Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Auditing II

Jasa Asurans Lainnya

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

15
Ekonomi dan Bisnis Auditing II 2A5326FA Anna Christin SE AK MM

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi materi jasa asurans Mahasiswa dapat memahami materi
lainnya. jasa asurans lainnya.
Terdapat beberapa jasa assurance yang diberikan akuntan publik seperti: review laporan
keuangan historis dan penugasan assurance terbatas yang melibatkan laporan keuangan
historis untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna laporan keuangan. Selain itu juga
memberikan beberapa jenis penugasan atestasi seperti
penugasan WebTrust dan SysTrust dan laporan atas proyeksi laporan keuangan, yang
dijelaskan lebih rinci berikut.

Learning Objective 1
Jasa Review dan Kompilasi
and collection cycle
A.    JASA REVIEW DAN KOMPILASI: (Memahami tingkat assurance dan persyaratan
bukti untuk jasa review dan kompilasi)
Perusaahaan mungkin akan menugaskan akuntan publik untuk membantu pembuatan
salporan keuangan baik untuk pengguna internal maupun untuk kreditor atau pemberi
pinjaman menurut perjanjian pinjaman. Bergantung pada jumlah pinjaman, kreditur mungkin
memerlukan kompilasi atau review laporan keuangan, bukan audit. Review laporan
keuangan menyediakan keyakinan yang terbatas pada laporan keuangan, sedangkan
kompilasi tidak menyediakan keyakinan yang diekspresikan.
Karena keyakinan yang diberikan kompilasi dan review jauh dibawah audit, lebih sedikit
bukti yang diperlukan dan dapat disediakan dengan biaya yang lebih rendah. Karena
jasa review dan kompilasi menyediakan keyakinan yang lebih rendah dari audit, maka
akuntanharus membentuk pemahaman dengan klien harus  pemahaman bersama tentang
jasa yang akan diberikan, lebih baik dalam suatu penugasana tertulis.

Jasa Review
Penugasan jasa review memungkinkan akuntans untuk mengekspresikan keyakinan yang
terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan PABU. Akuntan publik harus
independen dari klien dalam penugasan jasa review.

Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review


Bukti untuk penugasan review terutama terdiri dari pengajuan pertanyaan kepada
manajemen dan prosedur analitis, yang pada intinya memerlukan lebih sedikit prosedur
ketimbang untuk suatu audit. Sehingga akuntan tidak memerlukan pemahaman tentang
pengendalian internal, pengujianpengendalian, atau pengujian substantif atas
transaksi dan saldo. SSARS merekomendasikan prosedur berikut untuk suatu jasa review:

2018 Internal Auditing


2 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industri klien.
 Memperoleh pemahaman mengenai klien.
 Melakukan tanya jawab dengan manajemen: merupakan prosedur yang laing penting,
pengajuan pertanyaan harus dilakukan kepada personil yang klien sesuai dan pada
umumnya melibatkan diskusi
 Melakukan prosedur analitis: mengidentifikasi hubungan dan item individual yang tampak
tidak biasa.
 Mendapatkan surat representasi.
Jika akuntans merasa khawatir bahwa informasi tidak benar, maka prosedur tambahan
sebaiknya dilakukan sebelum akuntan menerbirkan laporan jasa review standar.

Bentuk Laporan
Terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam laporan:
1.      Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada jasa review, bukan
jasa audit.
2.      Paragraf kedua menyatakan bahwa review terutama yang berisi pengajuan
pertanyaan dan prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil dibandingkan dengan audit, dan
tidak ada opini.
3.      Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas, dalam bentuk assurance negatif.

Kegagalan Mengikuti Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum


Jika dalam laporan review tersebut klien tidak mengikuti PABU, maka laporan harus
dimodifikasi. Laporan tersebut sebaiknya mengungkapkan dampak penyimpangan seperti
ditentukan oleh manajemen atau prosedurkaji ulang akuntan.

