Anda di halaman 1dari 14

 Nama : Sinar Puspita

 Angkatan : V
 Kelompok : 2

1. Peserta diminta untuk menguraikan 4 konsensus nasional beserta lambang/simbolnya


Negara

Jawaban :
4 Konsensus Nasional terdiri dari :
1. Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa
sanskerta , panca artinya 5 (lima) dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan atau pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Selain bersifat yuridis formal yang seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan


Pancasila (sering disebut sumber dari segala sumber hukum), Pancasila juga bersifat
filosofis. Pancasila merupakan dasar filosofis dan perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila
merupakan falsafah negara dan pandangan bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional.

Sebagai dasar negara dan pandangan hidup, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang
harus dihayati dan dipedomani oleh warga negara Indonesia dalam hidup dan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lebih dari itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya
menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga Pancasila menjadi identitas atau jati diri
bangsa Indonesia.
Oleh karena kedudukan dan fungsinya yang sangat fundamental bagi negara dan bangsa
Indonesia, maka dalam pembangunan karakter bangsa, Pancasila merupakan landasan
utama. Sebagai landasan, Pancasila merupakan rujukan, acuan, dan sekaligus tujuan
dalam pembangunan karakter bangsa.

Dalam proses perumusan dasar negara, Presiden Soekarno menuangkan konsep dasar
negara ke dalam pengertian dasar falsafah (philosofische grondslag) dan pandangan
komprehensif dunia (weltanschauung) secara sistematik dan koheren. Pada 1 Juni 1945,
Soekarno mengemukakan pemikirannya tentang Pancasila, yaitu nama dari lima dasar
negara Indonesia, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Rumusan lima dasar negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusaiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
atau perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat Indonesia dan
dasar negara Republik Indonesia.
Dasar negara ini kukuh karena digali dan dirumuskan dari nilai kehidupan rakyat
Indonesia yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Karena itu
Pancasila disepakati secara nasional, merupakan perjanjian luhur yang harus dijadikan
pedoman bagi bangsa, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia.

2. UUD 1945
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis (basiclaw), konstitusi pemerintahan
negaraRepublik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar
negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

Nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam norma-norma yang terdapat dalam Pembukaan
dan Batang Tubuh UUD 1945.

Norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa.
Keluhuran nilai dalam Pembukaan UUD 1945 menunjukkan komitmen bangsa Indonesia
untuk mempertahankan pembukaan dan bahkan tidak mengubahnya.
Terdapat empat kandungan dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi alasan komitmen
untuk tidak mengubahnya, yaitu:
 Terdapat norma dasar universal bagi tegaknya sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat.
 Terdapat empat tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
 Pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaraan Indonesia khususnya tentang
bentuk negara dan sistem pemerintahan
 Nilainya sangat tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia sebab dalam Pembukaan
UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara yaitu Pancasila.

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bentuk dari negara Indonesia, dimana negara
Indonesia yang merupakan negara kepulauan, selain itu juga bentuk negaranya adalah
republik, kenapa NKRI, karena walaupun negara Indonesia terdiri dari banyak pulau,
tetapi tetap merupakan suatu kesatuan dalam sebuah negara dan bangsa yang bernama
Indonesia.

Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa
proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan
kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan
karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang
memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik
(persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan
negara mengutamakan kepentingan umum.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat
kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap
bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

4. Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal
dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda
tetapi tetap satu”.

Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbeda-
beda. Kataneka dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata
“aneka” dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”.
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

 Simbol Negara Indonesia


1. Lambang Negara
UUD 1945 menjelaskan bahwa Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila
dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD ’45), lambang negara disebutkan dalam BAB
XV yang membahas mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan pasal 36 A yang menyebutkan “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila
dengan semoboyan Bhineka Tunggal Ika.”
Pancasila digambarkan dengan bentuk burung Garuda yang memiliki 17 helai bulu sayap,
8 helai bulu ekor, 19 helai bulu ekor, dan 45 helai bulu di leher. Angka tersebut
merupakan simbol dari hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus
1945.

