dibetogenik sehingga kebutuhan insulin wanita hamil

baik.

3) Prolactin

Prolactin meningkat selama kehamilan sebagai respon

terhadap meningkatnya estrogen.Fungsi prolactin adalah

perangsangan produksi ASI. Pada trimester II prolactin yang di

sekresi oleh hipofisis janin merupakan perangsangan

pertumbuhan adrenal janin yang penting.

4) Estrogen

Estrogen dihasilkan dalam hati janin dan paling banyak

dalam kehamilan manusia. Menyebabkan pertumbuhan baik

ukuran maupun jumlah sel. Menyebabkan penebalan


10

endometrium sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam.

Estrogen juga menyebabkan hipertropi dinding uterus dan

peningkatan ukuran pemuluh darah dan limatics yang

mengakibatkan vaskulurasi, kongesti dan oedema. Akibat

perubahan ini: tanda chadwick tanda goodel tanda hegar,

hipertropi dan hyperplasia otot uterus/payudara dan system

pembuluh darah.

Ketidaknyaman adalah keluhan yang umum terjadi pada

masa kehamilan dan masih dalam lingkup fisiologi. Ada pun

berbagai ketidaknyaman yang mungkin di alami ibu hamil di

antaranya keluhan sering kencing dapat terjadi pada trimester

pertama dan trimester akhir. Pada trimester pertama keluhan

sering kencing disebabkan oleh peningkatan berat pada fundus

uteri. Peningkatan berat fundus uteri menyebabkan ismus lunak

sehingga posisi uterus menjadi ante fleksi dan menekan kandung

kemih. Keluhan ini akan menghilang seiring membesarnya uterus

dan keluar panggul menjadi organ abdomen. Sedangkan keluhan

sering kencing pada akhir kehamilan disebabkan oleh lightning

(bagian presentase masuk kedalam panggul) sehingga menekan

kandung kemih.

Cara untuk mengurangi keluhan sering kencing adalah

menjelaskan kenapa hal tersebut sering terjadi, meminta ibu untuk

mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam, senam kegel,


11

jika dibutuhkan ganti pakai pembalut. Perlu diingat bahwa pola

berkemih ibu hamil yang awalnya di urnal berubah menjadi

nopturia (sering kencing dimalam hari). Akibat oedema

dependent yang terakimulasi sepanjang hari disekresikan. Pada

saat tidur malam hari, posisi berbaring menyebabkan tekanan

pada pembuluh panggul dan vena kafainverior sehingga aliran

balik vena dari ekstremitas menjadi lancar kembali dan pola

berkemih berubah.

Varises vena lebih mudah muncul pada wanita yang

memiliki faktorpredisposisi kongenital. Selama kehamilan varises

paling menonjol pada kaki dan vulva.Varises terjadi karena

peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bawah dan gangguan

sirkulasi vena. Gangguan sirkulasi vena terjadi akibat tekanan

uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita dalam

posisi duduk dan berdiri atau tekanan pada vena kafa inferior saat

tidur terlentang.

Keluhan konstipasi biasanya muncul pada trimester kedua

dan ketiga.Konstipasi disebabkan oleh penurunan peristaltic.Usus

sebagai akibat dari relaksasi usus halus karena peningkatan

progesterone. Sebab lain adalah pembesran uterus yang menekan

usus sehingga mengurangi motilitas gastrointestinal. Konstipasi

juga bias disebabkan oleh efek samping konsumsi zat besi.


12

Sesak nafas adalah keluhan umum yang terjadi pada

trimester ketiga.Pada periode ini uterus mengalami pembesaran

hingga menekan diafragma yang dapat meninmbulkan sulit

bernafas atau sesak nafas.Kebanyakkan wanita cenderung

merespon dengan melakukan hiperventilasi (nafas lebih cepat).

5. Kebutuhan Dasar Fisik Ibu Hamil Trimester III

a. Oksigen

Kebutuhan oksigen untuk wanita hamil bertambah. Hal ini

terjadi karena selain untuk memenhi kebutuhan pernapasan ibu juga

harus memenuhi kebutuhan oksigen janin. Penambahan ini sekitar 20%

dari jumlah yang diperlukan sebelum hamil. Usaha yang dilakukan oleh

ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan sering bernafas

dalam. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat-tempat yang terlalu

ramai dan penuh sesak, karena akan mengurangi masukan oksigen.

(Nugroho, 2014:82)

b. Nutrisi (Kusmiyati, 2013:104-106) menyatakan :

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung

nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal.

Ibu hamil seharusnya menkomsumsi makanan yang mengandung

protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang).

c. Kalori

Kebutuhan kalori untuk ibu hamil dan menyusui adalah 2300

dan 2800 kkal.Kalori dipergunakan untuk produksi energi. Bila kurang


13

energi akan diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai

untuk pertumbuhan.

d. Protein

Dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk

pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu bagi ibu penting untuk

pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein

plasma,hemoglobin, dan lain-lain). Protein yang dianjurkan adalah

protein hewani seprti daging, susu, telur, keju dan ikan karena mereka

mengandung komposis asam amino yang lengkap. Penambahan berat

badan selama hamil 11,5-16 kg. Kenaikan berat badan normal saat

kehamilannya yaitu:

1) Trimester 1 : 1-2,5 kg/bulan

2) Trimester II : 0,35-0,4 kg/minggu

3) Trimester III : 0,4 kg/minggu

e. Mineral

Dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu buah-

buahan, sayur-sayuran dan susu.

f. Vitamin

Sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-

buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Contohnya

pemberian asam folat yang terbukti mencegah kecacatan pada bayi.

g. Makanan yang Aman Dikonsumsi (Nugroho, 2014:84-85) adalah :


14

1) Hindari makan daging/ayam mentah dan setengah matang,cuci

perlengkapan masak dan tangan sebersih mungkin setelah

mengelolah bahan tersebut.

2) Hindari ikan mentah seperti susi.

3) Hindari telur mentah dan makanan yang mengandung telur seperti

mayones. Salmonella sering dijumpai pada produk telur, produk

hasil ternak,dan daging mentah.

4) Masukan kekulkas makanan matang, makanan beku dan produk

peternakan.

h. Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil.Mandi dianjurkan

sedikit 2 kali sehari. Ibu cenderung mengeluarkan banyak keringat

terutama pada daerah lipatan kulit ketiak, bawah payudara,dan ginetalia

(Kusmiyati, 2013:106).

i. Pakaian

Nugroho, 2014:85-94 mengungkapkan pakaian yang baik bagi wanita

hamil adalah :

1) Longgar, nyaman dan mudah dikenakan.

2) Gunakan kutang/BH dgn ukuran sesuai ukuran payudara dan

mampu menyangga seluruh payudara.

3) Untuk kasus kehamilan menggantung, perlu disangga dengan

stagen atau kain bebat dibawah perut.


15

4) Tidak memakai sepatu tumit tinggi, sepatu berhak rendah baik

untuk punggung dan postur tubuh dan dapat mengurangi tekanan

pada kaki.

j. Eliminasi

Ibu hamil sering BAK terutama pada trimester I dan

III,sementara frekuensi BAB menurun akibat adanya konstipasi.

Kebutuhan rasa nyaman terhadap masalah eliminasi juga perlu

mendapat perhatian.

1) Ibu hamil sering kekamar mandi terutama pada saat malam sehingga

mengganggu tidur, sebaiknya intake cairan sebelum tidur dikurangi.

2) Gunakan pembalut untuk mencegah pakaian dalam yang basah dan

lembab,sehingga memudahkan masuknya kuman

3) Setiap abis BAB dan BAK, cebok dengan baik.

k. Seksual

Wanita hamil tetap dapat melakukan hubungn seksual dengan

suaminya, sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu

kehamilannya. Ada beberapa tips untuk ibu hamil dalam melakukan

hubungan seksual:

1) Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri pada ibu

hamil.

2) Sebaiknya gunakan kongdom,karena prostaklading yang terdapat

dalam semen bias menyebabkan kontraksi


16

3) Lakukan dalam frekuensi yang wajar kurang lebih 2-3 kali

seminggu.

l. Mobilisasi, bodi mekanik

Pertumbuhan rahim yang membesar akan menyebabkan

peregangan ligamen-ligamen atau otot-otot sehingga pergerakan ibu

hamil menjadi terbatas dan kadangkala menimbulkan rasa nyeri.

