Anda di halaman 1dari 8

MATERI 003

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian pencemaran lingkunagan.
2. Menjelaskan macam- macam pencemaran pingkungan.
3. Menjelaskan pengertian pencemaran air.
4. Menyelidiki pengaruh air jernih dari tercemar terhadap kondisi (pergerakan ikan)
5. Menganalisis cara mengatasi dan mengurangi pencemaran air.
6. Menjelaskan pengertian pencemaran udara.
7. Menyebutkan faktor-faktor penyebab pencemaran udara.
8. Menjelaskan dampak pencemaran udara.
9. Menjelaskan pengertian pencemaran tanah.
10. Menjelaskan dampak pencemaran tanah.
11. Menganalisis cara mengurangi dampak pencemaran tanah.

A. PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


Lingkungan diartikan sebagai
suatu ruangan dengan segala objek,
keadaan, kondisi maupun makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya yang
saling mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan makhluk
hidup lain.
Menurut UU RI Nomor 23 Tahun
1997, pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena kegiatan manusia dan faktor alam. Pencermaran dapat
terjadi di udara, di air, maupun di tanah.
Pencemaran biasa disebut juga dengan polusi. Sesuatu yang menyebabkan adanya polusi (pencemaran) sendiri
disebut dengan polutan jika komponen tersebut melebihi batas normal dan berada pada ruang dan waktu yang tidak
tepat. Adanya polutan tersebut, menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak sesuai dengan fungsinya.
Akibatnya, akan terjadi kerusakan lingkungan yang mengganggu dan merugikan makhluk hidup.
Menurut Badan Kesehatan Dunia, pencemaran yang terjadi di lingkungan terbagi menjadi empat tingkatan,
antara lain:
• Tingkatan Pertama
Pada tingkatan ini, pencemaran tidak menyebabkan kerugian.
• Tingkatan Kedua
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai mengganggu komponen ekosistem dan menimbulkan iritasi pada
manusia.
• Tingkatan Ketiga
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai menimbulkan reaksi fatal pada tubuh dan penyakit kronis.
• Tingkatan Keempat
Pada tingkatan ini, pencemaran sudah terlalu parah dan dapat menimbulkan kematian pada makhluk hidup
karena kadar polutan yang sangat tinggi.
Itulah jenis dan tingkatan pencemaran yang merusak lingkungan. Jika tidak segera diatasi, pencemaran
tersebut dapat merusak dan mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup.
B. MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran dapat bersumber dari pencemaran alami dan kegiatan manusia. Pencemaran alami adalah
pencemaran dengan bahan yang berasal dari bencana alam, misalnya partikel gas atau debu yang berasal dari gunung
meletus. Sedangkan pencemaran akibat kegiatan manusia dapat dihasilkan dari kegiatan industri yang
menghasilkan limbah, transportasi, pertambangan, serta rumah tangga.
1. Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Sifat Zat Pencemarnya
a. PENCEMARAN BIOLOGIS
Pencemaran biologis yaitu pencemaran yang disebabkan oleh berbagai
macam mikroba. Mikroba-mikroba tersebut dapat memicu timbulnya
wabah penyakit. Polutan ini biasanya mencemari air sumur, sungai
maupun danau. Pencemaran ini bisa bersumber dari orang yang menderita
penyakit, atau sampah buangan maupun sumber alam lain. Misalkan,
suatu aliran sungai yang menjadi sumber kehidupan warga tercemar
bakteri E. coli, apabila air sungai tersebut dikonsumsi oleh warga, maka
akan banyak warga yang menderita diare.

b. PENCEMARAN FISIK
Pencemaran fisik yaitu pencemaran yang disebabkan oleh
benda cair, benda padat, maupun gas. Misalkan, air yang
datang secara tiba-tiba dalam skala yang sangat besar dapat
menyebabkan banjir, maka air dikatakan sebagai fisik. Selain
itu, sampah juga termasuk dalam pencemaran fisik. Sampah
dalam jumlah banyak yang dibawa arus laut menuju ke bibir
pantai akan menyebabkan pencemaran fisik pada lingkungan
pantai tersebut.

c. PENCEMARAN KIMIAWI

Pencemaran kimiawi yaitu pencemaran yang disebabkan oleh


zat-zat kimia. Biasanya yang banyak terjadi di lingkungan
masa kini adalah limbah industri. Misalnya, zat-zat logam
berat yang terdapat dalam limbah industri (timbal atau air
raksa) ataupun senyawa-senyawa nonlogam seperti senyawa
nitrat, asam sulfat, dan zat-zat lain yang dapat mempengaruhi
lingkungan mengalami kerusakan.

2. Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Lingkungan yang Terkena Pencemaran


a. PENCEMARAN AIR
(1) Pengertian

Sekitar 70% permuakaan bumi adalah air, 3%-nya berupa air tawar. Air tawar inilah yang merupakan
sumber air bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Maka apabila terjadi pencemaran, maka hal itu
akan mengancam kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Pencemaran air adalah
masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam lingkungan berair. Polutan tersebut dapat berasal dari
limbah industri, limbah industri makanan dan minuman, limbah rumah tangga, dan limbah minyak.
• Limbah Industri
Kegiatan industri menghasilkan produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah. Jika limbah
industri tersebut dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan
merusak atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut. Limbah industri yang berupa
logam berat sering dialirkan ke sungai, sehingga sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat
adalah raksa, timbal, dan kadmium di mana ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila
mengonsumsinya.
• Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan perumahan.
Limbah rumah tangga dapat berasal dari bahan organik, anorganik, maupun bahan berbahaya dan
beracun. Limbah organik adalah limbah seperti kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu,
daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah yang berasal dari
bahan anorganik, antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi.
• Limbah Pertanian
Sektor pertanian juga dapat menyebabkan pencemaran air. Kegiatan pertanian biasanya
menggunakan obat-obatan pembasmi hama penyakit seperti pestisida, misalnya insektisida.
Selain itu, kegiatan pertanian menggunakan pupuk, misalnya urea. Penggunaan pupuk yang
berlebihan juga dapat menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau
danau.
• Limbah Minyak
Minyak bumi merupakan bahan bakar utama pembangkit tenaga pada alat transportasi maupun
industri. Dalam proses pengangkutan dan pemanfaatannya, tidak sedikit minyak yang tumpah.
Tumpahnya minyak dapat terjadi akibat kebocoran, kecelakaan, maupun tumpahan lainnya. Di
laut maupun sungai, tumpahan minyak yang menutup permukaan perairan akan sangat
mengganggu biota di dalamnya maupun di sekitarnya.
Air merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup didunia ini. Untuk mengetahui air pada suatu tempat
sudah tercemar atau tidak agar dapat digunakan sehari-hari, dapat dilakukan dengan mengukur BOD
(Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan DO (Dissolved Oxygen/Oxygen
Demand) pada air tersebut. Berikut penjelasannya. Pengaruh dari BO, BOD dan COD yang terdapat
pada suatu air akan mempengaruhi kualitas air tersebut, sehingga kita bisa menentukan baik atau
tidaknya air yang akan kita gunakan.
• DO (Dissolved Oxygen/Oxygen Demand) adalah kandungan oksigen yang terlarut didalam air
sebagai parameter untuk mengukur kualitas air. Jika nilai DO pada air semakin tinggi maka
kualitas air akan semakin baik. Pada umumnya pada suhu 20°C tingkat DO maksimal adalah
9ppm (part per million) atau setara mg/L.
• BOD (Biological Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
mikroorganisme untuk mengurai bahan organik didalam air. Berbeda dengan DO, jika nilai BOD
semakin tinggi maka semakin buruk kualitas air dan akan menurunkan nilai DO, dikarenakan
banyaknya kandungan mikroorganisme pada air.
• COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan jumlah kebutuhan senyawa kimia terhadap
oksigen untuk mengurai bahan organik. Konsentrasi COD yang tinggi dalam air menunjukkan
bahwa adanya bahan pencemar organik dalam jumlah tinggi yang dapat menimbulkan kandungan
oksigen terlarut didalam badan air menjadi rendah. Jadi, semakin tinggi konsentrasi COD, maka
kualitas air akan menurun.
(2) Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air memberikan dampak yang serius untuk kehidupan manusia dan juga ekosistem.
Dampak yang ditimbulkan antaranya adalah banjir, rusaknya keseimbangan air, perubahan tingkat
keasaman dan kurangnya air bersih.
• Banjir
Dampak ini terjadi karena terdapat penumpukan sampah di sungai dan perairan yang membuat
aliran air tersumbat. Sampah yang terdapat di dalam sungai pun akan menimbulkan pencemaran
air yang dapat merugikan masyarakat.
• Merusak Keseimbangan Air
Selanjutnya dampak dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem air di laut dan sungai. Hal
tersebut menyebabkan kualitas air yang menurun dan membuat hewan dan tumbuhan yang berada
di air kesulitan untuk bertahan hidup. Dan kondisi ini tentu dapat berdampak besar untuk nelayan
dan akan mengalami kerugian.
• Perubahan Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman yang optimal bagi kehidupan organisme adalah antara 6,5 hingga 7,5. Jika air
sudah tercemar oleh limbah industri, limbah urban dan sektor pertanian, maka pencemaran air
pun akan terjadi. Hal tersebut akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air
akan berubah dan mengganggu kehidupan organisme di perairan.
• Kekurangan Air Bersih
Dampak pencemaran air yang selanjutnya adalah kekurangan air bersih. Sumber air bersih di
berbagai sumber mata air seperti sungai, danau atau pegunungan yang tercemar tentu saja tidak
mungkin lagi bisa digunakan. Selain itu, dampak dari pencemaran air pun akan menimbulkan
endapan, koloid dan bahan terlarut yang biasanya berasal dari bahan-bahan buangan industri
berupa obat-obatan, sektor pertanian berupa pupuk kimia dan pestisida, dan limbah rumah tangga
seperti deterjen dan sampah yang tidak dikelola terlebih dulu. Kekurangan air bersih dapat
menjadi dampak yang paling menyeramkan dari pencemaran air dan sudah banyak terjadi di
beberapa daerah di Indonesia.
(3) Cara Menanggulangi Pencemaran Air
• Reboisasi
Melakukan reboisasi berarti kamu dapat membantu menumbuhkan kembali pepohonan, baik itu
di lingkungan sekitarmu atau pun di hutan. Dengan melakukan reboisasi, kamu bisa menjaga
keseimbangan air berkat adanya pohon yang akan membantu mengikat air di dalam tanah dan
tentunya bisa jadi areal resapan air.
• Melakukan Pengolahan Air Limbah
Cara menanggulangi pencemaran air yang selanjutnya adalah melakukan pengolahan air limbah
dengan cara membuat kolam stabilisasi. Dengan begitu, maka air limbah pabrik yang akan
dibuang tidak akan menimbulkan pencemaran air.
• Menjaga Kualitas Air Laut
Menanggulangi pencemaran air yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kualitas air laut.
Caranya adalah dengan tidak membuang sampah ke laut, tidak melakukan penangkapan ikan
dengan bahan peledak juga tidak menggunakan aliran sungai bersih sebagai tempat MCK (Mandi
Cuci Kakus) atau tempat memandikan hewan ternak.
• Memakai Deterjen Ramah Lingkungan
Cara menanggulangi pencemaran air bisa dilakukan dengan menggunakan deterjen yang ramah
lingkungan. Penggunaan deterjen yang berlebihan dan membuangnya langsung ke dalam air akan
bermasalah untuk ekosistem di sungai dan membuat ikan-ikan serta organisme yang hidup di air
tidak dapat bertahan hidup.
• Menggunakan Pupuk Organik
Cara menanggulangi pencemaran air yang selanjutnya bisa dengan penggunaan kompos dan
pupuk organik yang dapat mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan fosfat. Kompos dan pupuk
organik pun dapat memulihkan kandungan mineral yang berada di dalam tanah juga dapat
memperbaiki struktur dan mencegah eutrofikasi.

b. PENCEMARAN UDARA
(1) Pengertian
Udara yang menyelimuti permukaan bumi mempunyai peranan besar bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya bahan atau zat asing,
energi dan komponen lainnya ke dalam udara. Hal itu dapat menyebabkan komposisi atmosfer abnormal.
Pencemaran udara juga dapat diartikan sebagai adanya salah satu atau lebih komponen gas di udara dalam
jumlah berlebihan. Pencemaran udara biasa terjadi di daerah perkotaan dan daerah industri.
Zat-zat pemcemar udara umumnya berupa debu, asap dan gas buangan hasil pembakaran bahan bakar
fosil, seperti minyak dan batu bara, oleh kendaraan bermotor dan mesin pabrik. Gas-gas tersebut sangat
mengancam kesehatan manusia, sebab gas-gas tersebut mengandung zat berbahaya. Berikut adalah materi-
materi berbahaya yang dapat mencemari udara jika dalam junmlah banyak.
• Asap dan debu
Asap dan debu halus adalah hasil pembakaran bahan organik yang tidak sempurna. Pembakaran hutan,
plastik, dan sampah organik akan menghasilkan asap yang mempunyai dampak langsung kepada fungsi
mata dan saluran pernapasan. Sehingga asap sangat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan apabila
asap terkumpul di atmosfer akan mengganggu pandangan dan menghambat cahaya matari.
• Karbon monoksida (CO)
Merupakan gas hasil pembakaran tidak sempurna oleh mesin kendaraan bermotor. Apabila gas ini
terhirup, maka gas tersebut akan ikut beredar dalam darah manusia. Gas ini mempunyai daya ikat
terhadap sel darah merah lebih tinggi ketimbang daya ikat sel darah merah terhadap oksigen. Apabila
keracunan gas CO akan menyebabkan pusing-pusing, gangguan saraf dan menyebabkan pingsan.
• Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar organik, seperti minyak bumi, batu bara,
kayu, serta mesin pabrik maupun kendaraan bermotor. Akan tetapi, setiap makhluk hidup pasti
menghasilkan zat sampingan berupa karbon dioksida. Bila kadar dalam tubuhnya berlebihan, akan
sangat mengganggu kesehatan. Dan apabila kadarnya di atmosfer meningkat menyebabkan peningkatan
suhu bumi.
• Sulfur oksida
Merupakan hasil pembakaran bahan bakar fosil, juga dapat berasal dari letusan gunung berapi. Bila
senyawa tersebut bertemu dengan air akan bereaksi dan membentuk senyawa asam.
• Nitrogen oksida
Merupakan senyawa hasil pembakaran bahan bakar fosil dan pembusukan bahan-bahan organik yang
mengandung protein. Seperti halnya sulfur oksida, apabila gas ini bertemu dengan air akan bereaksi
membentuk senyawa asam.
• CFC (Chlorofluorocarbon)
CFC biasa digunakan sebagai bahan pendingin AC dan kulkas atau bisa juga sebagai aerosol pada
penyemprot rambut dan obat nyamuk. CFC amat ringan, sehingga setelah lepas dari semprotan akan
terangkat ke atmosfer bumi yang lebih tinggi. Bila bertemu ozon maka terjadilah peningkatan ozon yang
merupakan lapisan atmosfer bumi sebagai pelindung makhluk hidup di bawahnya dari radiasi sinar
ultraviolet. Maka hal ini akan mengancam kehidupan di permukaan bumi.

(2) Dampak Pencemaran Udara


• Pernapasan Jadi Terganggu
Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa memicu
terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru.  Selain itu, pencemaran udara
juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia.
• Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah
Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat terganggu karena dampak dari
pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida (CO) yang jumlahnya sangat banyak
sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu
radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular.
• Pemanasan Global
Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global. Akibatnya suhu udara di
seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang
dingin lebih cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat tinggal untuk
sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.
• Memicu Keguguran dan Autisme
Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya. Dampak pencemaran udara
bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di seluruh tubuhnya dan memicu kelahiran prematur. Sementara
untuk janin, keadaan ini dapat mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya kelak, dan memicu
autisme.

(3) Cara Menanggulangi Pencemaran Air


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah pencemaran udara, diantaranya:
• Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
Asap yang timbul dari kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara paling
besar. Karena itu, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bisa menjadi langkah yang signifikan
untuk mengurangi pencemaran yang terjadi. Untuk memulainya, kita dapat membatasi penggunaannya
dalam jarak tertentu, misalnya hanya akan membawa kendaraan sendiri apabila tujuan yang dituju tidak
memiliki akses kendaraan umum. Tidak menyalakan mesin saat sedang berhenti dalam waktu yang
cukup lama. Mengendarai motor atau mobil dengan baik misalnya dengan mengurangi rem mendadak
untuk menghemat bahan bakar atau beralih ke kendaraan listrik.
• Menanam dan memelihara lebih banyak tanaman
Kita tidak memerlukan lahan yang luas untuk bisa menambah jumlah tanaman di rumah. Cukup dengan
memelihara tanaman hias di pot yang bisa memmbantu menyaring udara di dalam ruangan. Dalam
jangkauan lebih luas, kita dapat melakukan reboisasi karena tanaman dapat menyerap lebih banyak CO2
dan menambah jumlah oksigen
• Menghentikan kebiasaan merokok
Asap rokok merupakan salah satu penyebab polusi udara di dalam ruangan yang paling umum.
Sehingga, menghentikan kebiasaan merokok bisa menjadi salah satu cara mengatasi polusi udara yang
ampuh. Partikel berbahaya asap rokok bisa menempel di berbagai fasilitas umum yang pernah terpapar
polusi ini dan dapat merugikan orang lain yang tidak merokok
• Tidak membakar sampah
Salah satu kebiasaan buruk yang masih sering ditemukan adalah membakar sampah. Padahal, asap hasil
pembakaran tersebut berbahaya dan bisa menyumbangkan pencemaran ke udara sekitar kita.
• Membatasi penggunaan listrik
Membatasi penggunaan listrik di rumah juga bisa jadi salah satu langkah penanggulangan pencemaran
udara yang paling efektif. Mulai sekarang, cobalah untuk selalu mematikan alat elektronik yang sedang
tidak terpakai.

c. PENCEMARAN TANAH

(1) Pengertian
Tanah yang subur adalah tanah yang kaya unsur hara, humus, zat organik dan cukup air. Pada
tanah yang suburlah proses-proses kehidupan tumbuhan, hewan, serta mikroba tanah berlangsung
dengan baik. Bila ada komponen lain yang masuk ke dalam tanah sehingga mengganggu keseimbangan
ekologi tanah maka terjadilah pencemaran tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar
ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah, serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
dengan tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Benda-benda yang mencemari tanah pada umumnya
berupa kertas, kaleng, kantong plastik, betrai bekas, pestisida serta senyawa racun dan kimia lainnya.
Berdasarkan sifatnya, polutan-polutan tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam atau biodegradable, contohnya kayu, kertas,
bahan sisa makanan, sampah-sampah dedaunan.
• Polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam atau nonbiodegradable, contohnya gelas,
pestisida, residu radioaktif, dan logam toksik. Bahan yang tidak terurai tersebut akan tetap berada
pada lingkungan hingga ratusan bahkan ribuan tahun. Sehingga akan mengganggu keseimbangan
ekosistem.

(2) Dampak Pencemaran Tanah


Pencemaran tanah memiliki dampak yang berbahaya bagi makhluk hidup, mulai dari segi
kesehatan hingga lingkungan. Toksin yang dilepaskan oleh polutan di tanah dapat berinteraksi dengan
ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya polutan tanah yang mencemari
air kemudian memengaruhi ekosistem perairan. Berikut ini adalah beberapa dampak pencemaran
tanah dari segi kesehatan dan lingkungan.
i. Kesehatan
Pencemaran tanah menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan pada manusia, di antaranya:
• Kanker – Kebanyakan polutan tanah mengandung zat karsinogenik yang dapat menyebabkan
kanker, seperti logam berat
• Kerusakan Organ – Hal ini juga disebabkan oleh zat polutan tanah yang berbahaya. Salah satu
contohnya seperti kerusakan ginjal yang disebabkan oleh merkuri
• Bioakumulasi – Bioakumulasi dapat terjadi apabila manusia memakan daging/sayur yang
telah terpapar polutan tanah. Kita harus mewaspadai hal ini karena berujung pada penyakit
kronis laten (tidak disadari).
ii. Lingkungan
Efek pencemaran tanah terhadap lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem. Beberapa
dampak lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran tanah ialah;
• Menurunkan Kesuburan Tanah
Salah satu keunggulan tanah adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga banyak tanaman
bisa hidup dengan subur. Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat
yang merugikan (baik zat kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat
kesuburan tanah tersebut karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah
tersebut sehingga banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik.
• Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Paparan polutan yang berbahaya dapat mematikan sejumlah jenis tanaman atau hewan
sehingga terjadi kelangkaan spesies. Tamanan yang awalnya tumbuh dengan subur, lama-
kelamaan akan menjadi layu, bahkan akan mati. Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini
juga akan berdampak pada makhluk hidup lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat
polutan yang ada di dalam tanah akan masuk ke dalam jaringan tumbuhan. Ketika tumbuhan
tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek negatifnya dapat tersalurkan pada
binatang atau manusia yang memakan tumbuhan tersebut.
• Perubahan Struktur Tanah
Struktur tanah dapat mengalami perubahan apabila terdapat polutan yang mematikan
komponen penting dalam tanah.
• Menimbulkan wabah penyakit
Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat nyaman bagi patogen- patogen yang
menimbulkan banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan
menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang makhluk hidup yang ada dan
menempati tanah yang tercemar tersebut.
• Merusak ekosistem
Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik sehingga tercemarnya tanah pastinya akan
menyebabkan menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya
lingkungan menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan
berubah menjadi suatu wujud kerugian.
• Merusak keindahan atau estetika
• Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah adalah rusaknya nilai
keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan lingkungan tidak hanya terdapat pada apa
yang kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa.

(3) Pengelolaan Pencemaran Tanah


Pencemaran tanah dapat ditanggulangi dengan berbagai macam cara, yaitu;
• Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk anorganik dalam kegiatan pertanian.
Metode penggunaan pestisida dan pupuk anorganik yang dapat merusak tanah dapat dilakukan
dengan berkebun organik. Tanaman organik yang tidak mengandung pestisida jauh lebih aman
untuk dikonsumsi manusia.
• Mengurangi “Waste Footprint” Manusia
“Waste Footprint” yang kita hasilkan dapat berupa sampah plastik, materi yang sulut terurai,
kotoran, dsb. Materi-materi tersebut dapat terakumulasi di tanah dan menjadi polutan yang
berbahaya. Kita dapat mengurangi “Waste Footprint” dengan cara melakukan 3R yaitu Reuse,
Reduce, dan Recycle.
• Pencucian Tanah
Pencucian tanah bertujuan untuk menghilangkan kontaminan yang ada di dalam tanah. Cara
pengelolaan ini menggunakan air untuk membersihkan tanah dan memisahkan tanah yang
terkontaminasi. Metode ini memungkinkan manusia untuk mengurangi pencemaran tanpa harus
melakukan penggalian tanah.
• Bioremediasi
Metode pengelolaan ini menggunakan mikroorganisme untuk mengurangi kontaminan dan
mengembalikan kesuburan tanah. Cara ini merupakan pengelolaan pencemaran tanah yang terjadi
secara alami. Namun, bioremediasi juga tetap membutuhkan temperatur yang sesuai, nutrisi, dan
oksigen di dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai