BAB 9
ANALISIS BOBOT KRITERIA
TIAP PROVINSI DI PROVINSI
BENGKULU DENGAN SEM
9.1. PERSIAPAN ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODELING
Hubungan kausalitas antar variabel dinyatakan dalam bentuk angka atau pembobotan
dengan kisaran 0 (poor) sampai 1 (perfect fit). Hubungan dengan bobot semakin mendekati
angka 1 berarti hubungan tersebut semakin signifikan atau semakin memberikan pengaruh
kepada suatu variabel. Keunggulan SEM apabila dibanding dengan metode analisis
multivariat yang lain adalah :
a) Memungkinkan asumsi-asumsi yang lebih fleksibel.
b) Penggunaan analisis faktor penegasan ( confirmatory factor analysis ) untuk mengurangi
kesalahan pengukuran dengan memiliki banyak indikator dalam satu variabel laten.
c) Interface pemodelan grafis untuk memudahkan pengguna membaca keluaran hasil
analisis.
IX - 1
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN DALAM Laporan
MENDUKUNG KETEPATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
Metode analisis SEM merupakan metode analisis yang harus dipahami dan dimengerti
terlebih dahulu mengenai asumsi-asumsi yang digunakan. Asumsi-asumsi yang digunakan
apabila menggunakan metode penelitian SEM adalah :
Dalam analisis dilakukan penilaian bobot dengan survei delphy untuk masing-maisng
provinsi sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Respoden akan mengisi
formulir bobot tiap kriteria Pembangunan Jalan Baru, kemudian hasil dari formulir dianalisis
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Confirmatory Factor Analysis (CFA) merupakan suatu teknik analisis faktor di mana secara
apriori teori dan konsep yang sudah diketahui dipahami atau ditentukan sebelumnya, maka
dibuatlah sejumlah faktor yang akan dibentuk serta variabel apa saja yang termasuk ke
dalam masing-masing faktor yang dibentuk dan sudah pasti tujuannya. Pembentukan CFA
IX - 2
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN DALAM Laporan
MENDUKUNG KETEPATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
merupakan usaha dalam upaya untuk mendapatkan variabel baru atau indikator yang dapat
mewakili item yang berupa observed variable. Pada dasarnya CFA digunakan untuk
mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. Teknik
analisis CFA yakni dengan menghitung factor loading atau koefisien faktor yang serupa
dengan koefisien regresi yaitu factor loading antara indikator X dengan faktor Y yang
terbentuk. Teknik CFA digunakan untuk menguji sebuah konsep atau teori secara teoritis.
Teori tersebut dapat berupa teori yang baru dikembangkan oleh peneliti atau teori yang
sudah dikembangkan sejak lama oleh orang lain. Pengujian CFA sering juga dilakukan
melalui SEM (Structural Equation Modeling).
Adapun hasil analisis SEM yang dibuat secara nasional mempresentasikan seluruh biaya
untuk Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut :
Readiness Criteria memiliki indikator – indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot
yang mempengaruhi prioritas pembangunan jalan, akan tetapi ada dua tipe pembangunan
jalan yang terdapat pada Readiness Criteria yaitu Pembangunan Jalan Baru dan Peningkatan
Kapasitas Jaringan Jalan. Adapun yang membedakan kriteria tersebut adalah kadar bobot
tiap Readiness Criteria pembangunan, indikator – indikator tersebut dirangkum dalam Tabel
9.1 untuk indikator pengaruh Readiness Criteria Pembangunan Jalan Baru di Provinsi
Bengkulu dan CFA faktor readiness criteria terhadap prioritas pembangunan jalan baru di
Provinsi Bengkulu ditunjukan pada Gambar 9.1 sebagai berikut :
Tabel 9.1 Indikator Pengaruh Readiness Criteria Pembangunan Jalan Baru di di Provinsi
Bengkulu
Kode Indikator Pengaruh Readiness Criteria Estimate
IX - 3
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN DALAM Laporan
MENDUKUNG KETEPATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
Tabel 9.1 Indikator Pengaruh Readiness Criteria Pembangunan Jalan Baru di di Provinsi
Bengkulu
Kode Indikator Pengaruh Readiness Criteria Estimate
Ketersediaan dokumen izin pemanfaatan kawasan untuk
X7 0,47
pembangunan jalan
Gambar 9.1. CFA Faktor Readiness Criteria Terhadap Prioritas Pembangunan Jalan Baru di
di Provinsi Bengkulu
IX - 4
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN DALAM Laporan
MENDUKUNG KETEPATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
Hasil analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor Readiness Criteria terhadap
Prioritas Pembangunan Jaringan Jalan Baru di provinsi Bengkulu:
Tabel 9.3. Bobot Readiness Criteria Terhadap Prioritas Pembangunan Jalan baru di Provinsi
Bengkulu
No Readiness Criteria Bobot
IX - 5
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN DALAM MENDUKUNG KETEPATAN DAN Laporan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
Gambar 9.3. Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh Readiness Criteria terhadap Prioritas Pembangunan Jalan Baru di Provinsi Bengkulu
IX - 6
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN Laporan
DALAM MENDUKUNG KETEPATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
Tabel 9.5. Indikator Pengaruh Kriteria MCA Pembangunan Jalan Baru di Provinsi Bengkulu
Kode Indikator Pengaruh Kriteria MCA Estimate
Gambar 9.5. CFA Faktor Kriteria MCA Terhadap Prioritas Pembangunan Jalan Baru di
Provinsi Bengkulu
IX - 7
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN Laporan
DALAM MENDUKUNG KETEPATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
Adapun hasil analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor kriteria MCA terhadap
prioritas Pembangunan Jalan Baru di Provinsi Aceh:
CFA Sangat Signifikan mendekati 1,0 : X2, X3
CFA Signifikan > 0,5 : X1, X5, X6
CFA tidak Signifikan ≤ 0,5 : X4, X7, X8, X9, X10
Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh tiap kriteria MCA terhadap prioritas
Pembangunan Jalan Baru ditunjukan pada Gambar 9.7. Adapun rangkuman standar bobot
kriteria MCA terhadap prioritas Pembangunan Jalan Baru di Provinsi Bengkulu dapat dilihat
pada Tabel 6.7.
Tabel 9.7. Bobot Kriteria MCA Terhadap Prioritas Pembangunan Jalan Baru di Provinsi
Bengkulu
1 Aspek Teknis 32
Aspek Spasial/Keruangan 20
2
3 Aspek Ekonomi 15
4 Aspek Sosial 10
5 Aspek Lingkungan 13
6 Aspek Polhankam 10
Total 100
IX - 8
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN DALAM MENDUKUNG KETEPATAN DAN Laporan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
Gambar 9.7. Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh Tiap Kriteria MCA terhadap Prioritas Pembangunan Jalan Baru
di Provinsi Bengkulu
IX - 9
EVALUASI PENERAPAN INDIKATOR KRITERIA E-PROGRAM PEMBANGUNAN Laporan
DALAM MENDUKUNG KETEPATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN Antara
IX - 10