Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rhania Ismaniar Ismail

NIM : 41217012
Kelas : 3 D4 Jasa Konstruksi

1. Jika anda sebagai quality control pada pekerjaan timbunan pada reklamasi pantai bagaimana
prosedur manajemen risiko yang harus anda lakukan
Jawab :
Hal yang harus dilakukan ialah :
a. Perencanaan Manajemen Risiko. Proses ini merupakan proses memutuskan bagaimana
mendekati dan melaksanakan aktivitas manajemen risiko untuk proyek, dan kita juga harus
menyediakan sumber daya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen risiko, serta
menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi risiko.
b. Mengidentifikasi risiko yang merupakan proses menentukan risiko-risiko yang
mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristiknya.
c. Menganalisi Risiko. Langkah selanjutnya yaitu menganalisis risiko yang terbagi atas dua
yaitu analisis risiko secara kualitatif dan kuantitatif
d. Perencanaan respon risiko yaitu proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan
untuk meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Ini
mengikuti analisis risiko kualitatif dan kuantitatif.
e. Setelah itu melakukan pengendalian dan monitoring risiko yang bertujuan untuk memastikan
bila asumsi proyek masih valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya,
kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan jadwal kontingensi
dimodifikasi sesuai risiko proyek
2. Mengapa manajemen risiko sangat penting di industri jasa konstruksi
Jawab :
Karena manajemen resiko dapat mencegah perusahaan dari kegagalan, menunjang secara
langsung peningkatan keuntungan, memberikan keuntungan secara tidak langsung, adanya
ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap resiko
murni, merupakan harta non material bagi perusahaan, meningkatkan public image karena
kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi.
3. Apa bila anda telah melakukan respons risiko, apa langkah selanjutnya untuk lebih
meminimalkan risiko pada pekerjaan jalan, berikan contoh.
Jawab :
Langkah selanjutnya yaitu mengalokasikan risiko yaitu siapa yang bertanggung jawab atas risiko
tersebut dan pemantauan dan pengendalian terhadap respon risiko yang telah kita berikan. Seperti
risiko kebutuhan material agregat tidak terpenuhi karena banyaknya permintaan material di
quarry, maka kontraktor yang bertanggung jawab dengan risiko tersebut dengan cara mencari
alternatif lokasi quarry agregat yang masih memenuhi syarat baik kualitas maupun kuantitas
(kebutuhan material cukup). Setelah itu dilakukannya pengendalian dan pemantauan terhadap
respon risiko yang kita ambil agar risiko dapat terkendalikan tanpa menghambat kinerja proyek.
4. Bagaimana pendapat anda hubungan antara jumlah dan kualitas informasi dengan risiko, beri
contoh untuk pekerjaan konstruksi jalan.
Jawab :
Hubungannya sangat ketat. Kita perlu mendapatkan informasi yang cukup dalam menjalankan
proyek dengan baik sehingga memungkinkan resiko tidak terjadi sama sekali. Misal, pada
pekerjaan pengecoran beton pada jalan beton, informasi yang dibutuhkan seperti mutu bahan,
harga bahan atau material, harga alat, dan upah tenaga kerja. Sehingga resiko yang terjadi seperti
pembengkakan dana dan keterlambatan waktu pelaksanaan serta mutu yang tidak sesuai rencana
tidak terjadi lagi.
5. Bagaimana cara mengendalikan level risiko rendah, sedang, tinggi ekstrim (jelaskan dengan
contoh) dan jelaskan bagaimana merespons risiko tersebut
Jawab :
a. Risiko rendah. Kontrol dan monitoring, cukup dengan tindakan yang normal
b. Risiko sedang. Memerlukan identifikasi dan kontrol dari semua faktor yang berkonstribusi
dengan penilaian ulang kondisi pada tahapan pemantauan proyek
c. Risiko tinggi. Dapat menunda jadwal proyek atau secara signifikan mempengaruhi kinerja
teknis atau biaya, dan dibutuhkan penanganan risiko yang lebih signifikan.
d. Risiko Ekstrim. Kejadian yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan, pembengkakan biaya
yang tidak dapat diterima, keterlambatan jadwal yang mengakibatkan kegagalan proyek.
Pada tingkat ini sangat susah untuk dikendalikan.
6. Jelaskan risiko apa saja yang mungkin terjadi pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi dermaga,
