Anda di halaman 1dari 1

Nama : Clarista Mugistika

NIM : 131810401038
Perihal : Seminar Hasil
Waktu : Jum’at, 24 Juli 2020, Pukul 08.30 WIB

INVENTARISASI TUMBUHAN LUMUT DI AREA PERKEBUNAN KOPI


KAWASAN GUNUNG GUMITIR KABUPATEN JEMBER

Indonesia merupakan wilayah tropik yang kaya akan keanekaragaman tumbuhan,


termasuk tumbuhan yang tidak berpembuluh yaitu lumut. Tumbuhan lumut yang ditemukan di
wilayah Indonesia memiliki keragaman jenis yang melimpah, sehingga perlu dilakukan
inventarisasi untuk tumbuhan yang belum teridentifikasi di suatu wilayah khususnya kawasan
Gunung Gumitir. Sedangkan habitat alami bagi tumbuhan lumut ini adalah hutan yang memiliki
ketinggian antara 1000-2000 mdpl dan cukup paparan sinar matahari. Sedangkan di dataran
rendah, tumbuhan lumut ditemukan pada tempat-tempat yang lembab seperti pinggir sungai atau
daerah yang dekat dengan sumber air. Penelitian ini dilakukan di Gunung Gumitir yang terletak
di perbatasan antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Riset ini terdiri atas survey
pendahuluan, pengumpulan data dan analisis data. Data yang dikumpulkan berupa ditemuinya
tumbuhan lumut, habitat tumbuhan lumut terestrial atau epifit dan faktor abiotik lingkungan.
Tumbuhan lumut yang lebih banyak ditemukan yaitu tumbuhan lumut yang berhabitat epifit
dengan jumlah 13 jenis. Sedangkan yang berhabitat terestrial hanya 4 jenis saja. Tumbuhan
lumut epifit ditemukan menempel pada pohon kopi dan tumbuhan lumut terestrial ditemukan di
tepi jalur setapak perkebunan kopi. Faktor abiotik perkebunan kopi di area Gunung Gumitir
memiliki suhu rata-rata 28oC, kelembaban udara rata-rata 69%, pH tanah 6, dan intensitas cahaya
rata-rata 1233 lux. Tingginya intensitas cahaya menunjukkan bahwa adanya pengalihan fungsi
lahan dari hutan alami ke perkebunan kopi, sehingga mengakibatkan beberapa lahan menjadi
terbuka.
Jember, 21 Juli 2020
Dosen Pembimbing Utama

Dra. Dwi Setyati, M.Si.


NIP. 196404171991032001

Anda mungkin juga menyukai