Arti Lambang Pancasila


Perisai yang terdapat di dalam Garuda Pancasila, memiliki berbagai simbol yang
melambangkan ke-lima sila dalam Pancasila, yaitu sebagai berikut.
Bintang Tunggal
Bintang Tunggal yang terletak pada bagian tengah perisai melambangkan sila pertama
yakni, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Gambar bintang tunggal yang berwarna keemasan
ini merepresentasikan pancaran cahaya kerohanian Tuhan kepada setiap manusia.
Sedangkan warna hitam yang menjadi latar belakang dari gambar tersebut melambangkan
warna asli Tuhan sebagai satu-satunya sumber dari semua hal yang ada di dunia.
Rantai Emas
Rantai emas melambangkan sila kedua yaitu, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.
Makna dari rantai yang saling terhubung tersebut menunjukan bahwa manusia hidup
saling bergantung dan membutuhkan bantuan satu sama lain. Mata rantai terdiri dari
bentuk segi empat yang melambangkan laki-laki, dan lingkaran yang melambangkan
perempuan. Artinya baik laki-laki maupun perempuan hidupnya saling bergantung.
Pohon Beringin
Pohon beringin melambangkan sila ketiga, “Persatuan Indonesia”. Pohon beringin
memiliki akar yang menjalar ke mana-mana, hal ini melambangkan bahwa Negara
Indoensia memiliki berbagai latar belakang budaya yang banyak dan berbeda. Meskipun
begitu kita tetap menyatu dalam nama Indonesia.
Kepala Banteng
Kepala banteng menggambarkan sila keempat yaitu, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Banteng dipilih sebab ia
merupakan hewan sosial yang suka berkumpul. Banteng menggambarkan kegiatan
musyawarah, di mana orang-orang saling berdiskusi untuk mencapai suatu keputusan
yang sama.
Padi dan Kapas
Padi dan kapas menggambarkan sila kelima, “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Simbol padi dan kapas melambangkan kebutuhan pokok sandang dan pangan
untuk seluruh rakyat Indonesia.

2. Bendera
Bendera merah putih merupakan simbol negara Indonesia dan menjadi identitas
instrumental bagi negara Indonesia. Bendera Merah Putih sendiri memiliki makna
perjuangan yang cukup mendalam. Warna merah dalam Bendera Merah Putih bermakna
berani, sementara warna putih bermakna suci.

Bendera Merah Putih memiliki kedudukan khusus sebagai identitas kebangsaan yang
diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 35 yang berbunyi, “ Bendera Negara
Indonesia ialah sang Merah Putih”. Kedudukan Bendera Merah Putih sebagai bendera
Indonesia pun diperjelas melalui Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2009 yang
mengatur tentangg Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

3. Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari empat simbol negara lain bersama dengan
bendera, lambang negara dan lagu kebangsaan. Penetapan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi negara RI diatur dalam: Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 36 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 yang mengatur tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Lagu Indonesia Raya.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya adalah salah satu dari empat simbol negara selain
bendera, bahasa dan lambang negara. Penetapan Lagu Indonesia raya sebagai lagu
kebangsaan negara RI diatur dalam: Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 36 B dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 yang mengatur
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan Indonesia mempunyai arti penting
sebagai berikut:

1. Menjadi kekuatan untuk menghimpun serpihan sejarah nusantara yang beragam sebagai
bangsa besar dan NKRI.
2. Merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa,
kesatuan dalam keragaman budaya dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa
dan NKRI.
3. Merupakan sarana pemersatu, identitas dan wujud eksistensi bangsa.
4. Menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam
UUD 1945. Merupakan jati diri bangsa dan identitas NKRI.
5. Menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain.

Dengan demikian, bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan Indonesia
bukan sekadar merupakan pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan negara saja.
Melainkan menjadi simbol atau lambang negara yang dihormati dan dibanggakan warga
Negara Indonesia.

2. Coba Jelaskan latar belakang & tujuan mengapa 4 hal tersebut menjadi konsensus atau
kesepakatan nasional?

Berikut ini adalah latar belakang & tujuan dari 4 konsensus nasional :

 Pancasila

Latar belakang Pancasila menjadi konsensus nasional adalah karena Pancasila sebagai
dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian
dikenal sebagai sebuah “ Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia. Pancasila sendiri
mengandung nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh warga negara
Indonesia dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lebih
dari itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga
Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

Oleh karena kedudukan dan fungsinya yang sangat fundamental bagi negara dan bangsa
Indonesia, maka dalam pembangunan karakter bangsa, Pancasila merupakan landasan
utama. Sebagai landasan, Pancasila merupakan rujukan, acuan, dan sekaligus tujuan
dalam pembangunan karakter bangsa.

Dalam konteks yang bersifat subtansial, pembangunan karakter bangsa memiliki makna
membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter Pancasila. Berkarakter
Pancasila berarti manusia dan bangsa Indonesia memiliki ciri dan watak religius,
humanis, nasionalis, demokratis, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. Nilai-nilai
fundamental ini menjadi sumber nilai luhur yang dikembangkan dalam pendidikan
karakter bangsa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa,Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi
negara-bangsa Indonesia yang pluralistik dan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu
mengakomodasi keanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan negara-bangsa
Indonesia. Seperti contoh pada sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab,
merupakan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manusia didudukkan sesuai
dengan harkat dan martabatnya, tidak hanya setara, tetapi juga secara adil dan beradab.
Pancasila menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, namun dalam implementasinya
dilaksanakan dengan bersendi pada hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan Sedang kehidupan berbangsa dan bernegara ini adalah
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk
kesejahteraan perorangan atau golongan. Nampak bahwa Pancasila sangat tepat sebagai
pilar bagi negara-bangsa yang pluralistik.

Tujuan dari Pancasila menjadi konsensus nasional adalah sebagai berikut :


1. Pancasila Sebagai Pedoman Hidup
Disini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia
Pancasila haruslah menjadi sebuah pedoman dalam mengambil keputusan
2. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Pancasila haruslah menjadi jiwa dari bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan
jiwa bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga maupun organisasi dan insan
yang ada di Indonesia
3. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga menjadi identitas
bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam diri tiap pribadi
bangsa Indonesia agar bisa membuat Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa.
4. Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Pancasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di Indonesia.
Atau dengan kata lain Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh ada satu pun
peraturan yang bertentangan dengan Pancasila.
5. Pancasila Sebagai Cita Cita Bangsa
Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi tujuan
negara dan cita cita bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah mengidamkan
sebuah negara yang punya Tuhan yang Esa punya rasa kemanusiaan yang tinggi,
bersatu serta solid, selalu bermusyawarah dan juga munculnya keadilan sosial.

 UUD 1945

Latar belakang UUD 1945 menjadi konsensus nasional adalah karena UUD
1945 atau UUD „45, adalah hukum dasar tertulis (basiclaw), konstitusi pemerintahan
negara Republik Indonesia saat ini. Dan didalam UUD 1945 terdapat Prinsip yang
terkandung diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sumber Kekuasaan

Di alinea ketiga disebutkan bahwa “kemerdekaan bangsa Indonesia itu atas


berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,” yang bermakna bahwa kemerdekaan
yang dinyatakan oleh bangsa Indonesia itu semata-mata karena mendapat rahmat dan
ridho Allah Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain bahwa kekuasaan yang diperoleh
rakyat Indonesia dalam menyatakan kemerdekaan dan dalam mengatur kehidupan
kenegaraan bersumber dari Allah Yang Maha Kuasa. Hal ini ditegaskan dalam dasar
negara sila yang pertamaKetuhanan Yang Maha Esa.

Namun, juga pada alinea ke-empat disebutkan “Negara Republik Indonesia


tersusun dalam bentuk kedaulatan rakyat,” yang berarti sumber kekuasaan juga
terletak di tangan rakyat. Hal ini ditegaskan lebih lanjut dalam Bab I, pasal 1 ayat (2)
yang menyatakan bahwa “Kedaulatan adalah di tangan rakyat “

Dari frase-frase terbut di atas jelas bahwa sumber kekuasaan untuk mengatur
kehidupan kenegaraan dan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa dan Rakyat.

2. Hak Asasi Manusia

Berikut disampaikan beberapa rumusan tentang kepedulian parafounding


fathers tentang hak asasi manusia yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 :

Kemerdekaan yang dinyatakan oleh rakyat dan bangsa Indonesia adalah untuk
“menciptakan kehidupan kebangsaan yang bebas,”salah satu hak asasi manusia yang
selalu didambakan, dan dituntut oleh setiap manusia.

Kemerdekaan Negara Indonesia berciri merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan


makmur, merupakan gambaran tentang negara yang menjunjung hak asasi manusia.
Hak kebebasandan mengejar kebahagiaandiakui di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Keseluruhan alinea kesatu Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu pernyataan
tentang hak asasi manusia, yakni kebebasandan kesetaraan. Kemerdekaan,
perikemanusiaan dan perikeadilan merupakan realisasi hak kebebasan dan
kesetaraan. Sementara pasal 27, 28, 29, 30 dan 31 dalam batang tubuh UUD 1945
adalah pasal-pasal yang merupakan penjabaran hak asasi manusia.

Dari frase-frase yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, dan beberapa pasal
dalam UUD 1945 telah memuat ketentuan mengenai hak asasi manusia.

3. Sistem Demokrasi

Sistem pemerintahan Indonesia terdapat dalam dalam alinea ke-empat yang


menyatakan:” maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yangberkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
berasab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatukeadilan srosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Frase ini menggambarkan
sistem pemerintahan demokrasi Indonesia.

4. Faham Kebersamaan, Kegotong-royongan

Hal ini dapat ditemukan pada :

Misi Negara di antaranya adalah “melindungi segenap bangsa Indonesia dan


seluruh tumpah darah Indonesia,” bukan untuk melindungi masing-masing
individu.

 Tujuan UUD 1945 sebagai konsensus nasional adalah karena di dalam UUD 1945
Terdapat norma dasar universal bagi tegaknya sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat.
 Terdapat empat tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
 Di dalam UUD 1945 terdapat Pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaraan
Indonesia khususnya tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan
 Nilainya sangat tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia sebab dalam Pembukaan
UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara yaitu Pancasila.

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia


Latar belakang dan Tujuan yang menjadikan NKRI adalah konsensus Nasional adalah
karena dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI.
Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia dalah karakter yang
memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap NKRI. Bukan karakter yang
berkembang secara tidak terkendali, apalagi menggoyahkan NKRI. Maka rasa cinta
terhadap tanah air perlu dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa.
Pembangunan karakter bangsa melalui pengembangan sikap demokratis dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia.

4. Bhinneka Tunggal Ika


Latar belakang menjadikan Bhinneka Tunggal Ika adalah konsensus Nasional adalah
Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki berbeda – beda tetapi tetapi tetap satu tujuan
memiliki makna menghargai perbedaan atau keragaman namun tetap bersatu dalam
ikatan sebagai bangsa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, Indonesia terdiri dari beragamnya
suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Keberagaman ini harus dipandang sebagai
kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat kodrati dan alamiah. Keberagaman bukan
untuk dipertentangkan apalagi diadu antara satu dengan yang lain sehingga berakibat
pada terpecah belah. Oleh sebab itu maka Tujuan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
konsensus Nasional diharapkan Bhinneka Tunggal Ika adalah dapat menjadi
penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia .

3. Melestarikan konsesus dan cara mengaitkan perilaku sehari-hari di kantor terkait


pekerjaan maupun di rumah terkait sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
berbangsa ( Masing masing 2) dalam bentuk video/foto

 Pancasila :

1. Ikut serta dalam kegiatan Upacara hari senin di satuan kerja merupakan
pengamalan sila ke 3 dalam Pancasila .
2. Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti merupakan pengamalan sila ke 5 dalam
Pancasila .

 UUD 1945:
1. Melestarikan UUD 1945 dengan menjadi petugas pembaca UUD 1945 dan
membacakannya pada saat upacara untuk dapat dipahami dan diimplementasikan
oleh seluruh peserta upacara & petugas upacara.
2. Melestarikan UUD 1945 dengan ikut aktif serta dalam kegiatan sosial melalui
kegiatan bakti sosial.

 NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)


1. Melestarikan rasa cinta NKRI dan menumbuhkan semangat bela Negara melalui
kegiatan pelatihan dasar (Latsar).
2. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk
diabdikan kepada negara. Dalam hal ini sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki
mempelajari berbagai perkembangan teknologi Informasi.

 Bhinneka Tunggal Ika


1. Mengikuti perayaan Hari Kartini dengan memakai pakaian adat dari berbagai simbol
bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa namun tetap satu NKRI.

2. Menghargai keberagaman dari berbagai suku dan budaya dengan tetap berteman dan
saling tenggang rasa antar sesama rekan di tempat kerja. Seperti pada foto Sinar dari
Suku Jawa, Pak Sofyan Batak, dan Pak agus suku banjar namun tetap berkomunikasi,
bekerja sama saling bersinergi demi memajukan Pengadilan Negeri di tempat bekerja
tidak memperdulikan suku budaya masing masing.

4. Ceritakan (secara tertulis atau video) pengalaman yang didapatkan pada saat
melaksanakan atau mengerjakan penugasan tersebut.

Pengalaman yang didapatkan dalam penugasan tersebut dapat dilihat dalam bentuk video
yang ada pada alamat link google drive sebagai berikut :

https://drive.google.com/file/d/1q74omKIMF29gGurgnDOb9A3E3t-
3zp32/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai