Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
(LPJ)
Disusun Oleh :
Kecamatan Pati
Kabupaten PATI
-1-
PNPM-MP
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Hasil yang dicapai
4. Waktu dan Tempat Pelatihan
5. Peserta Yang Hadir
6. Rekapitulasi Realisasi Dana pelatihan beserta sumber pendanaannya
7. Pemandu Pelatihan
8. Materi Pelatihan
9. Dinamika Kelas
10. Kendala dan Permasalahan
11. Catatan (temuan – temuan)
12. Saran dan Rekomendasi
Lampiran – lampiran :
-2-
PNPM-MP
Nama Kegiatan Pelatihan : Pelatihan Dasar All (BKM, Sekretaris, UP, relawan)
1. Latar Belakang
Pelatihan dasar bagi Anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan pada dasarnya adalah
upaya untuk memberikan pengetahuan, penyadaran kritis dan keterampilan yang lebih kepada
mereka sebagai pelaku langsung di lapangan. Pelatihan dasar merupakan salah satu dari
rangkaian pelatihan yang bersifat wajib bagi para Anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan
Relawan di Lokasi Baru 2007 dan sebelumnya.
2. Tujuan
a) Tercapainya kesamaan pandang antar anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan
terhadap permasalahan kemiskinan dengan paradigma nilai – nilai kemanusiaan
b) Tercapainya kesamaan pandang antar anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan
terhadap upaya penanggulangan kemiskinan
c) Terciptanya anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan yang memahami dan
meyakini paradigma, pendekatan dan konsep dan mekanisme PNPM Mandiri Perkotaan
sebagai alternatif jawaban terhadap persoalan kemiskinan
d) Terciptanya anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan yang mempunyai motivasi
keterlibatan dalam BKM sebagai wujud tanggungjawab sebagai manusia, bukan sebagai lahan
pekerjaan
e) Anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan memahami tugas, fungsi dan perannya
dalam penanggulangan kemiskinan
3. Hasil yang dicapai
a) Tersedianya anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan yang mempunyai kesadaran
kritis terhadap masalah kemiskinan dan penanggulangannya.
b) Tersedianya anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan yang mempunyai kesadaran
kritis untuk terlibat dalam penanggulangan kemiskinan sebagai tanggungjawab sosial
c) Tersedianya anggota BKM, Sekretaris BKM, UP‐BKM dan Relawan yang memahami tugas dan
fungsinya
4. Waktu dan Tempat Pelatihan
Hari / Tanggal : Selasa ‐ Jum’at/ 8 – 11 Pebruari 2011
(selama 4 hari)
Tempat : Aula Kelurahan Pati Wetan
-3-
PNPM-MP
5. Peserta Yang Hadir
Jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang, terdiri dari Laki‐laki sebanyak 16 Orang dan
Perempuan sebanyak 4 Orang (daftar hadir terlampir)
6. Rekapitulasi Realisasi Dana pelatihan beserta sumber pendanaannya:
Bentuk Dana (Rp.)
Total
No Uraian Non Tunai/
Kas/Tunai (Rp.)
Natura
1 Dana BLM 1.200.000,‐ 0,‐ 1.200.000,‐
2 Swadaya Masyarakat 391.450,‐ 280.000,‐ 671.450,‐
3 Total Biaya Pelatihan 1.591.450,‐ 280.000,‐ 1.871.450,‐
7. Pemandu:
No Nama Pemandu Jabatan Keterangan
1. Puji Astuti, S.Sos. SF Tim 11
2. Zahrotul Atiyah, S.Si. Faskel CD Tim 11
3. Joko Hermoyo,S.E. Faskel Ekonomi Tim 11
4. Arief Widjanarko, S.T Faskel Teknik Tim 11
5. Priyadi Joko D. A.Md. Faskel Teknik Tim 11
8. Materi Pelatihan/OJT
No Materi JPL Keterangan
1 Belajar Bersama 3 Hari I; Pk. 08.30 – 10.45 WIB
Mitra Belajar 1
Orientasi Belajar 1
Kontrak Belajar 1
2 Komunitas Belajar Perkotaan 10
KBK Dalam Nangkis 3 Hari I; Pk. 11.00 – 13.15 WIB
Metode Belajar KBK 3 Hari I; Pk. 14.00 – 16.15 WIB
Identifikasi Kebutuhan Belajar 2 Hari I; Pk. 16.30 – 18.00 WIB
Perencanaan Proses Belajar 2 Hari II; Pk. 08.30 – 10.00 WIB
3 Manajemen Relawan 9
Mengapa Menjadi Relawan 3 Hari II; Pk. 10.15 – 12.30 WIB
Merawat Relawan Dalam Nangkis 6 Hari II; Pk. 13.00 – 17.30 WIB
4 Peran Relawan Dalam Nangkis 4
Mencari Relawan Nangkis 3 Hari III; Pk. 08.15 – 10.30 WIB
Bergerak Bersama PNPM ‐ MP 1 Hari III; Pk. 10.45 – 11.30 WIB
5 Tugas dan Fungsi BKM 12
Konsep BKM/LKM dan Modal Sosial 4 Hari III; Pk. 13.00 – 16.00 WIB
Tugas dan Etika BKM/LKM 4 Hari III; Pk. 16.15 – 17.45 WIB
Hari IV; Pk. 08.15 – 09.45 WIB
Perangkat Organisasi BKM/LKM 2 Hari IV; Pk. 10.00 – 11.30 WIB
Tahapan Perkembangan BKM/LKM 2 Hari IV; Pk. 11.30 – 13.00 WIB
-4-
PNPM-MP
9. Dinamika Kelas
Dalam menyampaikan materi, pemandu menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta
sehingga membantu peserta untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang dibahas.
Pemandu juga berusaha menerjemahkan beberapa istilah yang masih asing dengan menggunakan
bahasa lokal masyarakat. Selain itu, terjalin dialog antara peserta dengan pemandu yang cukup
intensif. Baik pemandu maupun peserta juga menyelingi pembahasan materi dengan joke‐joke
sehingga membuat suasana kelas lebih hidup. Hal ini membantu mengurangi kejenuhan dan
keletihan peserta dan pemandu selama kegiatan pelatihan berlangsung.
Catatan Proses Pelatihan Dasar BKM all
Hari Pertama (I)
Hari/Tanggal : Selasa/8 Pebruari 2011
Jam : 08.00 s/d 18.00 WIB
Agenda pertama pelatihan Dasar BKM all
1. Pembukaan
2. Sambutan Lurah Bp. Slamet, S.E. sekaligus membuka acara Pelatihan
3. Penutup dan do’a
4. Pelaksanaan Pelatihan Dasar BKM all
BELAJAR BERSAMA (08.30 – 10.45 WIB)
Dalam sesi ini pemandu memperkenalkan diri kemudian dilanjutkan oleh semua peserta.
Kemudian pemandu menjelaskan maksud dan tujuan dari pelatihan Dasar BKM all selama 4 hari
ke depan. Pelatihan Dasar ini sangat penting diberikan kepada anggota BKM, sekaligus
memberikan pemahaman kepada para anggota UP‐UP yang akan melaksanakan tugasnya.
Selanjutnya, peserta diajak membuat kesepakatan tentang peraturan belajar selama mengikuti
pelatihan Dasar BKM all yaitu:
• Masuk tepat waktu
• Pakaian rapi dan sopan
• Keluar ruangan harus minta ijin pemandu
• Semua peserta dan pemandu sama‐sama sebagai sumber belajar dan peserta bersedia aktif
mengikuti diskusi di kelas.
KBK Dalam nangkis (11.00 s/d 13.15 WIB)
Dilakukan dengan penyampaian materi mengenai KBK oleh pemandu dan diskusi langsung dengan
peserta kelas mengenai pemahaman mereka dan pengalaman belajar mereka selama ini di forum
KBK/KBD.
Pemandu menjelaskan bahwa KBK merupakan salah satu sarana penanggulangan kemiskinan
untuk mendorong terjadinya proses pembelajaran masyarakat. Melalui KBK, kelompok‐kelompok
masyarakat (relawan) mendiskusikan mengenai permasalahan kemiskinan dan bagaimana
alternative solusinya. KBK merupakan “rumah relawan”.
Sebagian peserta belum menyadari bahwa yang selama ini mereka lakukan merupakan salah satu
bentuk pembelajaran kritis di lapangan. Bahkan beberapa peserta, terutama para anggota
BKMyang tergolong baru, menyatakan baru pertama kali mendengar istilah Komunitas Belajar
Desa/Kelurahan.
Metode Belajar KBK (14.00 s/d 16.15 WIB)
Pemandu menjelaskan bahwa metode pembelajaran dalam KBK adalah menggunakan metode
pendidikan orang dewasa (POD).
-5-
PNPM-MP
Setelah itu, pemandu menjelaskan lebih detil mengenai materi POD. Peserta cukup antusias
mengikuti materi ini sebab mereka menganggapnya sebagai hal baru.
Identifikasi kebutuhan belajar (16.30 s/d 18.00 WIB)
Melalui KBK/KBD diharapkan masyarakat secara aktif berpartisipasi dalam upaya penanggulangan
kemiskinan, mampu mengidentifikasi kebutuhan belajarnya sendiri, membuat perencanaan
proses belajar, pelaksanaan kegiatan belajar, penilaian perkembangan belajarnya sehingga
mendorong terjadinya perubahan social.
Peserta diajak untuk mendiskusikan kebutuhan belajar yang bisa mendukung tugas mereka di
lapangan. Peserta berharap diberikan materi mengenai pelaksanaan siklus tinjauan partisipatif,
target capaian (PAD – Project Appraical Document), pengembangan media warga dan pembukuan
keuangan baik di UPK maupun secretariat BKM.
Hari Kedua (II)
Hari/Tanggal : Rabu/9 Pebruari 2011
Jam : 08.00 s/d 17.30 WIB
REVIEW HARI I
Mengajak peserta mengingat kembali materi yang disampaikan dan didiskusikan di hari I
Perencanaan Kebutuhan Belajar (08.30 s/d 10.00 WIB)
Materi ini melanjutkan materi kemarin mengenai identifikasi kebutuhan belajar. Peserta dan
pemandu sepakat untuk menambahkan materi mengenai tinjauan partisipatif, pengembangan
media warga dan pembukuan keuangan jika waktu pelatihan mencukupi.
Mengapa Menjadi Relawan (10.15 s/d 12.30 WIB)
Memasuki materi baru, peserta diajak berdiskusi mengenai relawan. Materi ini pada dasarnya
sudah sangat tidak asing bagi mereka sehingga peserta dengan mudah mengikuti materi
mengenai:
• Apa pengertian relawan
• Siapa saja yang dapat menjadi relawan
• Apa saja kontribusi yang dapat diberikan oleh relawan
• Manfaat menjadi relawan
• Mengapa program membutuhkan relawan
• Pola kerelawanan dan kategori relawan
Merawat Relawan Nangkis (13.00 s/d 17.30)
Peserta melanjutkan diskusi dan pembahasan mengenai relawan. Kali ini peserta diajak mengingat
kembali proses yang pernah mereka lakukan di siklus awal PNPM – MP. Peserta mampu
memahami bahwa sejak awal keberadaan PNPM – MP sudah melibatkan relawan. Hal itu dimulai
dari proses RKM (Rembug Kesiapan Masyarakat) dan ada penjaringan relawan tingkat
desa/kelurahan sampai ke tahapan‐tahapan selanjutnya relawan senantiasa dilibatkan.
Hari Ketiga (III)
Hari/Tanggal : Kamis/10 Pebruari 2011
Jam : 08.00 s/d 17.30 WIB
REVIEW HARI II
Mengajak peserta mengingat kembali materi yang disampaikan dan didiskusikan di hari Kedua
-6-
PNPM-MP
Mencari Relawan Nangkis (08.15 – 10.30 WIB)
Materi ini merupakan satu kesatuan dengan materi sebelumnya mengenai kerelawanan dalam
nangkis. Peserta diajak melakukan kilas balik ke awal pendirian BKM dan awal program
PNPM/P2KP masuk ke desanya.
Pada dasarnya, setiap program termasuk program penanggulangan kemiskinan, tak akan pernah
bisa sukses tanpa adanya relawan yang menjadi agen pembaruan dan agen perubahan di level
masyarakat. Oleh karenanya, PNPM sangat menghargai keberadaan relawan.
Bergerak Bersama Relawan Nangkis (10.45 – 11.00 WIB)
Materi ini lebih pada materi motivasi untuk mengajak peserta secara bersama‐sama terlibat
secara aktif dalam penanggulangan kemiskinan. Peserta diajak untuk menjadi relawan jangka
panjang, yang terkoordinir dan kontinyu mengawal program ini. Peserta menyatakan kesiapannya
untuk aktif dan mau menjadi relawan jangka panjang.
Konsep BKM dan Modal Sosial (12.30 – 15.15 WIB)
Pemandu mengajak peserta mengingat kembali mengenai pengertian BKM dan mengapa
diperlukan adanya BKM di level desa/kelurahan. Pada dasarnya, BKM merupakan organisasi
masyarakat warga yang menjadi motor penggerak dalam penanggulangan kemiskinan.
Dari keseluruhan proses pembangunan BKM, merupakan sarana untuk membangun modal sosial
berupa saling percaya dan menumbuhkan kembali nilai‐nilai kemanusiaan.
Modal sosial yang sangat diperlukan di masyarakat antara lain
• Saling percaya antaranggota BKM
• Saling percaya antara para anggota BKM dengan masyarakat
• Saling percaya antarkomponen masyarakat
• Saling percaya antara masyarakat dengan pihak luar
Tugas dan Etika BKM (15.30 – 18.00 WIB)
Materi ini disampaikan melalui fórum diskusi mengenai tugas pokok dan fungsi BKM. Peserta
menjawab berdasarkan pengalaman mereka selama ini sebagai anggota BKM.
Selanjutnya peserta mendiskusikan mengenai etika sebagai anggota BKM. Termasuk apakan
anggota BKM berhak menerima gaji/honor/insentif? Peserta dengan tegas menjawab bahwa
anggota BKM tidak berhak menerima imbalan sebab BKM merupakan kumpulan orang yang
dipilih berdasarkan kebaikannya.
Hari Keempat (IV)
Hari/Tanggal : Jum’at/11 Pebruari 2011
Jam : 08.00 s/d 19.00 WIB
REVIEW HARI III
Mengajak peserta mengingat kembali materi yang disampaikan dan didiskusikan di hari Ketiga
Perangkat Organisasi BKM (08.00 – 09.30 WIB)
Pemandu memaparkan perangkat organisasi BKM yaitu: sekretariat (sekretaris BKM), UPK, UPS
dan UPL. Selain itu juga ada UPM dan Dewan pengawas UPK yang merupakan satu kesatuan
struktur dengan BKM dan perangkatnya. Pemandu juga menjelaskan tugas dan fungsi masing‐
masing perangkat organisasi BKM di atas.
Tahapan Perkembangan BKM (10.00 – 11.30 WIB)
Pemandu menjelaskan secara singkat mengenai matriks perkembangan BKM menggunakan IDF
dan bagaimana cara penghitungannya. Beberapa peserta yang pernah terlibat langsung dalam
menghitung tahap perkembangan BKM tidak merasa kesulitan mengikuti materi ini. Pada
-7-
PNPM-MP
dasarnya, mereka pernah menghitung secara manual tingkat perkembangan BKMnya, dibuktikan
dari data hasil pelaksanaan Tinjauan Partisipatif internal BKM yang sudah jadi.
Materi tambahan
Tinjauan Partisipatif (12.30 – 14.00 WIB)
Pada materi ini pemandu memaparkan mengenai alur tinjauan partisipatif dan penjelasan pada
setiap alur. Selain itu, pemandu juga mengajak peserta mendiskusikan mengenai kondisi desa
sehingga bisa menyusun secara bersama‐sama kebutuhan data untuk siklus tinjauan. Data
dimaksud terkait dengan capaian PAD (Project Appraical Document). Peserta diajak untuk
melakukan penghitungan sederhana partisipasi masyarakat dalam kegiatan penjaringan pendapat
(jajak pendapat RT) sampai jumlah mínimum dalam kegiatan RWT.
Pengembangan Media Warga (14.00 s/d 15.00 WIB)
Pemandu menanyakan pada peserta apakah selama ini media warga di desa/kelurahan mereka
masih aktif. Peserta menjawab bahwa selama ini mereka belum mampu mengelola media warga
secara maksimal dan baru menerbitkan media warga (berupa buletin) setiap ada dana stimulan
dari PNPM. Akan tetapi media warga dalam format lain (papan pengumuman) lebih intensif di
lapangan.
Pemandu kemudian menjelaskan beberapa aturan pembuatan buletin, setting tampilan media
dan apa saja yang bisa dimasukkan sebagai berita di buletin.
Materi ini sebenarnya lebih ditujukan untuk pengelola media warga (tim redaksi), namun
diberikan di kelas dengan harapan jika ada relawan/warga masyarakat yang berkenan
mengirimkan tulisannya bisa difasilitasi.
Pengelolaan Keuangan (15.45 s/d 18.00 WIB)
Materi ini juga merupakan materi tambahan. Pemandu menjelaskan kepada peserta pengertian
dan pentingnya pengelolaan keuangan. Pemandu juga menjelaskan beberapa transaksi dan harus
kemana dibukukan. Apakah di pembukuan sekretariat ataukan UPK, termasuk 9 jenis buku yang
harus tersedia di sekretariat.
Setelah itu, pemandu mengajak peserta melakukan contoh pembukuan (secara sederhana).
PENUTUP
Penutupan pelatihan Dasar BKM all diwakili oleh salah satu relawan peserta pelatihan dan diakhiri
dengan do’a bersama.
10. Kendala dan Permasalahan
• Pelatihan Dasar BKM all ini dilaksanakan pada jam kerja sehingga peserta tidak terlalu
konsentrasi dan kurang optimal kehadirannya. Beberapa peserta datang terlambat karena
harus bekerja terlebih dahulu.
• Karena kesibukan mereka para anggota BKM yang punya pekerjaan di luar, terkadang tidak
bisa mengikuti pelatihan sepenuhnya, sehingga tidak sepenuhnya bisa mengikuti materi yang
disajikan oleh pemandu, namun bagi anggota BKM yang hadir bisa menginformasikan kepada
yang tidak hadir.
11. Catatan (temuan – temuan)
Banyak hal yang di temukan pada saat Pelatihan Dasar BKM all ini, antara lain:
• Diketahui masih banyak peserta yang pasif. Peserta yang pasif antara lain karena minimnya
pemahaman mereka tentang PNPM atau peserta kelelahan setelah seharian bekerja sehingga
tidak optimal di kelas.
-8-
PNPM-MP
• Masih banyak anggota BKM yang belum mengetahui tugas pokok dan fungsi sebagai anggota
BKM.
• Sebagian besar peserta tidak serius mengikuti pelatihan karena merasa malas untuk belajar
lagi, namun ada sebagian kecil peserta memang antusias dengan pelatihan ini.
• Karena kesibukan mereka dalam pekerjaannya sehari‐hari terkadang ada yang minta ijin
sebelum pelatihan berakhir.
12. Saran dan Rekomendasi
Rekomendasi
• Sebagai proses pemberdayaan di masyarakat Pelatihan Dasar BKM all adalah untuk refresh
bagi anggota BKM, UP‐UP, Sekretaris BKM dan relawan guna membentuk karakter manusia
untuk tanggap terhadap perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik, sehingga
memunculkan perubahan sikap dan perilaku. Pembangunan dan penanggulangan
kemiskinan tidak akan pernah terwujud manakala tidak didukung oleh keterlibatan
masyarakat yang dimotori oleh para anggota BKM sebagai subyek yang menentukan sejarah
desa/kelurahannya sendiri. Oleh karena itu selama proses belajar yang dilakukan para
anggota BKM, UP‐UP, Sekretaris dan relawan sangat berarti dan membuka wawasannya
mengenai keberadaan PNPM – Mandiri Perkotaan.
• Untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap materi pelatihan, diharapkan setelah
pelatihan kelas berakhir mereka membaca modul‐modul mengenai PNPM yang telah
didistribusikan.
Rencana Tindak lanjut
• BKM mempersiapkan diri untuk menjalin kerjasama (Channeling/kemitraan) sinergis antara
masyarakat, Pemda dan kelompok peduli lainnya serta dengan dinas maupun instansi terkait
• Dengan adanya BKM (Lembaga Representatif) di masyarakat diharapkan ke depannya akan
menuju Masyarakat Madani (Masyarakat yang terbaik dari masyarakat yang lain dengan
tatanan yang lebih baik).
• Mengaktifkan kembali forum KBK untuk melakukan kajian/evaluasi partisipatif di masyarakat
Pati, 11 Pebruari 2011
Dibuat Oleh
Panitia Pelatihan
( Mulyohadi )
Mengetahui :
Lurah Pati Wetan BKM “TONDONEGORO”
( Slamet, S.E. ) ( Darmin )
Koordinator
-9-
PNPM-MP
- 10 -
PNPM-MP
- 11 -
PNPM-MP
- 12 -
PNPM-MP
- 13 -
PNPM-MP
- 14 -
PNPM-MP
- 15 -
PNPM-MP
- 16 -
PNPM-MP
- 17 -
PNPM-MP
- 18 -
PNPM-MP
- 19 -
PNPM-MP
- 20 -
PNPM-MP
- 21 -
PNPM-MP
- 22 -
PNPM-MP
- 23 -
PNPM-MP
- 24 -
PNPM-MP
- 25 -
PNPM-MP
FOTO DOKUMENTASI
PELATIHAN DASAR ALL BKM “TONDRONEGORO”
KELURAHAN PATI WETAN, KEC. PATI, KABUPATEN PATI
8 s/d 11 Pebruari 2011
Peserta pelatihan mulai berdatangan dan terlebih dahulu Pembukaan kegiatan pelatihan dasar BKM all oleh Lurah
mengisi daftar hadir peserta Pati Wetan, Slamet, S.E
Peserta pelatihan saling menyapa di antara mereka Peserta pelatihan terdiri dari pengurus BKM baru (hasil
pemilu 2011), UP-UP baru dan sekretaris
Peserta sedang mengikuti sambutan Koordinator BKM Peserta pelatihan sudah agak letih dan beberapa
sebelum memasuki sesi materi pelatihan meninggalkan kegiatan karena kesibukannya.
- 26 -
PNPM-MP
FOTO DOKUMENTASI
PELATIHAN DASAR ALL BKM “TONDRONEGORO”
KELURAHAN PATI WETAN, KEC. PATI, KABUPATEN PATI
8 s/d 11 Pebruari 2011
Fasilitator memaparkan maksud tujuan pelatihan dan sumber Peserta menyimak penjelasan pemandu sambil mencatat
pendanaan untuk transparansi kegiatan materi yang dibahas
Antar peserta saling membantu di kelas Peserta pelatihan terlihat serius mengikuti pembahasan materi
Peserta saling melemparkan gurauan agar suasana kelas tidak Peserta perempuan tidak mau kalah dalam memberikan
kaku dan membosankan pendapatnya
- 27 -