Menurut saya, saat ini Pemerintah seharusnya konsisten untuk memulihkan
perekonomian. Salah satu caranya yakni memberikan lebih banyak insentif dari saat ini untuk memancing belanja terutama masyarakat menengah ke atas. Jika perlu menurunkan PPN dan bukan menaikkannya. Sebab, kenaikan PPN ini dinilai tidak kontradiktif dengan tujuan Pemerintah yang ingin menaikkan konsumsi masyarakat.Sebelumnya, Pemerintah telah menurunkan pajak untuk sektor properti dan kendaraan bermotor. Meski dalam konteks ini adalah pajak barang mewah atau PPnBM."PPN harusnya dijadikan instrumen dorong konsumsi. Seperti dorong konsumsi properti dan kendaraan bermotor. Ini harus konsep yang sama, harus dilakukan bagaimana Pemerintah dorong ekonomi dengan cara memberi insentif dan salah satunya turunkan PPN bukan kenaikan PPN," jelasnya. Oleh karena itu, ia menilai bahwa Pemerintah perlu mempertimbangkan kenaikan PPN ini. Meski rencananya dilakukan tahun depan saat ekonomi mulai pulih, namun ia menilai bukan langkah yang tepat.Ia melihat kenaikan PPN ini justru bisa menjadi boomerang bagi Pemerintah. Di mana niat awal menaikkan konsumsi tapi malah membuat masyarakat terutama menengah ke atas mengerem belanjanya"Jadi jangan sampai kebijakan niat naikkan pajak justru berdampak negatif ke proses pemulihan ekonomi yang kita dapat momentumnya saat ini," katanya.