Anda di halaman 1dari 39

PANDANGAN BUDAYA

TENTANG PENYAKIT KRONIS, PENYAKIT JIWA DAN KECACATAN


Disusun Guna Memenuhi Mata Ajar Kuliah Antropologi & Sosiologi Kesehatan
Dosen : Drs. Dedi Muhdiana, M.Kes

Disusun Oleh :

Annida Fathiyah 20200910170003


Choerun Nisa 20200910170061
Dani Akbar 20200910170003
Hurfatul Gina 20200910170019
Lala Marsela 20200910170003
Nur Saadah 20200910170003

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pandangan
Budaya tentang Penyakit kronis, Penyakit Jiwa & Kecacatan dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya dan juga kami berterimakasih kepada Bapak Drs.
Dedi Muhdiana, M.Kes selaku dosen mata ajar kuliah Biostatistik yang memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. LATAR BELAKANG..................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Definisi ..........................................................................................................
B. Penyakit kronis.............................................................................................
C. Penyakit jiwa................................................................................................
D. Penyakit kecacatan.......................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. KESIMPULAN.............................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kesehatan.
Budaya lahir akibat adanya interaksi dan pemikiran manusia. Melalui
interaksi dan pemikiran itulah bermunculan konsep-konsep tentang bagaimana
sebaiknya manusia menjalani kehidupan mereka, termasuk dalam hal
kesehatan. Konsep-konsep kesehatan tersebut dapat berupa upaya
menyembuhkan sakit, hingga upaya menjaga kesehatan. Kebudayaan sendiri
merupakan konsep dan bagian dari antropologi.
Sosial budaya masyarakat memegang peranan penting dalam mencapai
setinggi-tingginya derajat kesehatan masyarakat. Perkembangan sosial budaya
dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam daerah
tersebut telah mengalami perubahan dalam proses berpikir. Perubahan sosial
dan budaya pun bisa memberikan dampak positif maupun negatif dalam
bidang kesehatan. Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan. Kondisi tersebut kemudian menyebabkan timbulnya
ketidakserasian fungsi bagi kehidupan masyarakat

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit kronis, penyakit jiwa dan penyakit disabilitas atau
kecacatan?
2. Bagaimana pandangan masyarakat tentang penyakit kronis, penyakit jiwa,
dan penyakit disabilitas atau kecacatan?
3. Bagaimana cara masyarakat menangani penyakit kronis, penyakit jiwa
dan penyakit disabilitas atau kecacatan?
C. Tujuan
Untuk mengetahu bagaimana pandangan masyarakat tentang Penyakit
Kronis, Penyakit Jiwa, dan Penyakit Disabilitas atau kecacatan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni buddhayah
yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi, artinya budi atau akal. Hal ini
dapat diartikan kebudayaan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, asalnya
dari bahasa Latin yakni colere, artinya mengolah atau mengerjakan. Kata ini
bisa diartikan pula sebagai mengolah tanah atau bertani. Berdasarkan arti
tersebut, culture dapat diartikan sebagai segala daya upaya serta tindakan
manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam. Namun, umumnya para
ahli sepakat bahwa kebudayaan merupakan perilaku dan penyesuaian diri
manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajarinya.

Definisi penyakit pun dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yakni
biologis dan kemasyarakatan. Ditinjau dari segi biologis, penyakit merupakan
kelainan berbagai organ tubuh manusia. Sementara itu jika ditinjau dari segi
kemasyarakatan, penyakit dianggap sebagai penyimpangan perilaku dari
keadaan sosial yang normatif. Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh
kelainan biomedis organ tubuh ataupun lingkungan manusia. Selain itu,
penyimpangan juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional dan psikososial
dari individu bersangkutan. Faktor emosional dan psikososial masing-masing
individu pada dasarnya merupakan akibat dari lingkungan hidup (ekosistem)
manusia dan adat kebiasaan manusia (kebudayaan).

