Anda di halaman 1dari 6

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Palu, 2 Juni 2020


Nomor : Kepada Yth
Lampiran : Satu Expl
Sifat : Penting Bupati/Walikota se-Sulawesi Tengah
Perihal : Instruksi Gubernur
di-
Tempat

Dalam rangka memastikan kelanjutan pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi Baru
Lahir dapat tetap terlaksana sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi serta
pelayanan Tindakan medis lainnya selama wabah pandemi Covid-19 pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (rumah sakit, Puskesmas,Klinik), maka perlu dilaksanakan hal-
hal berikut:
1. Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten Kota) berkewajiban untuk memastikan
kesiapan fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas, Bidan Praktik Mandiri) dan
fasilitas kesehatan rujukan (RS Rujukan COVID-19, RS mampu PONEK, RSIA)
didaerahnya masing-masing dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak
dengan atau tanpa status terinfeksi COVID-19.
2. Bupati/Walikota di harapkan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan
kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dan Pelayanan Tindakan mendis lainnya pada
Fasilitas pelayanan Kesehatan selama pandemi di daerahnya masing-masing
dengan berpedoman pada Protokol Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Nomor : B-4 Tahun 2020 tentang Petunjuk Praktis Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi
yang Baru Lahir selama Pandemi COVID-19. (terlampir)
3. Menyususn dan Menyiapkan Standar Prosedur Operasional untuk triase dan alur tata
kelola pasien COVID-19 dan non COVID-19 baik di Puskesmas maupun di RS (milik
pemerintah dan swasta) dengan berpedoman pada Surat Gubernur ini sebagaimana
terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Instruksi Gubernur
ini.
Demikian disampaikan, untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH,

Drs. H. LONGKI DJANGGOLA. M.Si

Tembusan Yth:
1. Menteri Kesehatan RI
2. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
3. Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah
LAMPIRAN
PEDOMAN PROSEDUR PELAYANAN RUJUKAN PASIEN DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID- DI SULAWESI TENGAH

1. Prosedur Pelayanan Pasien COVID-19 pada masa Pandemi COVI-19


a. Prosedur Pelayanan pelayanan pasien Hamil Non Emergency selama
masa pandemic COVID -19
1) Setiap Pasien Hamil harus dilakukan pemeriksaan rapid test
Covid 19 satu minggu sebelum jadwal persalinan.
2) Jika hasil tes rapid negative maka pasien bisa melakukan
persalinan difasilitas pelayanan kesehatan dimana saja
3) Jika hasil tes rapid positif maka pasien menelpon nomor telepon
PSC 119 (0811404119)
4) PSC 119 akan berkoordinasi dengan tim survailens/ kesehatan
keluarga diwilayah mana pasien tersebut berdomisili
5) Tim survailens akan turun utk melakukan penyelidikan
epidemiologi dan berkoordinasi dengan tim keehatan keluarga
dinas kesehatan kab/kota setempat untuk melaksanakan swab
test
6) Jika hasil tes swab pasien negative maka pasien bisa melakukan
persalinan dirumah sakit mana saja.
7) Jika hasil tes swab pasien positif namun usia kehamilan belum
aterm maka pasien dianjurkan untuk isolasi mandiri dirumah
atau difasilitas isolasi milik pemerintah setempat
8) Jika hasil tes swab pasien positif dan pasien sudah aterm maka
tim survailens dan kesehatan keluarga kab/kota berkoordinasi
dengan RS Rujukan yang dipilih untuk rujukan pasien.
9) Untuk pengantaran pasien, tim survailens dan kesehatan
keluarga bisa berkoordinasi dengan ambulance Puskesmas
setempat atau menggunakan Ambulance PSC 119.

b. Prosedur Pelayanan Pasien Hamil Emergency selama masa pandemic


COVID -19
1) Setiap Pasien Hamil dianjurkan untuk melaksanakan rapid test
Covid 19
2) Jika hasil tes rapid negative maka pasien bisa melakukan
persalinan difasilitas pelayanan kesehatan dimana saja
3) Jika hasil tes rapid positif maka pasien menelpon nomor telepon
PSC 119 (0811404119)
4) PSC 119 akan berkoordinasi dengan RS rujukan untuk
melakukan persiapan penanganan pasien di RS
5) Untuk pengantaran pasien tim survailens dan kesehatan
keluarga bisa berkoordinasi dengan ambulance puskesmas
setempat atau menggunakan Ambulance PSC 119.

c. Prosedur Pelayanan Pasien Bedah Non Emergency


1) Setiap pasien bedah yang akan direncanakan untuk melakukan
operasi harus dmalksanakan rapid test
2) Jika hasil tes rapid negative maka pasien bisa melaksanakan
operasi di RS mana saja
3) Jika hasil tes rapid positif maka pasien menghubungi nomor psc
119 untuk melaporkan keadaanya
4) PSC 119 akan meneruskan laporan ke surveilans di mana lokasi
dari pasien tersebut tinggal
5) Tim surveilens melakukan penyelidikan epidemiologi dan
berkoordinasi dengan dinas kab/kota untuk pengambilan SWAB
6) Jika hasil tes swab negative pasien bisa dilakukan operasi di
rumah sakit mana saja
7) Jika hasil tes swab positif pasien dianjurkan utk isolasi mandiri
atau di fasilitas milik pemerintah dan dilakukan penundaan
operasi sampai pasien dinyatakan negative

d. Prosedur Pelayanan Pasien Bedah Emergency


1) Pasien bedah emergency yang akan dilakukan operasi dilakukan
rapid test terlebih dahulu
2) Jika memungkinkan dilakukan swab, namun jika keadaan pasien
membutuhkan penanganan cepat untuk menyelamatkan nyawa
pasien, maka operasi dilakukan dengan standar covid
3) Perawatan pasien dilakukan di ruang covid sampai ada hasil yang
menyatakan pasien negative covid

e. Prosedur Pelayanan Pasien Non Bedah Non Emergency dengan hasil


rapid test positif
1) Pasien yang memeriksakan diri di faskes dan memiliki hasil rapid
test positif menghubungi nomor telepon PSC 119
2) PSC akan meneruskan laporan ke tim survailes di mana lokasi
pasien tinggal
3) Survailens akan melakukan penyeledikan Epidemiologi dan
berkoordinasi dengan dinas kabupaten kota untuk Swab tes.
4) Jika hasil tes swab negative pasien melanjutkan pengobatan
seperti biasa
5) Jika hasil swab positif pasien dilakukan isolasi di fasilitas isolasi
pemerintah atau rs rujukan covid

f. Prosedur Pelayanan Pasien Non Bedah Emergency dengan hasil


rapid tes positif
1) Pasien emergency non bedah diharuskan rapid test
2) Jika hasil rapid negative pasien dilakukan penanganan sesuai
SOP penanganan pasien non covid
3) Jika hasil rapid psoitif dilanjutkan swab
4) Jika hasil swab positif dilakukan penangan sesuai SOP Covid
5) Jika Hasil Swab negative pasien dilakukan penanganan sesuai
sop pasien non covid

2. Bagan Alur Prosedur Pelayanan Pasien di Fasiltas Pelayanan Rumah Sakit


pada Masa Pandemi COVID-19

a. Alur Prosedur Pelayanan pelayanan pasien Hamil Non Emergency


selama masa pandemic COVID -19
b. Prosedur Pelayanan Pasien Hamil Emergency selama masa pandemic
COVID -19

c. Prosedur Pelayanan Pasien Bedah Non Emergency

d. Prosedur Pelayanan Pasien Bedah Emergency

e. Prosedur Pelayanan Pasien Non Bedah Non Emergency dengan hasil


rapid test positif
f. Prosedur Pelayanan Pasien Non Bedah Emergency dengan hasil
rapid tes positif

3. Penutup
Pedoman Poesedur Pelayanan ini diharapkan dapat menjadi acuan
penanganan COVID19 pada pelayanan rujukan bedah dan non bedah
rumah sakit di Sulawesi Tengah. Implementasi standar ini memerlukan
peran serta, Kerjasama, dan komitmen dari semua pihak terkait mulai
dari Pemerintah, pemerintah daerah di seluruh tingkatan administrasi,
swasta, dan seluruh elemen masyarakat.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

LONGKI DJANGGOLA

Anda mungkin juga menyukai