Jasa Kompilasi
Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan sebagai jasa dimana akuntan
menyiapkan laporan keuangan dan meyajikannya kepada klien atau pihak ketiga tanpa
menyediakan assurance akuntan publik mengenai laporan tersebut. Akuntan publik tidak
diwajibkan untuk bersikap independen dalam melakukan kompilasi dan laporan keuangan
dapat dikeluarkan tanpa pengungkapan tambahan seperti catatan kaki. Ketika akuntan
menyerahkan laporan keuangan dan memperkirakan bahwa laporan itu akan digunakan
oleh pihak ketiga, akuntan diharuskan untuk setidaknya menerbitkan laporan koompilasi
yang menyertai laporan tersebut.

2018 Internal Auditing


3 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Persyaratan kompilasi: dalam penugasan kompilasi akuntan harus memenuhi hal-hal
berikut:
  Menetapkan pemahaman dengan klien mengenai jenis dan batasan dari jasa yang akan
disediakan dan deskripsi dari laporan, jika laporan akan diterbitkan.
  Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industry klien.
  Mengetahui klien, mencakup sifat dari transaksi bisnisnya, catatan akuntansi  dan isi dari
laporan keuangan.
  Mengajukan pertanyaan untuk menentukan apakah informasi klien memuaskan
  Membaca laporan keuangan yang dikompilasi dan waspada akan adanya penghilangan yang
nyata atau kesalahan dalam aritmatik dan PABU.
Jika akuntan merasa bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dan klien
menolak untuk memberikan informasi tambahan, akuntan harus menarik diri dari penugasan
kompilasi.

Bentuk Laporan
Terdapat tiga jenis laporan kompilasi yaitu:
1.      Kompilasi dengan pengungkapan penuh
2.      Kompilasi yang menghilangkan hampir semua pengungkapan: jenis kompilasi ini dapat
diterima jika laporan tersebut mengindikasikan kurangnya pengungkapan, dan ketidak
hadiran pengungkapan berdasarakan pengetahuan akuntan publik tidak dilakuakn dengan
tujuan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan.
3.      Kompilasi tanpa independensi

Learning Objective 2
Review Informasi Laporan Keuangan Interim
untuk perusahaan publik

2018 Internal Auditing


4 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B.     REVIEW INFORMASI LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERUSAHAAN PUBLIK
(menggambarkan penugasan khusus untuk mereview informasi keuangan interim untuk
perusahaan publik)
SEC mengharuskan agar laporan keuangan kuartalan direvie oleh auditor eksternal.
Pada umumnya, catatan kaki dalam laporan tahunan diberi label belum diaudit. Karena
kantor akuntan yang sama melakukan baik audit tahunan maupun review laporan interim
perusahaan publik, sehingga kantor tersebut disebut sebagai auditor bukan akuntan yang
melakukan review interim.
Review interim perusahaan publik memasukka lima persyaratan untuk penugasan jasa
kaji ulang. Auditor harus: memperoleh pengetahuan mengenai PABU yang terkait dengan
industri klien, memperoleh pengetahuan mengenai klien, mengajukan pertanyaan kepada
manajemen, melaksanakan prosedur analitis, memperoleh surat representasi. Review ats
perusahaan publik tidak menyediakan dasar untuk mengekspresikan tingkat keyakinan opini
yang positif. Terdapat beberapa perbedaan kunci atas penugasan jasa review dengan
review atas perusahaan publik:
  Audit tahunan juga dilakukan oleh perusahaan publik, auditor auditor harus punya informasi
yang cukup mengenai pengendalian internal untuk keuangan internal maupun interim.
  Karena klien diaudit sepanjang tahun, pemahaman auditor akan digunakan untuk
mempertimbangkan lingkup dan hasil untuk review.
  Penugasan jasa review mengajukan pertanyaan tindakan direksi dan rapat pemegang
saham; perusahaan publik  auditor membaca notulen rapat tersebut.
  Auditor harus memperoleh bukti informasi laporan keuangan interim sesuai dengan catatan
akuntansi untuk review interim perusahaan publik tersebut

Learning Objective 3
Penugasan Atestasi

C.    PENUGASAN ATESTASI: (Membedakan antara standar atestasi AICPA dan standar


auditing dan mengetahui jenis penugasan yang sesuai untuk setiap standar.
Dalam suatu penugasan atestasi, akuntan publik melaporkan keandalan dari informasi
atau asersi yang dibuat oleh pihak lain.

