PENCEMARAN LINGKUNGAN
Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian pencemaran lingkunagan.
2. Menjelaskan macam- macam pencemaran pingkungan.
3. Menjelaskan pengertian pencemaran air.
4. Menyelidiki pengaruh air jernih dari tercemar terhadap kondisi (pergerakan ikan)
5. Menganalisis cara mengatasi dan mengurangi pencemaran air.
6. Menjelaskan pengertian pencemaran udara.
7. Menyebutkan faktor-faktor penyebab pencemaran udara.
8. Menjelaskan dampak pencemaran udara.
9. Menjelaskan pengertian pencemaran tanah.
10. Menjelaskan dampak pencemaran tanah.
11. Menganalisis cara mengurangi dampak pencemaran tanah.
b. PENCEMARAN FISIK
Pencemaran fisik yaitu pencemaran yang disebabkan oleh
benda cair, benda padat, maupun gas. Misalkan, air yang
datang secara tiba-tiba dalam skala yang sangat besar dapat
menyebabkan banjir, maka air dikatakan sebagai fisik. Selain
itu, sampah juga termasuk dalam pencemaran fisik. Sampah
dalam jumlah banyak yang dibawa arus laut menuju ke bibir
pantai akan menyebabkan pencemaran fisik pada lingkungan
pantai tersebut.
c. PENCEMARAN KIMIAWI
Sekitar 70% permuakaan bumi adalah air, 3%-nya berupa air tawar. Air tawar inilah yang merupakan
sumber air bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Maka apabila terjadi pencemaran, maka hal itu
akan mengancam kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Pencemaran air adalah
masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam lingkungan berair. Polutan tersebut dapat berasal dari
limbah industri, limbah industri makanan dan minuman, limbah rumah tangga, dan limbah minyak.
• Limbah Industri
Kegiatan industri menghasilkan produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah. Jika limbah
industri tersebut dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan
merusak atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut. Limbah industri yang berupa
logam berat sering dialirkan ke sungai, sehingga sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat
adalah raksa, timbal, dan kadmium di mana ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila
mengonsumsinya.
• Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan perumahan.
Limbah rumah tangga dapat berasal dari bahan organik, anorganik, maupun bahan berbahaya dan
beracun. Limbah organik adalah limbah seperti kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu,
daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah yang berasal dari
bahan anorganik, antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi.
• Limbah Pertanian
Sektor pertanian juga dapat menyebabkan pencemaran air. Kegiatan pertanian biasanya
menggunakan obat-obatan pembasmi hama penyakit seperti pestisida, misalnya insektisida.
Selain itu, kegiatan pertanian menggunakan pupuk, misalnya urea. Penggunaan pupuk yang
berlebihan juga dapat menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau
danau.
• Limbah Minyak
Minyak bumi merupakan bahan bakar utama pembangkit tenaga pada alat transportasi maupun
industri. Dalam proses pengangkutan dan pemanfaatannya, tidak sedikit minyak yang tumpah.
Tumpahnya minyak dapat terjadi akibat kebocoran, kecelakaan, maupun tumpahan lainnya. Di
laut maupun sungai, tumpahan minyak yang menutup permukaan perairan akan sangat
mengganggu biota di dalamnya maupun di sekitarnya.
Air merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup didunia ini. Untuk mengetahui air pada suatu tempat
sudah tercemar atau tidak agar dapat digunakan sehari-hari, dapat dilakukan dengan mengukur BOD
(Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan DO (Dissolved Oxygen/Oxygen
Demand) pada air tersebut. Berikut penjelasannya. Pengaruh dari BO, BOD dan COD yang terdapat
pada suatu air akan mempengaruhi kualitas air tersebut, sehingga kita bisa menentukan baik atau
tidaknya air yang akan kita gunakan.
• DO (Dissolved Oxygen/Oxygen Demand) adalah kandungan oksigen yang terlarut didalam air
sebagai parameter untuk mengukur kualitas air. Jika nilai DO pada air semakin tinggi maka
kualitas air akan semakin baik. Pada umumnya pada suhu 20°C tingkat DO maksimal adalah
9ppm (part per million) atau setara mg/L.
• BOD (Biological Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
mikroorganisme untuk mengurai bahan organik didalam air. Berbeda dengan DO, jika nilai BOD
semakin tinggi maka semakin buruk kualitas air dan akan menurunkan nilai DO, dikarenakan
banyaknya kandungan mikroorganisme pada air.
• COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan jumlah kebutuhan senyawa kimia terhadap
oksigen untuk mengurai bahan organik. Konsentrasi COD yang tinggi dalam air menunjukkan
bahwa adanya bahan pencemar organik dalam jumlah tinggi yang dapat menimbulkan kandungan
oksigen terlarut didalam badan air menjadi rendah. Jadi, semakin tinggi konsentrasi COD, maka
kualitas air akan menurun.
(2) Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air memberikan dampak yang serius untuk kehidupan manusia dan juga ekosistem.
Dampak yang ditimbulkan antaranya adalah banjir, rusaknya keseimbangan air, perubahan tingkat
keasaman dan kurangnya air bersih.
• Banjir
Dampak ini terjadi karena terdapat penumpukan sampah di sungai dan perairan yang membuat
aliran air tersumbat. Sampah yang terdapat di dalam sungai pun akan menimbulkan pencemaran
air yang dapat merugikan masyarakat.
• Merusak Keseimbangan Air
Selanjutnya dampak dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem air di laut dan sungai. Hal
tersebut menyebabkan kualitas air yang menurun dan membuat hewan dan tumbuhan yang berada
di air kesulitan untuk bertahan hidup. Dan kondisi ini tentu dapat berdampak besar untuk nelayan
dan akan mengalami kerugian.
• Perubahan Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman yang optimal bagi kehidupan organisme adalah antara 6,5 hingga 7,5. Jika air
sudah tercemar oleh limbah industri, limbah urban dan sektor pertanian, maka pencemaran air
pun akan terjadi. Hal tersebut akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air
akan berubah dan mengganggu kehidupan organisme di perairan.
• Kekurangan Air Bersih
Dampak pencemaran air yang selanjutnya adalah kekurangan air bersih. Sumber air bersih di
berbagai sumber mata air seperti sungai, danau atau pegunungan yang tercemar tentu saja tidak
mungkin lagi bisa digunakan. Selain itu, dampak dari pencemaran air pun akan menimbulkan
endapan, koloid dan bahan terlarut yang biasanya berasal dari bahan-bahan buangan industri
berupa obat-obatan, sektor pertanian berupa pupuk kimia dan pestisida, dan limbah rumah tangga
seperti deterjen dan sampah yang tidak dikelola terlebih dulu. Kekurangan air bersih dapat
menjadi dampak yang paling menyeramkan dari pencemaran air dan sudah banyak terjadi di
beberapa daerah di Indonesia.
(3) Cara Menanggulangi Pencemaran Air
• Reboisasi
Melakukan reboisasi berarti kamu dapat membantu menumbuhkan kembali pepohonan, baik itu
di lingkungan sekitarmu atau pun di hutan. Dengan melakukan reboisasi, kamu bisa menjaga
keseimbangan air berkat adanya pohon yang akan membantu mengikat air di dalam tanah dan
tentunya bisa jadi areal resapan air.
• Melakukan Pengolahan Air Limbah
Cara menanggulangi pencemaran air yang selanjutnya adalah melakukan pengolahan air limbah
dengan cara membuat kolam stabilisasi. Dengan begitu, maka air limbah pabrik yang akan
dibuang tidak akan menimbulkan pencemaran air.
• Menjaga Kualitas Air Laut
Menanggulangi pencemaran air yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kualitas air laut.
Caranya adalah dengan tidak membuang sampah ke laut, tidak melakukan penangkapan ikan
dengan bahan peledak juga tidak menggunakan aliran sungai bersih sebagai tempat MCK (Mandi
Cuci Kakus) atau tempat memandikan hewan ternak.
• Memakai Deterjen Ramah Lingkungan
Cara menanggulangi pencemaran air bisa dilakukan dengan menggunakan deterjen yang ramah
lingkungan. Penggunaan deterjen yang berlebihan dan membuangnya langsung ke dalam air akan
bermasalah untuk ekosistem di sungai dan membuat ikan-ikan serta organisme yang hidup di air
tidak dapat bertahan hidup.
• Menggunakan Pupuk Organik
Cara menanggulangi pencemaran air yang selanjutnya bisa dengan penggunaan kompos dan
pupuk organik yang dapat mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan fosfat. Kompos dan pupuk
organik pun dapat memulihkan kandungan mineral yang berada di dalam tanah juga dapat
memperbaiki struktur dan mencegah eutrofikasi.
b. PENCEMARAN UDARA
(1) Pengertian
Udara yang menyelimuti permukaan bumi mempunyai peranan besar bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya bahan atau zat asing,
energi dan komponen lainnya ke dalam udara. Hal itu dapat menyebabkan komposisi atmosfer abnormal.
Pencemaran udara juga dapat diartikan sebagai adanya salah satu atau lebih komponen gas di udara dalam
jumlah berlebihan. Pencemaran udara biasa terjadi di daerah perkotaan dan daerah industri.
Zat-zat pemcemar udara umumnya berupa debu, asap dan gas buangan hasil pembakaran bahan bakar
fosil, seperti minyak dan batu bara, oleh kendaraan bermotor dan mesin pabrik. Gas-gas tersebut sangat
mengancam kesehatan manusia, sebab gas-gas tersebut mengandung zat berbahaya. Berikut adalah materi-
materi berbahaya yang dapat mencemari udara jika dalam junmlah banyak.
• Asap dan debu
Asap dan debu halus adalah hasil pembakaran bahan organik yang tidak sempurna. Pembakaran hutan,
plastik, dan sampah organik akan menghasilkan asap yang mempunyai dampak langsung kepada fungsi
mata dan saluran pernapasan. Sehingga asap sangat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan apabila
asap terkumpul di atmosfer akan mengganggu pandangan dan menghambat cahaya matari.
• Karbon monoksida (CO)
Merupakan gas hasil pembakaran tidak sempurna oleh mesin kendaraan bermotor. Apabila gas ini
terhirup, maka gas tersebut akan ikut beredar dalam darah manusia. Gas ini mempunyai daya ikat
terhadap sel darah merah lebih tinggi ketimbang daya ikat sel darah merah terhadap oksigen. Apabila
keracunan gas CO akan menyebabkan pusing-pusing, gangguan saraf dan menyebabkan pingsan.
• Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar organik, seperti minyak bumi, batu bara,
kayu, serta mesin pabrik maupun kendaraan bermotor. Akan tetapi, setiap makhluk hidup pasti
menghasilkan zat sampingan berupa karbon dioksida. Bila kadar dalam tubuhnya berlebihan, akan
sangat mengganggu kesehatan. Dan apabila kadarnya di atmosfer meningkat menyebabkan peningkatan
suhu bumi.
• Sulfur oksida
Merupakan hasil pembakaran bahan bakar fosil, juga dapat berasal dari letusan gunung berapi. Bila
senyawa tersebut bertemu dengan air akan bereaksi dan membentuk senyawa asam.
• Nitrogen oksida
Merupakan senyawa hasil pembakaran bahan bakar fosil dan pembusukan bahan-bahan organik yang
mengandung protein. Seperti halnya sulfur oksida, apabila gas ini bertemu dengan air akan bereaksi
membentuk senyawa asam.
• CFC (Chlorofluorocarbon)
CFC biasa digunakan sebagai bahan pendingin AC dan kulkas atau bisa juga sebagai aerosol pada
penyemprot rambut dan obat nyamuk. CFC amat ringan, sehingga setelah lepas dari semprotan akan
terangkat ke atmosfer bumi yang lebih tinggi. Bila bertemu ozon maka terjadilah peningkatan ozon yang
merupakan lapisan atmosfer bumi sebagai pelindung makhluk hidup di bawahnya dari radiasi sinar
ultraviolet. Maka hal ini akan mengancam kehidupan di permukaan bumi.
c. PENCEMARAN TANAH
(1) Pengertian
Tanah yang subur adalah tanah yang kaya unsur hara, humus, zat organik dan cukup air. Pada
tanah yang suburlah proses-proses kehidupan tumbuhan, hewan, serta mikroba tanah berlangsung
dengan baik. Bila ada komponen lain yang masuk ke dalam tanah sehingga mengganggu keseimbangan
ekologi tanah maka terjadilah pencemaran tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar
ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah, serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
dengan tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Benda-benda yang mencemari tanah pada umumnya
berupa kertas, kaleng, kantong plastik, betrai bekas, pestisida serta senyawa racun dan kimia lainnya.
Berdasarkan sifatnya, polutan-polutan tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam atau biodegradable, contohnya kayu, kertas,
bahan sisa makanan, sampah-sampah dedaunan.
• Polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam atau nonbiodegradable, contohnya gelas,
pestisida, residu radioaktif, dan logam toksik. Bahan yang tidak terurai tersebut akan tetap berada
pada lingkungan hingga ratusan bahkan ribuan tahun. Sehingga akan mengganggu keseimbangan
ekosistem.