dan bagaimana cara menganalisisis risiko tersebut secara kualitatif dan kuantitatif.
Jawab :
Risiko yang dapat terjadi yaitu data penyelidikan tanah tidak lengkap. Secara kualitatif
mengidentifikasinya dengan melihat prosedur yang dilakukan apakah sesuai atau tidak dan
dampaknya apakah berpengaruh pada kegiatan yang lain . Secara kuantitatif diidentifikasi
berdasarkan jumlah dana yang sesuai atau tidak yang mungkin disebabkan karena penggunaan
peralatan yang tidak memadai akibat dana yang kurang sehingga data hasil penyelidikan tanah
tidak sesuai yang diharapkan.
7. Jelaskan apa yang anda akan lakukan dalam melaksanakan monitoring dan controling risiko pada
pekerjaan konstruksi jalan
Jawab :
a. Monitoring yaitu dengan mengawasi pekerjaan dengan baik yang dapat menimbulkan resiko
pada proyek konstruksi jalan. Mutu bahan atau material yang digunakan, serta mengawasi
tenaga kerja agar tidak lalai dengan pekerjaannya
b. Controlling yaitu dengan mengendalikan resiko yang telah terjadi. Ini dilakukan agar resiko
yang terjadi dapat diminimalisir dan tidak mempengaruhi kinerja proyek. Seperti pekerjaan
quality control adalah salah satu cara controlling. Nilai slump test, material memenuhi
syarat atau tidak, perawatan pada jalan, dan lain-lain.
8. Jika anda adalah seorang manajer Proyek peningkatan konstruksi jalan, risiko apa yang bisa
terjadi dan bagaimana anda mengendalikan risiko tersebut.
Jawab :
Risiko yang dapat terjadi adalah terganggunya kelancaran pekerjaan akibat tingginya tingkat
kepadatan lalu lintas sekitar proyek. Cara mengendalikannya dengan melakukan respon risiko
mengurangi resiko atau reduction dengan menyewa lahan di sekitar proyek untuk mengurangi
kepadatan lalu lintas dan menghindari dump truck atau alat berat lainnya melewati jalan umum.
9. Jika terjadi kegagalan bagunan pada proyek konstruksi jalan , apa yang anda lakukan selaku
Manajer proyek untuk proyek yang berikutnya
Jawab :
Melakukan analisis risiko dengan cara mengumpulkan segala risiko yang dapat menimbulkan
kegagalan pada konstruksi jalan. Mengurutkannya dari tingkat yang paling sering terjadi atau
dampak yang diberikannya sangat mempengaruhi pekerjaan, menganalisis respon-respon yang
akan diberikan kepada risiko serta mengalokasikan siapa yang bertanggung jawab pada risiko
tersebut. Setelah itu dilakukan pemantauan dan pengendalian yang diprioritaskan pada risiko
yang dominan yang berpotensi akan menghambat tercapainya sasaran proyek yaitu tepat waktu,
tepat mutu, tepat biaya dan tertib administrasi.
10. Jika anda diberi tanggung jawab divisi manajemen risiko bagaimana proses/prosedur manajemen
risiko yang anda akan lakukan pada pekerjaan bendungan dan berikan contoh setiap tahapan.
Jawab :
a. Perencanaan Manajemen Risiko. Proses ini merupakan proses memutuskan bagaimana
mendekati dan melaksanakan aktivitas manajemen risiko untuk proyek, dan kita juga harus
menyediakan sumber daya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen risiko, serta
menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi risiko.
b. Mengidentifikasi risiko yang merupakan proses menentukan risiko-risiko yang
mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristiknya.
c. Menganalisi Risiko. Langkah selanjutnya yaitu menganalisis risiko yang terbagi atas dua
yaitu analisis risiko secara kualitatif dan kuantitatif
d. Perencanaan respon risiko yaitu proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan
untuk meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Ini
mengikuti analisis risiko kualitatif dan kuantitatif.
e. Setelah itu melakukan pengendalian dan monitoring risiko yang bertujuan untuk memastikan
bila asumsi proyek masih valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya,
kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan jadwal kontingensi
dimodifikasi sesuai risiko proyek
f. Setelah itu melakukan pengendalian dan monitoring risiko yang bertujuan untuk memastikan
bila asumsi proyek masih valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya,
kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan jadwal kontingensi
dimodifikasi sesuai risiko proyek

Anda mungkin juga menyukai