2018 Internal Auditing


5 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Standar Atestasi
AICPA telah mengeluarkan 11 standar atestasi yang paralel dengan 10 standar audit
yang diterima umum. Perbedaan yang paling nyata antara standar atestasi dan standar
audit yang diterima umum ada dalam standar atestasi 2 dan 3. Standar 2 mensyaratkan
bahwa akuntan publik memiliki pengetahuan yang memadai mengenai persoalan di mana
terdapat atestasinya. Standar 3 mengharuskan akuntan publik mampu mengevakuasi
persoalan berkenaan dengan kriteria yang sesuai dengan tersedia bagi pemakai.
Secara umum, standar auditing diterapkan pada atestasi yang berhubungan dengan
menyediakan keyakinan atas laporan keuangan historis, mencakup satu atau lebih bagian
dari laporan tersebut.

Jenis Penugasan Atestasi


            Standar auditing memustuskan untuk tidak berusaha mendefinisikan potensi batasan
dari penugasan atestasi kecuali dalam sitilah konsepual karena jasa yang baru mungkin
akan muncul. Pengembangan jasa assurance yang berhubungan dengan e-commerce dan
tekonologi informasi, dikenal sebagai kelompok jasa WebTrust dan SysTrust , dilaksanakan
menurut standar atestasi.

Tingkat Jasa
Tiga tingkat penugasan dan bentuk kesimpulan yang berhubungan yaitu:
1.   Pemeriksaan: menghasilkan kesimpulan yang postif. Akuntan publik membuat pernyataan
langsung mengenai apakah penyajian dan asersi, dilihat secara keseluruhan, sesuai dengan
kriteria yang dapat diterapkan. Klien dapat mendistribusikan informasi secara luas.
2.   Review, akuntan publik menyediakan kesimpulan assurance negatif. Laporan akuntan
publik menyaratkan apakah ada informasi yang diperoleh oleh akuntan publik yang
mengindikasi bahwa asersi tidak disajikan secara benar sesuai dengan kriteria yang dapat
ditetapkan. Laporan review juga tidak terbatas dalam distribusinya.
3.   Penugasan Prosedur yang Disepakati, semua prosedur yang dilakukan akuntan publik
harus disepakati oleh akuntan public, penanggung jawab asersi, dan para pengguna laporan
akuntan publik. Tingkat assurance dalam laporan tersebut bervariasi dengan prosedur
khusus yang diseakati dan dijalankan. Maka distribusi laporan hanya terbatas untuk pihak
yang terlibat yang mengetahui prosedur yang dijalankan akuntan public dan tingkat
assurance yang dihasilkan.

2018 Internal Auditing


6 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Learning Objective 4
Jasa Webtrust dan Jasa Systrust

D.    JASA WEBTRUST DAN JASA SYSTRUST: (memahami sifat dari jasa


assurancewebtrush dan systrust)
     Penugasan atestasi Webtrust, di mana klien mempekerjakan akuntan publik untuk
menyediakan keyakinan yang memedai bahwa situs web perusahaan sesuai dengan prinsip
tush services, jika situ tidak sesuai maka cap elektroniknya dapat dicabut. Ketika melakukan
jasa assurance webtrust, KAP mengukur apakah situs web perusahaan sesuai dengan lima
prinsip trust service yaitu keamanan, ketersediaan, integritas pemrosesan, privasi online,
kerahasiaan.
     Jasa systrus menyediakan keyakinan kepada manajemen, dewan direksi dan pihak
ketiga mengenai keandalan dari sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan
informasi real-time. Akutan publik memiliki lisensi systrust untuk mengevaluasi sistem
komputer perusahaan dan menentukan apakah pengendalian terhadap sistem tersebut
berjalan secara efektif.

E.  PELAPORAN PENGENDALIAN UNTUK ORGANISASI JASA: (Menjelaskan penugasan


pada pengendalian internal organisasi jasa)
     Petunjuk untuk pemberian jasa auditor telah dimasukkan dalam standart audit. Petunjuk
untuk jasa audit telah berubah untuk standar atestasi, sementara petunjuk bagi auditor yang
menggunakan telah berubah namun tetap untuk standar audit. Standart atestasi
menyediakan penaduan untuk auditor memberikan jasa kepada organisasi jasa untuk satu
atau dua tipe laporan pengendalian pada organisasi jasa yang relevan untuk perusahaan
pengguna terkait pengendalian internal untuk laporan keuangan:
1.   Melaporkan ke manajemen diskripsi tentang sistem organisasi jasa dan kesesuaiannya
dengan rancangan pengendalian yang ada.
2.   Melaporkan ke manajemen diskripsi sistem organisasi jasa dan kesesuaiannya dengan
perencanaan manajemen dan efektifitas pengendalian operasinya.

2018 Internal Auditing


7 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Learning Objective 5
Laporan Keuangan Prospektif

F.  LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF: (Menggambarkan penugasan khusus untuk


mengatasi laporan keuangan prospektif)
     Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan keuangan
dalam beberapa masa yang akan datang (laporan laba/rugi) atau suatu tanggal di masa
depan (neraca). Kebanyakan akuntan publik yakin ada peluang yang signifikan dan resiko
potensial bagi auditor atas kemampuan mereka menyediakan informasi keuangan
prospektif. jika auditor dapat meningkatkan keandalan informasi, maka resiko informasi
dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti pada audit laporan keuangan historis. resiko
dapat timbul karena hasil aktual yang diperoleh dimasa depan mungkin berbeda secara
signifikan dari hasil prediksi dalam laporan keuangan prospektif.
Prakiraan dan Proyeksi
Standar atestasi mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:
3.   Prakiraan: laporan keuangan prospektif yang menyajikan ekspektasi dari posisi keuangan
entitas, hasil usaha, dan aliran kas yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak
yang bertanggung jawab. Bank biasanya memerlukan informasi ini sebagai bagian dari
aplikasi pinjaman.
4.   Proyeksi: laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan  suatu entitas,
hasil usaha, dan aliran kas, yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak yang
bertanggung jawab ,dengan satu atau lebih asumsi hipotesis.
Laporan keuangan prospektif dibuat  untuk salah satu dari dua pihak berikut:
1.   Laporan yang digunakan secara umum oleh semua pihak ke tiga yang terkait, seperi
dimasukannya posisi keuangan dalam prospektus  penjualan obligasi rumah sakit.
2.   Laporan yang digunakan secara terbatas oleh pihak ketiga yang berkaitan langsung,
seperti dimasukannya proyeksi keuangan dalam dokumen permohonan pinjaman bank.

Jenis penugasan
     Untuk menghindari kebingungan antara pemakai dikalangan auditor, AICPA menciptakan
standar atestasi yang lebih spesifik, yang menetapkan jenis penugasan berikut ini dalam
laporan keuangan prospektif :
  Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik meyakini  kelengkapan dan
kewajaran seluruh asumsi yang  digunakan.

2018 Internal Auditing


8 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
  Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat dengan akurasi
perhitungan laporan ,bukan kewajaran asumsinya.
  Suatu penugasan atas prosedur  yang disepakati bersama dimana akuntan publik  dan
seluruh pengguna laporan menyetujui prosedur atestasi yang spesifik dan terbatas

Pemeriksaan laporan keuangan prospektif


     Standart atestasi jelas menyatakan bahwa akuntan publik tidak melakukan atestasi
terhadap akurasi laporan keuangan prospektif. Sebaliknya, mereka menguji asumsi yang
mendasari dan memeriksa penyusunan dan penyajian prakiraan atau proyeksi. Untuk
pemeriksaan prakiraan dan proyeksi, terdapat empat elemen yang perlu dipahami, yaitu:
1.   Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektif.
2.   Mengevaluasi hal–hal yang mendukung asumsi.
3.   Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif atas kesesuaiannya dengan
pedoman
4.   Menerbitkan laporan pemeriksaan
     Untuk membuat evaluasi, CPA harus memahami bisnis dan industry klien
,mengidentifikasi hal-hal signifikan yang dapat diandalkan atas hasil operasi bisnis klien
dimasa depan (faktor kunci), dan menentukan ketepatan asumsi yang digunakan
sehubungan dengan faktor kunci tersebut.

Learning Objective 6
Penugasan Prosedur yang Disepakati

G.  PENUGASAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI (menggambarkan penugasan prosedur


yang disepakati)
     Penugasan prosedur yang disepakati menarik bagi akuntan publik karena majanemen,
atau pemakai pihak ketiga merinci prosedur yang ingin mereka lakukan. Seorang akuntan
publik mungkin menghitung tingkat pengembalian internal, risiko beta dalam mengukur
tingkat pengembalian internal, dan informasi relevan lain berkaitan dengan kepentingan
investor untuk dana bersama

2018 Internal Auditing


9 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Learning Objective 7
Audit atau Penugasan Assurance Terbatas
Lain
H.  AUDIT ATAU PENUGASAN ASSURANCE TERBATAS LAIN (menggambarkan
penugasan audit dan penugasan assurance terbatas yang berhubungan dengan
laporan keuangan historis)
     Auditor juga memeriksa jenis lain dari audit dan jasa atestasi yang berada dalam standar
auditing tetapi bukan merupakan audit dari laporan keuangan historis yang sesuai dengan
PABU. Antara lain meliputi audit laporan keuangan yang disiapkan atas dasar akuntansi
komprehensif yang lain dan audit elemen, akun atau item tertentu dan syarat ketaatan
utang.

Dasar akuntansi komprehensif yang lain


Dasar selain dari PABU yang mengatur penerbitan laporan antara lain:
  Dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi.
  Dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan.
  Dasar pajak pendapatan.
  Serangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan substansial.

Elemen, Akun, atau Item Khusus


     Kantor Akuntans pada umumnya juga sering diminta untuk mengaudit dan menerbitkan
aspek tertentu dari laporan keuangan, termasuk uudit untuk elemen, akun, atau item
khusus. Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau item khusus dan
audit keuangan laporan yang lengkap, yaitu:
1.   Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang diaudit, bukan
laporan secara keseluruhan. Akibatnya, biasanya dibutuhkan bukti lebih banyak
dibandingkan jika audit bagian tersebut merupakan bagian dari laporan keseluruhan.
2.   Standar pelaporan yang pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian elemen, akun,
atau item khusus bukan merupakan laporan keuangan yang disajikan sesuai PABU.
Auditor harus memperluas upaya audit mereka untuk memasukkan elemen, akun, atau
bagian lain yang terkait dengan bagian lain yang sedang diaudit.

2018 Internal Auditing


10 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Surat Ketaatan Utang dan Laporan yang Serupa
     Jika klien terlibat dalam perjanjian pinjaman yang mengharuskan mereka memberikan
laporan dari akuntan publik kepada pemberi pinjaman tentang ada atau tidak adanya kondisi
tertentu, auditor dapat menerbitkan laporan mengenai kepatuhan utang dan penugasan
sejenis dalam laporan terpisah atau dengan menambahkan paragraf setelah paragraf opini
sebagai bagian dari laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan auditor;
  Auditor berhak mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi penugasan. Dalam audit
atas perjanjian kepatuhan utang, auditor biasanya mengevaluasi apakah pembayaran pokok
dan bunga dilakukan saat jatuh tempo, apakah terdapat pembatasan deviden, modal kerja,
dan rasio utang, dan apakah pencatatan akuntansi sudah memadai dalam pelaksanaan
audit biasa. Akan tetapi, auditor tidak berhak untuk menentukan apakah klien telah
membatasi kegiatan usahanya sesuai dengan persyaratan perjanjian atau dengan haknya
atas property yang dijaminkan. Kode etik melarang auditor berpraktik sebagai pengacara
dalam keadaan demikian.
  Auditor harus menyediakan surat kepatuhan utang hanya bagi klien yang laporan
keuangannya secara keseluruhan telah diaudit. Surat kepatuhan utang seperti adanya rasio
lancer sebesar 2,5 atau lebih baik akan sulit diselesaikan tanpa audit laporan keuangan
secara lengkap.
  Opini auditor adalah assurance negatif, menyatakan bahwa tidak ada yang menarik
perhatian auditor yang akan mengarahkan auditor untuk merasa yakin terdapat
ketidaktaatan

2018 Internal Auditing


11 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Auditing and Assurance Service an integrated Approach.

Alvins A.Arens, Randal J.Elder and Mark S.Beasely, 2012

2. Auditing and assurance service a systematic approach William F Messler, Jr Steven


M.Glover Douglas F. Prawit 2011

3. Modern Audit, William C Boynton, Raymond N. Johnson, Walter G. Kelf, 2011

2018 Internal Auditing


12 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai