Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA

SOSIALISASI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM


Tahap Asesesmen Literasi Tingkat Sekolah Dasar

Pada Literasi konten dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: Teks Informasi dan
teks Sastra.  Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang
dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi,
ketiga level tersebut adalah menemukan informasi, memahami, mengevaluasi dan
refleksi.
Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang
digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial
budaya, dan saintifik.

Sebagai tugas peserta sosialisasi Tahap Asesesmen Literasi Tingkat Sekolah Dasar,
adalah:
1. Lembar Kerja 1.1
 Membuat Pemetaan Soal Asesmen Literasi Tingkat Sekolah Dasar
bedasarkan kompenen Asesmen Kompetensi Minimal Literasi [Konten,
Konteks, dan Proses Kognitif
 Membuat Soal Asesmen Literasi Tingkat Sekolah Dasar, dengan
ketentuan sebagai berikut: [LK 1.1] [contoh hasil kerja ada di
lampiran 1]
Membuat lima bentuk soal dengan masing-masing soal dibuat beragam
menurut pilihan pada kompenen Asesmen Kompetensi Minimal Literasi
[Konten, Konteks, dan Proses Kognitif ].
Lembar Kerja 1.1 dikerjakan dalam bentuk hasil produk berupa laporan dengan
sistematika laporan Lembar Kerja 1.1 ada pada lampiran.
2. Lembar Kerja 1.2
 Hasil kerja masing-masing soal disajikan dalam bentuk PPT yang
disusun oleh masing-masing kelompok untuk selanjutnya ditampilkan
melalui presentasi kerja masing-masing kelompok: [LK 1.2] [contoh
hasil kerja ada di lampiran 2]
Lampiran 1

LAPORAN HASIL KERJA1.1


SOSIALISASI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM
Tahap Asesmen Literasi Tingkat Sekolah Dasar

ASESMEN NASIONAL

OLEH:

KELOMPOK [ 3 ]

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEDIRI


TAHUN 2021
LAPORAN HASIL KERJA1.1
SOSIALISASI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM
Tahap Asesesmen Numerasi Tingkat Sekolah Dasar

ASESMEN NASIONAL

OLEH:

KELOMPOK [ 3 ]

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEDIRI


TAHUN 2021

i
Lembar Daftar Anggota

LAPORAN HASIL KERJA 1.1


SOSIALISASI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM
Tahap Asesesmen Literasi Tingkat Sekolah Dasar

Kediri, 13 April 2021

Menyampaikan Daftar Anggota Kelompok, sebagai berikut:

Kelompok [ 3 ]
1. [Diansah Arifin, S.Pd.SD.,Gr], [SDN Janti 2].
2. [Dading Kurnia Fembrianto S.Pd], [SDN Dawuhan Kidul].
3. [Ika Febrianti,S.Pd.SD], [SDN Pehwetan 2].
4. [Junianto Raharjo, S.Pd], [SDN Pehkulon].
5. [Dhita Anggraeni S.Pd], [SDN Pehwetan 1].
6. [Erlinda Vemi Amelia Sari], [SD Islam NU Papar].

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan
Hasil Kerja1.1 pada Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum Tahap Asesesmen
Litrasi Tingkat Sekolah Dasar.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan ini. Tentunya laporan
ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai peserta Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum Tahap Asesesmen
Literasi Tingkat Sekolah Dasar, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari penyampaian hasil kerja dalam bentuk laporan ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari narasumber dan sesama peserta
sosialisasi agar kami dapat memperbaiki hasil kerja kelompok kami.
Kami berharap semoga laporan yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk rekan pendidik.

Kelompok [ 3 ]

iii
DAFTAR ISI

Sampul i
Lembar Daftar Anggota ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Hasil 1
Penutup 6

iv
HASIL
MEMBUAT SOAL ASESMEN LITERASI

1. SOAL PERTAMA
Jenjang Level 3
Konten Sastra
Konteks Personal
Kompetensi Menemukan informasi
Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks

Rincian kompetensi Menemukan informasi tersurat ( siapa, kapan, dimana,

mengapa bagaimana ) pada teks sastra yang terus meningkat

sesuai jenjangnya.
Bentuk soal Pilihan ganda
SOAL
SAAT DANI DIARE

Sejak pagi, Dani sudah terbirit-birit ke kamar mandi. Sampai sore ini, sudah berkali-
kali ia masuk kamar mandi. Bunda jadi curiga.

“Dani sakit perut ya?” kata Bunda.

“Iya, Bun. Dani diare.”

“Lho, kenapa nggak bilang dari tadi? Ayo ke dokter.” Bunda cemas. Diare bukan penyakit
ringan. Tubuh bisa kekurangan cairan dan membuat lemas tak bertenaga. Pantas saja Dani
terlihat lesu dan pucat.

“Dani nggak mau ke dokter.” Dani menggeleng kuat-kuat. Lalu terbirit-birit lagi ke kamar
mandi.

Dani sangat trauma dengan rumah sakit. Sebulan yang lalu Dani sakit tipes dan harus dirawat
di rumah sakit. Sakit sekali rasanya diinfus. Kalau banyak bergerak, darah bisa naik ke slang
infus. Perawat akan membuka slang itu untuk membersihkan darah. Lalu dirapatkan lagi
dengan sedikit tekanan di tangan. Sakit sekali. Dani tak mau lagi diinfus.

Dani juga benci bau rumah sakit. Setiap hari ada petugas kebersihan datangke kamar. Ia akan
membersihkan kamar dan mengepel dengan karbol yang berbau sangat kuat. Dani jadi tak
nafsu makan kalau lantai kamar habis dipel.

Dani pernah bilang tak usah dipel, tapi petugas itu bilang kamar rumah sakit harus setiap hari
di pel agar kuman-kuman mati. Kalau kamar bersih, pasien tidak akan tertular penyakit lan.

Dani selesai buang air. Ternyata Bunda sudah di depan pintu kamar mandi. Pakai baju rapi,
bersiap pergi ke dokter. Dani meringis.

“Beli obat di apotik saja, Bunda.” Dani memelas.

“Tidak boleh, Dani. Obat bebas itu tidak aman. Harus dengan resep dokter. Kamu diperiksa
dulu, supaya obatnya tepat”
“Dani nggak mau…” Dani mulai menangis. Perutnya melilit, sakit sekali. Tapi Dani takut
diinfus, tak suka bau karbol.

“ Kalau Dani mencret terus, Dani bisa diinfus lagi.” Bunda menjelaskan.

“Enggak mau!”

“Makanya kita ke dokter supaya kamu dapat obat.” Bunda mengambil kunci mobil.

“Dani tak mau diinfus. Dani benci bau rumah sakit.” Dani menjerit-jerit. Perutnya melilit
lagi. Buru-buru Dani ke kamar mandi.

Bunda menunggu di depan pintu. “Sekarang kita ke dokter.” Putus Bunda. Dani pasrah.

Mengapa Dani tidak mau diinfus ?


A. Karena Dani takut jarum suntik
B. Karena Dani tidak suka bau karbol
C. Karena Dani takut Dokter
D. Karena Rumah Sakit menakutkan

KUNCI JAWABAN
B. Karena Dani tidak suka bau karbol

2. SOAL KEDUA
Jenjang Level 3
Konten Informasi
Konteks Sosial budaya
Kompetensi Menemukan
Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks.

Rincian kompetensi Menemukan informasi tersurat ( siapa, kapan, dimana,

mengapa, bagaimana ) pada teks informasi yang terus

meningkat sesuai jenjangnya.


Bentuk soal Pilihan ganda kompleks
SOAL
Rumah Betang Uluk Palin
Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu,
Kalimantan Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6
meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Menurut data pada tahun 2007, rumah
betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala
keluarga. Tidak diketahui persis pada tahun berapa rumah betang ini pertama
kali dibangun. Namun, diperkirakan rumah ini pertama kali didirikan oleh
komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an. Kemudian, rumah betang
ini pernah diperbaiki pada 1940-an karena kebakaran. Rumah betang ini juga
telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur
Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
Dalam tradisi Dayak, rumah betang dan hutan adalah pusat sekaligus bagian
terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”,
“pulang”, “rumah”; rumah betanglah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi
mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah
mereka berkerabat dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara.
Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin
terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua
di seantero Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat
tinggal. Lebih dari itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betang
uluk palin merupakan cagar budaya yang sangat penting.
Dari teks “Rumah Betang Uluk Palin”, manakah pernyataan berikut yang benar ?
o Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kalimantan Selatan.
o Rumah betang memiliki 55 bilik rumah.
o Rumah betang pernah diperbaiki pada tahun 1940-an.
o Rumah betang pertama kali didirikan oleh komunitas Tambaloh Apalin.

KUNCI JAWABAN
o Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kalimantan Selatan.
o Rumah betang memiliki 55 bilik rumah.
 Rumah betang pernah diperbaiki pada tahun 1940-an.
 Rumah betang pertama kali didirikan oleh komunitas Tambaloh Apalin.

3. SOAL KETIGA
Jenjang Level 3
Konten Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Memahami
Subkompetensi Menyusun inferensi , membuat koneksi dan prediksi baik

teks tunggal maupun teks jamak.


Rincian kompetensi Menyusun inferensi (kesimpulan ) berdasarkan unsur-unsur

pendukung ( grafik, gambar, table, dll ) di dalam teks

informasi sesuai jenjangnya.


Bentuk soal Uraian
SOAL
3.

Informasi apa yang dapat kamu peroleh dari poster tersebut ?

KUNCI JAWABAN
Ikan mengandung sumber protein yang baik, sumber mineral, penyedia lemak
baik bagi tubuh, dan sumber vitamin
3

4. SOAL KEEMPAT
Jenjang Level 3
Konten Informasi
Konteks Sosial budaya
Kompetensi Menemukan informasi
Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks

Rincian kompetensi Menemukan informasi tersurat ( siapa, kapan, dimana,

mengapa, bagaimana ) pada teks informasi yang terus

meningkat sesuai jenjangnya.


Bentuk soal Isian
SOAL
Demi Air Bersih, Warga Waborobo Rela Berjalan

Sejauh 15 Kilometer Warga Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambari,


Kota Baubau, Sulawesi Tenggara sulit mencari air bersih. Mereka harus menempuh
perjalanan hingga sejauh 15 kilometer dari tempat tinggalnya untuk mendapatkan air
bersih. Mereka terpaksa mengambil air bersih di Kelurahan Kaisabu Baru,
Kecamatan Sorawolio. Mereka biasanya menumpang mobil dan membawa beberapa
jeriken ukuran 15 liter. Jeriken itu digunakan untuk menampung air yang mengalir
dari aliran sebuah anak sungai di Kelurahan Kaisabu Baru.
Letak Kelurahan Waborobo berada di dataran tinggi. Di daerah itu air tanah
sulit didapat. Kalau pun ada, air hanya sedikit. Daerah itu juga belum mendapatkan
akses aliran air bersih, karena pipa-pipa PDAM belum mencapai ke daerah sana.
Warga Kelurahan Waborobo sangat membutuhkan air dan sangat mengharapkan
bantuan dari pemerintah daerah untuk keperluan tersebut.

Dimana Warga Waborobo mendapatkan air bersih ?


PEMBAHASAN
Kelurahan Kaesabu Baru
4
5. SOAL KELIMA
Jenjang Level 3
Konten Sastra
Konteks Personal
Kompetensi Mengevaluasi dan merefleksi
Subkompetensi Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan ,

menetapkan pilihan , dan mengaitkan isi teks terhadap

pengalaman pribadi
Rincian kompetensi Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks

informasi terhadap pengetahuan yang dimilikinya yang terus

meningkat sesuai jenjangnya.


Bentuk soal Uraian
SOAL
CITA CITA
Oleh IsmaSatu
Kata yang sangat bermakna
Membuatku terus berlari mengejarnya
Apapun kulakukan
Demi kebahagiaanku kelak

Kan kudaki Gunung yang tinggi


Agar aku dapat menggapaimu
Kan ku terobos ruang dan waktu
Hanya untuk menaklukkanmu
Tak peduli seberapa tetes keringat yang mengalir
Kuakan terus berjuang
Walaupun laut meneggelamkanku
Kuakan terus berlari
Aku yakin ku bisa
Aku yakin akan ku gapai
Meskipun pelita yang menemaniku
harus padam....
Jika kamu membaca puisi tersebut, sika papa yang dapat ditiru dari tokoh “Aku”
dalam puisi tersebut ?

KUNCI JAWABAN
Sikap gigih dan percaya diri dalam menggapi cita-citanya.

5
PENUTUP

Berdasarkan tugas yang diberikan penyaji pada kegiatan Sosialisasi


Asesmen Kompetensi MinimumTahap Asesesmen Literasi Tingkat Sekolah
Dasar yang telah kelompok [ ] kerjakan pada lopran hasil kerja 1.1, dapat
disampaiakan produk kerja kelompok [ ] membuat lima soal dengan sebaran
soal yang mengacu pada konten dibedakan menjadi empat kelompok,
diantaranya Teks Informasi dan Teks Sastra Tingkat proses kognitif
menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat
menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi, ketiga level tersebut adalah
menemukan informasi, memahami, mengevaluasi dan refleksi.
Serta menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk berupa konteks pada
AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
Dengan tujuan Asesmen Nasional adalah menuju sekolah berkualitas.

6
Lampiran 2

Sistematika PPT
LK 1.2
[Desain PPT bebas, di bawah ini hanya contoh,beda lebih baik dan lebih kratif]

Jenjang
Konten
Konteks
Kompetensi
Subkompetensi

Rincian kompetensi

Bentuk soal

[dan seterusnya sampai soal ke 5, dengan slide berbeda]

Anda mungkin juga menyukai