SKENARIO SIDANG I
AGENDA SIDANG : PERDAMAIAN
Panitera :
Assalamu’alaikum wr.wb Sidang dengan Nomor Perkara 0695/Pdt.G/2021/PA. Sumigo,
Kamis, 5 Juni 2021 akan dimulai, dengan susunan Majelis Hakim: ………………, SHI.
sebagai Ketua Majelis Hakim. ……………. SH, sebagai Hakim Anggota I, …………. SHI,
sebagai Hakim Anggota II dan dibantu ………………. SHI sebagai Panitera Pengganti.
Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri (Majelis Hakim
masuk ruang sidang secara berurutan), hadirin dimohon untuk duduk kembali.
Hakim Ketua :
Assalamu’alaikum wr.wb, Bismillahirahmanirohim, Sidang Pengadilan Agama Sumigo, yang
mengadili perkara cerai talak, Perkara Nomor: 0695/Pdt.G/2021/PA.Sumigo, antara
…………. sebagai Pemohon melawan ………………… sebagai Termohon, pada hari ini
Kamis, Tanggal 5 Juni 2021 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 1x)
Hakim Ketua : Kepada Panitera dipersilahkan memanggil para pihak.
Panitera :
Pemohon atas nama ………………. dan Termohon atas nama ……………… dipersilahkan
memasuki ruang sidang (kedua pihak duduk ditengah persidangan, memberi hormat tanpa
salam.)
Hakim Ketua : Saudara Pemohon, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap untuk
mengikuti persidangan hari ini?
Pemohon : Saya sehat yang mulia, dan siap untuk mengikuti sidang pada hari ini.
Hakim Ketua : Saudari Termohon, apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
Termohon : Saya sehat yang mulia, dan siap untuk mengikuti sidang pada hari ini.
Hakim Ketua :
Saudara Pemohon, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu saya menanyakan identitas
saudara, namun sebelumnya dapatkah saudara menunjukkan kartu identitas saudara?
Pemohon : Ya, yang mulia (maju menunjukkan kartu Identitas)
Hakim Ketua : Apakah benar saudara penggugat, Nama ………, umur 39 tahun,
Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Swasta, alamat di Somba Opu ?
Pemohon : Ya, benar yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah sidang pada hari ini Saudara didampingi penasehat hukum?
Pemohon : Tidak yang mulia, saya tidak didampingi Penasehat Hukum.
Hakum Ketua : Baiklah, saudari Termohon, dapatkah saudari menunjukkan kartu
identitas saudari?
Termohon : Bisa, yang mulia (maju menunjukkan Kartu Identitas)
Hakim Ketua : Apakah benar saudari Termohon, Nama ……………., umur 34 tahun,
Agama Islam, Pekerjaan Urusan Rumah Tangga, alamat di Somba Opu ?
Termohon : Ya, benar yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka
pada hari pertama sidang ini, kami, berkewajiban memberikan nasehat kepada saudara
Pemohon dan Termohon bahwa perceraian itu tidak baik untuk saudara, Mengapa? Karena
dengan perceraian berarti ikatan suci yang selama ini terjalin dalam sebuah keluarga akan
hancur. Saudara Pemohon, sudah bulatkah keinginan untuk bercerai?
Pemohon : Sudah yang mulia, saya berkeinginan ingin bercerai.
Hakim Angota I: (menunggu aba-aba dari hakim ketua) Saudara Pemohon, coba
pertimbangkan lagi keputusan untuk bercerai, karena bercerai itu sesuatu yang dibenci oleh
Allah. Kita harus bisa saling memaafkan, apalagi kepada orang yang sangat berharga dalam
hidup kita, ikatan suami isteri merupakan ikatan suci yang sangat disayangkan sekali jika
berakhir dengan perceraian. Karena dampaknya begitu besar bagi pasangan suami isteri, jadi
kami harap kepada saudara Pemohon dan Termohon urungkanlah niat saudara untuk bercerai,
keluarga yang utuh adalah idaman kita semua.
Pemohon : Ya, terimakasih yang mulia, Saya sudah pertimbangkan yang mulia dan
tetap ingin bercerai dengan termohon.
Hakim Ketua : Bagaimana dengan Termohon?
Termohon : Kalau saya tidak banyak berharap yang mulia, kasihan anak saya, dia butuh
kasih sayang ayahnya, akan tetapi jikalau ternyata rumah tangga ini sudah tidak bisa
diselamatkan lagi, alangkah lebih baik bercerai saja yang mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana dengan saudara Pemohon, saya tanya sekali lagi, apa tidak mau
mempertimbangkan kembali?
Pemohon : Sudahlah yang mulia, lagipula sudah sering upaya damai kami tempuh, tetapi
tidak ada hasilnya yang mulia, tetap saja kami tidak rukun. Walaupun nanti kami bercerai,
saya akan tetap memberikan perhatian kepada anak saya.
Hakim Anggota II : (menunggu aba-aba dari hakim ketua) Saudara Pemohon, apakah
sudah dicoba untuk rukun kembali dengan Termohon?
Pemohon : Sudah yang mulia, tetapi tidak dapat titik temu dan hanya ada kegagalan
dalam membina rumah tangga.
Hakim Ketua : Baiklah saudara Pemohon dan Termohon upaya dalam dalam persidangan ini
telah diupayakan nampaknya sampai saat ini belum berhasil, namun tentu harapan kita
perdamaian adalah jalan keluar terbaik. Untuk itu sesuai dengan PERMA NO.1 Tahun 2020
majelis masih memberikan kesempatan kepada Saudara Pemohon dan Termohon untuk
menyelesaikan masalah rumah tangga ini secara proses mediasi diluar persidangan ini.
Bagaimana saudara Pemohon, apakah memilih mediator salah satu dari majelis hakim atau
saudara Pemohon mempunyai pilihan mediator lain?
Pemohon : (sambil berbisik-bisik dengan Termohon) Terimakasih yang mulia, kami
serahkan sepenuhnya kepada majelis hakim untuk memilih mediator pada perkara ini.
Hakim Ketua : (berdiskusi dengan majelis hakim) Baiklah, untuk memberi kesempatan para
pihak melakukan mediasi dengan mediator, maka sidang hari ditunda sampai pekan depan
dengan agenda mendengarkan laporan hasil mediasi, saudara Panitera, pekan depan tanggal
berapa?
Panitera : Tanggal 12 Juni 2021 yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda sampai tanggal 12 Juni 2021, kepada Pemohon dan
Termohon diberitahukan untuk hadir ke persidangan pada hari dan tanggal yang telah
ditetapkan tanpa dipanggil. Sidang perkara perdata cerai talak 0695/Pdt.G/2021/PA. Sumigo
ditutup dengan mengucapkan alhamdulillahhirrobilalamin. (Hakim mengetuk palu 3x).
Sidang Lanjutan:
SKENARIO SIDANG II
AGENDA SIDANG : HASIL MEDIASI
SKENARIO SIDANG IV
AGENDA SIDANG : REPLIK DARI PEMOHON