Menurut antropologi kesehatan, definisi sehat atau sakit tidak hanya


kondisi prima dari tubuh atau bersifat lahiriah saja, tetapi juga termasuk sehat
secara sosial dan budaya, bahkan kejiwaan. Misalnya, betah atau tidaknya
seseorang tinggal di suatu wilayah akan berdampak kepada kesehatan
jiwanya. Kebudayaan pun turut mendefinisikan sakit dan penyakit, yakni:
1. Dalam pandangan budaya, penyakit adalah pengakuan sosial bahwa
seseorang tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar.
Budaya pun memandang kondisi sakit berarti harus dilakukan sesuatu
terhadap situasi tersebut, misalnya acara-acara ritual tertentu.
2. Masyarakat mendefinisikan penyakit dengan cara berbeda-beda.
Masyarakat dapat menerima gejala yang muncul sebagai bukti adanya
penyakit, ataupun kemungkinan masyarakat mengabaikan gejala yang
ada.
3. Karena mendefinisikan penyakit secara berbeda-beda, penanganan
penyakit akan berbeda pula untuk masing-masing budaya. Misalnya
untuk penyakit karena gangguan jiwa, ada masyarakat yang
menangani dengan cara dipasung. Budaya lain menanganinya dengan
cara dimandikan air kembang, atau bahkan ada yang ditangani secara
lebih tidak manusiawi karena dianggap kemasukan roh jahat.
Penanganan-penanganan demikian beranggapan ada penyakit yang
diyakini berasal dari kekuatan alam gaib, sehingga tidak akan dapat
disembuhkan oleh ilmu kedokteran.
4. Bagi masyarakat berkebudayaan lebih tinggi, seperti masyarakat
Tionghoa dan masyarakat Jawa, ada cara-cara khusus untuk
menyelesaikan masalah sakit atau penyakit. Cara tersebut ialah dengan
menggunakan ramuan-ramuan dari alam dan diolah secara higienis.
Sementara untuk masyarakat yang belum begitu tinggi budayanya
bahkan cenderung rendah, biasanya akan menggunakan alam gaib
dalam menyelesaikan penyakit yang dideritanya.

B. Penyakit Kronis
Penyakit kronis merupakan jenis pemyakit degenerative yang
berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih
dari enam bulan. Orang yang menderita penyakit kronis cenderuung memiliki
tingkat kecemasan yang tinggi dan cenderung mengembangkan perasaan
hopelessness dan helplessness karena bebagai macam pengobatan tidak dapat
membantu sembuh dari penyakit kronis (Sarafino, 2006).
Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok usia, tingkat
sosial ekonomi, dan budaya. Penyakit kronis cenderung menyebabkan
kerusakan yang bersifat permanen yang memperlihatkan adanya penurunan
atau menghilangnya suatu kemampuan untuk menjalankan berbagai fungsi,
terutama muskuloskletal dan organ-organ pengindraan. Ada banyak faktor
yang menyebabkan penyakit kronis dapat menjadi masalah kesehatan yang
banyak ditemukan hampir di seluruh Negara, di antaranya kemajuan dalam
bidang kedokteran modern yang telah mengarah pada menurunnya angka
kematian dari penyakit infeksi dan kondisi serius lainnya, nutrisi yang
membaik dan peraturan yang mengatur keselamatan di tempat kerja yang
telah memungkinkan orang hidup lebih lama, dan gaya hidup yang berkaitan
dengan masyarakat modern yang telah meningkatkan insiden penyakit kronis
(Smeltzer & Bare, 2010).
Karakteristik penyakit kronis adalah penyebabnya yang tidak pasti,
memiliki faktor risiko yang multiple, membutuhkan durasi yang lama,
menyebabkan kerusakan fungsi atau ketidakmampuan, dan tidak dapat
disembuhkan secara sempurna (Smeltzer & Bare, 2010). Tanda-tanda lain
penyakit kronis adalah batuk dan demam yang berlangsung lama, sakit pada
bagian tubuh yang berbeda, diare berkepanjangan, kesulitan dalam buang air
kecil, dan warna kulit abnormal (Heru, 2007).
Sekarang ini pencegahan penyakit diartikan secara luas. Dalam
pencegahan penyakit dikenal pencegahan primer, sekunder, dan tersier
(Djauzi, 2009). Pencegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat agar tetap sehat atau 11 mencegah orang yang sehat menjadi
sakit. Secara garis besar, upaya pencegahan ini dapat berupa pencegahan
umum (melalui pendidikan kesehatan dan kebersihan lingkungan) dan
pencegahan khusus (ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai risiko
dengan melakukan imunisasi). Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk
menghambat progresivitas penyakit, menghindari komplikasi, dan
mengurangi ketidakmampuan yang dapat dilakukan melalui deteksi dini dan
pengobatan secara cepat dan tepat. Pencegahan tersier dimaksudkan untuk
mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. Upaya
pencegahan tingkat ketiga ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan fungsi
organ yang mengalami kecacatan (Budiarto & Anggreni, 2007).

C. Penyakit Jiwa
Gangguan jiwa merupakan psikologik atau pola perilaku yang
ditunjukkan pada individu yang menyebabkan distress, menurunkan kualitas
kehidupan dan disfungsi. Hal tersebut mencerminkan disfungsi psikologis,
bukan sebagai akibat dari penyimpangan sosial maupun konflik dengan
masyarakat (Stuart, 2013). Sedangkan menurut Keliat, (2011) gangguan jiwa
merupakan pola perilaku, sindrom yang secara klinis bermakna berhubungan
dengan penderitaan, distress dan menimbulkan hendaya pada lebih atau satu
fungsi kehidupan manusia.
Menurut American Psychiatric Association atau APA mendefinisikan
gangguan jiwa pola perilaku/ sindrom, psikologis secara klinik terjadi pada
individu berkaitan dengan distres yang dialami, misalnya gejala menyakitkan,
ketunadayaan dalam hambatan arah fungsi lebih penting dengan peningkatan
resiko kematian, penderitaan, nyeri, kehilangan kebebasan yang penting dan
ketunadayaan (O’Brien, 2013).
Penyebab ganggua jiwa yang terdapat pada unsur kejiwaan, akan
tetapi ada penyebab utama mungkin pada badan (Somatogenik), di Psike
(Psikologenik), kultural (tekanan kebudayaan) atau dilingkungan sosial
(Sosiogenik) dan tekanan keagamaan (Spiritual). Dari salah satu unsur
tersebut ada satu penyebab menonjol, biasanya tidak terdapat penyebab
tunggal, akan tetapi ada beberapa penyebab pada badan, jiwa dan lingkungan
kultural-Spiritual sekaligus timbul dan kebetulan terjadi bersamaan. Lalu
timbul gangguan badan atau jiwa (Maramis, 2009).
Menurut Yusuf, (2015) penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang saling mempengaruhi yaitu sebagai berikut:
1. Faktor somatic organobiologis atau somatogenik.
2. Faktor psikologik (Psikogenik)
3. Faktor sosio-budaya (Sosiogenik
Dari faktor-faktor ketiga diatas, terdapat beberapa penyebab lain dari
penyebab gangguan jiwa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Genetika
2. Sebab biologik.
3. Sebab psikologik
4. Stress
5. Sebab social kultur
6. Perkembangan psikologik yang salah.

D. Penyakit Kecacatan
Disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental,
intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi
dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang
menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak
(Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak
Penyandang Disabilitas).
Istilah disabilitas berasal dari bahasa inggris yaitu different ability
yang artinya manusia memiliki kemampuan yang berbeda. Terdapat beberapa
istilah penyebutan menunjuk pada penyandang disabilitas, Kementerian Sosial
menyebut dengan istilah penyandang cacat, Kementerian Pendidikan Nasional
menyebut dengan istilah berkebutuhan khusus dan Kementerian Kesehatan
menyebut dengan istilah Penderita cacat.
Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat, penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai kelainan
fisik dan/atau mental, yang dapat menganggu atau merupakan rintangan dan
hamabatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari,
penyandang cacat fisik; penyandang cacat mental; penyandang cacat fisik dan
mental.
Menurut Resolusi PBB Nomor 61/106 tanggal 13 Desember 2006,
penyandang disabilitas merupakan setiap orang yang tidak mampu menjamin
oleh dirinya sendiri, seluruh atau sebagian, kebutuhan individual normal
dan/atau kehidupan sosial, sebagai hasil dari kecacatan mereka, baik yang
bersifat bawaan maupun tidak, dalam hal kemampuan fisik atau mentalnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas, Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami
keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu
lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan
dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
Negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat, Penyandang Disabilitas dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut : 
1. Cacat Fisik
Cacat fisik adalah kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada
fungsi tubuh, antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran, dan
kemampuan berbicara. Cacat fisik antara lain: cacat kaki, cacat
punggung, cacat tangan, cacat jari, cacat leher, cacat netra, cacat
rungu, cacat wicara, cacat raba (rasa), cacat pembawaan.
2. Cacat Mental
Cacat mental adalah kelainan mental dan atau tingkah laku, baik cacat
bawaan maupun akibat dari penyakit, antara lain: retardasi mental,
gangguan psikiatrik fungsional, alkoholisme, gangguan mental organik
dan epilepsi.
3. Cacat Ganda atau Cacat Fisik dan Mental
Yaitu keadaan seseorang yang menyandang dua jenis kecacatan
sekaligus. Apabila yang cacat adalah keduanya maka akan sangat
mengganggu penyandang cacatnya.
BAB III
HASIL

A. Gambaran Daerah yang disurvei


Daerah yang kami survey adalah bertepatan di Kp. Situ Uncal Rt. 03
Rw. 01 Desa. Purwasari Kec. Dramaga Kab. Bogor. Daerah ini kami ambil
karena penduduk sekitar dapat dengan mudah berpartisipasi. Desa ini
memiliki luas 211.016 Ha, dengan jumlah penduduk 7.815 jiwa terbagi dalam
7 rukun warga (RW) dan 30 rukun tetangga (RT). Mayoritas penduduknya
adalah Petani dan PNS.
Kondisi pemukiman di desa ini cukup padat dimana dapat di buktikan
dengan adanya rumah-rumah permanen milik warga dan banyak warga yang
beraktivitas setiap harinya. Desa ini juga memiliki sarana pendidikan yang
cukup lengkap, mulai dari TK/PAUD, SD/MI, MTs dan SMA. Selain itu desa
ini juga memiliki sarana pelayanan kesehatan seperti Posyandu dan
Puskesmas dimana para warga dapat dengan mudah menjangkaunya.
Desa ini di huni oleh beberapa suku, seperti Sunda, Jawa, Batak dan
Betawi. Mayoritas penduduk di desa ini adalah asli suku Sunda. Dari berbagai
macam adat yang terdapat dalam desa ini membuktikan bahwa terdapat juga
perebedaan pendapat atau pandangan mengenai kesehatan.
Perbedaan pendapat atau pandangan ini kami dapatkan dari beberapa
pendapat warga desa yang mampu mengungkapkan pendapatnya dalam
bentuk questioner yang telah kami sebar melalui Internet. Hasilnya adalah
banyak keragaman pendapat atau pandangan yang mendasari budaya masing-
masing dari mereka mengenai kesehatan.
B. Persepsi Masyarakat

No Nama Inisial Pendidikan L/P Survei /Hasil Survei


1. S.R.A S1 P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
25 Tahun Respon:
(081288117470) - Penyakit kronis : penyakit keras yang berlangsung lama
- Penyakit jijwa : penyakit yang sudah hilang akal sehat.
- Kecacatan yaitu berkurangnya fungsi organ atau hilangnya fungsi atau
suatu bagian tubuh
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- penyakit kronis : susah disembuhkan dan akan ada efek samping jika
sembuh. Orang lemah
- Penyakit jiwa : tidak ada artinya, diremehkan, orang yang merugi
dimasa lalu
- kecacatan : diremehkan yang tidak melakukan apa-apa, dibandingkan,
disalahkan karena masa lalu atau dari segi orang tua dan keluarga
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Prnyakit kronis : gaya hidup yang terlalu mewah , tidak sehat, lupa
akan masa lalu karena sudah sukses dan karena diberi azab
- Penyakit jiwa : kehilangan orang terdekat seperti orang tua, pasangan,
anak, bisa juga karena diguna-guna, Ahlaknya tidak bagus, sikap dari
seseorang yang sakit buruk dan akhirnya mempunyai penyakit jiwa,
diberikan azab
- Kecacatan : kecelakaan, azab yang diperbuat dimasa lalu, dan
menyalahkan akhlak seseorang
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Tidak ada keyakinan
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Berolahraga, makan makanan yang sehat, berdoa pada tuhan agar
diberikan kesehatan
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke Rumah Sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Menjaga kesehatan dengan gayadan pola hidup sehat
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Penyakit kronis : sama saja , hanya saja ada sedikit keterlambatan dan
keterbatasan
- Penyakit jiwa : tidak pernah ditanggapi, jadi bahan candaan, dihina,
dibully dan dipukul
2. A D3 P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
31 Tahun Respon:
081380533713 - penyakit kronis: gagal ginjal
- penyakit jiwa : perilaku keras
- kecacatan : seseorang yang kehilangan anggota tubuh
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- penyakit kronis: tidak ada membeda-bedakan
- penyakit jiwa: kadang ada ketakutan di masyarakat dengan pasien jiwa
- terkadang ada yang merasa kasiahan dan ada juga yang
menghindarinya
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis: berawal dari orang yang suka menggampang kan
penyakit
- Penyakit jiwa: masalah yang tidak diatasi dan membuat stress
- Kecacatan : adanya sakit atau kecelakaan
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Mungkin ada beberapa di masyarakat yang takut dengan penyakit ini
sehingga ada yang menjauhi
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Pola hidup sehat
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke Rumah Sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Berobat sesui faskes
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Ada yang takut dan ada yang merasa prihatin
3 A.S S1 L 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
42 Tahun Respon:
081807060111 - Penyakit kronis: sakit yang berlangsung lama sembuhnya
- penyakit jiwa : penyakit yang terkait dengan kondisi kejiwaan
seseorang
- kecacatan : suatu efek dari suatu kejadian ( sakit/ kecelakaan) yang
membuat ketidakoptimalan aktivitas/ peran seseorang
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- penyakot kronis: memberikan efek keterbatasannya di social dan
masyarakat
- penyakit jiwa : masih tercipta di stigma di masyarakat
- Kecacatan : Menimbulkan keterbatasan dalam aktivitas dan peran
social di masyarakat
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : dari gaya hidupnya seperti pola makan, pola tidur dll
- Penyakit jiwa : adanya tekanan missal dalam pekerjaan yang
berlangsung lama dan terus menerus
- Kecacatan : sakit atau adanya riwayat kecelakaan
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Bisa disembuhkan atau diminimalisirkan efeknya agar tetap terjangkau
kualitas hidupnya, biarpun dengan proses yang lama
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Pola makan, pola tidur
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke Rumah sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Menjaga Pola hidup sehat
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Masyarakat bisa menjadi factor dukungan social yang penting, untuk
mendukung proses penyembuhan dan rehabilitasi seseorang, agar tetap
bisa memberikan peran dalam bermasyarakat
4 M. A S1 L 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
26 Tahun Respon:
08523157078 - Penyakit kronis : penyakit yang berbahaya
- Penyakit jiwa : penyakit yang menyerang kondisi kejiwaan
- Kecacatan : Ketidaknormalan suatu pertumbuhan organ tubuh
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : harus diobati
- Penyakit jiwa: harus dilakukan konseling
- Kecacatan : tidak ada perbedaan, hanya mendapat fasilitas khusus
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : kurang air putih
- Penyakit jiwa: kurang mendekatkakn didi pada allah
- Kecacatan : bawaan lahir
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Semua penyakit bisa disembuhkan dengan izin allah
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Makan makanan yang sehat
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
Ke Rumah Sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Olahraga
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Tidak ada perbedaan
5 M SMA P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
30 Tahun Respon:
085217587182 - Penyakit kronis : penyakit konis yang diderita seseorang, biasanya
diderita lebih dari 1 tahun
- Penyakit jiwa : gangguan mental yang dialami seseorang yang
mempengaruhi akal dan perilaku
- Kecacatan : Kondisi seseorang yang kehilangan fungsi anggota
tubuhnya
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : berasal dari gaya hidup
- Penyakit jiwa : berasal dari lingkungan dan sekitarnya
- Kecacatan : berasal dari factor genetic atau keadaan
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis: Dari gaya hidup yang tidak sehat
- Penyakit jiwa: Dari lingkungan hidup
- Kecacatan : Berasal dari factor genetic
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Tidak ada keyakinan tertentu
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Dari gaya hidup dan pola makan mereka
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke Rumah Sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Olahraga teratur dan makan makanan yang sehat
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Masih banyak masyarakat yang menghindar jika melihat orang yang
mengalami penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan
6 N.R S1 P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
30 Tahun Respon:
085891322663 - Penyakit jiwa: penyakit yang sudah dideritadalam jangka waktu yang
lama
- Penyakit jiwa: gangguan kesehatan yang berhubungan dengan psikis
atau kejiwaan
- Kecacatan : kondisi dimana salah satu atau beberapa fungsi tubuh yang
hilang
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : tidak memendang buruk pada penderita tersebut
- Penyakit jiwa : tidak memendang buruk pada penderita tersebut
- Kecacatan : tidak memendang buruk pada penderita tersebut
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis: Gaya hidup yang tidak sehat
- Penyakit jiwa : problematika hidup
- Kecacatan :ada yang berawal dari bawaan lahir dan ada tang dari
kecelakaan
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Yakin
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Minum air putih yang banyak dan olahraga rutin
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke Rumah Sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Pola Hidup Sehat
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Menghilangkan stigma buruk masyarakat kepada penderita tersebut
7 L.H SMA P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
30 Tahun Respon:
081313277015 - Penyakit kronis : penyakit yang berbahaya
- Penyakit jiwa : penyakit krlainan jiwa
- Kecacatan : Tidak sempurna pada bagian tubuh
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : Selalu mendukung untuk sembuh
- Penyakit jiwa: harus diobati
- Kecacatan: Saling menghargai kekurangan orang lain
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : karena mengabaikan kesehatan
- Penyakit jiwa : karena riwayat atau juga depresi
- Kecacatan : karena takdir atau juga kelalaian
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Keyakinan untuk sembuh
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Dengan pola makan yang sehat dan olahraga yang rutin
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke rumah skait
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Dengan menjaga pola makan dan olahraga yang cukup
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Menjaga jarak untuk penyakiyt yang menular
8 A.K.P D3 P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
25 Tahun Respon:
081912222213 - Penyakit kronis : gangguan atau penyakityang terjai lebih dari 6 bulan
- Penyakit jiwa: Penyakit yang terjadi akibat ketidaksiapan seseorang
menghadapi stressor tertentu atau kegagalan seseorang dalam
mempertahankan koping untuk menghadapi stressor, penyakit atau
gangguan jiwa diantaranya harga diri rendah, halusinasi, isolasi sosial,
perilaku kekerasan, waham, defisit perawatan diri
- Kecacatan : Akibat dari suatu gangguan atau penyakit yang
menyebabkan rusaknya atau hilangnya fungsi atau bagian tubuh
penderita
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis : penyakit yang harus terus menerus diberikan
perawatan dan bisa dengan berbagai macam perawatan dari mulai
dokter atau ustadz dan lainnya. Penyakit kronis juga sebagai salah satu
cara untuk menggugurkan dosa kita
- Penyakit jiwa: merupakan penyakit yang terjadi karena ada gangguan
pada jiwa seseorang yang biasanya dikaitkan dengan hal-hal diluar
medis, dan merupakan penyakit yang sulit disembuhkan
- Kecacatan: kecacatan dapat terjadi akibat ketidakpatuhan seseorang
dalam menjalankan perawatan, atau suatu dampak negatif dari suatu
penyakit
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis: genetic, pola hidup yang todak sehat, ketidakpatuhan
dalam perawatan
- Penyakit jiwa: ketidakefektifan koping atau kemampuan seseorang
dalam menghadapi suatu stressor
- Kecacatan: ketidakpatuhan dalam perawatan dan kelalaian
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Tidak ada
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- pola hidup bersih dan sehat
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke rumah sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk menjadi pribadi yang sehat
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Interaksi sosial masyarakat ada yang negatif dan juga ada yang positif,
negatif dengan memberikan penilaian yang kurang baik ataupun sampai
menjauhi ini mungkij terjadi akibat ketidaktahuan masyarakat
mengenai penyakit yang terjadi, penilaian positif seperti pemberian
dukungan, semnagat dan doa. Namun tidak dipungkiri jikalau hanya
melihat sejenak kebanyakan masyarakat masih memberikan penilaian
negative
9 A.R.H D3 P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
26 Tahun Respon:
087768787557 - Penyakit kronis: penyakit menahun
- Penyakit jiwa: penyakit yang menggangggu kejiwaan seseorang
- Kecacatan: hilangnya sebagian atau seluruh fungsi atau orantubuh
seseorang
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis:Harus sering dijenguk untuk memberikan dukungan
- Penyakit jiwa: Tidak dibiarkan berinteraksidengan orang lain atau
keluar rumah
- Kecacatan: Biasanya dikasihi atau dikucilkan orang lain
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis: keturunan dan aya hidup yang buruk
- Penyakit jiwa: keturunan dan tekanan dari luar ataupun dalam
- Kecacatan: Terjai sejak dari lahir atau kecelakaan
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Keyakinan bahswa penyakit jelas bisa menular
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Gaya hidup dan pola makan
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke Rumah Sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- berolahraga yang teratur, makan makanan yang sehat
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Interraksi sosialnya tidak baik
10 A.K S1 P 1. Apa yang diketahui tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan ?
26 Tahun
089635334566 Respon:
- penyakit kronis: penyakit berat yang membutuhkan penanganan khusus
- Penyakit jiwa: gangguan yang terjadi pada kejiwaan seseorang
- Kecacatan: Adanya ketidaksesuaian bagian pada sesuatu secara
sempurna
2. pandangan dari segi budaya tentang seseorang yang mempunyai penyakit
kronis,penyakit jiwa dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis: Orang yang memiliki penyakit kronis biasanya
melakukan sesuatu yang salah terus menerus, baik dari segi pola hidup
atau pola makan
- Penyakit jiwa: Orang yang memiliki penyakit jiwa ada baiknya segera
melakukan terapi dan penjagaan terhadap orang tersebut
- Kecacatan: orang yang memiliki kecacatan pada bagian tubuh bukan
sebuah aib, mlainkan takdir yang harus dijalani oleh orang tersebut dan
didukung oleh orang sekitar
3. berawal dari apa seseorang yang mempunyai penyakit kronis, penyakit jiwa
dan kecacatan
Respon:
- Penyakit kronis :pola makan dan pola hidupyang berantakan
- Penyakit jiwa: tekanan keluarga atau lingkungan sekitar yang
berpotensi membuat orang tersebut hilang kendali dan tertekan secara
emosional
- Kecacatan : Kecelakaan atau bawaan sejak lahir
4. Adakah keyakin-keyakinan yang ada terhadap ke 3 penyakit tersebut
Respon:
- Keyakinan secara medis
5. kebiasaan sehari-hari apa yang bisa merubah tingkat kesehatan seseorang
Respon:
- Olahraga dan minum airputih, makan sayur-sayuran
6. Pengobatan seperti apa yang di cari bila anda atau keluarga anda menderita
penyakit tersebut
Respon:
- Ke rumah sakit
7. bagaimana cara kita mendapatkan kesehatan secara optimal
Respon:
- Mendukung polah hidup yang baik dan benar
8. Interaksi Sosial masyarakat terhadap orang yg mempunyai penyakit
tersebut
Respon:
- Kalau di daerah kampung yang mayoritas orang-orangnya masih belum
terbuka secara pikiran dan pengetahuan, akan sulit bagi orang yang
memiliki penyakit berat ini, apalagi kejiwaan dan cacat, karna stigma
masyarakat yang masih belum bisa menerima dengan baik, hal itu bisa
menjadi bahan gunjingan dan dikucilkan, bukan malah didukung untuk
sembuh
C. Kondisi masyarakat
Kondisi interaksi masyarakat menegnai pandangan budaya tentang
penyakit kronis, penyakit jiwa dan kecacatan adalah masyarakat memandang
bahwa penyakit kronis ini merupakan penyakit yang lama sembuhnya dan
berbahaya persepsi masyarakat tentang penyakit kronis, penyakit jiwa dan
kecacatan.
Masyarakat berpikir bahwa penyakit kronis adalah penyakit yang
berlangsung lama sekitar 6sampai 12 bulan, ada beberapa orang berpendapat
bahwa penyakit kronis adalah penyakit yang berbahaya dan harua di tangani
seperti gagal ginjal.
Pada Penyakit jiwa masyarakat berpendapat bahwa penyakit jiwa
adalah penyakit yang sudah hilang akal, penyakit yang berkaitan dengan
kondisi kejiwaan seseorang.
Selain itu asyarakat juga berpendapat bahwa kecacatan adalah efek
dari suatu kejadian seperti kecelakaan, atau bawaan saat lahir.

BAB IV

PEMBAHASAN
BAB V

PENUTUP
A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Murdiyanti, dewi DKK . 2018. ANTROPLOGI KESEHATAN Kensep dan


Aplikasi dalam Kesehatan. Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS
Yusuf, Ahmad DKK. 2015. Buku Ajar Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/78b8ae893e64b1ef02093820eb4
d4297.pdf
http://repository.unimus.ac.id/2001/4/BAB%20II.pdf
https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-hak-
penyandang-disabilitas.html

Anda mungkin juga menyukai