1) Melakukan latihan/senam hamil agar otot-otot tidak kaku

2) Jangan melakukan gerakan tiba-tiba spontan

3) Jangan mengangkat secara langsung benda-benda yang cukup

berat, jongkoklah terlebih dahuluh baru kemudian mengangkat

benda

4) Apabila bangun tidur, miring dluh baru bangkit dari tempat tidur.

m. Senam ibu hamil

Senam ibu hamil adalah terapi latihan gerak untuk

mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan

cepat, aman dan spontan.Keuntungan senam ibu hamil adalah :

1) Melenturkan otot

2) Memberikan kesegaran

3) Meningkatkan self exteem dan self image

4) Yoga
17

Prenatal yoga adalah program yoga yang khusu untuk

kehamilan dengan teknik dan identitas yang telah disesuaikan

dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu hamil dan janin yang

dikandungnya.

a) Manfaat yoga prenatal

(1) Melatih postur tubuh yang baik,tegap dan kuat disepanjang

kehamilan.

(2) Melancarkan aliran darah, memperlancar supply oksigen,

nutrisi dan vitamin dari makanan ke janin.

(3) Menguatkan oto punggung, membuatnya lebih kuat untuk

menyangga beban kehamilan dan menghindarkan dari

cedera punggung atau sakit pinggang.

(4) Melatih otot-otot dasar panggul, perineum, yang berfungsi

sebagai otot kelahiran, untuk kuat menyangga beban

kehamilan dan juga menyangga kandung kemih dan usus

besar. Semakin elastis otot dasar panggul, semakin mudah

untuk menjalani proses kelahiran dan semakin cepat

pulaproses pemulihan pasca melahirkan.

(5) Membantu mengurangi/mengatasi ketidaknyamanan fisik

selama kahimilan seperti morning sickness, sakit


18

punggung, sakit pinggang, weak bladder, heartburn,

konstipasi /sembelit, dll.

b) Tujuan Pretanal Yoga

Agar ibu dapat menikmati proses kehamilan dan

mempersiapkan diri untuk setiap proses persalinan dan nifas

(Sumiaty, 2019:16).

5) Istirahat/tidur

a) Tidur

Ibu hamilsebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur

yang cukup. Kurang istiraht/tidur ibu hamil akan terlihat pucat,

lesuh dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8

jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam. Posisi tidur yang

paling dianjurkan adalah miring kekiri.Posisi ini bergna untuk

mencegah varises, sesak nafas, bengkak pada kaki serta dapat

memperlancar serkulasi darah.

b) Mendengarkan musi

Selain menimbulkan persaan rileks dan nyaman saat

mendengarkannya, ternyata alunan musiknya sendiri dapat

memberikan stimulus pada perkembangan janjin.Rangsangan


19

ini diyakini dapat menjadi stimulus awal perkembangan otak

janin.

6. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester III (Nugroho, 2014:104)

a. Support Keluarga

Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan

memberikan keterangan persalinan yang akan ibu lalui dan itu hanya

masalah waktu saja. Tetap memberikan perhatian dan semangat pada

ibu selama menunggu persalinannya.Bersama-sama mematangkan

periapan persalinan dengan tetap mewaspadai komplikasi yang

mungkin terjadi.

b. Support dari tenaga kesehatan

Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin, dilaksanakan

dengan mengadakan orientasi seperti memperkenalkan ruang

bersalin, alat-alat kebidanan dan kesehatan.

7. Ketidaknyamanan Yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester III

a. Sering berkemi

Keluhan sering berkemi dapat terjadi pada trimester

III.Keluhan sering kencing pada akhir kehamilan disebabkan oleh

lightening (bagian perentase masuk kedalam panggul) sehingga

menekan kandung kemih.

b. Konstipasi
20

Konstipasi disebabkan oleh penurunan peristaltic usus

sebagai akibat dan relaksasi usus halus karena usus peningkatan

progestron. Sebab lain adalah pembesaran uterus yang menekan

sehingga mengurangi motilitas gastroinstetinal. Konstipasi juga bisa

disebabkan oleh efek samping konsumsi zat besi.

c. Sesak nafas

Sesak nafas adalah keluhan yang umum terjadi pada trimester

III. Pada periode ini uterus terus mengalami pembesaran hingga

menekan diafragma yang dapat menimbulkan sulit bernafas.

d. Keram kaki

Keram kaki pada kehamilan trimester III dapat disebabkan

karena terjadi gangguan aliran atau sirkulasi darah pada pembuluh

darah panggul yang disebabkan oleh tertekannya pembuluh tersebut

oleh uterus yang semakin membesar.

e. Kaki bengka (Edema)

Edema biasanya terjadi pada kehamilan trimester III dapat

disebabkan karena peningkatan tekanan vena pada ekstremitas

bawah dan gangguan sirkulasi vena.Gangguan sirkulasi vena terjadi

akibat tekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat dalam

posisi duduk dan berdiri atau tekanan vena kava interior saat tidur

terlentang.

f. Hemoroid
21

Penyebabnya dapat dikarenakan peningkatan progesterone

yang menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar.Selain itu

pembesaran uterus juga menyebabkan penekanan pada vena

hemoroid.Hemoroid biasanya didahului dengan konstipasi, sehingga

ibu terpaksa mengejan lebih kuat ketika BAB.

g. Nyeri punggung

Nyeri punggung adalah nyeri yang terjadi pada area

lumbosacral. Berat uterus yang semakin membesr akan

menyebabkan punggung lordosis seehingga terjadi lengkungan

punggung yang mengakibatkan peregangan otot punggung dan

menyebabkan rasa nyeri.

h. Panas dalam perut

Penyebabnya dapat disebabkan oleh peningkatan kadar

progesterone atau meningkatnya metabolisme yang menyebabkan

relaksasi dari otot polos, sehingga terjadi penurunan pada irama dan

pergerakan lambung dan penurunan tekanan pada spinkter osofagus

bawah.

B. Standar Asuhan Kebidanan

Standar Asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pngambilan

keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang

dan ruang lingkup praktik berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari
22

pengkajian, perumusan diagnosa/atau masalah kebidanan, perencanaan,

implementsi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.

Standar Asuhan Kebidanan dalam panduan ini berdasarkan keputusan

Mentri Kesehatan Republik Indonesia no 938/SK/VIII/2007 tentang Standar

Asuhan Kebidanan.

1. STANDAR 1: Pengkajian

a. Pernyataan Standar

Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

b. Kriteria Pengkajian

1) Data tepat, akurat dan lengkap.

2) Terdiri dari data subjektif (hasil Anamnesa, biodata, keluhan

utama, riwayat obstetric, riwayat kesehatan dan latar belakang

social budaya).

3) Data Objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan

penunjang.

2. STANDAR II: Perumusan Diagnosa / masalah kebidanan

a. Pernyataan Standar

Bidan menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpertasikan secara akurat dan logis untuk menegakkan

diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.

b. Kriteria Perumusan Diagnosa atau Masalah kebidanan.


23

1) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan.

2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.

3) Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan secara mandiri,

kolaborasi dan rujukan.

3. STANDAR III: Perencanaan

a. Pernyataan Standar

Bidan merencanakan Asuhan Kebidanan berdasarkan diagnosa

dan masalah yang ditegakkan.

b. Kriterian Perencanaan.

1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan

kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan

secara komprehensif.

2) Melibatkan klien/pasien/ atau keluarga.

3) Mempertimbangkan kondisi psikologi, social budaya

klien/keluarga.

4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien

berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang

diberikan bermanfaat ntuk klien.

5) Mempertimbangkan kebajikan dan peraturan yang berlaku, sumber

daya serta fasilitas yang ada.

4. STANDAR IV: Implementasi

a. Pernyataan Standar.
24

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efesien dan aman berdasarkan evidence based

kepada klien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

b. Kriteria implementasi

1) Memperhatiakan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-

spiritual-kultural.

2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien/

keluarga (inform conset)

3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.

4) Melibatkan klien dalam setiap tindakan.

5) Menjaga privacy klien

6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi

7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambunagan.

8) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan

sesuai.

9) Melakukan tindakan sesuai standar.

5. STANDAR V: Evaluasi

a. Pernyataan standar

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan, sesuai dengan perkembangan kondisi klien.

b. Kriteria evaluasi
25

1) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai

dengan kondisi klien.

2) Hsil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien/

keluarga.

3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien.

6. STANDAR VI: Pencatatan Asuhan Kebidanan

a. Pernyataan Standar

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat

dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan

dalam memberikan asuhan kebidanan.

b. Kriteria pencatatan Asuhan Kebidanan

1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada

formulir yang tersedia (Rekam Medis/KMS/Status Pasien/Buku

KIA).

2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP

3) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa

4) O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan.

5) A adalah hasil analisis, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan.

6) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalasanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,


26

tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan,

dukungan, kolaborasi, evaluasi dan rujukan.

C. Kewenangan Bidan

Kewenangan bidan merupakan aspek hukum dan perundangan yang

mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan yang berkaitan dengan kasus

yang yang dipilih.Kewenangan bidan berdasarkan peraturan yang terkait dan

berlaku serta yang utama mengacu pada perturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang izin dan

penyelenggaran praktik bidan.Adapun dikemudian hari ada perubahan atau

penambahan peraturan, maka harus dilakukan penyesuaian.

Pasal yang perlu dicantumkan dalam sub bab ini meliputi pasal-pasal

yang berkaitan dengan penyelenggaraan praktik bidan, yang tertuang dalam

pasal 9, 10, 11, 12, 13, 14. Pasal yang lain biasa ditambakan sesuai dengan

kondisi kasus yang sedang dikelolah sebagai Laporan Tugas Akhir. Pada pasal

9 disebutkan bahwa pelayanan yang meliputi:

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

2. Pelayanan Kesehatan Anak

3. Pelayanan Kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9

adalah pelayanan yang diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, persalinan,

masa nifas, masa menyusui, dan masa diantara 2 kehamilan. pelayanan yang

diberikan meliputi pelayanan konseling pada masa pra hamil, pelayanan


27

antenatal pada kehamilan normal, pelayanan persalinan normal, pelayanan ibu

nifas normal, pelayanan ibu menyusui dan pelayanan konseling pada masa

antara kedua kehamilan. Bidan dalam hal ini berwenang untuk:

1. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

2. Penyuluhan dan konseling

3. Bimbingan pada kelompok ibu hamil

D. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III dengan

Metode Subjektif, Objektif, Analisa dan penatalaksanaan (SOAP).

a. (S) Data Subjektif :

Ibu mengatakan sakit punggung bagian bawah, sering buang air kecil,

sesak nafas dan ada varises pada bagian kaki ibu.

b. (O) Data Objektif

Pemeriksaan fisik yaitu terdiri dari keadaan umum, keasadaran

tinggi badan, berat badan Selma hamil meningkat sekitar 6,5-16,5 kg,

terutama di sebabkan oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, cairan ketuban)

dan berat ibu (uterus, mamae yang membesar, volume darah meningkat,

lemak, protein, adanya retensi air) (Nugroho, 2014:28).

Pelayanan ANC minimal 5 T, Meningkat menjadi 7 T dan

sekarang menjadi 14 T yaitu :

1) Timbang berat badan dan tinggi badan

2) Tekanan darah

3) Pengukuran Tinggi Fundus Uter


28

4) Pemberian Tablet tambah darah

5) Pemberian Imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb

7) Pemeriksaan Protein urin

8) Pengambilan darah untuk Pemeriksaan tes terhadap penyakit

menular seksual/VDRL

9) Pemeriksaan urin reduksi

10) Perawatan payudara

11) Senam ibu hamil

12) Pemberian obat malaria

13) Pemberian kapsul minyak beryodium

14) Temuwicara/Konseling (Ika Pantikawati, 2012: 9-15)

a) Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

Tanda-Tanda Vital Normal : Tekanan Darah 110/80-120/80 mmHg, suhu

35,8-37 oC, nadi 70-90 x/menit. (Mandriwati, 2017:92)

b) Palpasi :

Leopold 1 menentukan tinggi fundus uteri dan apa yang teraba di fundus.

Pada usia 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira tiga jari diatas pusat

atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus xifoideus (25 cm). Usia 32
½
minggu fundus uteri terletak kira-kira antar jarak pusat dan prosesus

xifodeus (27 cm). Usia 36 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari dibawah

prosesus xifodeus (30 cm). Usia 40 minggu fundus uteri terletak kira-kira

3 jari dibawah Prosesus xifodeus (33 cm).


29

Leopold II menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.

Leopold III untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian

bawah.

Leopold IV pada dasarnya sama dengan pemerikaan leopold III, menilai

bagian janinterbawah yang berada didalam panggul dan menilai seberapa

jauh bagian tersebut melalui pintu atas panggul (Nugroho, 2014-136)

c) Auskultasi, mendengar denyut jantung janin. Normalnya adalah 120-160

x/menit (Kusmiyati, 2013:140)

d) Taksiran berat janin, kehamilan 28 minggu berat janin 1050 gram, 32

minggu 1700 gram, kehamilan 36 minggu 2500 gram, kehamilan 40

minggu 3200-3500 gram.

e) Gerakan janin, dalam waktu 12 jam normal gerakan janin minimal 10

kali.

f) Pemeriksaan laboratorium

Menurut varney (2002:20) protein urine normal<250-300 mg/hari, kadar

Hemoglobin ibu hamil dikatakan Anemia apabila <110 g/L atau 11 g/dL,

Anemia ringan(10-10,9 g/dL), Anemia sedang (7,0-9,9 g/dL),Anemia (<7

g/dL), Protein urin merupakan cara efektif mendeteksi preklamsi

(Suryanigsih, 2018:323).

c. Analisa

Dalam asuhan kebidanan trimester III maka diagnosa kebidanan

yang muncul adalah primigrafida atau multigrafida hamil 28-40 minggu,


30

tunggal/ganda, intra uteri, hidup, situs bujur/lintang, posisi punggung

puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir bayi, keadaan ibu dan janin bayi.

Bahwa dalam menentukan diagnosis kehamilan ada 4 kemungkinan yaitu

hamil normal, hamil normal dengan masalah khusus, hamil dengan

penyakit/komlikasi (anemia, preeklamsia, hipertensi dan lain-lain) dan

hamil dalam keadaan darurat (muslihatun, 2009).

d. Penatalaksanaan

Menurut Mandriwati (2018) asuhan terdiri atas perencanaaan,

pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan analisa. Dibuat rencana asuhan

saat ini dan akan datang, pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang disusun

dalam rangka mengatasi permasalahan dan evaluasi dilakukan untuk

menganalisis efektifitas asuhan berupa hasil yang dicapai setelah

dilaksanakan implementasi. Asuhan diberikan untuk membantu mengatasi

keluhan klien bila terjadi :

1) Heartburn (panas dalam perut)

a) Menganjurkan pasien untuk makan sedikit-sedikit tetapi dengan

sering selang waktu.

b) Menganjurkan agar menghindari makanan yang berlemak serta

digoreng, makanan yang berbumbu meransang dan produk

makanan/minuman yang mengandung kafein.

c) Menganjurkan kepada pasien untuk mempertahankan posisi tubuh

yang tegak paling sedikit 45 menit setelah makan (hindari

berbaring setelah makan).


31

d) Menganjurkan kepada pasien untuk menanyakan dahulu kepada

atau bidan yang merawatnya sebelum minum obat antasit yang

dibeli bebas.

2) Konstipasi (Sembelit)

a) Menganjurkan kepada pasien untuk berolahraga setiap hari dengan

intensitas yang sedang.

b) Menasehati pasien untuk minum lebih banyak cairan dan makan

lebih banyak makanan berserat seperti sayuran buah.

c) Menganjurkan kepada pasien untuk memenuhi asupan cairan yang

adekuat, yaitu dengan minum air minimal 8 gelas per hari ukuran

gelas minum.

3) Hemoroid

a) Menjelaskan cara-cara untuk mencegah hemoroid.

b) Mengingatkan pasien agar tidak berdiri terlalu lama dan tidak

mengenakan pakaian yang ketat.

c) Menganjurkan kepada pasien untuk menggunakan salep wasir atau

anastesi jika diperbolehkan.

d) Gunakan kompres air es, kompres hangat atau air bath.

4) Nyeri punggung

a) Mengajarkan kepada pasien bagaimana menggunakan mekanika

tubuh yang benar.

b) Menganjurkan kepada pasien untuk mengenakan sepatu dengan

tumit yang rendah hingga sedang.


32

5) Keram otot tungkai

a) Jika diperlukan, membantu pasien melakukan diet yang mengubah

asupan kalsium dan fosfor.

b) Menganjurkan istrahat teratur dengan kedua tungkai yang sedikit

ditinggikan.

c) Menganjurkan kepada pasien untuk mengenakan pakaian yang

hangat.

d) Mengajarkan kepadanya apa yang harus dilakukan saat mengalami

keram tungkai yaitu: menarik jari-jari kaki kearah tungkai

sementara lutut ditekan kebawah.

6) Sesak nafas

a) Menganjurkan kepada pasien untuk memperthankan postur tubuh

yang benar khususnya ketika berdiri.

b) Menganjurkan kepada pasien menggunakan posisi semi fouler

ketika tidur dan memakai bantal tambahan sebagai penyanggah.

c) Menganjurkan aktifitas dan istrahat yang seimbang.

d) Membntu klien untuk latihan nafas melalui senam hamil.

e) Menganjurkan makan jangan terlalu kenyang porsi kecil tapi

sering.

f) Menganjurkan jangan merokok

g) Melakukan konsultasi dokter bila ada asma.

7) Edema pergelangan kaki


33

a) Menyarankan kepada pasien agar berbaring miring pada sisi tubuh

ketika berada ditempat tidur untuk meningkatkan laju filtrasi

glomerulus (GFR) ginjal.

b) Menganjurkan kepada pasien untuk menghindari pakaian yang

ketak dan menjepit.

c) Menganjurkan untuk meninggikan kedua tungkai pada saat

beristirahat.

d) Menganjurkan untuk melakukan gerakan dorsifleksi kaki ketika

berdiri atau duduk dalam waktu lama.

e) Menganjurkan kepada pasien untuk bangkit dan bergerak sekitar

setiap 1 hingga 2 jam sekali ketika duduk dalam waktu lama.

8) Nocturia (sering berkemih)

a) Menganjurkan untuk kosongkan kandung kemih saat terasa ada

dorongan untuk kencing

b) Menganjurkan jangan kurangi minum di malam hari untuk

mengurangi nocturia, keuali jika nocturia mengganggu tidur dan

menyebabkan keletihan.

c) Menganjurkan membatasi minum bahan diuretika alamiah seperti

kopi, Teh, cola dan kafein.

9) Varices

a) Menganjurkan istirahat paha dan kaki diangkat 1 jam kurang lebih

2 kali sehari

b) Menganjurkan jangan berdiri terlalu lama


34

10) Keputihan

a) Menganjurkan ibu hamil jangan memakai celana dalam dari bahan

sintetis atau celana ketat, pakailah celana katun. Jika pakaian

dalam terasa lembab ibu harus rajin mengganti pakaian dalam

tersebut dan menjaga personal hygine.

b) Menganjurkan jangan memakai panty-liner setiap hari

c) Menganjurkan sesuadah mandi keringkan daerah vulva dengan

baik sebelum berpakaian. Dan jangan terbiasa melakukan irigasi

vagina, memakai tampon, pewangi/spray vagina atau

tissue/sanitary napkins berparfum.

d) Menganjurkan cebok dari depan kebelakang setiap BAK/BAB

dapat membantu mengurangi kontaminasi mikroorganisme dari

rectum (Kusmiyati, 2013;106)

E. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

a. Pendarahan Pervaginam

Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah,

banyak dan kadang-kadang tidak selalu disertai rasa nyeri, kemungkinan

plasenta previa atau solusio plasenta.

b. Keluarnya Air Ketuban Sebelum Waktunya

KPD adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang

disebabkan karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya

tekanan intra uterin atau kedua faktor tersebut juga karena adanya infeksi

yang dapat berasal dari vagina dan serviks.


35

c. Demam Tinggi

Ibu menderita demam yang tinggi dengan suhu > 380 C dalam kehamilan

merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan adanya infeksi

suatu kehamilan.

d. Nyeri Abdomen yang Hebat

Menunjukkan masalah yang mengancam jiwa, nyeri hebat, menetap, dan

tidak hilang setelah istirahat, hal ini bisa berarti apendiksitis, kehamilan

ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan preterm, iritasi uterus, solusio

plasenta dan infeksi saluran kemih.

e. Sakit Kepala yang Hebat

Sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur dapat menyebabkan gejala

kehamilan ini disertai pre-eklamsi

f. Gerakan Janin Tidak Ada atu Kurang

Ibu mulai merasakan gerakan janin mulai bulan ke-5 atau ke-6, beberapa

ibu dapat merasakan gerakan ini lebih awal, bayi harus bergerak paling

sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat.

g. Anemia

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB di bawah

11 gr/dl pada trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi

besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berkaitan.

F. Kerangka Teori

Kerangka Teori merupakan hasil dari proses reduksi, sintesis,

ataupun abstraksi dari berbagai teori atau fakta ilmiah yang telah diuraikan
36

dalam Landasan Teori. Kerangka Teori penelitian disajikan dalam bentuk

bagan dan harus mencantumkan sumber atau referensi-referensi yang

digunakan untuk di pilih untuk digunakan dalam merumuskan kerangka

teori tersebut. (Wahyuni, 2016:109).

ASUHAN
KEBIDANAN
PENDOKU
KOMPREHENSIF KESEHATAN
MENTASIA
KEHAMILAN IBU DAN BAYI
N SOAP
NORMAL
TRIMESTER III

Bagan 2.1 Kerangka Teori

G. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep merupakan pemilihan terhadap aspek-aspek

yang ada dalam Kerangka Teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian yang spesifik. Kerangka Konsep dibuat dalam bentuk bagan

yang merupakan satu rangkaian konsep yang secara sistematis

menggambarkan variabel-variabel penelitian dan hubungan antar variabel

tersebut (Wahyuni, 2016:110).

Input Proses Output

1. Pengkajian data
objektif
ASUHAN
2. Pengkajian data
KEBIDANAN
subjektif
KOMPREHENSIF
3. Menentukan
KEHAMILAN
diagnosa
PADA IBU
4. Penatalaksanaan
HAMIL
dan
TRIMESTER III
pendokumentasi
an SOAP
37

KESEHATAN
IBU DAN
BAYI

Bagan 2.2 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis dan rancangan penelitian ini adalah metode studi kasus dengan

pendekatan observasional untuk memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu

hamil trimester III yang meliputi pengkajian, perumusan masalah atau

diagnosa kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan

pendokumentasian dalam bentuk SOAP.

B. Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi pengambilan kasus dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Taopa Pada bulan 11 Mei 2019 – 02 Juni 2019 di Kabupaten Parigi Moutong.

C. Subjek penelitian

Subjek laporan tugas akhir ini adalah satu orang ibu hamil trimester III

dengan umur kehamilan 28-40 minggu (aterem).

D. Definisi operasional

Definisi operasional adalah pengertian variable-variabel yang diteliti

untuk mengarahkan kepada pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan.

Asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan adalah layanan yang

diberikan oleh peneliti kepada ibu hamil trimester III sejak usia kehamilan

mulai 28-40 minggu yang dengan kunjungan 4 (empat) kali di Puskesmas

Taopa.

38
39

E. Instrument Laporan Kasus

Secara umum pengertian instrument penelitian adalah alat ukur yang

digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Menurut Arikunto

(2000), instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Wahyuni, 2016:125)

Instrument yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini

yaitu:

1. Dopler

Dopler merupakan alat yang digunak an untuk mendengarkan

detak jantung janin selama masih ada didalam kandungan.

2. Sentimeter

Sentimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi

fundus uterus ibu.

3. Tensimeter

Tensimeter merupakan alat untuk mengukur tekanan darah ibu.

4. Format Askeb Bentuk SOAP

Dipakai untuk mendokumentasikan asuhan pasien dari hasil

pemeriksaan yang dilakukan seorang bidan agar diketahui

perkembangan pasien.
40

F. Teknik pengumumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian karena bertujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. cara peneliti mengumpulkan data yang akan dilakukan dengan

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder . Tehnik yang di lakukan

dalam pengumpulan data adalah:

1. Data primer

a. Data primer : Umum

1) Observasi:

Metode pengumpulan data melalui suatu pengamatan

dengan menggunakan panca indera mau pun alat. Alat yang di

gunakan misalnya jam, skala, mikroskop, spektromatometer, dan

timbangan berat badan. Observasi yang di lakukan melimputi

keadaan umum, tanda-tanda vital, peningkatan berat badan dan

palpasi leopold.

2) Wawancara:

Wawancara di lakukan untuk mendapatkan imformasi yang

lenkap dan akuratmelalui jawaban tentang masalah- masalah yang

terjadi pada Ny X di Puskesmas Taopa.

b. Data primer khusus :

1) Pemeriksaan fisik ;

Merupakan materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan

sendiri oleh peneliti secara langsung dari objek penelitian. Data


41

utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang

diperoleh dari hasil pemerikasaan Ny X di Puskesmas Taopa.

a) Melakukan wawancara kepada klien yang meliputi identitas

klien dan suami, keluhan yang di rasakan, riwayat penyakit,

riwayat mnstruasi, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan,

persalinan dan nifas, riwayat kontrasepsi, riwayat kebiasaan

dan riwayat psikososial.

b) Melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh (head to toe)

dan melakukan observasi untuk mengetahui secara langsung

keadaan klien.

c) Observasi yang dilakukan meliputi keadaan umum, tanda-

tanda vital, peningkatan berat badan dan palpasi leopold.

d) Melakukan pemeriksaan penunjang yang terdiri dari

pemeriksaan Hemoglobin, HbsAg dan HIV.

2. Data sekunder

Data sekunder bersumber dari buku register dan buku kesehatan

ibu dan anak (KIA) serta artikel jurnal penelitian.

G. Teknik Keabsahan Data

Bermacam-macam cara pengujian keabsahan data atau

kepercayaan terhadap data hasil penelitian, antara lain dilakukan dengan

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi, dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan


42

memberchek. Dibawah ini akan dijelaskan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian dan triangulasi, dimana hal tersebut

mungkin dan sering digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.

1. Perpanjangan Data

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data

yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjngan pengamatan

ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk

rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling

mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.

2. Peningkatan ketekunan dalam penelitian

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian

data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

Meningkatkan ketekunan itu ibarat kita mengecek soal-soal atau makalah

yang telah dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan meningkatkan

ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah

data yang telah ditemukan itu salah atau tidak.

Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti

dapat memberikan deskripsi data yang sudah akurat dan sistematis tentang

apa yang diamati. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan

adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil


43

penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan

yang diteliti.

Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan

tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan

itu benar/dipercaya atau tidak.

3. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian keabsahan ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan sebagai

waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, tringulasi teknik

pengumpulan data dan waktu. Triangulasi sumber untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji

kreadibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke

bawahan yang dipimpin, keatasan yang menguasai dan keteman kerja yang

merupakan kelompok kerja sama.

H. Teknik Analisa Data

Analisa data menggunakan metode pendekatan manajemen asuhan

kebidanan, untuk membantu pemecahan masalah klien melalui manajemen

Ashan Kebidanan KEPMENKES 938 tahun 2007 yang didokumentasikan

dalam bentuk SOAP.


44

Penelitian kualitatif deskritif menggunakan analisis data, yaitu:

1. Teori

Peneliti harus memfokuskan perhatiannya pada data yang di

lapangan sehingga segala sesuatu tentang teori yang berhubungan dengan

peneliti menjadi tak penting. Data akan menjadi sangat penting, sedangkan

teori akan di bangun berdasarkan temuan data di lapangan. Data

merupakan segalanya yang dapat memecahkan semua masalah penelitian.

Posisi peneliti benar –benar bereksplorasi terhadap data, dan apabila

peneliti secara kebetulan telah memiliki pemahaman teoritis tentang data

yang akan di teliti, proses pembuatan teori itu harus di lakukan. Peneliti

berkeyakinan bahwa data harus terlebih dahulu di proleh untuk

mengungkapkan misteri penelitian dan teori baru akan di pelajari apabila

seluruh data sudah di proleh.

2. Reduksi data

Analisi data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan

proses pengumpulan data. Diantaranya adalah melalui reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi. Namun ketiga tahapan tersebut berlangsung

secara simultan

I. Alat Dan Bahan


45

Secara umum bahan penelitian adalah Zat, obat, alat dan suplai yang

yang dibutuhkan dalam penelitian. Contoh alat dan bahan yang digunakan

dalam Laporan Tugas Akhir antara lain:

1. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi dan

pemeriksaan fisik: tensimeter, stetoskop, dopler, timbangan berat badan,

thermometer, jam dan handscoon.

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara: format

Asuhan Kebidanan pda Ibu Hamil.

3. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi dokumentasi:

catatan medik atau status spasien, buku KIA.

J. Etika Penelitian

Ethical Clearance merupakan ijin etika. Ethical Clearance adalah

pernyataan, bahwa rencana kegiatan penelitian yang tergambar dalam

rancangan penelitian, telah dilakukan kanjian dan telah memenuhi kaidah etik

sehingga layak dilaksanakan. Terdapat tiga etika penelitian yang harus

dipenuhi yaitu:

1. Informed Consent

Informed Consent yaitu suatu lembar persetujuan yang diberikan

oleh peneliti kepada responden untuk menjalankan sesuatu kegiatan atau

tindakan yang berhubungan dengan penelitian.

2. Anominity
46

Anominity yaitu jika nama responden tidak ingin dicantumkan pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentialy

Confidentialy yaitu tetap menjaga kepercayaan responden dengan

menjaga kerahasiaan.
47

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Peneliti melakukan kunjungan 4 kali pada antenatal care pada Ny.S

pada tanggal 11 Mei 2019, tanggal 18 Mei 2019, tanggal 25 Mei 2019, dan

pada tanggal 02 Juni 2019 di wilayah kerja Puskesmas Taopa. Pendekatan

yang di lakukan oleh peneliti yaitu Asuhan Kebidanan secara komprehensif,

berikut data hasil dari kunjungan peneliti :

B. Tinjauan Kasus

Asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S umur 22 tahun GIP0 A0 di Wilayah

Kerja Puskesmas Taopa

1. Kunjungan awal kehamilan

Tanggal Pengkajian : 11 Mei 2019

1) Data subjektif (S)

a) Identitas (biodata)

(1) Ibu (klien)

Ny S, umur 22 tahun beragama Islam, suku banggai,

Pendidikan terakhir SMA, bekerja mengurus rumah


48

tangga, beralamat di Desa Taopa Dusun VI, No tlpn

08239358xxxx.

(2) Suami

Tn. M Umur 21 tahun, agama islam, suku Tialo, pendidikan

terakhir SMA, bekerja sebagai Honorer, beralamat di Desa

taopa dusun VI.

b) Anamnesa

(1) Keluhan utama

Ibu mengatakan kram pada bagian kaki

(2) Riwayat keluhan

Ibu mengatakan kram pada bagian kaki sejak usia umur

kehamilan 37 minggu.

(3) Riwayat perkawinan

Kawin 1 kali. Dengan suami sekarang ± 2 tahun

(4) Riwayat menstruasi

Ibu Menarche 14 tahun dengan Siklus 28 hari,

secara teratur, lama 7 hari, Banyaknya 3x ganti softex, Sifat

darah encer, Bau/warna khas/ merah segar, dan ibu tidak

merasakan Dismenorhoe.

(5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya.

(6) Riwayat kehamilan sekarang


49

Ibu mengatakan hamil pertama, ibu sudah ANC

sebanyak 6 kali di puskesmas Taopa dan melakukan

imunisasi TT1 pada tanggal 21 desember 2018, TT 2

tanggal 21 januari 2019, pergerakan janin di rasakan oleh

ibu pertama kali pada umur kehamilan 4 bulan, rencananya

ibu akan melahirkan di Puskesmas Taopa. Masalah-

masalah selama kehamilan sekarang yaitu Ibu mengatakan

masalah-masalah yang di alami selama kehamilan yaitu

terasa kram pada bagian kaki dan sering buang air kecil,

selain itu ibu tidak mempunyai keluhan tentang masalah

dalam kehamilan.

(7) Riwayat Keluarga Berencana

Ibu belum pernah menggunakan KB, dan setelah

melahirkan ibu merencanakan akan berKb.

(8) Riwayat Kesehatan

Ibu tidak mempunyai Riwayat penyakit yang

pernah diderita atau sedang diderita, dan tidak mempunyai

riwayat operasi.

(9) Riwayat Psikososial

Ibu mengatakan bahwa kehamilannya sekarang

yaitu direncanakan dan diinginkan, dengan Jenis kelamin

yang diinginkan tidak di haruskan. Status perkawinan 1 kali

dan lamanya 2 tahun.


50

(10) Riwayat kesehatan keluarga

Ibu tidak mempunyai penyakit menular, keturunan,

dan penyakit menahun dan mempunyai riwayat keturunan

kembar

(11) Pola kegiatan sehari - hari

(a) Nutrisi

Ibu makan 3 kali sehari, sebanyak 1 piring penuh,

setiap hari ibu memakan nasi, lauk pauk dan buah. Ibu

tidak memiliki makanan pantangan, dan nafsu makan

baik, jumlah minum sehari 8-10 gelas sehari.

(b) Pola eliminasi

Ibu mengatakan frekuensi BAK 2-4 kali/hari. air

kencing berbau amoniak, bewarna kuning, dan ibu

mengatakan buang air besar 1 kali dalam sehari,

berbau khas warna kecoklatan konsistensinya lunak.

(c) Pola Istirahat

Ibu mengatakan istirahat siangnya 13.00 – 14.00 dan

istirahat malamnya 21.00 – 05.00.

(d) Hygiene perorangan

Ibu mengatakan mandinya 2 kali dalam sehari

memakai sabun, sikat gigi 2 kali dalam sehari

memakai odol, mencuci rambut 3 kali seminggu dan

memakai shampo.
51

2) Data Obyektif (O)

a) Keadaan umum baik, Kesadaran Composmentis.

(1) Tanda – Tanda Vital (TTV)

Tekanan Darah 90/60 mmHg, Nadi 802x/menit, Suhu36,5˚C,

Pernafasan 24 x/menit. Tinggi badan 165 cm, BB 65 kg, Lila

24 cm.

(2) Pemeriksaan fisik

(a) Muka

Cloasma gravidarum tidak ada, Edema tidak ada, muka

nampak tidak pucat.

(b) Mata

Kelopak mata tidak edema, Konjungtiva tidak pucat,

Sclera tidak ikterus.

(c) Mulut / Gigi

Tidak ada stomatitis,dan tidak ada caries.

(d) Leher

Tidak ada pembesaran Kelenjar thyroid, Kelenjar limfe,

dan vena jugularis.

(e) Dada

Terjadi pembesaran pada payudara, Puting susu

menonjol, tidak ada nyeri tekan, dan belum ada

pengeluaran..

(f) Punggung dan pinggang


52

Posisi tulang belakang lordosis dan tidak ada nyeri

pinggang.

(g) Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas simetris, tidak edema, dan kuku bersih.

Ekstremitas bawah tidak ada Edema, tidak ada varices,

dan refleks patella (+/+) kanan kiri.

(h) Abdomen

Abdomen tidak ada bekas luka operasi, ada strie

gravidarum, pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak

ada benjolan, konsistensi lunak, dan tidak ada nyeri tekan.

(i) Anus

Tidak ada haemoroid

b) Pemeriksaan khusus

(a) Palpasi

Leopold I di bagian fundus teraba bokong

pengukuran TFU 28 cm, leopold II teraba punggung kanan,

leopold III teraba presentasi kepala, leopold IV kepala

convergen, TBJ 2,635 gr dan auskultasi DJJ

133 Kali per menit.

(b) Auskultasi

BJF teratur, frekuensi 133x/menit.

(c) Pemeriksaan laboratorium :


53

Pemeriksaan laboratorium dilakukan di Puskesmas Taopa

pada hasil yang didapatkan yaitu Protein urine negativ.

3) Assesment (A)

a) Diagnosa Kebidanan : Ny. S umur 22 tahun GIP0A0 UK 36

minggu janin hidup tuggal intra uteri,

pres-kep, DJJ normal, kondisi ibu dan

janin baik.

b) Masalah : kram pada bagian kaki

4) Penatalaksanaan (P)

Tanggal : 11 Mei 2019 pukul : 09.30 WITA

Pukul 09.30 Melakukan informedkonsent

Pukul09.35Melakukan pemeriksaan TTV dan pemeriksaan inspeksi,

palpasi,auskultasi, dan perkusi pada ibu hamil.

Pukul 09.40 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.

Pukul 09.45 Menjelaskan kepada ibu ketidaknyamanan trimester 3

ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3,

dan biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi,

tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar

kalsium. Menasehati ibu untuk jangan menggunakan

sembarang obat tanpa seijin dokter, perbanyak banyak

makan yang mengandung kalsium, menaikan kaki ke


54

atas, pengobatan simtomatik dengan kompres hangat,

masase menarik jari ke atas.

Pukul 09.55 Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya

kehamilan

Pukul 10.05 Memastikan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe.

Pukul 10.10 Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil/

Prenatal Yoga.

Pukul 10.15 Mengingatkan ibu tentang manfaat dan tujuan dari

stiker P4K (program perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi).

Nama ibu : Ny. Salia

TP : 17-06-2019

Penolong persalinan : Bidan

Tempat persalinan : Puskesmas

Pendamping persalinan : Tn. Moh Afandi

Transportasi : Motor

Calon pendonor : Ny. Rina

Pukul 10.20 Menganjurkan ibu untuk menghubungi bidan bila ada

keluhan.

Pukul 10.25 Meminta persetujuan dan kontrak waktu untuk


kunjungan berikutnya.

b. Kunjungan Ke - 2
55

Hari/ Tanggal: 18 Mei 2016 Pukul : 11.00 WITA

1) Data subjektif (S)

Ibu mengatakan sering buang air kecil

2) Data objektif (O)

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis

Tanda – tanda Vital :

Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan 20

x/menit, suhu 36,5 ºC, BB 62 kg, LILA 24 cm.

Palpasi Leopold :

Leopold I di bagian fundus teraba bokong hasil pengukuran

TFU 29 cm, leopold II teraba punggung kanan, leopold III

teraba presentasi kepala,leopold IV kepala divergen, TBJ 2,790

gr dan auskultasi DJJ 144 Kali per menit.

3) Analisis (A)

a) Diagnosa Kebidanan

Ny. S umur 22 tahun GI PI A0 dengan umur kehamilan 37

minggu janin hidup tunggal intra uteri, pres-kep, DJJ normal,

kondisi ibu dan janin baik.

b) Masalah

Sering buang air kecil

4) Penatalaksanaan (P)
56

Pukul11.10 Melakukan pemeriksaan TTV dan pemeriksaan

inspeksi, palpasi,auskultasi, dan perkusi pada ibu

hamil.

Pukul 11.20 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dalam batas

normal.

Pukul 11.25 Menjelaskan kepada ibu ketidaknyamanan trimester

3, peningkatan frekuensi berkemih atau sering buang

air kecil disebabkan oleh tekanan uterus karena

turunnya bagian bawah janin sehingga kandung

kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi

berkemih meningkat karena kapasitas kandung

kemih berkurang12. Menganjurkan ibu untuk

mengurangi minum setelah makan malam atau

minimal 2 jam sebelum tidur dan menghindari

minuman yang mengandung kafein.

Pukul 11.30 Memberikan HE tentang kebersihan diri

denganmenggunakan pakaian dalam bagian bawah

yang mudah menyerap keringat dan selalu

menggantinya setiap kali basah.

Pukul 11.35 menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi

sayuran hijau dan buah buahan.

Pukul 11.40 Menganjurkan ibu untuk menghubungi bidan bila

ada keluhan.
57

Pukul 11.46 Meminta persetujuan dan kontrak waktu untuk

kunjungan berikutnya.

c. Kunjungan Ke- 3

Tanggal : 25 Mei 2019 Jam : 10.00 WITA

1) Data subjektif (S)

Ibu mengatakan nyeri pada bagian punggung bawah.

2) Data objektif (O)

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis

Tanda – tanda Vital :

Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan

20x/menit, suhu 36,5 ºC, BB 67 kg, LILA 24 cm.

Palpasi Leopold :

Leopold I di bagian fundus teraba bokong hasil pengukuran TFU 29

cm, leopold II teraba punggung kanan, leopold III teraba presentasi

kepala, leopold IV kepala divergen, TBJ 2790 gr dan auskultasi DJJ

146 Kali per menit.

3) Analisis (A)

a) Dignosa kebidanan : Ny. S Umur 22 tahun GIP1A0 umur

kehamilan 38 minggu janin hidup tunggal

intra uteri, pres-kep, DJJ normal, kondisi

ibu dan janin baik.

b) Masalah : nyeri pada bagian punggung


58

4) Penatalaksanaan (P)

Pukul 10.20 Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan.

Pukul 15.25 Menjelaskan pada ibu tentang nyeri pada bagian

punggung bagian bawah termasuk normal, karena

adanya perubahan bentuk tubuh di mana bentuk

tulang belakang melengkung ke depan.

Menganjurkan ibu untuk jangan terlalu sering

membungkuk dan berdiri serta berjalan dengan

punggung dan bahu yang tegak, hindari mengangkat

benda yang berat dan istirahat yang cukup.

Pukul 10.30 Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang

banyak mengandung zat besi seperti sayur bayam,

kacang hijau.

Pukul 10.35 Menganjurkan ibu untuk menghubungi bidan bila ada

keluhan.

Pukul 16.40 Meminta persetujuan dan kontrak waktu untuk

kunjungan berikutnya.

d. Kunjungan Ke - 4

Hari/Tanggal: 02 Juni 2019 Pukul: 10.00 WITA

1) Data subjektif (S)

Ibu mengatakan kakinya bengkak.

2) Data objektif (O)


59

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis

Tanda – tanda Vital :

Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan 20

x/menit, suhu 36,5 ºC, BB 63 kg, LILA 24 cm.

Palpasi Leopold :

Leopold I di bagian fundus teraba bokong hasil pengukuran TFU 29

cm, leopold II teraba punggung kanan, leopold III teraba presentasi

kepala, leopold IV kepala divergen, TBJ 2790 gr dan auskultasi DJJ

150  Kali per menit.

3) Analisis (A)

a) Diagnosa kebidanan : Ny. S umur 22 tahun GI P0 A0 umur

kehamilan 39 minggu 5 hari janin

hidup tunggal intra uteri, pres-kep, DJJ

normal, kondisi ibu dan janin baik.

b) Masalah : sakit perut bagian bawah

4) Penatalaksanaan (P)

Pukul 10.20: Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.

Pukul 10.30: Memberikan HE tentang perubahan fisiologi

mendekati persalinan dan tanda–tanda akan

melahirkan.

Pukul 10.40: Menjelakna pada ibu bengkak pada kaki saat

kehamilan trimester 3 diakibatkan kerena


60

peningkatan tekanan vena atau pembuluh darah pada

ekstemitas bawah atau kaki dan gangguan sirkulasi

darah. Menganjurkan ibu untuk jangan terlalu lama

tidur terlentang karena dapat menekan vena kava

interior yang dapat menggau sirkulari darah.

Pukul10.48: Melakukan Konseling perencanaan persalinan, yaitu

menentukan di mana ibu akan bersalin, kendaraan

apa yang akan ibu gunakan dan pendamping ibu saat

bersalin

Pukul 10.54: Menganjurkan ibu untuk menghubungi bidan bila

ada keluhan.

B. PEMBAHASAN KASUS

Berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan pada Ny.S dari tanggal 11

Mei 2019 sampai dengan tanggal 02 Juni 2019, penulis mencoba menyajikan

pembahasan dengan membandingkan antara teori dan kasus yang dialami oleh

Ny.S.

S:

Hasil penelitian ditemukan pada Ny.S usia 2 tahun hamil anak

pertama usia kehamilan 9 bulan, tidak pernah mengalami abortus, Ny S

mengatakan tidak di lakukannya pemeriksaan tes penyakit menular seksual.

Pada saat kunjungan awal pada tanggal 11 Mei 2019 Ny. S mengeluh terasa

kram pada bagian kaki.


61

Menurut teori Nugroho 2014 keluhan kram pada kaki ini sering

terjadi pada kehamilan trimester 3, disebabkan karena terjadi gangguan

sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh

tertekannya pembuluh darah oleh uterus yang semakin membesar.

Pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk 14 T pada saat

kontak pertama kali dilakukan pemeriksaan kehamilan. Timbang berat

badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,

pemberian Tablet tambah darah, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan Hb,

pemeriksaan protein urine, pemeriksaan tes penyakit menular

seksual/VDRL, pemeriksaan urine reduksi, perawatan payudara, senam ibu

hamil, terapi obat malaria, terapi yodium kapsul, temu wicara dalam rangka

persiapan rujukan.

Hal ini tidak sejalan dengan teori karena terdapat penemuan bahwa Ny. S

tidak di lakukan pemeriksaaan tes penyakit menular seksual sehingga

terdapat kesenjangan antara teori (Ika Pantikawati, 2012) dan kasus pada

Ny. S.

Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2019, Ny. S mengeluh

sering buang air kecil. Menurut teori Manuaba 2014 sering buag air kecil

pada akhir kehamilan disebabkan oleh lightining atau bagian presentase

masuk kedalam panggul sehingga menekan kandung kemih. Hal ini sejalan

dengan teori ( Manuaba 2014 ) sehingga tidak ada kesenjangan antara teori

dan kasus.
62

Pada kunjungan ketiga tanggal 25 Mei 2019, Ny.S mengeluh nyeri

pada bagian punggung bawah.

Menurut teori Nugroho 2014, keluhan yang sering di rasakan ibu

pada kehamilan trimester 3 yaitu: nyeri punggung, kram otot betis, bengkak

kaki, sesak nafas, serig kencing,kontipasi, panas dalam perut dan

hemorrhoid.

Hal ini sejalan dengan teori (Nugroho 2014) sehingga tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan kasus.

Pada kunjungan ke empat tanggal 02 Juni 2019, Ny. S mengeluh

sakit kakinya bengkak.

Menurut teori Nugroho 2014, kaki bengkak pada kehamilan trimester

3 terjadi karena peningkatan tekanan vena atau pembuluh darah pada

ekstemitas bawah dan gangguan sirkulasi darah

Hal ini sejalan dengan teori (Nugroho 2014) sehingga tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan kasus.

O:

Hasil penelitian ditemukan pada kunjungan awal tanggal 11 Mei

2019 Ny.S keadaan umum baik, dengan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi

80 x/menit, suhu tubuh 36,5°C, respirasi 24 x/menit, tinggi fundus uteri 28

cm, dan denyut jantung janin 133 x/menit, BB 65, lila 24 cm, HB 11,5 gr/dl,

protein urine negative.


63

Pada kunjungan ke dua hari sabtu tanggal 18 Mei 2019. Keadaan

umum Ny.S baik, dengan tanda-tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg,

nadi 84 x/menit, suhu 36,6°C, respirasi 20x/menit. Tinggi fundus uteri 29

cm denyut jantung janin 144x/menit.

Pada kunjungan ke tiga tanggal 25 Mei 2019. Hasil pemeriksaan

pada Ny.S, keadaan umum baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84

x/menit, suhu 36,5°C, respirasi 20x/menit.tinggi fundus uteri 29 cm, denyut

jantung janin 146x/menit.

Pada kunjungan ke empat tanggal 02 Mei 2019. Keadaan umum Ny.

S baik, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil tekanan darah

110/70 mmHg, nadi 84x/menit, suhu 36°C, respirasi 20 x/menit. Tinggi

fundus uteri 29 cm dan denyut jantung janin 144x/menit.

Menurut teori Sarwono Prawirohardjo (2009), tekanan darah ibu hamil harus

dalam batas normal (antara 110/70 mmHg sampai 130/90 mmHg). Ukuran

LILA normal pada ibu hamil adalah ≥23,5 cm (Mandriwati, 2011). Menurut

Pantikawati dan Saryono (2012), Leopold I: usia kehamilan 28 tinggi fundus

uteri 25 cm. Usia kehamilan 32 minggu tinggi fundus uteri 27 cm, usia

kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri 30 cm, dan usia 40 minggu tinggi

fundus uteri 28 cm.

Pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk 14 T pada saat

kontak pertama kali dilakukan pemeriksaan kehamilan. Timbang berat

badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,

pemberian Tablet tambah darah, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan Hb,


64

pemeriksaan protein urine, pemeriksaan tes terhadap penyakit seksual/

VDRL, pemeriksaan urine reduksi, perawatan payudara, senam ibu hamil,

terapi obat malaria, terapi yodium kapsul, temu wicara dalam rangka

persiapan rujukan.

Hasil pemeriksaan pada Ny.S masih dalam batas normal, tetapi tidak di

lakukannya tes penyakit menular seksual yang terdapat pada pelayanan 14 T

sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.

A :

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada Ny. S hasil

analisis yaitu Ny. S umur 25 tahun GIIPIA0 umur Kehamilan 36 minggu

janin tunggal hidup intra uteri, kondisi ibu dan janin baik.

Teori menurut Muslihatun (2009), bahwa dalam menentukan

diagnosis kehamilan ada 4 kemungkinan yaitu hamil normal, hamil normal

dengan masalah khusus, hamil dengan penyakit/komlikasi (anemia,

preeklamsia, hipertensi dan lain-lain) dan hamil dalam keadaan darurat.

Hal ini sejalan dengan kasus dan teori (Muslihatun,2019) sehingga tidak

terdapat kesenjangan antar teori dan kasus.

P:

Penatalaksanaan pada kehamilan yang dilakukan pada Ny. S adalah

memastikan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet zat besi. Memberikan

penjelasan mengenai ketidaknyamanan pada trimester III. Memberikan HE


65

mengenai kebersihan, aktivitas dan nutrisi, memberikan HE tentang

persiapan persalinan, dan KB. Dan pada saat melakukan asuhan antenatal

care terhadap Ny.S, mahasiswa telah melakukan asuhan standar minimal

tersebut. Pemeriksaan yang tidak dilakukan adalah tes penyakit menular

seksual, hal ini dikarenakan keterbatasan alat laboratorium.

Teori menurut Ika Pantikawati (2012) Pelayanan atau asuhan standar

minimal termasuk 14 T pada saat kontak pertama kali dilakukan

pemeriksaan kehamilan. Timbang berat badan dan tinggi badan, ukur

tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian Tablet tambah darah,

pemberian imunisasi TT, pemeriksaan Hb, pemeriksaan protein urine,

pemeriksaan tes penyakit menular seksual/VDRL, pemeriksaan urine

reduksi, perawatan payudara, senam ibu hamil (Yoga kehamilan), terapi

obat malaria, terapi yodium kapsul, temu wicara dalam rangka persiapan

rujukan.

Demikian terdapat kesenjangan antara hasil dan teori, yaitu tidak di

laksanakannya tes penyakit menular seksual pada asuhan standar 14 T pada

masa kehamilan.
66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan pada Ny.S tidak

terdapat komplikasi, mulai dari kehamilan, bersalin, bayi baru lahir hingga

nifas dan keluarga berencana. Oleh karena itu penulis menyimpulkan:

1. Pengumpulan data subjektif pada Ny.S telah dilakukan dan terdapat

kesenjangan karena Ny.S mengatakan tidak di lakukannya tes penyakit

menular seksual pada masa kehamilannya.


67

2. Pengumpulan data objektif pada Ny.S telah dilakukan terdapat

kesenjangan karena tidak di lakukannya tes penyakit menular seksual

yang sesuai dengan pelayanan 14 T.

3. Menganalisis dan menentukan diagnosa kehamilan pada Ny.S telah di

lakukan dan berjalan normal tidak terdapat kesenjangan.

4. Penatalaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.S

telah di lakukan Terdapat kesenjangan pada masa kehamilan yaitu

tidak di laksanakannya tes penyakit menular seksual pada masa

kehamilan.

B. Saran-saran

1. Bagi penulis

Untuk memperoleh wawasan, pengalaman, keterampilan, sikap

dalam memberikan asuhan pada ibu hamil. Sehingga dapat melakukan

asuhan yang baik dan benar.

2. Bagi puskesmas

Sebagai bahan masukan/informasi khususnya kepada pegawai

Puskesmas Taopa untuk lebih meningkatkan pelayanan dan tambahan

pengetahuan tentang Asuhan Kebidanan komprehensif di Puskesmas

Taopa.

3. Bagi institusi pendidikan

Sebagai bahan kajian meningkatkan Ilmu Pengetahuan bagi

peserta didik khususnya Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Palu dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hami.


68

4. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai acuan dalam melakukan penelitian dan untuk

meningkatkan pengalaman serta wawasan dalam melakukan penelitian

selanjutnya sehingga dapat memahami tentang Asuhan Kebidanan

komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rizky., Shaluhiyah, zahroh dan Purnami, Cahya Tri. 2015. Karakteristik
dan Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap Praktik Genital Hygiene Ibu
Hamil di Kota Semarang 2015. Jurnal Kebidanan Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Semarang vol. 4 no. 9 Oktober 2015. ISSN. 2089-
7669. Diunduh: 29 April 2019.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Yogyakarta: Rineka Cipta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong. 2017. Profil Kesehatan Dinas


Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong. Parigi : Dinas kesehatan
Kabupaten Parigi Moutong.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. 2018. Profil Kesehatan Dinas


Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Palu : Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah.

Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Kementrian Republik Indonesia. Jakarta:


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kusmiyati, Yuni. 2010. Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:


Fitramaya.

Manuaba. 2014. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Mindriawati, G. A. 2018. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.


Jakarta: EGC.

Nasrul at all. 2019. Modul Pelatihan Komplementer Terapi Dalam Prektek


Kebidanan. Palu. Politeknik Kesehatan Palu.

Nugroho, Taufan. 2014. Buku Ajar Obstetri untuk mahasiswa Kebidanan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Pantiawati, Ika dan Suryono, T. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).


Yogyakarta: EGC.

Puskesmas Taopa. 2017. Profil Kesehatan Puskesmas Taopa. Taopa: Puskesmas


Taopa
Puskesmas Taopa. 2018. Profil Kesehatan Puskesmas Taopa. Taopa: Puskesmas
Taopa.

S, Sumiati. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan


Pemeriksaan Kehamilan K4 di Puskesmas dengan Tempat Perawatan
Sindangratu kabupaten Garut Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan
Komunitas Depok.

Suryaningsih, Putu Ayu., Widhya, Cok. Dewi dan Sarihati, IGA. Dewi. 2013.
Perbedaan Hasil Laju Endapan Darah (LED) Menggunakan Cara
Manual Tegak dan Dimiringkan. Jurnal Analis Kesehatan Poltekkes
Denpasar Vol. 1. No.1. Diunduh: 29 April 2019.

Tyastuti, Siti dan Wahyuningsih, Heni Puji. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan. Kementrian kesehatan Republik
Indonesia. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdaya Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Verney, H. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol 1. Jakarta: EGC

Wahyuni, Sri. 2016. Perbedaan Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Penelitian


Kuantitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yulizawati., Iryani, Detty., Bustami, Lusiana Elsinta., Insani, Aldina Ayunda dan
Andriani, Feni. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.
Bukit Tinggi Raya : Erka CV. Rumahkayu Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai